Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuryadi Makmur Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PELAKSANAAN KEGIATAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2014
Oleh : Kepala Bidang Penganekaragaman Pangan Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 2014
2
3 (TIGA) KEGIATAN UTAMA P2KP Tahun 2014
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep KRPL Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) Promosi dan Sosialisasi P2KP
3
MATRIKS KEGIATAN P2KP TAHUN 2014
NO KEGIATAN Volume ANGGARAN (Rp 000) Output 1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep (KRPL) Kelompok : a. Tahun 2014 (desa baru) Bansos Pekarangan Pendampingan b. Lanjutan (Desa Tahun 2013) Bansos Kebun Bibit Pendampingan Direktif Presiden 1950 KRPL 1950 org 4748 KRPL 4748 org 400 47.000 3.500 3.000 Terbentuknya 1950 KRPL baru di 324 Kab/Kota Terbentuknya 4748 KRPL di 484 kab/kota 2 MP3L Tahun 2014 (baru) Lanjutan tahun 2013 21 kab/kt 4 kab/kt 17 kab/kt Terbentuknya 21 MP3L di 15 prov 3 Promosi dan Sosialisasi P2KP 33 prov Tersosialisasinya P2KP 4 Operasional Provinsi Kabupaten/kota 484 kab/kt Terlaksananya pemantauan & pembn keg.P2KP
4
1 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui Konsep KRPL
Karakteristik KRPL Dilakukan pada lahan pekarangan Melalui pemberdayaan wanita Diutamakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Dikembangkan secara berkelanjutan Didampingi oleh penyuluh sebagai pendamping (desa dan kabupaten) Dikoordinasikan bersama oleh aparat kabupaten/kota
5
Konsep Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan dalam Satu Desa
Kelompok Wanita (minimal 30 Rumah tangga) Pengembangan Menu B2SA P E N D A M I G P E N D A M I G Kebun Sekolah Kebun bibit
6
Alokasi Dana Pengembangan KRPL
Bansos untuk pengelolaan kebun bibit sebesar Rp ,- untuk kelompok tahun 2013. Bansos sebesar Rp untuk untuk kelompok tahun 2014 dengan rincian penggunaan : Rp untuk pengembangan pekarangan anggota dan demplot. Rp ,- untuk pembuatan kebun bibit, Rp ,- untuk pengembangan kebun sekolah, Rp untuk pengembangan menu B2SA dari hasil pekarangan dan atau usaha olahan pangan lokal.
7
PEMBAGIAN TUGAS KEG PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA 1
Penyusunan Pedum dan Pedoman Teknis Penyusunan petunjuk pelaksanaan Penyusunan petunjuk teknis 2 Sosialisasi kepada aparat Prov, Kab/Kota Pengiriman peserta Sosialisasi 3 Menerima laporan hasil penetapan (SK) Penetapan CP/CL (dekon) Pemilihan dan penetapan CP/CL (TP) 4 Penyelenggaraan apresiasi pendamping Penetapan dan pengiriman pendamping (dekon) Pemilihan, penetapan dan pengiriman pendamping (TP) 5 Apresiasi pendamping desa 6 Pembinaan, pengawalan, monev, pelaporan
8
Rencana Kegiatan Apresiasi Pendamping
NO KEGIATAN Wilayah I Wilayah II Wilayah III 1 2 3 Lokasi Waktu Peserta Padang 24 – 28 Feb Jabar Banten DKI Jakarta Aceh Sumut Riau Sumbar Kepri Jambi Bengkulu Sumsel Babel Lampung Yogyakarta 10 – 14 Maret Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT Kalbar Kalteng Kaltim Kalsel Makassar 24 – 28 Maret Sulsel Sulbar Sulut Sulteng Sultra Gorontalo Papua Papua Barat Maluku Maluku Utara
9
KRITERIA DAN PEMILIHAN CP/CL
Kelompok wanita minimal 30 RT dalam 1 desa, dengan kelembagaan yang syah dan struktur organisasi yang jelas Tidak menerima bansos lain pada tahun berjalan Dapat menyediakan kebun bibit Mampu mengelola keuangan kelompok dan melaksanakan kegiatan secara berkesinambungan Dekat dan sanggup bekerjasama untuk mengembangkan kebun sekolah + mempunyai potensi dan waktu bercocok tanam Ditetapkan oleh KPA provinsi (dekon), Kab (TP)
