Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Drs. Bambang Priyambodo, Apt.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Drs. Bambang Priyambodo, Apt."— Transcript presentasi:

1 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
MANAJEMEN FARMASI INDUSTRI Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

2 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Silabus Manajemen Farmasi Industri Pengantar c-GMP (CPOB Terkini) Validasi di Industri Farmasi Registrasi dan Pendaftaran Obat Jadi Manajemen Produksi dan Operasi Industri Farmasi Pengelolaan Limbah Industri Farmasi (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

3 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Bahan Bacaan Anonim, 2006, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, edisi 2006. Anonim, 2001, Petunjuk Operasional Cara Pembuatan Obat yang Baik. Priyambodo, B., 2007, Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama, Yogyakarta Nash, R.A. and Wacher A., H., 2003, Pharmaceutical Process Validation. Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

4 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

5 (c) bambang.priyambodo@yahoo.co.id
Pengantar INDUSTRI FARMASI Persyaratan/Jaminan : Khasiat (efficacy) Keamanan (safety) Mutu (quality) (c)

6 Persyaratan Kualitas Obat
Persyaratan Kualias Obat, menurut Academy of Pharmaceutical Science, USA : Mengandung kuantitas masing-masing bahan aktif sesuai dengan persyaratan pada etiket, yang masih dalam nilai batas sesuai dengan spesifikasinya Mengandung kuantitas bahan aktif yang sama, dalam setiap satuan takaran obat. Tidak boleh mengandung bahan lain, yang tidak dinyatakan secara jelas Sampai saat digunakan oleh penderita, tetap terjaga potensi, penampilan dan ketersediaan terapeutikanya untuk tujuan pengobatan Pada saat digunakan, melepaskan bahan aktif agar supaya tercapai secara penuh ketersediaan biologisnya PRODUK INDUSTRI FARMASI  DIATUR SECARA KETAT, BAIK OLEH INDUSTRI FARMASI MAUPUN OLEH PEMERINTAH (c)

7 Kapitalisasi Pasar Farmasi Dunia
$643 billion (c)

8 (c) bambang.priyambodo@yahoo.co.id

9 (c) bambang.priyambodo@yahoo.co.id

10 (c) bambang.priyambodo@yahoo.co.id

11 Kapitalisasi Pasar Farmasi Dunia

12 World wide Pharmaceutical Spend for R&D in 2002
R&D spend Pharma sales R&D as Company (US$billion) (US$billion) %of sales Pfizer GlaxoSmithKline AstraZeneca Johnson & Johnson Merck & Co Aventis Novartis Pharmacia Hoffmann-La Roche Eli Lilly (c)

13 Pengeluaran Industri Untuk R&D
(c)

14 New Drug Development Cost
Approximately 800 million ($ ) US dollars per approved new drug Costs are rapidly increasing U.S. year 2000 $ in millions 802 1970s approvals 1980s approvals 2000s approvals 467 335 318 214 138 104 84 54 (Source: Tufts University, U.S.A., 2002)

15 Alur Proses Penemuan Senyawa Obat Baru
(c)

16 Alur Proses Penemuan Senyawa Obat Baru
Sintesis Senyawa Baru Uji efek zat kimia yg paling menguntungkan (pada 3 jenis hewan yg berbeda) Uji mikrobiologi Uji teratogenis, mutagenesis, karsinogenesis LD50, toksisitas akut dan kronis Screening LD50, toksisitas akut dan kronis (organ khusus: mata, hati & otak) Studi efek pada manusia (khasiat, takaran & efek samping) Uji Praklinis merupakan pengenalan awal obat pd manusia untuk penetapan toksisitas, absorbsi metabolisme, eliminasi, kisaran dosis, dan kerja farmakologis lainnya Uji Klinis Fase I Mencakup pengujian awal thd efek terapeutik khusus dan dilaksanakan secara terbatas thd sejumlah pasien Uji Klinis Fase II Uji klinis yg sebenarnya, bertujuan untuk menilai keamanan & kemanjuran pd satu atau lebih indikasi tertentu Uji Klinis Fase III

