Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Who, What, When, Where, Why, How
OBSERVASI Who, What, When, Where, Why, How
2
KONSEP DASAR Di bidang psikologi observasi merupakan metode paling dasar dan paling tua Dilakukan hampir dalam semua bentuk penelitian psikologi dan pemeriksaan psikologi Anggapan salah tentang observasi Observasi psikologi bisa dilakukan oleh siapapun Observasi metode kurang ilmiah
3
Observasi sebagai METODE
Psikologi mengkaji perilaku - proses mental Perilaku: observable mudah diamati Proses mental: unobservable Dilihat melalui perilaku tampak Perlu pemahaman teoritis Metode mengkaji perilaku – proses asesmen Testing – psikodiag Angket - kuesioner Observasi Wawancara
4
Observasi sebagai METODE
Penelitian Pemeriksaan psikologis
5
Observasi: Penelitian
Penekanan terhadap sampel perilaku Direncanakan secara sistematik sesuai tujuan penelitian Pencatatan : Penelitian kualitatif data naratif Penelitian kuantitatif data skor/nilai Observer: individu terlatih Validitas, reliabilitas dan objektivitas observasi harus dibuktikan
6
Observasi sebagai Metode Ilmiah
Mengacu tujuan yang dirumuskan sebelum observasi dilakukan Direncanakan secara sistematis, dilakukan oleh orang terlatih Hasil observasi dapat dihubungkan dengan proposisi yang lebih luas Data-data dapat dipertanggungjawabkan
7
Observasi ilmiah, jika: (Jahoda)
Mengabdi pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan dan tidak beraturan Dicatat secara sistematik, dihubungkan dengan proposisi lebih umum, tidak sekedar memenuhi rasa ingin tahu Dapat dicek dan dikontrol validitas dan reliabilitasnya
8
Observasi : Pemeriksaan psikologis
Dilakukan dalam setiap pemeriksaan psikologis Tujuan: Asesmen awal Mendalami kondisi klien Melihat interaksi Memerkuat - melengkapi hasil tes Membantu penegakan diagnosis Mengevaluasi proses dan hasil intervensi Observer adalah individu terlatih Pencatatan dilakukan dalam berbagai cara, umumnya kualitatif
9
ETIKA PENELITIAN (kode etik psikologi Indonesia)- OBSERVASI
Pasal 49: Informed consent penelitian Pasal 50: Pengelabuhan/ manipulasi dalam penelitian Pasal 51: Penjelasan singkat/debriefing Pasal 52: Penggunaan hewan untuk penelitian Pasal 53: Pelaporan dan publikasi hasil penelitian Pasal 54: Berbagi data untuk kepentingan profesional Pasal 55: Penghargaan dan pemanfaatan karya cipta pihak Lain
10
W H A T ’ S M E A N ? Penyeleksian, perekaman, pemberian arti terhadap perilaku diamati (Bentzen, 1993) Seleksi, provokasi, pencatatan, pengartian perilaku (Weick dalam Nietzel & Bernstein, 1996)
11
memilih (individu, kelompok perilaku, peristiwa atau periode waktu)
memutuskan (menimbulkan perilaku, misal: di laboratorium atau menanti perilaku muncul dengan sendirinya) menentukan cara penentuan (ingatan, audio, video, pemantauan fisologis, pemantauan waktu, dsb.) membuat sistem koding kembali data mentah
12
Pengertian luas Termasuk pengamatan secara tidak langsung dengan alat-alat bantu yang sudah dipersiapkan atau yang diadakan khusus untuk keperluan tersebut. Pengertian sempit Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diselidiki baik dalam situasi alamiah maupun situasi buatan Metode pengumpulan data secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek diteliti
13
Observasi 4. Deal directly with objects, event and people
1. Memusatkan perhatian melalui penginderaan (eyes and ears) (Benzton, 2003). 2. Merekam fakta dan kejadian-kejadian (Recording facts and events) 4. Deal directly with objects, event and people 3. Memroses dengan cara tertentu: to think about, give verbal label, put the fact into some meaningfull relationship with other facts
14
3 DIMENSI OBSERVASI Kesadaran subjek: overt & covert
Derajat interaksi dengan subjek: partisipatif & nonpartisipatif Situasi: alami (natural) & tak alami (buatan/laboratorium
15
DIMENSI OBSERVASI….. Mengamati untuk dapatkan data objek diamati diperoleh pemahaman sebagai alat receking (pembuktian) informasi/keterangan sebelumnya (Lincoln & Guba, 1995)
16
8 kombinasi c-p-a c-np-a c-p-ta c-np-ta o-p-a o-np-a o-p-ta o-np-ta
17
WHO? OBSERVEE Pasien Klien Subjek Responden Partisipan
18
WHO……? Profesional Teknisi Asisten terlatih OBSERVER
19
Observer Observer merupakan bagian dari instrumen pengukur
Dalam observasi behavioral, observer Mendapatkan informasi Mencerna informasi Membuat inferensi Kekuatan (dapat membuat inferensi) sekaligus Kelemahan (inferensi bisa keliru karena unsur subjektivitas mengandung bias dan dapat mempengaruhi objek observasi)
20
Observer yang baik Memahami materi observasi
Terlatih dalam melakukan observasi Mampu bersikap netral Cermat dan dapat melihat detail Mampu menjaga etika observasi dalam hal: Menjaga hubungan baik secara profesional Menjaga kerahasiaan data
21
Perilaku yang dapat diamati/diukur
WHAT?
22
WHEN? Jika perilaku bermasalah banyak dimunculkan Sampel perilaku
Sampel waktu Intensitas/Frekuensi/Durasi perilaku % waktu/perbandingan antara perilaku yang terjadi dengan interval waktu tertentu (=timeline followback methodology) WHEN?
