Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Ilmu Pengetahuan dan Penelitian
Joko Tri Nugraha, S.Sos, M.Si
2
Pokok Bahasan: Ilmu dan proses berpikir
Apa yang dimaksud dengan penelitian? Ilmu, penelitian dan kebenaran Kebenaran non-ilmiah Proposisi, dalil, teori dan fakta
3
A. Ilmu dan Proses Berpikir
“Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah yang umum” “Ilmu ialah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti yang menyeluruh dan sistematis”
4
Ilmu dan proses … Ilmu lahir karena manusia diberkahi Tuhan suatu sifat ingin tahu. Keingintahuan seseorang terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah Misalnya, pertanyaan apakah bulan mengelilingi bumi? Apakah matahari mengelilingi bumi? Timbul keadaan untuk mengadakan pengamatan secara sistematis yang akhirnya melahirkan kesimpulan bahwa bumi itu bulat, bahwa bulan mengelilingi matahari dan bumi mengelilingi matahari Di bidang sosial keingintahuan terhadap masalah sosial membuat orang mengadakan pengamatan secara sistematis terhadap fenomena sosial seperti sosiologis, antropologi dsb
5
Pendapat beberapa ahli
Maranon (1953) ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progres manusia secara menyeluruh. Termasuk di dalamnya pengetahuan yang telah dirumuskan secara sistematis melalui pengamatan dan percobaan yang terus menerus, yang telah menghasilkan penemuan kebenaran yang bersifat umum Tan (1954) ilmu bukan saja merupakan suatu himpunan pengetahuan yang sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi. Ilmu telah memberikan metode dan sistem, yang mana tanpa ilmu semua itu merupakan suatu kebutuhan saja
6
Ilmu dan proses … Konsep antara ilmu dan dan berpikir adalah sama. Dalam memecahkan masalah keduanya dimulai dari rasa sangsi dan kebutuhan akan suatu hal yang bersifat umum Proses berpikir adalah suatu refleksi yang teratur dan hati-hati. Proses berpikir lahir dari rasa sangsi akan sesuatu dan keinginan untuk memperoleh sesuatu ketentuan, yang kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas Masalah memerlukan pemecahan dan dilakukan penyelidikan dengan metode yang tepat
7
Proses Berpikir Menurut Dewey (1933)
Timbul rasa sulit, baik dlm bentuk adaptasi thdp alat, sulit mengenal sifat ataupun dlm menerangkan hal-hal yang muncul secara tiba-tiba Kemudian rasa sulit tersebut diberi definisi dalam bentuk permasalahan Timbul suatu kemungkinan pemecahan yang berupa reka2, hipotesis, inferensi atau teori Ide-ide pemecahan diuraikan scr rasional melalui pembentukan implikasi dengan jalan mengumpulkan bukti2 (data) Menguatkan pembuktian tentang ide-ide di atas dan menyimpulkannya baik melalui keterangan2 ataupun percobaan2
8
Proses Berpikir Menurut Kelly (1930)
Timbul rasa sulit Rasa sulit tersebut didefinisikan Mencari suatu pemecahan sementara Menambah keterangan thdp pemecahan tadi yang menuju kepercayaan bahwa pemecahan tersebut adalah benar Melakukan pemecahan lebih lanjut dengan verifikasi eksperimental (percobaan) Mengadakan penilaian terhadap penemuan2 eksperimental menuju pemecahan secara mental utk diterima atau ditolak sehingga menimbulkan rasa sulit Memberikan suatu pandangan ke depan atau gambaran mental tentang situasi yang akan datang untuk dapat menggunakan pemecahan tersebut secara tepat
9
Proses berpikir … Dari keterangan proses berpikir seperti di atas, dapat disimpulkan bahwa berpikir secara nalar mempunyai dua buah kriteria penting, yaitu: Ada unsur logis di dalamnya Ada unsur analitis di dalamnya