17 Alur Proses Penemuan Senyawa Obat Baru

18 Research & Development (R&D)
100,000 molecules in laboratories 1 registered drugs at pharmacy development costs of 4 registered drugs are recovered 1 blockbuster (mega-seller) (c)

19 (c) bambang.priyambodo@yahoo.co.id
Ciri Industri Farmasi Ciri-ciri industri farmasi yang perlu diperhatikan : Industri Farmasi merupakan industri yang diatur secara ketat, baik secara Nasional maupun Internasional (seperti registrasi obat, cara produksi obat yang baik/CPOB, distribusi dan perdagangan produk yang dihasilkan) Industri farmasi, disamping menghasilkan obat untuk penderita, juga merupakan suatu industri yang berorientasi untuk memperoleh keuntungan (tidak hanya aspek sosial tapi juga ada aspek ekonomi) Industri farmasi adalah salah satu industri beresiko tinggi, karena bukan tidak mungkin kelak dikemudian hari kalau terbukti bahwa terjadi akibat yang tidak diinginkan karena penggunaan obat, industri farmasi tersebut dituntut dan membayar ganti rugi (contoh : Industri farmasi penghasil Thalidomide ditutup karena tidak mampu lagi membayar tuntutan ganti rugi) Industri Farmasi adalah industri berbasis riset yang selalu memerlukan inovasi, karena usia hidup obat relatif singkat ( lebih kurang 25 tahun) dan sesudah itu akan ditemukan obat generasi baru yang lebih baik, lebih aman dan lebih efektif (fenomena merger beberapa perusahaan farmasi raksasa dunia , seperti Glaxo SmithKline -Becheem, Aventis, Novartis Biochemie, Roche-Bayer, dll) (c)

20 (c) bambang.priyambodo@yahoo.co.id
Product Life Cycle (c)

21 Pharmacetical Industry = Knowledge Based Industry
Knowledge Management Pharma Industry Knowledge Base Industry Resources Base Advantages Competitiveness Quality Image Company Image Quality of HRD R & D Brand Equity Company Reputation Intangible Assets Tangible Assets 70 % 30 % (c)

22 Profile Industri Farmasi Indonesia
Market Size + Rp. 20 Trilyun (US $ 2,2 bil) (2004) + 0,44 % GLOBAL MARKET Total Pop. : 205 juta Drug Consump per-cap < US $ 6,0 Market Share : Top 20 (10 %)  % SOM Top 60 (29 %)  % SOM Rest 145 (70 %)  % SOM Growth 13,5 % 2005 : 23,598 T (+13,7 %) 2006 : 26,0 T (+ 10,17 %) PHARM. INDUSTRY PATTERN : > Products (>60% branded generic) only 12 % Generics (in value) 205 Manufacturer/33 MNC 1600 wholesaler FRAGMENTED Unhealthy against free market Sumber : IIMS, 2005 (c)

23 Profile Industri Farmasi Indonesia

24 Profile Industri Farmasi Indonesia

25 Profile Industri Farmasi Indonesia

26 Profile Industri Farmasi Indonesia
Drs. Bambang Priyambodo, Apt. Profile Industri Farmasi Indonesia Sumber : Badan POM 2004 (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

27 Profile Industri Farmasi Indonesia
Drs. Bambang Priyambodo, Apt. Profile Industri Farmasi Indonesia (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

28 Profile Industri Farmasi Indonesia
Drs. Bambang Priyambodo, Apt. Profile Industri Farmasi Indonesia Sumber : Badan POM 2004 (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

