Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
MEI 2016
9
TRADISI MENGARANG ILMIAH BERLAKU MENGUTIP PENDAPAT ORANG LAIN
hasil-hasil penelitian orang lain, pendapat ahli, baik yang dilisankan maupun yang dituliskan dapat digunakan sebagai rujukan untuk memperkuat uraian atau untuk membuktikan apa yang dibentangkan (Walija, 1996:125).
10
DUA MACAM JENIS KUTIPAN
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung
11
KUTIPAN LANGSUNG pengutipannya harus diberi tanda kutip (“… “)
12
KUTIPAN TIDAK LANGSUNG
tidak diberikan tanda kutip
13
DAFTAR PUSTAKA daftar sejumlah buku acuan atau referensi yang menjadi bahan utama dalam suatu tulisan ilmiah daftar pustaka atau bibliografi adalah daftar buku atau sumber acuan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan karangan daftar pustaka tiada nomor halaman.
14
PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau bibliografi adalah semua sumber yang menjadi rujukan seorang penulis dalam kegiatannya menulis sebuah karya ilmiah. Sumber-sumber tersebut harus dihimpun dalam sebuah daftar yang lazim 42 disebut sebagai Daftar Pustaka atau Bibliografi atau Kepustakaan
15
FUNGSI DAFTAR PUSTAKA Membantu pembaca mengetahui ruang lingkup studi penulis. Memberikan petunjuk kepada pembaca yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai tulisan yang dibacanya serta hubungannya dengan tulisan lain yang berkaitan. Membantu pembaca memilih referensi yang sesuai dengan bidang studinya. Sebagai bentuk keterbukaan dan kejujuran penulis mengenai sumber- sumber yang dipergunakannya.
16
Ada beberapa variasi penulisan Daftar Pustaka
Ada beberapa variasi penulisan Daftar Pustaka. Variasi ini terjadi akibat pola- pola penulisan yang dikembangkan oleh selingkung bidang, misalnya format MLA (The Modern Language Association) dan format APA (American Psycologycal Association). Namun demikian, unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah daftar pustaka pada dasarnya sama. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut
17
nama penulis, (2) tahun terbitan sumber yang bersangkutan, (3) judul sumber yang dipakai sebagai referensi, dan (4) data publikasi (nama tempat terbit, nama penerbit).
18
Dalam menyusun Daftar Pustaka, beberapa hal perlu diperhatikan
baris pertama dimulai pada pias (margin) sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3--5 ketukan ke dalam, (2) jarak antarbaris 1 spasi, (3) jarak antarsumber 1,5 atau 2 spasi, (4) diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis (bergantung pada gaya selingkung bidang)
19
Pada Catatan Kaki, nama penulis tidak dibalik tetapi Daftar Pustaka dibalik, yakni dengan mendahulukan nama belakang 43 karena dianggap sebagai nama keluarga dan dibatasi oleh koma untuk kata selanjutnya yang dianggap sebagai nama diri seperti contoh berikut.
20
Format MLA Caine, Donald B. Batas Nalar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2005. Gennep, Arnold Van. The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press, 1992. Oemarjati, Boen S. “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam Memaknai Kembara Bahasa dan Budaya (ed. Riris K. Toha-Sarumpaet). Jakarta: UI Press, 2012.
21
Format AP Caine, Donald B. (2005). Batas Nalar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Gennep, Arnold Van. (1992). The Ritus of Passage. Chicago: Chicago University Press. Oemarjati, Boen S. (2012). “Tanggung Jawab dalam Koeksistensi Berbudaya” dalam Memaknai Kembara Bahasa dan Budaya (ed. Riris K. Toha-Sarumpaet). Jakarta: UI Press.
22
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal (2012).”Evaluasi Pembelajaran”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bachri, Bachtiar S. (2010). meyakinkan validitas data melalui triangulasi pada penelitian kualitatif. Surabaya: Jurnal Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya vol-10 Budimansyah D Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Genesindo. Bandung Cole, D.J.,Ryan,C.W. & Kick,F.(1995). “Portofolios Across The Curriculum And Beyond, California: Corwin Press. Depdiknas Pedoman Pengembangan Portofolio untuk Penilaian, Jakarta: Depdiknas Hasan, S.H. (2007). “Bahan Ajar – Pengembangan Asesment Kinerja dan portofolio dalam pembelajaran sejarah”. Tulisan untuk peringatan 70 tahun Prof. Dr. Asmawi Zainul, M.Ed. UPI, Bandung Kamila, N. (2009). Pengembangan Handout Kimia Sebagai Bahan Ajar Kimia untuk SMA/MA Kelas X Semester 2 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Diakses dari: suka.ac.id/3735/1/BAB%20I,%20V.pdf [Diakses pada 24 April 2014] Komalasari, Kokom. (2013).”Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi” Bandung. Reflika Aditama Mertler, C.A. (2001). “Designing scoring rubrics for your classroom”. Practical Assessment, Research & Evaluation, 7(25). Mueller J Authentic Assessment Toolbox. North Central Collegehttp:// [Diakses pada 24 juni 2014] Nitko AJ. (1996). Educational Assessment of Students, 2nd Ed. Columbus Ohio : Prentice Hall
23
UNSUR-UNSUR POKOK DAFTAR PUSTAKA
Buku sebagai Bahan Referensi 1) Nama pengarang, diurutkan berdasarkan huruf abjad (alfabetis). Jika nama pengarang lebih dari dua penggal nama terakhir didahulukan atau dibalik. 2) Tahun terbit buku, didahulukan tahun yang lebih awal jika buku dikarang oleh penulis yang sama. 3) Judul buku, dimiringkan tulisannya atau digaris bawahi. 4) Data publikasi, penerbit, dan tempat terbit. 5) DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua dan menempati posisi paling atas pada halaman yang terpisah.
