Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMBACA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMBACA."— Transcript presentasi:

1 MEMBACA

2 ASPEK JENIS-JENIS MEMBACA :

3 A. Membaca cepat Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. B. Membaca Sekilas  Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan infromasi yang diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap penting sudah mewakili informasi yang ingin diketahui. C. Membaca Memindai Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain.

4 D. Membaca Intensif Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat diterapkan dalam upaya mencari informasi yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. E. Membaca Ekstensif Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan.

5 cara membaca yang baik : 1
cara membaca yang baik : 1.Pilihlah waktu yang menurut kita sesuai untuk membaca. 2.Waktu yang sesuai disini adalah waktu dimana tidak terdapat gangguan, baik dari luar maupun dari dalam diri kita. 3.Pilihlah tempat dan suasana yang sesuai untuk membaca, yaitu tempat yang terang, sejuk, bersih, nyaman, tenang dan rapih menurut kita sendiri. 4.Pastikan posisi membaca kita adalah posisi yang benar. 5.Posisi yang benar pada waktu membaca adalah duduk dengan posisi badan tegak, tidak bungkuk, dan pastikan jarak antara buku dengan mata kita kurang lebih 30cm. 6.Siapkan juga hal-hal yang biasanya membantu kita dalam membaca, seperti pensil atau spidol. 7. Konsentrasi .Kebanyakan kita menganggap bahwa konsentrasi adalah pekerjaan      berat dan sangat sulit dilakukan. Kita memiliki suatu keyakinan bahwa hal tersebut susah untuk dilakukan.

6 6. mengerti isi cerita sebelum menceritakan sebuah cerita 7
6.mengerti isi cerita sebelum menceritakan sebuah cerita 7. Ada baiknya sebelum belajar kita berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaan masing-masing supaya ilmu yang kita dapat bermanfaat. 8. Berilah garis bawah atau stabillo. Dengan memberikan sesuatu, seperti garis bawah atau stabillo anda dapat mengingat baca 9. Baca Ulang buku tersebut berulang-ulang sampai anda benar-benar puas tentang isi bacaan tersebut 10.Duduk dengan posisi yang benar dengan jarak 30 cm dari bacaan\buku 11.mengetahui suasana hati agar dapat meningkatkan motivasi

7 Standard kompetensi MEMBACA : -Memahami ragam wacana tulis dengan membaca cepat dan membaca intensif

8 Indikator : Siswa dapat menentukan kalimat fakta pada artikel
Siswa dapat menentukan kalimat opini pada artikel Siswa dapat menentukan isi dari artikel tersebut Siswa dapat menyimpulkan artikel tersebut Siswa dapat menentukan isi berita Siswa dapat menyampaikan kembali isi berita Siswa dapat menyampaikan isi dari grafik/diagram

9 Materi Selain Surabaya, Jual Beli Jawaban UN Juga Terjadi di Bondowoso dan Nganjuk Surabaya , InfoBondowoso.NET – Kasus jual beli jawaban unas SMA ditengarai tidak hanya terjadi di Surabaya. Di beberapa daerah di Jatim, kabar serupa mulai muncul. Bahkan, beberapa pelaku masih satu jaringan dengan Surabaya. Yakni, Joki Ganas dan Joki Gosok. Joki Gosok disebutsebut sebelumnya merupakan anak buah Joki Ganas. Di kalangan siswa tertentu, nama Joki Ganas lumayan populer, setidaknya selama dua tahun terakhir. Apalagi menjelang unas. Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, Joki Ganas adalah julukan. Nama ’’Ganas’’ memiliki singkatan Gerakan Anti-Ujian Nasional. Gerakan tersebut lahir di Lakarsantri, Surabaya. Ketuanya berinisial AP yang masih berusia 25 tahun. Saat ini kelompok tersebut telah berjejaring lintas daerah di Jatim. Anggota jaringan Joki Ganas berusia relatif muda. Tidak sedikit yang baru lulus sekolah, baik SMP maupun SMA. Pemilihan jaringan dengan usia itu dimaksudkan untuk mempermudah dalam memasarkan jawaban unas kepada para siswa.

10 Kelompok tersebut tidak hanya menyasar Surabaya
Kelompok tersebut tidak hanya menyasar Surabaya. Mereka sudah pernah menjual kunci jawaban serupa di Blitar dan Bondowoso. Hanya, sasarannya bukan hanya siswa SMA, tetapi juga siswa SMP. Aparat Polres Bondowoso berhasil menangkap dua tersangka penjual kunci jawaban unas pada 14 Maret lalu. Mereka adalah Heri Koko Setiawan, 19, dan Muhammad Marzuki, 19. Keduanya berasal dari Ngoro, Jombang. Mereka sengaja datang ke Bondowoso untuk menawarkan kunci jawaban unas kepada siswa SMP. Kapolres Bondowoso AKBP Sabilul Alif mengungkapkan, dua tersangka itu mencari sasaran dengan mendatangi sekolah-sekolah. Mereka aktif berkenalan dengan para siswa untuk mencari calon korban yang akan menghadapi unas. ’’Ketemu satu siswa, lalu diajak berteman. Siswa itu dihubungi terus sampai mau membeli jawaban unas,’’ katanya.

