Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Tan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
DISTRIBUSI ALIRAN AIRTANAH DAN MODEL AQUIFER
WILAYAH GUNUNGKIDUL UTARA, PROVINSI YOGYAKARTA Oleh: Rizqi Muhammad M., Paramitha Tedja T., Joko Sungkono Teknik Geologi STTNAS, Jl. Babarsari No. 1, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta Grand Royal Panghegar, Bandung 16-17 NOVEMBER 2016
2
OUTLINE KERANGKA PENELITIAN 1 2 3 4 5 6 7 LOKASI PENELITIAN
PERMASALAHAN METODE PENELITIAN 3 GEOLOGI REGIONAL 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 KESIMPULAN 6 SARAN 7
3
LOKASI PENELITIAN 1
4
2 PERMASALAHAN Air sangat dibutuhkan di lokasi guna kebutuhan rumah tangga dan pertanian. Bagaimana persebaran akuifer di lokasi? Apakah airtanah layak dikonsumsi? Bagaimana distribusi aliran airtanah di lokasi? Apakah struktur geologi dapat berperan sebagai media meloloskan air? Apakah di kedua lokasi penelitian memiliki tipe akuifer yang sama?
5
3 Observasi Lapangan Analisis Kelurusan dari DEM Pumping Test
METODE PENELITIAN 3 Observasi Lapangan Analisis Kelurusan dari DEM Pumping Test Pemetaan akuifer Uji sifat fisik dan kimia dari sampel airtanah
6
GEOLOGI REGIONAL 4
7
GEOLOGI REGIONAL 4 Prasetyadi dkk (2011) memberikan kesimpulan dalam penelitiannya bahwa sebagian besar sesar berarah timur laut barat daya dan utara - selatan merupakan sesar mengiri yang sebagiannya teraktifkan menjadi sesar turun. Sesar kelompok barat laut - tenggara umumnya merupakan sesar naik dan kelompok sesar berarah barat - timur merupakan sesar geser (umumnya dekstral) dan sebagian berupa sesar turun. Sudarno (2009) menyebutkan terdapat empat set sesar di Pegunungan Selatan, yaitu: (1). Arah timur laut – barat daya, terbentuk akhir Eosen dan akhir Miosen Tengah, akibat reaktivasi sesar tua pada batuan dasar yang berumur Kapur; (2). Arah utara - selatan, terbentuk pada awal Pliosen setelah selesai pengendapan Formasi Kepek; (3). Arah barat laut - tenggara, terbentuk pada awal Pliosen setelah selesai pengendapan Formasi Kepek; (4). Arah barat - timur, terbentuk pada Plistosen Tengah.
8
HIDROGEOLOGI REGIONAL
4
9
HASIL DAN PEMBAHASAN 5 1 Hubungan kelurusan dengan data geologi regional 2 Hubungan Litologi dengan Jenis Akuifer 3 Uji Pemompaan dan Sifat fisik-Kimia Airtanah 4 Hubungan Kelurusan Struktur dengan Konseptual Model Akuifer terekahankan
10
Hubungan kelurusan dengan data geologi regional
1 Hubungan kelurusan dengan data geologi regional Keterangan : Kelurusan Struktur Kelurusan Punggungan Arah Kelurusan Struktur Keterangan : Kelurusan Struktur Kelurusan Punggungan
11
Keterangan : Sumur Bor Dalam Sumur Bor Dangkal
12
Hubungan Litologi dengan Jenis Akuifer
2 Hubungan Litologi dengan Jenis Akuifer
13
’ 40.99” BT ’ 24.6” BT -7 52’ 58.1” LS -7 48’ 37.6” LS
14
Uji Pemompaan dan Sifat fisik-Kimia Airtanah
3 Uji Pemompaan dan Sifat fisik-Kimia Airtanah
15
Sifat Fisik dan Kimia Airtanah
Sungkono, 2015 Sungkono, 2012
16
4 Hubungan Kelurusan Struktur dengan Konseptual Model Akuifer terekahankan
17
Foto-Foto Lapangan
18
KESIMPULAN 6 Zona persebaran potensi airtanah mengikuti daerah yang intensitas kelurusan tinggi. Tipe akuifer di lokasi penelitian yaitu akuifer terekahkan. Faktor-faktor yang mengontrol distribusi airtanah di Gunungkidul bagian utara yaitu : Jenis litologi, porositas primer dan sekunder, permeabilitas, struktur geologi (sesar normal, lipatan (untuk batugamping), breksi sesar, rekahan terbuka dan terhubung. SARAN 7 Perlu diteliti lebih lanjut dengan survei geolistrik untuk memahami kondisi bawah permukaan. Perlu pemetaan struktur detail di lokasi penelitian.
19
DAFTAR PUSTAKA Cook, P.G., 2003, A Guide To Regional Groundwater Flow In Fractured Rock Aquifers. CSIRO Land and Water, Glen Osmond, SA, Australia. Elhag A. B., dkk, 2013, Structures controls on groundwater occurrence and flow in crystalline bedrocks: a case study of the El Obeid area, Western Sudan. Palacky, G. J., Resistivity Characteristics of Geologic Targets. Society of Exploration Geophysicist. Oklahoma, USA. Prasetyadi, C., Sutarto., Pratiknyo, P., 2009, ”Geologi Daerah Subduksi Zaman Kapur Tepi Tenggara Paparan Sunda”, Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta. Surono, dkk., 1992, Geologi lembar Surakarta-Giritontro, Jawa, skala 1: , lembar dan , terbitan Pusat penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Surono, “Litostratigrafi Pegunungan Selatan Bagian Timur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah”. Pusat Survei Geologi, Bandung. Sungkono, Joko, Laporan Akhir Eksplorasi dan Pelayanan Air Bersih di dusun Sambeng II, Desa Sambirejo, Kec. Ngawen, Gunungkidul, DIY. ESDM. Sungkono, Joko, Laporan Akhir Eksplorasi dan Pelayanan Air Bersih di dusun Mertelu Kulon, Desa Mertelu, Kec. Gedangsari, Gunungkidul, DIY. ESDM. van Bemmelen, R. W., 1949, “The Geology of Indonesia”, vol IA, 2nd ed, The Haque Martinus Nijhoff, Netherlands.
20
SEKIAN TERIMA KASIH Grand Royal Panghegar, Bandung 16-17 NOVEMBER 2016
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.