24
CONTOH Hamdani Cerdas Berbahasa Indonesia. Lhokseumawe: Unimal Press. Ismail, Taufiq Tirani dan Benteng. Jakarta: Yayasan Ananda. Mulya, Hamdani Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Lhokseumawe: STAIN Malikussaleh.
25
DAFTAR PUSTAKA YANG BERSUMBER DARI INTERNET
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti oleh tahun, judul karya (dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
26
CONTOH Kumaidi Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No 4, ( diakses 20 Januari 2000).
27
RUJUKAN DARI INTERNET BERUPA E-MAIL PRIBADI
Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat pengirim), diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat yang dikirim).
28
CONTOH Davis, A. 10 Juni Learning to Use Web Authoring Tolls. kepada Alison Hunter Mulya, Hamdani. 15 Oktober Teknik Menulis Karya Ilmiah. kepada Redaktur Majalah Santunan Jadid
29
Format Umum Karya Ilmiah
KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Sumber Data 1.5 Hipotesis 1.6 Manfaat Penelitian 1.7 Pentingnya Penelitian 1.8 Metode Penelitian 1.9 Teknik Penelitian
30
TUGAS Pengertian karya ilmiah Jenis karya ilmiah dan penjelasan
Perbedaan karya ilmiah dan karya tulis Sistematika penulisan makalah Pengertian abstrak Pengertian daftar pustaka Contoh penulisan daftar pustaka minimal empat buku (disusun berdasarkan penulisan daftar pustaka (sesuai kaidah, kiri 4 cm, atas 4 cm, kanan 3 cm, bawah 3 cm) dan peletakan tahun di depan)
32
TOPIK Topik, Tujuan, Kerangka Karangan karya ilmiah haruslah direncananan dan disusun dengan cara yang sistematis dan terukur. Hal yang paling penting itu disebut sebagai topik. Topik tidak sama dengan judul. . Topik, yang pertama ditentukan oleh penulis judul paling akhir karena judul hanyalah kepala karangan. Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dalam karangan ilmiah.
33
JUDUL (1) harus menarik perhatian penulis,
(2) diketahui dan dikuasai oleh penulis, (3) harus sempit dan terbatas, dan (4) untuk penulis pemula hindari topik yang kontroversial dan baru.
34
TUJUAN Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai penulis berdasrkan topiknya. Tujuan semacam pembatasan topik agar tidak menyimpang dari permasalahan. Pada dasarnya tujuan mempersempit permasalahan yang akan dibicarakan dalam karangan tujuan harus lebih terbatas atau lebih sempit dari topiknya
35
TESIS TESIS adalah perumusan topik dan tujuan dalam bentuk kalimat dengan menonjolkan topiknya sebagai pokok bahasan. Tesis lebih menonjolkan topik daripada tujuan dengan maksud penulis karangan ilmiah melakukan analisis, intrpretasi, dan sintesis. Dalam proses penulilasan karangan ilmiah, tesis merupakan “payung” bagi tahapan penulisan ilmiah. Misalnya, dalam menyusun kerangka karangan penulis berpedoman pada tesis. Jadi, tesis semacam rambu-rambu pedoman dalam penulisan. Namun, penentuan sebuah tesis juga dapat dilakukan berdasarkan karangan yang sudah jadi (publikasi ilmiah). Dengan demikian, tesis mampu meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis pada proses lanjut penulisan, yaitu penyusunan kerangka karangan (outline).
36
KERANGKA KARANGAN KERANGKA KARANGAN adalah suatu rencana kerja ilmiah yang teratur untuk mendeskripsikan penyusunan pokok-pokok bahasan ke dalam bab dan subbab dengan menampilkan acuan berupa sumber rujukan (referensi) yang digunakan. Tahapan penyusunan kerangka karangan itu perlu dimanfaatkan oleh penulis karena kerangka mempunyai beberapa fungsi penting dalam proses penulisn,
37
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Cerpen 2.2 Pengertian Metafora Menurut Para Ahli 2.3 Metafora dalam Cerpen 2.4 Tipe Pelimpahan Metafora dalam Cerpen 2.5 Metafora sebagai Simbolis dalam Cerpen 2.6 Metafora sebagai Sarana Penceritaan dalam cerpen 2.7 Metafora sebagai Gaya dan Nada 2.8 Metafora sebagai Penggambaran Watak Tokoh
38
BAB III ANALISIS METAFORA DALAM CERPEN KARYA TAUFIQ ISMAIL
3.1 Pengolahan dan Analisis Data
39
BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan 4.2 Saran-Saran
40
DAFTAR PUSTAKA TABEL LAMPIRAN-LAMPIRAN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.