Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Membangun Sistem Pendukung Keputusan
2
Faktor-Faktor Kesuksesan (Critical Success Factors)
Definisi: Sebuah cara untuk melakukan identifikasi faktor-faktor yang bersifat kritis untuk melakukan pencapaian sasaran organisasi. Proses identifikasi ini melibatkan interview dengan eksekutif yang diikuti dengan diskusi grup yang terstruktur. Tujuannya agar diperoleh kesepakatan atas faktor-faktor yang dianggap penting dan kritis.
3
Faktor-Faktor Kesuksesan (Critical Success Factors)
Satu kali faktor kritis ditentukan, maka hal tersebut merupakan kemungkinan untuk mengidentifikasi adanya “information gaps”. Keterlambatan informasi yang diterima merupakan “titik kritis” dari sebuah organisasi. Karenanya sangat penting untuk mengidentifikasi titik kritis dan struktur sistem informasi sebelum mengembangkan MSS/SPK.
5
ELEMEN-ELEMEN PENYELESAIAN MASALAH
Standar Menggambarkan keadaan yang diharapkan Informasi Menggambarkan saat ini Manajer Sebagai penyelesai masalah
6
ELEMEN-ELEMEN PENYELESAIAN MASALAH
Problem Suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian atau keuntungan yang di luar kebiasaan Alternative Solution Diidentifikasi oleh manajer dengan mengandalkan pengalaman (experience), informasi dan masukan dari berbagai pihak Constraints Internal & Eksternal (dari lingkungan)
7
Sisklus Hidup Pengolahan Informasi
Output/ Informasi Input/ Data Proses Pengolahan Data Memory
8
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Analisa Pembuatan Disain Pemeliharaan Perencanaan Evaluasi Siklus Hidup Sistem Informasi Siklus Hidup Pengembangan Sistem Implementasi Survei Alat Membuat Model Diagram Arus Data, Diagram Struktur Data, Diagram Object Dan Spesifikasi Method, Kamus Data Teknik Manajemen Proyek, Analisis Biaya dan Pengumpulan Fakta Alat Pengembang Aplikasi Database Dan Alat Pendukung RDBMS, OOP, CASE Tools Konsultan/EDP Departement Manajemen/User Manajemen/User
9
Tahapan SPK Intelegence Design Choice
Menurut Simon tahun 1960 model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase, yaitu (Suryadi,2002): Intelegence Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup permasalahan serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. Design Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternative tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. Choice Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan di antara berbagai alternative tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pegambilan keputusan.
10
Fase Proses Pengambilan Keputusan
11
Rancang Bangun SPK Tahap perancangan SPK pada garis besarnya terdiri dari: Penentuan tujuan Penelitian Tahap Studi pendahuluan Tahap-tahap perumusan kebutuhan data input dalam kaitannya dengan pengembangan sistem informasi.. Tahap perumusan kemampuan yang harus dipenuhi oleh SPK dan perlengkapan yang dibutuhkan. Tahap perancangan dan pengembangan SPK. Tahapan ini dilaksanakan secara interaktif, dimana penyempurnaannyadilakukan setelah melalui proses uji coba untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pada rancangan SPK tahap awal.
12
Pendekatan dalam membangun SPK
Menunjukkan pentingnya penyelesaian masalah Menjelaskan hubungan antara penyelesaian masalah dan pengambil keputusan Menunjukkan bagaimana struktur masalah mempengaruhi penyelesaian masalah Menjelaskan langkah-langkah pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah Menjelaskan gaya penyelesaian masalah individu
13
Dalam pembuatan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperlukan adanya langkah-langkah dalam membentuk sebuah sistem diantaranya yakni : Studi kelayakan Persetujuan terhadap proposal kelayakan Pemilihan perangkat keras, hardware dan perangkat lunak, software. Merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari para ahli dan pakar ke dalam komputer. Mengimplementasikan pengetahuan dalam bentuk bahasa yang dipahami oleh komputer, menggunakan suatu bahasa pemrograman. Menguji sistem yang telah dibuat.
