Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
OLEH: RESTU RAHMAWATI, S.IP,. MA
2
METODE PENELITIAN KUANTITATIF Filsafat Positivisme :
Satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dari realitas sosial Keyakinan dasar aliran ini berakar pada paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas berada dalam kenyataan dan berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws) Guna mengobservasi hakekat realitas seperti apa adanya dan untuk menjaga objektivitas temuan hubungan epistemologis harus menempatkan periset dibelakang layar.
3
Dalam penelitian kuantitatif satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid adalah ilmu pengetahuan, yakni pengetahuan yang berawal dan didasarkan pada pengalaman yang tertangkap lewat pancaindera untuk kemudian diolah oleh nalar. Secara epistemologis, dalam penelitian kuantitatif diterima suatu paradigma bahwa sumber pengetahuan yang paling utama adalah fakta yang sudah pernah terjadi dan lebih khusus lagi hal-hal yang dapat ditangkap oleh pancaindera (exposed to sensory experience)
4
JADI, DIYAKINI ADANYA DETERMINISME / PROSES SEBAB AKIBAT
Secara ontologis, objek studi penelitian kuantitatif adalah fenomena dan hubungan-hubungan umum antara fenomena-fenomena. Dengan demikian, suatu gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan, melainkan merupakan akibat dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. JADI, DIYAKINI ADANYA DETERMINISME / PROSES SEBAB AKIBAT
5
Ukuran kebenaran terletak pada: Koheren: sesuai dengan teori terdahulu
Secara epistemologis, paradigma kuantitatif terdiri dari dari dua yaitu pemikiran rasional dan empiris. Ukuran kebenaran terletak pada: Koheren: sesuai dengan teori terdahulu Korespondensi : sesuai dengan kenyataan empiris Dengan demikian, kerangka pengembangan ilmu itu dimulai dari proses perumusan hipotesis, yang dideduksi dari teori, kemudian diuji kebenarannya melalui verifikasi untuk diproses lebih lanjut secara induktif menuju perumusan teori baru. JADI, SECARA EPISTEMOLOGIS PENGEMBANGAN ILMU ITU BERPUTAR SESUAI SIKLUS : LOGICO, HYPOTHETICO, VERIFIKATIF.
6
Buat kesimpulan yang bersifat umum
PROSES DEDUKTIF PROSES INDUKTIF Dirumuskan hipotesis Kumpulan Teori Menghasilkan Konsep Tentukan Sampel Uji Buat kesimpulan yang bersifat umum
7
Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia yang dinamakan sebagai variabel. Dalam pendekatan kuantitatif, hakikat hubungan diantara variabel-variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif
8
LINGKUP WILAYAH PENELITIAN KUANTITATIF DALAM KEILMUAN SOSIAL
TAMPAK DAPAT DIAMATI DAPAT DIKONSEPKAN DAPAT DIUKUR Masyarakat dan kebudayaan Pranata Kemasyarakatan Kelompok Individu
9
FORMAT PENELITIAN KUANTITATIF
survei Dilihat dari pendekatan penelitian Penelitian Kuantitatif Eksplanasi eksperimen
10
SUSUNAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF
METODE ILMIAH PENDAHULUAN Latar belakang, masalah penelitian, pembatasan masalah, definisi istilah Indikasi Masalah LANDASAN TEORI Tinjauan Pustaka, Kerangka konsep, hipotesis Perumusan Hipotesis METODOLOGI Metode penelitian, Sampling, Teknik pengumpulan data, instrumen, teknis analisis data Prosedur Pengujian Hipotesis ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan saran dari penelitian
11
KONSEP DAN VARIABEL PENELITIAN
Penelitian kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel penelitian. Misal: dalam mengonsepsi perilaku salah prosedur dalam birokrasi sebagai kategori dari fenomena penyalahgunaan wewenang.; kebiasaan membolos kerja sebagai kategori dari fenomena ketidakdisiplinan. Dengan demikian, konsep dibentuk untuk memberikan penjelasan dan menyatakan sebab akibat serta untuk menguji hipotesis dan penyusunan teori serta dapat diuji regularitasnya. Ada dua desain dalam membangun sebuah konsep yaitu GENERALISASI dan ABSTRAKSI Generalisasi : proses bagaimana memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literatur dan empiris. Abstraksi: ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang dibicarakan.
