Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

REKOMENDASI KULTUR TEKNIS UNTUK OPTIMALISASI PROTAS TEBU TG 2015 Oleh: Suyoto Hadisaputro Konsultan Tebu Disajikan dalam Lokakarya Kebun Tebu.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "REKOMENDASI KULTUR TEKNIS UNTUK OPTIMALISASI PROTAS TEBU TG 2015 Oleh: Suyoto Hadisaputro Konsultan Tebu Disajikan dalam Lokakarya Kebun Tebu."— Transcript presentasi:

1 REKOMENDASI KULTUR TEKNIS UNTUK OPTIMALISASI PROTAS TEBU TG Oleh: Suyoto Hadisaputro Konsultan Tebu Disajikan dalam Lokakarya Kebun Tebu di Wilayah 1 & 2, PTPN XII Tgl. 9 Desember 2014 di Kebun Kendenglembu

2 PERSIAPAN LAHAN Lahan Konversi
1. Setelah tanaman pokok ditebang, bersihkan sisa batang /akar tanaman, kemudian keluarkan dari petak kebun 2. Jangan tempatkan eks bongkaran batang/akar tanaman dipinggir petak kebun agar tidak mengganggu kerja alsin Lahan Transplanting 1. Bersihkan sisa batang /daun tebu (tanaman sebelumnya), tempatkan scr berselang-seling di antara barisan tan, dan bila mungkin sisa tanaman tsb jangan dibakar 2. Bila tunas tebu sudah tumbuh, semprot Glyphosate 4-5 l produk/ha, tunggu sekitar 1-2 mg baru tanah diolah Di setiap petak kebun buat pembatas pinggi berupa saluran drainase (got keliling) berbentuk ‘V’

3 PENGOLAHAN TANAH Pilih traktor dg daya tarik ≥ 110 HP, implemen bajak untuk kedalaman olah tanah ≥ 30 cm dan PKP 135 cm Lahan baru (konversi), cara dan arah bajak 1 dab 2 seperti yang lazim dikerjakan (saling tegak lurus). Pengolahan tanah dimulai dari bagian bawah atau bagian kebun yang terendah Lahan transpanting, arah bajak 1 memotong agak menyudut (± 60°) terhadap bekas barisan tanaman, sdg arah bajak 2 memotong tegak lurus terhadap arah bajak 1 Head land tempat perputaran traktor harus di luar petak kebun atau di jalan. Pada tahap akhir pengolahan tanah maka traktor juga ‘diharuskan’ untuk mengolah tanah di bagian pinggir keliling petak kebun Saat operator traktor bekerja awasi dengan ketet agar kualitas olah tanah prima & memenuhi baku teknis SOP  Tanah merupakan media tumbuh tebu

4 PENGOLAHAN TANAH OPTIMAL & LAHAN SIAP TANAM (1)

5 PENGOLAHAN TANAH OPTIMAL & LAHAN SIAP TANAM (2)

6 TEBU UMUR 3 MINGGU DITANAM DI LAHAN DENGAN OLAH TANAH SUB-OPTIMAL

7 TANAM / KEPRAS DAN PUPUK (1)
Tanam (PC) 1. Sebelum bagal ditanam, beri pupuk (dasar + pupuk 1) ditebar di dasar juringan. Bila ada hardpan buat kasuran (± 5cm). 2. Tanam, letakkan bagal didasar juringan, tutup tanah 5-7 cm (kondisi basah) atau cm (kondisi kering), diairi (bila ada air), semprot herbisida pra-tumbuh & biarkan 3-4 mg 3. Untuk kebun transplanting yg tanaman sebelumnya tebu atau family graminae maka sbl tanam diaplikasi pestisida Carbofuran Pupuk untuk PC 1. Bila pd umur 5 mg tunas ≥8 /m juring, dosis pupuk ditambah % dosis rekom & berikan pupuk (2) sebelum tebu berumur ≤ 3 bl. Saat pemupukan jangan tunggu ada air 2. Masukkan pupuk dlm ‘lubang garitan’ dibuat disamping juringan, tutup tanah rapat2. Pupuk jangan ditebar di barisan tanaman !!!