14
Model Konseptual SPK
15
Subsistem Manajemen Data
Suatu sub-sistem yang memanajemen data dengan memasukkan satu database yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Subsistem Manajemen Database (DBMS)
16
Gambar Struktur Subsistem Manajemen Data
Sumber data internal Sumber data Eksternal Keuangan Pemasaran Produksi Personalia Lainnya Basis pengetahuan organisasional Data personel, privat Ekstraksi Data warehouse perusahaan Query facility Database Pendukung keputusan Manajemen antarmuka Sistem manajemen database Retrieval Inquiry Update Report generation Delete Manajemen model Direktori data Subsistem berbasis pengetahuan
17
Subsistem manajemen data terdiri dari:
a. SPK Database Database adalah kumpulan data yang saling terkait dan terorganisasi untuk memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah organisasi dan dapat digunakan oleh lebih dari satu orang atau aplikasi. Data pada database SPK diekstrak dari sumber data internal dan eksternal, juga dari data personal milik satu atau lebih pengguna Ekstraksi adalah operasi meng-capture data dari beberapa sumber untuk membuat sebuah database SPK atau sebuah data warehouse.
18
b. Sistem Manajemen Database
Yaitu memanajemen/mengatur Database baik dalam pembuatan, pengaksesan dan pembaharuan database. Database yang baik adalah yang efektif dan manajemennya dapat mendukung banyak kegiatan manajerial: navigasi umum di antara record-record mendukung pembuatan dan pemeliharaan sebuah kumpulan hubungan data yang berbeda menghasilkan laporan
19
c. Query Facility Melakukan tugas-tugas seperti akses, manipulasi, dan query data. menerima permintaan data dari komponen lain menentukan bagaimana permintaan dapat dipenuhi memformulasi permintaan dengan detail mengembalikan hasilnya kepada pemberi permintaan
20
d. Direktori Adalah sebuah katalog dari semua data di dalam database.
Berisi definisi data dan berfungsi untuk menjawab pertanyaan mengenai ketersediaan item-item data, sumber, dan makna eksak dari data. Cocok untuk mendukung fase intelegensi dari proses pengambilan keputusan karena membantu men-scan data dan mengidentifikasi area masalah atau peluang- peluang.
21
Subsistem Manajemen Model
Komponen pemodelan suatu SPK harus menunjang setiap aktivitas pengambilan keputusan yang meliputi, analisis sistem permasalahan, proyeksi situasi masa depan, perancangan alternatif, pembandingan atau pemilihan alternatif, optimasi dan simulasi melalui penerapan model-model yang relevan. Model-model yang banyak digunakan dalam proses pengambilan
22
Subsistem Manajemen Model
Model (Basis Model) Strategis, taktis, operasional Statistik, keuangan, pemasaran, Ilmu manajemen, akuntansi, Teknik, dsb. Direktori Model Manajemen Basis Model Eksekusi model, Integrasi, dan prosesor perintah Perintah pemodelan: creation Pemeliharaan: update Antarmuka database Bahasa pemodelan Manajemen Data Manajemen antarmuka Subsistem Berbasis pengetahuan
23
Subsistem manajemen model terdiri dari:
Basis Model Berisi rutinitas dan statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah SPK. Model-model pada SPK pada dasarnya adalah matematis; dinyatakan dalam rumus yang dapat diprogram dalam alat pengembangan SPK, ex: excel
24
4 kategori utama Basis Model:
Model Strategis : mendukung manajemen puncak Model Taktis : Cth: pemilihan server web, perencanaan persyaratan tenaga kerja, promosi penjualan, tata letak pabrik dll. Model Operasional : Cth: persetujuan pinjaman pada bank, jadwal produksi, kontrol inventori, dll Model Analitik : untuk menganalisis data. Meliputi model statistik, ilmu manajemen, algoritma data, model keuangan dll. Model Strategis : digunakan untuk mendukung manajemen puncak dalam menjalankan tanggung jawab perencanaan strategis Model Taktis : Digunakan terutama oleh manajemen madya untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi. Cth: pemilihan server web, perencanaan persyaratan tenaga kerja, promosi penjualan, tata letak pabrik dll. Model Operasional : untuk mendukung aktivitas kerja harian organisasi. Cth: persetujuan pinjaman pada bank, jadwal produksi, kontrol inventori, dll.
25
Sistem Manajemen Basis Model
MBMS mampu mengaitkan model-model dengan link yang tepat melalui sebuah database. Direktori model Perannya sama dengan direktori database. Merupakan katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang ketersediaan dan kapabilitas model.