10
KRITERIA DAN MEKANISME PENETAPAN PENDAMING
A. Pendamping Kab/Kota Penyuluh/PNS aparat Ketahanan Pangan (Pendamping Kabupaten/kota) Ditetapkan oleh KPA Provinsi (Dekon) dan KPA Kab/Kota (TP) B. Pendamping Desa Penyuluh atau tokoh masyarakat Berdomisili di sekitar lokasi
11
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan KRPL
NO KEGIATAN TARGET Jan – Maret April - Juni Juli - Sept Okt - Des 1 Identifikasi CP/CL 100 % 2 Penetapan Penerima Manfaat (SK) 60 % 3 Penetapan Pendamping Kab/Kota dan Desa 4 Apresiasi Pendamping 5 Pencairan Bansos 20 % 50 % 6 Pemanfaatan Bansos 10 % 40 % 80 %
12
Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L)
2 Pengembangan pangan pokok lokal mendukung pangkin serta mengembangkan penganekaragaman pangan (berbasis aneka tepung) Untuk mengembalikan pola konsumsi kepada budaya dan potensi setempat Lebih diarahkan untuk mencari alternatif jenis bahan pangan yang dapat dikonsumsi sebagai pangan pokok pengganti beras dan terigu, mudah didistribusikan, mempunyai daya simpan yang cukup, dan harganya dapat bersaing dengan beras dan terigu Bersumber dari bahan baku lokal non beras seperti ubi kayu, jagung, sagu dll
13
KEGIATAN MP3L Mengidentifikasi potensi pengembangan MP3L
Identifikasi potensi bahan baku (jumlah dan lokasi produksi) Identifikasi calon produsen/penghasil produk pangkin Identifikasi calon penerima subsidi pangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (jumlah rumah tangga miskin dan lokasinya) Memilih dan menetapkan lokasi dan pelaku usaha untuk MP3L Membentuk tim teknis untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi/lembaga penelitian setempat Membuat rancangan produk pangan yang akan dikembangkan (alat dan bahan baku) Pengkajian produk pangan lokal Uji coba akseptabilitas pangan pokok lokal kepada masyarakat miskin Uji laboratorium : kandungan gizi, kadar air, daya simpan
14
Pengkajian sistem kelembagaan industri pangan pokok lokal dan mekanisme pendistribusian
Mengamankan kesinambungan bahan baku Promosi
15
Lokasi Pelaksanaan Kegiatan MP3L Tahun 2014
NO PROVINSI KAB/KOTA KOMODITAS/PRODUK STATUS 1 Lampung Bandar Lampung Ubi Kayu/Beras Siger Lanjutan 2 Jawa Timur Bangkalan Malang Ubi Kayu/Beras Cerdas 3 NTB Dompu Jagung 4 Sulawesi Utara Minahasa Jagung/Beras Milu, Sinduka 5 Sulawesi Tenggara Wakatobi Konawe Ubi Kayu/Kaopi Sagu/Tepung dan mi 6 Sumatera Barat Kep. Mentawai Sagu/Beras, mi, stick 7 NAD Aceh Singkil Sagu/mi 8 Sumatera Selatan OKU Timur Ubi Kayu/Rasbi Q 9 Banten Serang Ubi Kayu/mi
16
Jagung/baalobinte (beras jagung pra tanak)
Lanjutan Lokasi… NO PROVINSI KAB/KOTA KOMODITAS/PRODUK STATUS 10 Sulawesi Selatan Jeneponto Jagung/Beras Lanjutan 11 Jawa Tengah Kebumen Temanggung Wonogiri Pati Ubi Kayu/Beras, mi - Baru 12 Sulawesi Tengah Donggala Jagung/Beras, mi 13 Gorontalo Pohuwato Jagung/baalobinte (beras jagung pra tanak) 14 DIY Bantul 15 Jawa Barat Indramayu Cirebon
17
3 Promosi dan Sosialisasi P2KP Kegiatan :
Pembuatan Leaflet, Baliho, dan Banner tentang Diversifikasi Pangan; Pameran yang difokuskan pada promosi pangan pokok lokal (tepung-tepungan dan hasil olahannya seperti: mie, beras analog, dll) sosialisasi pola konsumsi pangan B2SA; Gerakan Diversifikasi kampanye kreatif dan inovatif dalam memperkaya citra pangan lokal, serta melalui pelibatan tokoh formal dan informal yang berpengaruh di masyarakat.