29 Profile Industri Farmasi Indonesia
Sumber : Badan POM 2004 (c)

30 Profile Industri Farmasi Indonesia

31 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Permasalahan Industri Farmasi Indonesia Pemberdayaan idle capacity industri farmasi belum menemukan solusi yg tepat (termasuk alternatif melalui toll manufacturing maupun konsep production house). Kerjasama yang erat antar industri farmasi masih sulit terjalin dalam menemukan strategi untuk menghadapi invasi pasar Ketergantungan bahan baku impor (95%) belum diimbangi dengan upaya pengembangan bahan baku lokal, selain memerlukan biaya investasi yang tinggi, daya dukung peralatan masih belum memadai Antisipasi penerapan aturan internasional terhadap standarisasi industri farmasi terutama menyangkut c-GMP, harmonisasi registrasi dan belum adanya koordinasi yang baik antara industri farmasi dengan pemerintah (Badan POM) Kondisi (kemampuan) industri farmasi sendiri yang tidak merata. Sebagian sudah ada yang siap menghadapi pasar bebas, sebagian besar yang lain masih belum bisa memnuhi persyaratan, baik dari segi Hardware, Software maupun Brainware (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

32 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Kebijakan Badan POM Peningkatan compliance terhadap persyaratan & standart pharma global Industri farmasi Nasional agar lebih efisien dan fokus dalam pelaksanaan produksi obat termasuk pemilihan fasilitas produksi yg paling feasible untuk dikembangkan Penerapan CPOB yang dinamis (c-GMP) sesuai standart internasional (dateline : Des 2007) (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

33 Sejarah CPOB di Indonesia
WHO Konsep “Good Practices in Manufacture and quality Control of Drug” 1971 Penerapan CPOB secara sukarela 1988 Pedoman CPOB Edisi 1, dikeluarkan & mulai penerapannya 1989 – 1994 Batas waktu pemenuhan CPOB 1990 Sertifikasi CPOB 2001 Pedoman CPOB Edisi 2 2004 Addendum IV, GMP for Human Blood & Blood Products 2005 Draft Pedoman CPOB Edisi 3 (c-GMP) 2006 Finalisasi Pedoman CPOB Edisi 3 (c-GMP) 2007 Batas waktu pemenuhan c-GMP Major Revisi : Quality Management System Persyaratan HVAC (terutama untuk produk-produk Steril) Persyaratan Water System (c)

34 Aspek - Aspek dalam CPOB
Ketentuan Umum Personalia Bangunan dan Fasilitas Peralatan Sanitasi & Higiene Produksi Pengawasan Mutu Inspeksi Diri Penanganan Keluhan Terhadap Obat, Penarikan Kembali Obat dan Obat Kembalian Dokumentasi (c)

35 Aspek CPOB Terkini (CPOB: 2006)
Sistem Manajemen Mutu Personalia Bangunan dan Sarana Penunjang Peralatan Sanitasi dan Higiene Produksi Pengawasan Mutu Inspeksi Diri dan Audit Mutu Penanganan Keluhan terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk dan Produk Kembalian Dokumentasi Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak Kualifikasi dan Validasi

36 Aspek CPOB Terkini (CPOB: 2006)
Annex Pembuatan Produk Steril Produksi Produk Biologi Pembuatan Gas Medisinal Pembuatan Inhalasi Dosis Terukur Bertekanan (Aerosol) Pembuatan Produk Darah Pembuatan Obat Investigasi untuk Uji Klinis Sistem Komputerisasi

37 PENETAPAN STRATA INDUSTRI FARMASI
Total terdapat 289 item check-list Temuan per-individual komponen check list dibobot dengan prosentase berdasarkan tingkat kekritisan pemenuhan Penetapan Strata Industri Farmasi: Strata A : Hardware & Software memadai serta dilaksanakan secara konsisten Strata B : Salah satu diantara Hardware/software memerlukan perbaikan minor Strata C : Hardware dan software perlu perbaikan Strata D : Hardware dan software perlu perbaikan signifikan Strata A  Boleh berproduksi di fasilitas milik sendiri Strata B  Boleh berproduksi di fasilitas milik sendiri dg perbaikan internal Strata C  Sebagian diproduksi di fasilitas sendiri, sebagian toll mfg Strata D  Toll Manufacture (jangka waktu tertentu) (c)