12
Konsep operasional/ definisi operasional : Indikator penelitian
Konsep penelitian/ definisi konseptual : Memberi batasan pemahaman terhadap variabel penelitian Konsep penelitian ditentukan setelah peneliti membaca teori yang akan digunakan dalam penelitian Teori ini dapat mengarahkan peneliti kepada metode penelitian
13
OPERASIONAL / INDIKATOR
OPERASIONALISASI KONSEP STATUS SOSIAL EKONOMI KONSEPTUALISASI OPERASIONAL / INDIKATOR Penghasilan Penghasilan tetap sebulan Penghasilan tidak tetap sebulan Kekayaan material Harta cairan (harta yang diperoleh sendiri): rumah, mobil, telepon, lemari es Harta bawahan (harta yang diperoleh dari keluarga): rumah, mobil, sepeda motor Kedudukan seseorang Kedudukan formal Kedudukan informal
14
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF
RESTU RAHMAWATI, S.IP,. MA
15
Agar diperoleh penelitian yang akurat dengan tujuan penelitian, maka harus dipahami terlebih dahulu konsep-konsep dasar penelitian: KONSEP KONTRUK VARIABEL
16
KONSEP Konsep adalah suatu istilah, terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu generalisasi terhadap gejala yang berlaku umum ATAU Abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.
17
Jenis Konsep Fungsi dari konsep :
Konkret Rumah, kursi, manusia, dll Abtrak Masyarakat, partisipasi, globalisasi, dll Fungsi dari konsep : Untuk menyederhanakan pemikiran terhadap ide, benda, atau gejala sosial.
18
KONSTRUK Konstruk dan konsep pada dasarnya adalah sama, namun yang membedakannya adalah pada sesuatu yang bisa diukur (dihitung) Merubah suatu konsep yang abstrak/konkret menjadi konstruk disebut operasionalisasi konsep. Definisi operasional konsep >> pengertian/ batasan suatu konsep yang mengandung kejelasan dan ketegasan mengenai deskriptor (aspek-aspek yang terkandung atau tercakup) indikator menunjukkan tanda-tanda keberagaman atau variabilitas konsep yang akan diteliti, bisa diukur dan dihitung
19
Contoh: Lapar sebagai konstruk adalah mencerminkan rasa sakit setelah tidak makan dengan waktu yang cukup lama Popularitas sebagai konstruk adalah mencerminkan jumlah pilihan sosiometri yang diterima seseorang dari individu yang lain dari kelompoknya Kelas sebagai kontruk adalah tempat orang melakukan aktivitas proses belajar mengajar
20
VARIABEL KUANTITATIF Variabel berasal dari bahasa Inggris “variable” yang berarti faktor tak tetap atau berubah-ubah. Variabel dapat juga diartikan sebuah konsep dalam bentuk konkret. Perbedaan variabel dan konsep: konsep biasanya digunakan dalam mendeskripsikan segala variabel yang abstrak dan kompleks variabel merupakan konsep tingkat rendah yang relatif mudah diidentifikasi, diklasifikasi, diukur atau diukur. 4. Agar variabel dapat diukur maka variabel harus dijelaskan dalam operasional variabel.
21
VARIABEL Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai, dan dapat berubah-ubah Contoh: Badan = konsep variabel= tinggi badan, bentuk badan, dan berat badan b. Penduduk = konsep Variabel= usia, jenis kelamin, suku bangsa, dll
22
JENIS-JENIS VARIABEL Berdasarkan Hubungan
a). Variabel Bebas (independent variable) Variabel yang menjadi sebab atau merubah/mempengaruhi variabel yang lain. Variabel ini juga sering disebut variabel prediktor, stimulus, eksogen, atau antecendent.