10
B. Apa yang dimaksud penelitian?
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari kata itu ada yang menerjemahkan juga research sebagai riset. Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian research berarti “mencari kembali” Menurut kamus Webster’s New Internasional, penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta-fakta dan prinsip-prinsip, suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu
11
Pendapat para ahli: Hillway (1956) penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut Whitney (1960) menyatakan bahwa di samping untuk memperoleh kebenaran, kerja menyelidiki harus pula dilakukan secara sungguh-sungguh dalam waktu yang lama. Dengan demikian penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran sehingga penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis
12
Menurut Gee (1957) “Dalam berbagai definisi penelitian, terkandung ciri tertentu yang lebih kurang bersamaan. Adanya suatu pencarian, penyelidikan atau investigasi terhadap pengetahuan baru atau sekurang-kurangnya sebuah pengaturan baru atau interpretasi (tafsiran) baru dari pengetahuan yang timbul. Metode yang digunakan bisa saja ilmiah atau tidak, tetapi pandangan harus kritis dan prosedur harus sempurna. Tenaga bisa saja signifikan atau tidak. Dalam masalah aplikasi, maka tampaknya aktivitas lebih banyak tertuju kepada pencarian (search) daripada suatu pencarian kembali (research). Jika proses yang terjadi adalah hal yang selalu diperlukan, maka penelitian sebaiknya digunakan utk menentukan ruang lingkup dari konsep dan bukan kehendak utk menambah definisi lain terhadap definisi-definisi yang telah begitu banyak”
13
Secara umum tujuan penelitian itu meliputi 3 macam:
Penemuan, berarti data yg diperoleh dari penelitian itu betul2x data yg baru yg sebelumnya belum pernah diketahui Pembuktian, data yg diperoleh itu diperlukan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap suatu pengetahuan Pengembangan, berarti data yg diperoleh dari penelitian itu digunakan utk memperdalam dan memperluas suatu pengetahuan
14
C. Ilmu, Penelitian dan Kebenaran
Menurut Almack (1930) hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses sedangkan hasilnya adalah ilmu (Proses) (Hasil) Penelitian Ilmu
15
Ilmu, penelitian dan kebenaran …
Whitney (1960) berpendapat bahwa ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses, sehingga ilmu dan penelitian adalah proses yang sama. Hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth) (Proses) (Proses) (Hasil) Umumnya suatu kebenaran ilmiah dapat diterima dikarenakan oleh tiga hal, yaitu : (1) Adanya koherensi; (2) Adanya korespondensi dan; (3) Pragmatis Penelitian Ilmu Kebenaran
16
Ilmu, penelitian dan kebenaran …
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar Misalnya, suatu pernyataan bahwa si Badu akan mati dapat dipercaya, karena pernyataan tersebut koheren dengan pernyataan bahwa semua orang akan mati Kebenaran matematika misalnya, didasarkan atas sifat koheren karena dalil matematika disusun berdasarkan beberapa aksioma yang telah diketahui kebenarannya terlebih dahulu
17
Ilmu, penelitian dan kebenaran …
Dasar lain untuk mempercayai kebenaran adalah sifat koresponden yang diprakarsai oleh Betrand Russel ( ) Suatu pernyataan dianggap benar, jika materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai korespondensi dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut Pernyataan bahwa ibu kota Provinsi Daerah istimewa Aceh adalah Banda Aceh adalah benar karena pernyataan tersebut mempunyai korespondensi dengan lokasi atau faktualitas bahwa Banda Aceh memang ibu kota Provinsi Aceh
18
Ilmu, penelitian dan kebenaran …
Kebenaran lain dipercaya karena adanya sifat pragmatis. Dengan kata lain pernyataan dipercayai benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis Suatu pernyataan atau suatu kesimpulan dianggap benar jika pernyataan tersebut mempunyai sifat pragmatis dalam kehidupan sehari-hari Tokohnya antara lain Pierce, John Dewey, Mead, Lewis Contoh, secara pragmatis orang percaya pada agama, karena agama bersifat fungsional dalam memberikan pegangan dan aturan hidup pada manusia
19
D. Kebenaran Non Ilmiah Penemuan kebenaran secara kebetulan