8 PEMUPUKAN DI BARISAN TANAMAN TEBU & TIDAK DITUTUP TANAH

9 TANAM / KEPRAS DAN PUPUK (2)
 Mengembalikan posisi awal rumpun batang tebu 1. Kepras dilakukan segera stl tebang (lebih cepat lebih baik) dan jangan tunggu sampai kebun selesai tebang. 2. Potong sisa batang tertinggal (dongkelan) pada sekitar 5 cm di bawah permukaan ‘tanah waras’ dan ikuti pedot oyot & pupuk 3. Pemupukan tanaman keprasan (RC) dilakukan segera setelah pedot oyot tanpa harus menunggu ada air (hujan) 4. Masukkan pupuk ke dalam lubang bekas pedot oyot, tutup tanah halus rapat2, lalu diairi (bila ada air), semprot herbisida pra- tumbuh, kemudian biarkan 3-4 mg 5. Untuk lahan transplanting yang endemi penggerek (batang & pucuk) beri juga pestisida Carbofuran untuk menekan serangan ‘mati puser’

10 KEPRAS DENGAN CANGKUL

11 TEBU TIDAK DIBUMBUN

12 MEMBERI CONTOH PEDOT OYOT
Wah ….. Lek sorone wong golek duwit rek …he…he…he ... Enjoy aja ... Emangnya gue pikirin !!!!

13 SERANGAN MATI PUSER  lahan transplanting tanaman tebu / gramineae beri perlakuan pestisida Carbofuran

14 PERBAIKAN KOMPOSISI VARIETAS
Pemilihan Varietas untuk PC 1. Komposisi Varietas Saat Ini MA : MT : MAk = 31% : 16% : 52%  terkait bulan kering 2. Pengembangan Varietas a. Komposisi varietas masak awal sudah memadai b. Luasan varietas masak akhir (BL) harus dibatasi c. Luasan varietas masak awal-tengah (a.l. PS 851) dan masak tengah (a.l. PSJK 922 & KK) perlu ditambah agar komp luas var tebu di KTG= MA:MT:MAk ≈ 30%:40%:30% 3. Dukungan Kebun Pembibitan Varietas masak tengah di KTB perlu ditambah/disiapkan

15 PENGELOLAAN AIR Tebu, tanaman yang ‘suka air’ tetapi ‘peka’ terhadap kondisi lingkungan tumbuh berdrainase jelek (‘becer’) Air dapat dikendalikan secara efektif, merupakan faktor kunci dan prasyarat yang harus dipenuhi agar tebu dapat tumbuh dan berproduksi secara maksimal  Bila kelebihan air dapat dipatus sempurna  Bila kekurangan air dapat diairi / diberi air pengairan Fase-fase pertumbuhan tebu: 1. Fase perkecambahan & pertunasan (0-3,5 bl): fase kritis 2. Fase pertumbuhan cepat (3,5-9 bl): fase pembentuk protas 3. Fase pemasakan batang (9-12 bl): fase pembentuk kualitas  Jangan kerja dengan setengah hati

16 PENGELOLAAN AIR (1) Konsep pengelolaan air
Pengelolaan air merupakan sistem pengendalian air dalam satu kesatuan ‘kawasan yang luas’, dan tidak bersifat ‘parsial dan terbatas’ per petak kebun Antisipasi musim penghujan: 1. Cek dan perbaiki / sempurnakan sistem drainase di dalam dan di sekitar petak kebun tebu. 2. Pastikan sistem drainase berfungsi optimal, tidak ada ‘botle neck’ dan terhubung dg saluran pematus utama ke luar kawasan 3. Cek drainase petak kebun tebu, bila ada genangan air segera buat ‘got cacing’ (pematus dari dlm kebun ke got keliling petak kebun 4. Segera lakukan aplikasi herbisida utk pengendalian gulma

