Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam"— Transcript presentasi:

1 FALSAFAH EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI ISLAM SEBAGAI SISTEM ANALISIS (ILMU)
Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam PASCASARJANA – STEI TAZKIA

2 PARAMETER ILMU Eksistensi material sebuah ilmu secara sederhana dapat dipahami dari tiga pendekatan yang sering digunakan dalam filsafat umum; yaitu pemahaman ontologis, epistemologis, dan aksiologis. sebuah disiplin ilmu atau dalam rangka mendapatkan sebuah bangunan ilmu pengetahuan (body of knowledge) yang memiliki kemapanan dan fondasi yang kuat, maka perlu dibangun dan diperkuat oleh tiga komponen tiang penyangga eksistensi ilmu, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.

3 ONTOLOGI Komponen pertama dari filsafat ilmu adalah ontologi. Ontologi adalah teori tentang “ada”, yaitu tentang apa yang dipikirkan yang menjadi objek filsafat. Komponen ini menyelidiki tentang hakikat sesuatu, menyelidiki akar yang paling mendasar dari hal tertentu untuk mendapatkan suatu pandangan dan pemahaman yang sebenar-benarnya.

4 Cont……. Pada komponen ini, banyak dibicarakan mengenai hakikat sesuatu (existence, being), mengenai manusia, alam dan pencipta, dan lainnya. Dalam konteks ilmu, ontologi sebagai bagian dari filsafat ilmu yang membahas mengenai hakikat ilmu di mana termasuk dalam pembahasannya adalah sifat atau karakteristik dari ilmu itu sendiri

5 Cont…. Pada saat manusia didaulat sebagai agent of economy di mana ia sebagai ciptaan Tuhan, manusia dihadapkan pada alam semesta untuk dimanfaatkannya dengan baik. Maka terlebih dahulu harus ada kondisi sadar siapa diri kita? (aware of self), siapa yang menciptakan kita?, dan kemana kita berada setelah mati?, dimana kita berada? (aware of nature).

6 AGENT OF ECONOMY Agent of Economy Aware of Self Who’s the Creator?
After Death? Aware of Nature

7 Cont…. Kajian pada ranah ini menjadi penentu hendak dibentuk seperti apakah ilmu yang akan dibangun ini?, kearah atau tujuan manakah ilmu ini akan diarahkan? Dalam konteks ilmu sebagai alat untuk membangun peradaban maka peradaban seperti apakah yang ingin diwujudkan? Lalu sebenarnya sedang menuju ke arah manakah umat manusia dengan menggunakan sains modern pada saat ini?

8 Cont….. Pendekatan ontologis ini dijadikan sebagai acuan untuk menentukan hakikat dari ilmu ekonomi Islam, dari mulai pengertian, sifat, tujuan, mengapa ia dibutuhkan termasuk pembahasan tentang hakikat/prinsip dasar perilaku ekonomi Islam tersebut. Nah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar inilah, di dalam filsafat Islam, peran dua sumber utama Al Quran maupun Al hadits menjadi mutlak perannya. Manusia tidak dibiarkan untuk mencari sendiri jawaban-jawabannya sehingga tidak terjebak pada kesimpulan-kesimpulan yang bersifat subjektif

9 EPISTEMOLOGI Objek Formal Epistemologi.
1 sumber pengetahuan (sources of knowledge) seperti pertanyaan apakah sumber-sumber pengetahuan itu?, dari manakah pegetahuan yang benar itu datang dan bagaimana kita mengetahuinya? 2 sifat pengetahuan (nature of knowledge), seperti pertanyaan apakah sifat dasar pengetahuan itu? Apakah ada dunia yang benar-benar diluar pikiran kita? 3

10 Cont…… Epistemologi dalam ekonomi Islam berarti berbicara tentang sumber ilmu ekonomi Islam dan metodologi yang diterapkan pada ekonomi Islam. Metodologi dalam konteks ini bermakna sebagai bentuk epistemologi terapan (applied epistemology), karena ia merupakan tahapan ilmiah-sistematis untuk mendapatkan pengetahuan (knowledge) untuk kemudian menjadi ilmu (science).

11 METODE INDUKSI…. Metode induksi adalah suatu proses berfikir yang dimulai dari suatu fakta yang khusus dan peristiwa konkrit ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum. Atau dengan pemahaman lain, cara penanganan terhadap sesuatu objek tertentu dengan jalan menarik kesimpulan yang bersifat umum atau yang bersifat lebih umum berdasarkan pemahaman atau pengamatan terhadap sejumlah hal yang bersifat khusus.

12 METODE DEDUKSI metode deduksi adalah suatu proses befikir yang dimulai dari pengetahuan yang bersifat umum, dan bertolak pada pada pengetahuan umum yang kita kehendaki menilai sutu kejadian yang khusus. Atau dengan pemahaman lain, cara penanganan atau pendekatan dalam rangka menjawab masalah tertentu dengan jalan menarik kesimpulan mengenai hal-hal yang bersifat khusus berdasarkan atas ketentuan hal-hal yang bersifat umum

13 Cont…. Dalam tradisi ilmiah Islam, penarikan kesimpulan yang bersifat khusus ini sebagaimana yang dilakukan oleh para mujtahid atau fuqaha dalam mengeksplorasi dan mengkaji keumuman lafadz (mujmal) dalam Al Quran maupun Sunnah sehingga menghasilkan fiqh-fiqh tertentu dalam kehidupan umat manusia.

14 AKSIOLOGI Aksiologi merupakan tindakan nyata atau hasil dari kedua aspek sebelumnya. Jadi, aksiologi bersifat pragmatis dan praktis terkait dengan fungsi atau manfaat (benefit) suatu pengetahuan ilmiah bagi kehidupan manusia

15 Cont…. Aksiologis diperlukan untuk melihat fungsi dan kegunaan ilmu ekonomi Islam dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya praktek pelarangan bunga dengan segala bentuk alternatif aplikasinya dalam dunia bisnis, kebijakan-kebijakan yang berbasis pada syariah dan sebagainya baik di level mikro maupun makro.

16 FALSAFAH PARIPURNA Suatu filsafat yang kuat adalah filsafat yang lengkap mencakup suatu pandangan hidup atau ajaran tentang nilai-nilai, makna-makna, dan tujuan-tujuan dari hidup manusia. Dalam konteks ini bisa disimpulkan bahwa filsafat ekonomi Islam merupakan filsafat yang kuat karena dibangun dari nilai-nilai normatif Islam sebagai sebuah sistem kehidupan yang paripurna (the comprehensive way of life).

17 Cont…. Dalam konteks filsafat ekonomi Islam, kajian-kajian falsafati (ontologi, epistemologi dan aksiologi) tidak dapat dipisahkan dari rujukan utama Al Quran maupun Al hadits. Dengan kata lain, filsafat ekonomi Islam merupakan suatu kajian filosofis mengenai masalah dalam kegiatan ekonomi yang berbasis Al Quran dan Al hadits sebagai sumber primer, dan pandangan-pandangan para cebdekiawan, khususnya para filosof Muslim (ahlul hikmah), sebagai sumber sekunder.

18 WASSALAM


Download ppt "Pertemuan ke-3 Filsafat & Pemikiran Ekonomi Islam"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google