Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Validitas & Reliabilitas Instrumen

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Validitas & Reliabilitas Instrumen"— Transcript presentasi:

1 Validitas & Reliabilitas Instrumen

2 Pengantar Materi tentang validitas dan reliabilitas instrumen dapat lebih dipelajari saat mata kuliah Metode Penelitian dan Penyusunan Alat Ukur Psikologi. Materi dalam slide ini hanya merupakan pengenalan validitas dan reliabilitas. Dalam psikologi, semua instrumen pengukuran atau alat ukur harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Hal ini juga berlaku untuk panduan serta lembar pencatatan observasi dan wawancara.

3 Alat Ukur Psikologi Tujuan disusunnya alat ukur psikologi adalah untuk mendapatkan data atau informasi tentang aspek-aspek psikologi. Metode pengumpulan data dalam psikologi misalnya tes psikologi, kuesioner, skala psikologi, observasi, dan wawancara. Data yang diperoleh adalah sumber informasi. Data yang akurat artinya informasi yang dapat dipercaya. Jika informasi dapat dipercaya maka kesimpulan juga dapat dipercaya. Tantangannya adalah bagaimana memperoleh data/informasi yang terpercaya? Hal ini dapat diperoleh melalui pengukuran yang validitas dan reliabilitas tinggi.

4 VALIDITAS VALIDITAS (KEABSAHAN) Apakah pengertian validitas?
Apakah kita benar-benar mengukur konsep/aspek/indikator yang kita ukur? Kecermatan dan ketepatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur apa yang hendak diukur.

5 Makna VALIDITAS Pengertian validitas berkaitan erat dengan tujuan pengukuran. Valid hanya untuk satu tujuan yang spesifik. Apakah alat ukur itu sesungguhnya mengukur konsep yang ingin diukur dan bukan konsep yang lain? Apakah pengukuran konsep tersebut dilakukan secara tepat dan cermat = memiliki varians eror yang kecil, dapat membedakan subyek satu dengan yang lain. Tingkat validitas dapat dipengaruhi oleh: Kemampuan pewawancara/observer/tester : apakah mengikuti petunjuk/pedoman kuesioner atau tidak Keadaan responden sewaktu wawancara/observasi/tes berlangsung

6 Tipe-tipe Validitas 1. Validitas isi (content validity): a. Validitas muka b. validitas logik 2. Validitas konstrak: 3. Validitas berdasar kriteria : a. validitas prediktif b. validitas konkuren

7 Validitas Isi (content validity)
Sejauhmana isi tes/alat ukur mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur Isi tes komprehensif dan relevan untuk mengukur ciri atribut yang hendak diukur Diestimasi (diperkirakan) melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional/lewat professional judgement (penilaian dari para ahli).

8 Validitas Isi (content validity)
a. Validitas muka (face validity)  penilaian terhadap format penampilan tes  jika tampilan alat ukur meyakinkan maka subjek akan termotivasi mengerjakan.  ini merupakan tipe validitas yang paling rendah b. Validitas logic / sampling validity  sejauhmana isi tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur  dapat dicapai dengan pembatasan kawasan perilaku secara seksama dan konkret (operasionalisasi atribut)

9 Validitas Konstrak Sejauhmana tes mengungkap suatu trait atau konstruk teoretik yang hendak diukur. Pengujian validitas konstruk merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur. Seberapa besar derajat tes mengukur hipotesis yang dikehendaki untuk diukur. Konstruk adalah perangai yang tidak dapat diamati, yang menjelaskan perilaku. Menguji validitas konstruk mencakup uji hipotesis yang dideduksi dari suatu teori yang mengajukan konstruk tersebut.

10 Validitas Berdasar Kriteria
Estimasi validitas berdasarkan kriteria yang dapat dijadikan dasar pengujian skor tes. Kriteria adalah variabel perilaku yang akan diprediksikan oleh skor tes atau berupa suatu ukuran lain yang relevan. Dianalisis dengan komputasi korelasional antara skor tes dengan skor kriteria.

11 Validitas berdasar kriteria
Dilihat dari segi waktu untuk memperoleh skor kriterianya : a. Validitas prediktif : Seberapa besar derajat tes berhasil memprediksi kesuksesan seseorang pada situasi yang akan datang. Validitas prediktif ditentukan dengan mengungkapkan hubungan antara skor tes dengan hasil tes atau ukuran lain kesuksesan dalam satu situasi sasaran. Validitas Prediktif sangat penting artinya bila alat ukur dimaksudkan untuk berfungsi sebagai predictor bagi kinerja atau prestasi di masa yang akan datang. Contoh situasi yang menghendaki adanya prediksi ini antara lain adalah seleksi siswa baru, seleksi karyawan, dsb.

