Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pengukuran Curah Hujan dan Pengamatan Agro Ekologi: Sebuah Pengalaman

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pengukuran Curah Hujan dan Pengamatan Agro Ekologi: Sebuah Pengalaman"— Transcript presentasi:

1 Pengukuran Curah Hujan dan Pengamatan Agro Ekologi: Sebuah Pengalaman
Nurkilah To insert this slide into your presentation Save this template as a presentation (.ppt file) on your computer. Open the presentation that will contain the image slide. On the Slides tab, place your insertion point after the slide that will precede the image slide. (Make sure you don't select a slide. Your insertion point should be between the slides.) On the Insert menu, click Slides from Files. In the Slide Finder dialog box, click the Find Presentation tab. Click Browse, locate and select the presentation that contains the image slide, and then click Open. In the Slides from Files dialog box, select the image slide. Select the Keep source formatting check box. If you do not select this check box, the copied slide will inherit the design of the slide that precedes it in the presentation. Click Insert. Click Close. Klub Pengukur Curah Hujan Indramayu

2 Pembelajaran agrometeorologi dalam Warung Ilmiah Lapangan (WIL)
Mengukur curah hujan dan mengamati agroekosistem setiap hari Mengevaluasi temuan-temuan petani dan pemunculan masalah kerentanan di lahannya sendiri setiap bulan Menerima dan menginterpretasikan “Skenario Curah Hujan Musiman” yang disajikan sebagai jasa-jasa layanan iklim oleh ilmuwan Menganalisis dan mengevaluasi hasil panen padi setiap musim di antara sesama petani dari tempat-tempat yang berbeda, dalam musim-musim yang berbeda, dan dalam musim yang sama di tahun- tahun yang berbeda Pengalihan pengetahuan secara dialog antara petani dan ilmuwan Melaksanakan “eksperimen sama-sama menang” di lahan petani sendiri untuk mengembangkan strategi mengurangi/mencegah emisi gas methane dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan panen dan mengurangi biaya produksi

3 KPCH Kabupaten Indramayu bekerja sama dengan tim UI (Pusat Kajian Antropologi FISIP UI) melakukan pembelajaran Agrometeorologi selama 5 tahun tanpa hentinya sejak tahun 2009 – 2015 melalui : Pengamatan agroekosistem Mengukur Curah Hujan Mendokumentasikan hasil pengamatan Menerima Skenario Musiman Mengevaluasi Hasil Panen Evaluasi Bulanan

4 Struktur organisasi dan kepemanduan
Tanya jawab “Diskusi” Anggota Pemandu Ilmuwan (Stigter dan Tim UI) Ketua, Sekretaris dan Bendahara 6 Kordinator wilayah Klub Satelit

5 Sampai sekarang anggota KPCHI yang tercatat sudah mencapai 70 orang (anggota klub inti dan satelit) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu.

6 Wilayah Pengamatan Agrometereologi
Dibagi empat Zona berdasarkan variasi ekosistem dan pola tanam: Tugas Korwil – Pemandu Monitoring kegiatan pengamatan dan pencatatan. Mendampingi dan mengevaluasi pembelajaran agrometeorologi. Barat Utara Timur Utara Barat Selatan Timur Selatan

7 “Menjadi petani peneliti”

8 Belajar mencatat/mendokumentasikan untuk dapat digunakan dalam situasi-situasi di masa depan.
Memahami pola curah hujan dalam kondisi cuaca tertentu dan dampaknya pada pertumbuhan tanaman dan kondisi ekosistem. Dapat membandingkan beragam kondisi curah hujan (atas normal, normal, bawah normal) sebagai dasar melakukan antisipasi budidaya tanaman untuk musim yang akan datang.