23
Pertimbangan menggunakan observasi
Observasi memungkinkan mendapatkan data individu yang tidak dapat diungkap dengan alat ukur (tes, skala dsb) atau wawancara Tidak mengancam
24
Dimanapun (terutama di lingkungan tempat perilaku bermasalah terjadi
WHERE?
25
WHY? Punya keunggulan Baseline sekaligus data akumulatif
Data dalam berbagai situasi Menemukan kondisi lingkungan pencetus, mengelola & meniadakan perilaku tertentu WHY?
26
Menentukan pola-pola perilaku guna dimodifikasi dengan intervensi
Dapat ditampilkan dalam gambar grafik sehingga efektivitas tritmen terkontrol KEUNGGULAN?
27
Data dapat dipertanggung jawabkan
Valid Reliabel Objektif
28
HOW? Alat pencatat sederhana (pensil, alat penghitung angka)
Alat pencatat canggih (video, film, kamera, kaset) Sistem pencatatan data observasi HOW?
29
CARANYA? Event record Real time record Whole interval record
Partial interval record Freqvency within interval record Momentary sampling
30
PERLUNYA OBSERVASI (Goodwin & Driscoll dalam Bentzen, 1993)
ASUMSI DASAR PERLUNYA OBSERVASI (Goodwin & Driscoll dalam Bentzen, 1993)
31
Memungkinkan mengukur banyak perilaku yang tak dapat diukur dengan alat ukur psikologis lain (biasa pada anak-anak) Prosedur testing formal sebagaimana orang dewasa tidak bisa diberlakukan Dirasa tidak lebih mengancam dibanding metode pengukuran lain (anak-anak lebih wajar & akurat, sedangkan perilaku negatif & dewasa cenderung dibuat-buat/berbeda bila sadar sedang diobservasi)
32
TUJUAN Keperluan asesmen awal
Menentukan kekuatan observasi & memakai kekuatan tersebut untuk meningkatkan sisi lemahnya Menyusun individual plans bagi klien sesuai kebutuhannya Sebagai dasar/titik awal kemajuan klien (baseline)
33
TUJUAN…… (untuk anak-anak) mengetahui perkembangan area tertentu
Memecahkan masalah Membuat laporan kepada orangtua, guru, dokter, profesi lain Informasi status anak (di sekolah) untuk keperluan bimbingan & konseling)
34
PENTING penentuan target
pengaruh observer (“hallo effect “ terhadap penampilan observee) reaktivitas terhadap observasi (sadar/tidak sadar sedang diamati?) ketepatan hasil observasi
35
ISU ETIK Penentuan tujuan klien
Derajat pengaruh observer terhadap pemilihan tujuan Menerima/menol ak subjek Hak klien untuk dengan sukarela diamati
36
TEKNIK-TEKNIK PENGUKURAN OBSERVASI
PERILAKU Kehadiran vs ketidakhadiran perilaku tertentu Perilaku target? Perilaku berlebih/minim? Aset-aset perilaku Situasi anteseden dan konsekuensi perilaku terukur?
37
Intensitas perilaku target ditandai
1 2 3 SKALA RATING Intensitas perilaku target ditandai
38
Pikiran, perasaan, perilaku khusus reaktivitas?
SELF- MONITORING Pikiran, perasaan, perilaku khusus reaktivitas? Perhatikan: kapan, dimana perilaku target muncul PERILAKU TARGET WAKTU TEMPAT pagi siang malam rumah jalanan kantor
39
OBSERVASI PERILAKU ANALOGIS
Lingkungan didesain khusus untuk meningkatkan kemungkinan munculnya perilaku ditargetkan dan bagaimana interaksinya
40
MENGUKUR KINERJA SITUASIONAL
Observasi & evaluasi kinerja individu di bawah lingkungan yang sudah diset (bisa simulasi/bisa sungguh-sungguh) Leaderless group technigue Mendesain sebuah kelompok situasional untuk melihat inisiatif, kerjasama, kepemimpinan dsb.
41
ROLE PLAY Akting/improvisasi dalam situasi yang disimulasikan
42
METODE PSIKOFISIOLOGIS
Biofeedback : pantauan berkelanjutan proses-proses biologis Plathysmograph: mencatat perubahan volume bagian tertentu tubuh yang muncul akibat variasi suplay darah Penil plathysmograph: khusus di penis Phallometric data: diberi stimulus lihat reaksinya Polygraph (lie detector): perubahan fisik terjadi terdeteksi bila berbohong METODE PSIKOFISIOLOGIS
43
UNOBSTRUSIVE METHOD/ UNREACTIVE METHOD
Mengukur perilaku target melalui variabel lain (sifatnya tidak langsung). Misalnya menghitung perilaku merokok tidak dengan mengamati perilaku merokoknya, tapi dengan menghitung jumlah puntung rokok di tempat sampah UNOBSTRUSIVE METHOD/ UNREACTIVE METHOD
44
Observasi obtrusive & unobtrusive
Istilah: Unobtrusive measures - unobtrusive methods – non reactive methods Prinsip: Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak terlibat dengan objek/subjek yang diobservasi, tanpa berinteraksi dengan subjek melalui pertanyaan atau perlakuan lainnya.
45
Termasuk unobstrusive methods: tulisan dan rekaman audio visual, materi budaya (objek fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan, pakaian atau benda lain di musium, isi buku-buku di perpustakaan, observasi sederhana, hardware techniques; kamera, video dll, rekaman politik dan demografi “Contrived“ observation Menggunakan perangkat keras seperti kamera, tape recorders, one way mirrors dll. Experimental manipulation dipandang sebagai non reactive jika tidak disadari oleh subjek (Bochner, 1979) vs sisi etika observasi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.