38 Hasil Mapping CPOB Tahun 2004
(c)

39 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Profile Penerapan CPOB (Mapping 2004) Sumber : Badan POM 2004 Keterangan : Kategori A : Hardware & Software memadai serta dilaksanakan secara konsisten Kategori B : Salah satu diantara Hardware/software memerlukan perbaikan minor Kategori C : Hardware dan software perlu perbaikan Kategori D : Hardware dan software perlu perbaikan signifikan (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

40 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Profile Penerapan CPOB (Hasil Re-Mapping) Sumber : Badan POM 2008 Keterangan : Kategori A : Hardware & Software memadai serta dilaksanakan secara konsisten Kategori B : Salah satu diantara Hardware/software memerlukan perbaikan minor Kategori C : Hardware dan software perlu perbaikan Kategori D : Hardware dan software perlu perbaikan signifikan (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

41 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Peluang & Tantangan Profesi Apoteker President Director HRD Manager Finance Manager Plant Manager Marketing Manager Production Manager Technical Manager R&D Manager QC/Lab Manager QA Manager PPIC Manager Production Supervisor Packaging Supervisor Validation Off. Int. Auditor Product dev. Packaging dev. Registration Off. Lab. Supervisor Microbiology IPC Spv. Product Stability Struktur Organisasi Industri Farmasi (c) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

42 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Bidang Pengabdian Apoteker di Industri Farmasi Bidang Produksi Penanggung Jawab Produksi (Apoteker Penanggung Jawab) Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan (PPIC) Pengawas (Supervisor) Proses Pengolahan Pengawas (Supervisor) Proses Pengemasan Bidang Pengawasan Mutu Penanggung Jawab Pengawasan Mutu (Apoteker penanggung Jawab) Supervisor Laboratorium Pengujian Supervisor Laboratorium Pengawasan Selama Proses (IPC) Supervisor Laboratorium Mikrobiologi Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

43 Drs. Bambang Priyambodo, Apt.
Bidang Pengabdian Pharmacist di Industri Farmasi Bidang Penjaminan Mutu Penanggung Jawab Jaminan Mutu (Apoteker Penanggung Jawab) Validation Officer Product Stability Officer Internal Audit Officer Bidang Penelitian dan Pengembangan Penanggung Jawab Penelitian dan Pengembangan Pengembangan Formula (Product Development Officer) Pengembangan Pengemasan (Packaging Development Officer) Standarisasi (Bahan Baku dan Bahan Pengemas) New Product Trial (Pengujian BA/BE) Bidang Legal dan Registrasi Penanggung Jawab Registrasi dan Pendaftaran Obat Jadi Registration Officer Legal Officer (patent, intellectual property right, lisensi, dll) Hand Out "Manajemen Farmasi Industri"

44 Apa yang perlu dikuasai oleh Mahasiswa Program Profesi Apoteker
Penguasaan Teknologi Formulasi (> 80 % me too product) Penguasaan Metoda Analisa (Adopsi, Adaptasi maupun Pengembangan) Penguasaan Manajemen & Proses Produksi Penguasaan Sistem Manajemen Mutu (Quality Assurance, c-GMP, ISO 9000 series, ISO series, TQM, dll) Penguasaan Prosedur/tatacara Kalibrasi, Validasi/ Kualifikasi Mesin & Alat Produksi, Validasi Metode Analisa, Validasi Proses Produksi dan Pengemasan, dan Validasi Pembersihan Penguasaan Dokumentasi (Protap, Batch Record, Proses/ prosedur Registrasi) dan Pengembangan Produk Baru Pengetahuan Sarana Penunjang (Bangunan/peralatan, AHU, Dust Collecting System, Air Untuk Produksi, Pengolahan Limbah, dll) Penunjang : Manajemen SDM, Material Manajemen (PPIC), Marketing, dll Kurikulum Pendidikan Tinggi Farmasi ??? (c)


Download ppt "Drs. Bambang Priyambodo, Apt."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google