18
Rincian Kegiatan Sosialisasi dan Promosi P2KP
No Kegiatan Sub Kegiatan 1. Gerakan dan kampanye P2KP Advokasi gerakan P2KP kepada tokoh masyarakat dan para pemangku kepentingan Aksi nyata gerakan P2KP secara kreatif dan inovatif bersama-sama antara pemerintah, akademisi, swasta, LSM, serta masyarakat Seminar/lokakarya peningkatan diversifikasi pangan 2. Promosi Media Massa Pemasangan billboard/baliho gerakan P2KP di tempat-tempat umum Pembuatan dan pengirimian release melalui website dan media sosial di internet 3. Pameran Diversifikasi Pangan Promosi pangan pokok lokal Penyediaan icip-icip produk olahan pangan pokok lokal Demo masak pangan pokok local Promosi miniatur pekarangan
19
Rencana Kegiatan Pameran dalam rangka Promosi P2KP
NO KEGIATAN RENCANA PELAKSANAAN LOKASI WAKTU 1 Pameran Parade Pangan Nusantara Malang Januari 2 Pameran Pangan Nusa Banjarmasin Lampung Purwokerto Jakarta Maret April Mei Juni Agustus 3 Pameran Agrinex Expo ke 8 4 Pameran Pekan Inovasi Sumatera Utara (tentatif untuk ikut) Medan 5 Pameran Pekan PF2N dan HPS Makassar Oktober
20
Titik Kritis & Penilaian Resiko dalam Pelaksanaan Kegiatan P2KP
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui KRPL Kelengkapan administrasi: SK Penerima Bansos, Surat Pernyataan Kelompok, SK Pendamping Kabupaten/Kota dan Desa, SP2D Pencairan Bansos, Berita Serah Terima Bansos, Laporan Semester, dan Laporan Akhir P2KP. Peluang resiko: waktu pelaksanaan, kualitas kegiatan (pengembangan KRPL, pengetahuan pola konsumsi pangan B2SA, kualitas produk olahan pangan lokal), keberlanjutan kegiatan, kurang koordinasi, proses CPCL, pencairan dana, kelengkapan administrasi, sosialisasi oleh pendamping, pelaporan, serta kampanye P2KP.
21
Promosi dan Sosialisasi P2KP
Lanjutan Titik … MP3L Identifikasi lokasi dan pelaku produksi pangan lokal; serta Produk pangan pokok lokal yang dihasilkan Promosi dan Sosialisasi P2KP Kualitas kerja mengacu pada intensitas promosi dan aksi gerakan P2KP berbasis kearifan lokal.
22
PERTEMUAN NASIONAL KEGIATAN P2KP
NO KEGIATAN WAKTU LOKASI PESERTA 1 Apresiasi Pendamping Kab/Kota : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Feb Maret Sumbar DIY Sulsel Pendamping P2KP kab/kota 2 Apresiasi Pengembangan Pangan Lokal Mei Sultra BKP Prov dan Kab pelaksana MP3L 3 Evaluasi P2KP Nov Bali BKP Prov dan Kab/Kota
23
Kerja sama dengan AVRDC
Kabupaten Batang, Jawa Tengah Kegiatan Pengembangan Kebun Sekolah (Vegetables Go to School) Konsep kegiatan akan dipilih 30 SD yang terdiri dari : 10 SD akan diberikan intervensi melalui bantuan dari AVRDC 10 SD pelaksana kegiatan kebun sekolah reguler P2KP (tanpa intervensi bantuan AVRDC) 10 SD tanpa kegiatan kebun sekolah sama sekali Dari ke-3 kelompok SD ini akan dilihat pengaruh/dampak adanya bantuan kegiatan kebun sekolah terhadap para siswanya. Intervensi bantuan yang diberikan oleh AVRDC berupa pelatihan untuk guru, bantuan sarana prasarana pengembangan kebun sekolah, sarana kebersihan dan sanitasi, serta kit/materi pendukung untuk pembelajaran siswa.
24
Lanjutan kerjasama AVRDC
2. Kegiatan In Country Training Kegiatan berupa pelatihan selama lima hari untuk para pelaksana teknis kegiatan P2KP khususnya KRPL. Materi yang diberikan antara lain: Integrated Pest Management Save Your Own Seed Post Harvest dll
25
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.