17 BEKAS SISA GENANGAN AIR DI LAHAN TEBU (lahan perlu dipatus – buat got cacing)

18 PENGELOLAAN AIR (2) Antisipasi musim kemarau:
1. Cari sumber air (alam) potensial untuk pengairan petak tebu besar ≥ 25 ha 2. Untuk petak-petak tebu kecil (‘hektaran’) bila mungkin upayakan untuk membuat sumur bor dangkal ‘sumur pantek’ untuk pengairan tebu saat terjadi defisit air (kemarau) 3. Masing-masing afdeling seyogyanya mulai melakukan survei utk menjajagi kemungkinan ‘membangun embung’ sebagai penampung air hujan, sumber atau sungai pada saat musim penghujan 4. Persiapan alat pompa air dan perangkat pendukungnya

19 IRIGASI CURAH DAN LEBUNG PENAMPUNG AIR

20 PENGENDALIAN OPT Hama potensial :
Hama penggerek (batang, pucuk dan berkilat)  pengendalian: saat tanam beri perlakuan Carbofuran & IPM Penyakit potensial : Secara spesifik belum tampak, kecuali mosaik (varietas PS 881)  Waspadai penyakit luka api (smut) dan pembuluh (ratoon stunting desease, RSD)  Hati2 kalau mendatangkan varietas baru dan perlakuan air panas (hot water treatment, HWT) Gulma potensial : Gulma merambat (Mekania sp, pare-parean, Minosa), teki dll  Aplikasi herbisida pra tumbuh + pasca tumbuh (optional)

21 STRATEGI DASAR TMA BAGI PG
Kaji Hasil Taksasi Maret Memprediksi potensi ketersediaan bahan baku tebu (BBT), baik tebu HGU maupun TR dan kebun swasta Merancang Strategi TMA – selalu dikaitkan dengan Kapasitas & rencana giling pabrik 1. Berapa lama / jumlah hari giling … ???  Potensi total BBT dibagi kapasitas giling pabrik (RKAP)  Tentukan jumlah armada truk & tenaga tebang (lokal impor) & sediakan bedeng dan sarana pendukungnya 2. Tetapkan kapan berhenti giling (sebelum musim hujan)  Kaji Laporan / Prediksi BMKG kapan awal musim hujan 3. Tetapkan kapan mulai giling  Akhir / tutup giling – jumlah hari giling (dihitung mundur)

22 STRATEGI TMA TG 2015/2016 Kaji Hasil Taksasi Maret
 Diketahui potensi ketersediaan bahan baku tebu (BBT) PTPN XII  Selesai Taksasi Maret sgera lakukan Koordinasi dg PG Mitra (N XI), utk mendapat alokasi waktu & jatah pengirim tebu harian Rancang Strategi TMA 1. Tetapkan kapasitas tebang sesuai jumlah tenaga tebang dan siapkan bedeng dan fasilitas pendukung utk tenaga tebang impor 2. Tetapkan jumlah hari atau perioede tebang  Potensi total BBT dibagi kapasitas tebang (RKAP…?) 3. Tetapkan kapan berhenti tebang (sebelum musim hujan, BMKG) 4. Tetapkan kapan mulai tebang  Akhir / tutup tebang – jumlah hari tebang (dihitung mundur) 5. Tetapkan urutan petak tebang sesuai kemasakan tebu & umur

23  PEMBENTUKAN KEBUN TEBU MERUPAKAN PRIORITAS
PENUTUP Konsep budidaya menciptakan kondisi lingkungan tumbuh sesuai dengan sifat bawaan tebu  Tebu suka air tetapi peka kondisi becer Dalam budidaya tebu pekerjaan kultur teknis harus dikerjakan tepat waktu sesuai SOP Sebagai contoh:  Pupuk harus tepat waktu, jangan tunggu ada air  Tanam / tebang sesuaikan dengan sifat kemasakan Harus fokus dan all out karena menyangkut taruhan uang besar dan masa depan PTPN XII  PEMBENTUKAN KEBUN TEBU MERUPAKAN PRIORITAS

24 TERIMA KASIH


Download ppt "REKOMENDASI KULTUR TEKNIS UNTUK OPTIMALISASI PROTAS TEBU TG 2015 Oleh: Suyoto Hadisaputro Konsultan Tebu Disajikan dalam Lokakarya Kebun Tebu."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google