11 Aksi mereka berhasil menarik minat siswa SMPN 2 Bondowoso
Aksi mereka berhasil menarik minat siswa SMPN 2 Bondowoso. Siswa tersebut lantas mengajak teman-temannya untuk ikut membeli jawaban unas. Apalagi Heri dan Marzuki mematok harga Rp 10 juta untuk semua mata pelajaran yang diujikan dan dananya bisa ditanggung renteng (urunan). Namun, harga itu turun setelah siswa sukses menawarnya menjadi Rp 6,5 juta. Mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya itu menambahkan, sebenarnya siswa sudah bertransaksi dan melunasi harga yang harus dibayar. Namun, siswa curiga ketika melihat alamat yang terpampang di Facebook tersangka. ’’Alamatnya di Bondowoso ternyata palsu. Siswa sudah mengecek,’’ ujarnya. Karena itulah, siswa tersebut melapor kepada polisi. Dengan bantuan siswa itu, kedua tersangka dipancing untuk datang ke Bondowoso lagi. Mereka akhirnya tertangkap di alun-alun. Kasatreskrim Polres Bondowoso AKP Mulyono menuturkan, berdasar pemeriksaan, keduanya belum lama lulus SMA. Mereka mengaku menjadi anak buah sebuah jaringan yang beralamat di Surabaya. ’’Namanya Ganas,’’ jelasnya. ’’Ganas itu merupakan singkatan Gerakan Anti-Ujian Nasional,’’ sambungnya. Kedua tersangka menyetorkan uang dari siswa kepada Ganas. Dari Ganas pula, mereka mendapat kunci jawaban. Hanya, keduanya mengaku tidak tahu alamat Ganas. Selama ini mereka bertemu di sebuah persewaan mobil di kawasan Lakarsantri. Menurut hasil penyidikan, dua tersangka itu tidak hanya memasarkan jawaban unas kepada siswa SMP 2. Mereka juga sudah berhasil memasarkan kepada siswa SMP 1 Blitar. Diduga, ada jaringan lain yang bertugas memasarkan kunci jawaban di kota-kota lainnya di sekitar Surabaya. Peredaran kunci jawaban yang mungkin merambah banyak daerah itu pun mulai diseriusi Polda Jatim. Bahkan, polda memperoleh informasi bahwa kasus peredaran kunci jawaban unas terjadi di Nganjuk. ’’Ada informasi yang tengah kami tindak lanjuti. Yaitu, hal ini juga ada di Nganjuk,’’ terang Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Awi Setiyono.

12 Dia menegaskan, kasus tersebut tidak bisa dianggap remeh karena berkaitan dengan pendidikan nasional. Tentu, muaranya adalah masa depan anak-anak bangsa. Kepala Dikbud Jatim Harun menyatakan belum menerima laporan bahwa jual beli kunci jawaban unas juga terjadi di daerah lain seperti Nganjuk, Bondowoso, hingga Blitar. Harun tampak terkejut menerima informasi tersebut. Sebagai ketua penyelenggara unas di Jatim, Harun berkeyakinan pelaksanaan unas di wilayahnya berjalan dengan baik. Mulai pencetakan naskah soal, pengamanan, distribusi, hingga pemindaian lembar jawaban ujian nasional (LJUN). ’’Saya tetap berpendirian, penyelenggaraan unas di Jatim sesuai PSO (prosedur standar operasional, Red),’’ ujarnya. Jika memang ternyata kasus jual beli kunci jawaban itu menyebar ke berbagai daerah, Harun menyerahkannya kepada kepolisian. ’’Kami tunggu hasilnya,’’ lanjutnya. Dari sisi penyelenggaraan ujian, Harun memastikan bahwa tidak ada masalah. Menurut dia, dari tahun ke tahun, selalu ada isu jual beli kunci jawaban. Namun, terkait dengan kebenarannya, kuncinya berada di tangan Kemendikbud sebagai pihak yang berwenang mencocokkan kunci jawaban tersebut. Saat ditanya soal dirinya masih yakin bahwa naskah unas mengalami kebocoran atau tidak, Harun tidak bersedia menjawab. Dia tetap bersikukuh bahwa tidak ada masalah dalam pelaksanaan unas. Padahal, sebelumnya Harun berkali-kali menegaskan bahwa naskah soal unas tidak mungkin bocor.  

13 Berikut contoh visual (vidio liputan 6)

14

15 Diagram minat siswa untuk meminjam buku di perpus

16

17


Download ppt "MEMBACA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google