9 Meningkatkan kemampuan melakukan antisipasi dan mengambil keputusan atas strategi budi daya tanaman.
Menentukan jadwal tanam Pemilihan jenis tanaman Pemilihan varietas Strategi persemaian (semai kering, semai basah, semai kering-basah, gogo ranca, dan tanam benih langsung)

10 Meningkatkan kemampuan Mengidentifikasi, mencegah dan atau menanggulangi masalah kerentanan di lahannya sendiri Pada musim rendeng ( hujan ) 2014 petani KPCHI yang berada di Desa Karang Layung tidak melakukan persemaian terlebih dahulu karena melihat intensitas hujan yang tinggi. Keputusan itu benar karena pada 19 januari 2014 terjadi banjir. Petani KPCHI mengidentifikasi bahwa : Curah hujan 197mm dan 210mm pada tanggal 18 dan 19 Januari menjadi penanda yang digunakan oleh KPCHI untuk memberitahukan kepada petani lain akan adanya banjir. Intensitas hujan yang tinggi akan menyebabkan banyaknya hama dan penyakit yang menyerang. Untuk itu perlu memilih varietas yang tahan hama dan penyakit, mengurangi Unsur N dengan pengamatan lebih intensif dan strategi pengendalian hama terpadu. Dampak banjir juga mengakibatkan jadwal tanam mundur, sehingga petani perlu menanam jenis padi umur pendek untuk mengejar jadwal tanam musim sadon (kering) agar tetap mendapatkan air.

11 Membangun pemahaman baru tentang faktor-faktor yang menentukan/memengaruhi hasil panen.
Mengaitkan komponen curah hujan, suhu, kelembaban, angin dengan komponen agroekosistem (varietas, pupuk, tanah, manajemen air, populasi hama dan penyakit) dalam menganalisis hasil panen. Membandingkan hasil panen antarpetani, antarmusim yang berbeda, antarmusim yang sama dalam tahun yang berbeda.

12

13 Antisipasi Risiko El nino
Antisipasi yang dilakukan oleh petani KPCH dengan cara menanam jenis padi berumur pendek. Akan tetapi, pengambilan keputusan secara pribadi/perorangan tidak bisa memengaruhi petani yang lain. Akhirnya tetap tanam padi dan gagal panen. Berbeda bila dilakukan Antisipasi dan pengambilan keputusan Bersama Petani KPCH di Desa Nunuk bersama pemerintah desa dan tokoh masyarakat bersepakat untuk berembug dalam menentukan awal musim tanam dan varietas padi yang cocok, pengelolaan air secara efisien. Tanam lebih awal: April 2015 membuat persemaian Varietas dengan umur genjah kurang dari 100 hari Berhasil Panen

14 Eksperimen: Sama-Sama Menang “Win-Win Solution”
Menemukan strategi bercocok tanam yang mengurangi emisi gas metan, tanpa mengurangi hasil panen, tetapi mengurangi biaya produksi. Misalnya dengan tanpa olah tanah, tanam benih langsung, dan limbah tanaman yang didekomposisi tanpa rendaman air. Eksperimen Pengairan Secara Berkala bursat/gurlap : pengaturan air secara berkala untuk penggenangan dan pengeringan.

15 Eksperimen sebagai upaya menemukan strategi tanggap perubahan iklim
Melakukan ujicoba seleksi varietas tahan kering, tahan suhu panas, tahan rendaman, dan tahan hama penyakit.

16 Kegiatan penyebaran yang sudah berlangsung
Anggota KPCHI Aktif dalam kelompok tani di desa masing-masing. Dengan melakukan pengamatan agroekositem di lahannya diharapkan petani KPCHI dapat memengaruhi petani hamparannya untuk memahami dan mengikuti pembelajaran agrometeorologi yang dilakukan oleh KPCHI Adanya radio komunitas di Desa Nunuk dan Karang Layung. Radio Komunitas digunakan oleh 9 pemandu yang dimiliki KPCHI untuk sharing pengetahuan dan hasil pembelajaran yang dilakukan selama mengikuti kegiatan KPCHI, dan juga membantu petani menjawab permasalahan pertanian. Penyebaran melalui media sosial Salah satu petani muda KPCHI menyebarkan Jasa layanan iklim tiap bulannya di salah satu media sosial. Klub satelit Klub satelit merupakan keberhasilan dari anggota KPCHI.

17 Sekian dan Terima Kasih
Menjadi Petani Peneliti, Tidak Bisa Sendiri. Ayo, dukung kami! Sekian dan Terima Kasih Sekian dan Terima Kasih


Download ppt "Pengukuran Curah Hujan dan Pengamatan Agro Ekologi: Sebuah Pengalaman"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google