Penemuan kebetulan secara common sense (akal sehat) Penemuan kebenaran melalui wahyu Penemuan kebenaran secara intuitif Penemuan kebenaran secara trial and error Penemuan kebenaran melalui spekulasi Penemuan kebenaran kewibawaan
20
a. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain takdir dari Allah. Walaupun penemuan kebenaran secara kebetulan bukanlah kebenaran yang ditemukan secara ilmiah, tetapi banyak penemuan tersebut telah menggoncangkan dunia ilmu pengetahuan Misalnya penemuan kristal urease oleh Dr. SJ. Summers adalah secara kebetulan saja di tahun 1926
21
b. Penemuan Kebenaran dengan Akal Sehat (Common Sense)
Common sense merupakan serangkaian konsep atau bagan konseptual yang memuaskan untuk digunakan secara praktis Akal sehat dapat menghasilkan kebenaran dan juga dapat menyesatkan. Misalnya, di abad 19 dengan akal sehat (common sense) orang percaya bahwa hukuman untuk anak didik merupakan alat utama dalam pendidikan. Kemudian ternyata pendapat tersebut tidak benar Karena kebenaran yang diperoleh dengan common sense sangat dipengaruhi oleh kepentingan yang menggunakannya, maka sering orang mempersempit pengamatan kepada hal-hal yang bersifat negatif saja. Oleh karena itu, common sense dapat menjurus kepada prasangka
22
c. Penemuan Kebenaran Secara Wahyu
Kebenaran didasarkan kepada wahyu merupakan kebenaran mutlak, jika wahyu datangnya dari Allah melalui Rasul dan Nabi Kebenaran yang diterima sebagai wahyu bukanlah disebabkan oleh hasil usaha penalaran manusia secara aktif. Wahyu diturunkan oleh Allah kepada Rasul dan Nabi. Akan tetapi, kebenaran yang dibawakan melalui wahyu merupakan kebenaran yang asasi
23
d. Penemuan Kebenaran Secara Intuitif
Kebenaran dapat juga diperoleh melalui intuisi. Kebenaran dengan intuisi diperoleh secara cepat sekali melalui proses luar sadar tanpa menggunakan penalaran dan proses berpikir, ataupun melalui suatu renungan Kebenaran yang diperoleh secara intuisi sukar dipercaya, karena kebenaran ini tidak menggunakan langkah yang sistematis untuk memperolehnya
24
e. Penemuan Kebenaran Melalui Trial and Error
Bekerja secara trial and error adalah melakukan sesuatu secara aktif dengan mengulang-ngulang pekerjaan tersebut berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan materi. Pengulangan tersebut tanpa dituntun oleh suatu petunjuk yang jelas sampai seseorang menemukan sesuatu Penemuan trial and error memakan waktu yang lama, memerlukan biaya yang tinggi dan selalu dalam keadaan meraba-raba Penemuan dengan trial and error tidak dikategorikan sebagai penemuan ilmiah
25
f. Penemuan Kebenaran Melalui Spekulasi
Cara penemuan kebenaran dengan spekulasi sedikit lebih tinggi tarafnya dari penemuan trial and error Jika dalam penemuan trial and error peneliti tidak mempunyai panduan sama sekali, maka penemuan dengan spekulasi, seseorang dibimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun pertimbangan tersebut kurang dipikirkan secara masak-masak tetapi dikerjakan dalam suasana penuh resiko Cara menemukan kebenaran dengan cara spekulasi juga tidak dianggap sebagai penemuan kebenaran secara ilmiah
26
g. Penemuan Kebenaran Karena Wibawa
Kebenaran ada kalanya diterima karena dipengaruhi oleh kewibawaan seseorang Pendapat dari seorang ilmuwan yang berbobot tinggi ataupun yang mempunyai otorita dalam suatu bidang ilmu dan mempunyai banyak pengalaman sering diterima begitu saja tanpa perlu diuji kebenarannya terlebih dahulu Kebenaran tersebut diterima karena wibawa. Meski setelah diuji ternyata tidak benar sama sekali. Kebenaran karena wibawa dianggap seuatu kebenaran yang diperoleh tanpa proses ilmiah
27
E. Proposisi, Dalil, Teori dan Fakta
Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita Proposisi dapat diuji kebenarannya. Jika proposisi sudah dirumuskan sedemikian rupa dan sementara diterima untuk diuji kebenarannya, proposisi tersebut disebut dengan hipotesis Dalam ilmu sosial, proposisi biasanya berupa pernyataan antara dua konsep atau lebih
28
Contoh Proposisi … Tingkat modernitas suami istri adalah salah satu faktor penentu perilaku kontraseptif mereka Penerimaan kontrasepsi modern dipengaruhi oleh berbagai persepsi tentang nilai ekonomis anak Kedua pernyataan di atas adalah proposisi. Proposisi tersebut menghubungkan dua faktor yaitu faktor penyebab dari faktor lainnya. Proposisi ini jika dirumuskan untuk diuji kebenerannya, ia akan menjadi hipotesis. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang diterima secara sementara untuk diuji kebenarannya