12 b. Validitas konkuren Seberapa besar derajat skor tes berkorelasi dengan skor yang diperoleh dari tes lain yang sudah mantap, bila disajikan pada saat yang sama, atau dibandingkan dengan criteria lain yang valid yang diperoleh pada saat yang sama. Apabila skor alat ukur dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor termaksud merupakan koefisien validitas konkuren.

13 Cara Mengukur Validitas
Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur  sampai tersusun alat ukur atau kuesioner. Melakukan uji coba Membuat tabulasi hasil uji coba Melakukan uji statistik dengan korelasi ‘Product Moment’ (setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud. masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut)

14 RELIABILITAS (KEAKURATAN/KEMANTAPAN)
Apakah yang dimaksud dengan reliabilitas? Apakah alat ukur yang dipakai tersebut tepat untuk mengukur konsep yang hendak diukur? menunjuk pada sejauh mana suatu hasil pengukuran RELATIF KONSISTEN apabila pengukuran dilakukan berulangkali.

15 Hubungan Validitas dan Reliabilitas
 mempermasalahkan kesesuaian antara konsep dan kenyataan empiris Reliabilitas  kesesuaian hasil-hasil pengukuran di tingkat kenyataan empiris Oleh karena itu: valid pasti reliable, reliabel belum tentu valid pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur)

16 Cara mengukur reliabilitas/tipe reliabilitas
Metode ulang responden sama, kuesioner (alat ukur) sama, penelitian dua kali Menghasilkan koefisien stabilitas/Stability Reliability  Neuman (2000) Metode Belah Dua (split half method) pertanyaan dalam kuesioner (alat ukur) dibagi menjadi dua dengan cara acak diberikan pada responden yang sama pada waktu yang sama Representative Reliability  Neuman (2000)

17 Cara mengukur reliabilitas/tipe reliabilitas
Metode paralel (double test – double trial) Sejak awal peneliti harus sudah menyusun dua perangkat instrument yang parallel (ekuivalen), yaitu dua buah instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-kisi. Setiap butir soal dari instrument yang satu selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari instrumen kedua. Kedua instrumen tersebut diujicobakan semua. Sesudah kedua uji coba terlaksana, maka hasil instrumen tersebut dihitung korelasinya dengan menggunakan rumus product moment (korelasi Pearson).

18 Cara mengukur reliabilitas/tipe reliabilitas
Metode Paralel dapat dilakukan dengan 2 cara: Kuesioner (alat ukur) sama, responden sama, waktu sama, dilakukan oleh dua (2) peneliti yang berbeda. Peneliti satu (1) orang, responden sama, alat ukur (kuesioner) dua (2) perangkat  Equivalence Reliability  Neuman (2000)

19 Makna Reliabilitas Reliabilitas = tingkat kepercayaan.
Apa maksud dari dapat dipercaya ini? Yang dimaksud dapat dipercaya adalah seberapa besar kita bisa mempercayai hasil tes yang kita dapatkan, atau juga seberapa besar tingkat kesalahan yang muncul ketika seseorang mengerjakan suatu tes. Semakin besar tingkat kesalahan yang muncul ketika seseorang mengerjakan suatu tes, hasil yang diperoleh dari tes tersebut makin tidak dapat dipercaya, makin tidak reliabel.

20 Contoh Reliabilitas Misalnya:
Seorang murid dites dan mendapat nilai 100. Jika tes tersebut reliabel, maka kita bisa yakin bahwa kemampuan murid tersebut memang 100 dan nilai diperoleh bukan karena faktor lain selain kapasitas orang tersebut. Jika angka 100 ini diperoleh lebih banyak karena faktor lain (faktor lain ini yang disebut error), maka kita akan berkata bahwa tes tersebut tidak reliabel.

21 Kesimpulan Reliabilitas
Jadi, reliabilitas apakah sama dengan keajegan? Jika kita melihat permasalahan ini dari kacamata asumsi yang mendasari pemikiran reliabilitas di atas, maka reliabel = ajeg tetapi hal ini sulit dicapai karena ada banyak faktor yang mempengaruhi aspek psikologis seseorang. Mungkin lebih aman jika kita menyebut reliabilitas sebagai : "tingkat kepercayaan, seberapa jauh error yang dihasilkan dari tes, dan seberapa jauh hasil tes dapat dipercaya". (Feldt & Brennan, 1989: 105)

22 PERTANYAAN Berdasarkan uraian materi di atas, menurut Anda panduan observasi dan lembar pencatatan observasi dapat dinilai validitas dan reliabilitasnya berdasarkan tipe atau metode yang mana? Apakah Anda sudah menyusun panduan observasi dan lembar pencatatan observasi dengan memperhatikan validitas dan reliabilitasnya?


Download ppt "Validitas & Reliabilitas Instrumen"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google