23
b). Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Variabel ini disebut juga sebagai variabel respons atau endogen. Variabel terikat inilah yang sebaiknya dikupas lebih dalam pada latar belakang penelitian. Berikan porsi yang lebih dalam membahas variabel terikat daripada variabel bebasnya karena merupakan implikasi dari hasil penelitian.
24
c). Variabel Moderating (Z)
Variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel ini berfungsi memperkuat atau memperlemah. Contoh: hubungan ayah dan ibu akan semakin mesra dengan adanya anak. Esensi dari variabel ini adalah : Memperkuat X Y Memperlemah X Y Z X1 Y X2
25
d). Variabel Penghubung (Variabel Intervening)
Variabel yang menjadi media pada suatu hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Contoh: Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan. Variabel interveningnya adalah kepuasan pelanggan. Esensi: adanya pengaruh langsung dan tidak langsung Pengaruh x1, x2, terhadap Y mempengaruhi Z X1 Z Y X2
26
e). Variabel Kontrol Variabel ini ditetapkan oleh peneliti, jika peneliti ingin mengontrol supaya variabel diluar yang ditelitinya tidak mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan terikat, atau ingin melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: Ingin membandingkan kinerja petugas pemasaran antara lulusan SMU dengan SMK. untuk bisa membandingkan kinerja kedua lulusan sekolah itu maka peneliti harus menetapkan variabel kontrolnya. Dalam hal ini variabel kontrolnya adalah pekerjaan yang dikerjakan, alat untuk mengerjakan, pengalaman kerja, iklim kerja organisasi dimana pegawai kerja harus sama.
27
2. Berdasarkan Sifat a). Variabel Kategoris (diskret)
Variabel yang membagi responden menjadi dua kategori atau lebih. Contoh: Dua kategori (variabel dikotomi) - jenis kelamin (laki-laki/perempuan) - status pekerjaan (bekerja/tidak bekerja) - status perkawinan (kawin/tidak kawin) - status kesehatan (sehat/sakit)
28
2. Lebih dari dua kategori (variabel politomi) - Jenis pendidikan (tidak sekolah, SD, SMP, SMA, PT) -Jenis pekerjaan (pegawai negeri, pegawai swasta, pedagang) - Agama (Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha) 3. Variabel bersambungan (continue) Variabel yang dapat kita tentukan nilainya dalam jangkauan tertentu dengan bikangan desimal yang tidak terbatas. Contoh: untuk umur misalnya 36,5 tahun, berat badan 55 kg dll.
29
4. Variabel Manipulatif Variabel yang dapat dimanipulasi atau tidak, variabel ini dibagi dua kategori: Variabel aktif = variabel yang dapat dimanipulasi/dikendalikan seperti suhu dalam ruangan, frekuensi kekerasan dalam acara tv Variabel atribut variabel yang tidak dapat dikendalikan seperti usia, tingkat kecerdasan, status sosial
30
JENIS PENGUKUR VARIABEL
Variabel nominal Variabel yang ditetapkan berdasarkan penggolongan. Atau bisa dikatakan bahwa variabel ini merupakan variabel yang kualitasnya tidak bermakna atau nama variabel hanya simbol saja. Contoh: jenis kelamin, status pekerjaan, dll
31
Variabel ordinal Variabel yang dibentuk berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi dan tertendah ditetapkan berdasarkan kesepakatan sehingga angka 1 atau 10 dapat berada pada tingkatan yang paling rendah atau paling tinggi.
32
Variabel interval Variabel yang dibangun dari pengukuran. Dalam pengukuran tersebut diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama. Contoh: Rp s/d Rp s/d
33
Variabel ratio Varaiabel yang memiliki permulaan angka nol mutlak. Contoh: umur,,,, 0,1,2,3,4 tahun dan seterusnya.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.