29
Dalil danTeori Proposisi yang sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil (scientific law) Dengan kata lain dalil adalah singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya lebih umum jika dibandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil tersebut didasarkan Menurut Kerlinger (1973) teori adalah sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan yang lainnya, suatu set dari proposisi yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena
30
Fakta Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasikan secara empiris. Fakta dapat menjadi ilmu dan dapat juga tidak. Jika fakta diperoleh secara random, fakta tersebut tidak akan menghasilkan ilmu. Sebaliknya jika dikumpulkan secara sistematis dengan beberapa sistem serta dengan beberapa pokok-pokok pengurutan, maka fakta tersebut dapat menghasilkan ilmu Fakta tanpa teori juga tidak akan menghasilkan apa-apa
31
Mengenal Teori Teori adalah sebuah set proposisi yang terdiri atas konstruk (construct) yang sudah didefinisikan secara luas dengan hubungan unsur-unsur dalam set tersebut secara jelas pula Teori menjelaskan hubungan antar variabel atau antar konstruk (construct) sehingga pandangan yang sistematis dari fenomena-fenomena yang diterangkan oleh variabel dengan jelas kelihatan Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan variabel mana yang berhubungan dengan variabel mana
32
Peranan Teori Teori mendefinisikan orientasi utama dari ilmu dengan cara memberikan definisi terhadap jenis-jenis data yang akan dibuat abstraksinya Teori memberikan rencana (scheme) konseptual di mana fenomena-fenomena yang relevan disistematiskan, diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan Teori memberi ringkasan terhadap fakta dalam bentuk generalisasi empiris dan sistem generalisasi Teori memberikan prediksi terhadap fakta Teori memperjelas celah-celah di dalam pengetahuan kita
33
Teori Sebagai Orientasi Utama dari Ilmu
Fungsi utama dari teori adalah memberi batasan terhadap ilmu dengan cara memperkecil jangkauan (range) dari fakta yang akan dipelajari Karena banyak fenomena yang dapat dipelajari dari berbagai aspek, maka teori membatasi dari aspek mana saja yang akan dipelajari dari fenomena tertentu Permainan bola kaki misalnya dapat dipelajari dari berbagai aspek, seperti dari aspek fisik, dari aspek ekonomi (penawaran dan permintaan terhadap bola kaki) Dengan adanya teori, maka jenis fakta mana yang relevan dengan aspek tertentu dari fenomena dapat dicari dan ditentukan
34
Teori Sebagai Konseptualisasi dan Klasifikasi
Tugas dari ilmu juga mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur konsep Dalam pengembangan tersebut, ilmu memegang peranan penting, karena konsep serta klasifikasi selalu berubah karena pentingnya suatu fenomena berubah-ubah
35
Teori Meringkaskan Fakta
Teori meringkaskan hasil penelitian Dengan adanya teori generalisasi terhadap hasil penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Teori juga dapat memadu generalisasi-generalisasi satu sama lain secara empiris sehingga dapat diperoleh suatu ringkasan hubungan antar generalisasi atau pernyataan
36
Teori Memprediksi Fakta-Fakta
Penyingkatan fakta-fakta oleh teori akan menghasilkan uniformitas dari pengamatan-pengamatan Dengan adanya uniformitas tersebut, maka dapat dibuat prediksi terhadap fakta-fakta yang akan datang Teori fakta-fakta apa yang dapat mereka harapkan muncul berdasarkan pengamatan fenomena-fenomena sekarang
37
Teori Memperjelas Celah Kosong
Karena meringkaskan fakta-fakta sekarang dan memprediksikan fakta-fakta yang akan datang, yang belum diamati, maka teori dapat memberikan petunjuk dan memperjelas daerah mana dalam khazanah ilmu pengetahuan yang belum dieksplorasikan Misalnya jika teori yang menyatakan bahwa terdapat hubungan terbalik antara pendapatan dan fertilitas, maka teori tersebut menunjukkan celah mana saja di mana hubungan tersebut berlaku secara umum, ataukah teori tersebut berlaku hanya pada kelompok pendapatan tertentu saja
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.