26
Eksekusi Model, Integrasi, dan Prosesor Perintah
Eksekusi model : proses mengontrol jalannya model saat ini Integrasi model : gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan atau mengintegrasikan SPK dengan aplikasi lain. Command Processor Model : menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari user interface dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi
27
Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Mencakup semua aspek komunikasi antara satu pengguna dan SPK. Subsistem ini mencakup: Perangkat keras dan perangkat lunak Kemudahan penggunaan Kemampuan untuk diakses Interaksi manusia-mesin Subsistem ini dikelola oleh Sistem Manajemen Antarmuka Pengguna (UIMS)
28
Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Fungsi dan fleksibilitas suatu SPK tergantung pada kemudahan interaksi antara sistem dengan pemakainya (pengambil keputusan). Interksi ini berlangsung dalam subsistem yang terdiri dari perangkat lunak, terminal (console monitor), dan pemakai, yang membentuk suatu sistem dialog. Dialog antar pemakai dengan sistem dilakukan melalui apa yang disebut bahasa komunikasi.
29
Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Bahasa komunikasi yang diterapkan dalam dialog system –user dapat dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu: Komunikasi antara pemakai dengan SPK. Pada rancangan SPK ini, kebanyakan bentuk komunikasi antara pemakai dengan SPK dalam aktivitas pengendalian operasinya dilakukan dengan dialog menu dan Tanya jawab.
30
Subsistem Antarmuka Pengguna (Dialog)
Komunikasi Peraga atau Representasi. Selama Proses, SPK memberikan informasi kepada pemakainya, berupa feed- back terhadap instruksi-instruksi yang diberikan oleh pemakainya, informasi tentang status proses yang sedang berlangsung, informasi dalam bentuk laporan hasil proses, atau representasi model yang dibuat melalui komponen pemodelan. Komunikasi Pemandu. Pemakai harus mempunyai pengetahuan kemampuan mengenai struktur sistem dan prosedur umum untuk mengoperasikannya.
31
Subsistem Antarmuka Pengguna (lanjutan)
Subsistem dialog dibagi menjadi tiga bagian,yaitu : Bahasa aksi, meliputi apa yang dapat digunakan oleh pemakai dalam berkomunikasi dengan sistem. Hal ini meliputi pemilihan-pemilihan seperti papan ketik (key board), panel-panel sentuh, joystick, perintah suara dan sebagainya.
32
Subsistem Antarmuka Pengguna (lanjutan)
Bahasa tampilan atau presentasi, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Bahasa tampilan meliputi pilihan-pilihan seperti printer, layar tampilan, grafik, wama, plotter, keluaran suara, dan sebagainya. Basis Pengetahuan, meliputi apa yang harus diketahui oleh pemakai. Basis pengetahuan meliputi apa yang hams diketahui oleh pemakai agar pemakaian sistem bisa efektif. Basis pengetahuan bisa berada dalam pikiran pemakai, pada kartu referensi atau petunjuk, dalam buku manual, dan sebagainya.
33
Subsistem berbasis pengetahuan Manajemen model & MBMS
Manajemen data & DBMS Subsistem berbasis pengetahuan Manajemen model & MBMS User Interface Management System (UIMS) Natural Language Processor INPUT Action Languages OUTPUT Display Languages PC display Printer, Plotter User
34
Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan
Komponen ini menyediakan keahlian untuk memecahkan beberapa aspek masalah dan memberikan pengetahuan yang dapat meningkatkan operasi komponen SPK yang lainnya Komponen pengetahuan terdiri dari satu atau lebih sistem cerdas. Memberikan eksekusi dan integrasi penting dari sistem cerdas
35
Konfigurasi SPK (Levin et.al.,1995)
36
4. Informasi yang dibutuhkan
Manajemen Antarmuka 1. Masalah Manajemen Model Manajemen Data 3. Pemilihan model Perusahaan membutuhkan beberapa karyawan baru di bagian pengepakan produk. Ada beberapa calon karyawan yang telah mendaftarkan diri. Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan? Siapa saja yang layak diterima? 2. Pertanyaan 4. Informasi yang dibutuhkan 6. Jawaban 5. Model terpilih 7. Solusi Telah dapat ditentukan jumlah karyawan yang harus diterima beserta nama-nama karyawan yang layak diterima. What – If Models Organizational Information Optimization Models External Information Goal-seeking Models Personal Information Statistical Models
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.