Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Redaktur Tanggal 24 Januari 2012
Petugas Wimbo Asmoro
2
Hasil Rapat Rutin Tersusun Jadwal dan Tema Pekan ini
Evaluasi dan penyampaian kebutuhan liputan : Setelah sepekan berjalanan Tim Redakasi maka ada kebutuhan bagi peliput : a. Kebutuhan akan transportasi terutama jika liputan hari libur b. Kebutuhan kamera poket untuk mengantisipasi jika ada liputan mendadak terutama yang sering liputan di hari libur c. Salah satu solusi kebutuhan kamera maka kamera rusak yang ada di service dan pengadaan kamera baru.
3
d. Kebutuhan untuk meng upload secara cepat bagi pencari berita : solusinya , akan diberdayakan modem eksternal dengan diisikannya pulsa unlimited e. Peserta rapat / peliput menanyakan nilai point jika diuangkan . Berapa ?
4
Jadwal Tema Pekanan No Hari, Tanggal Tema PJ 1 Selasa, 24 Januari 2012
Pembinaan kebersihan tingkat RW Wimbo A. 2 Rabu , 25 Januari 2012 Santunan Kematian Ngatono 3 Kamis, 26 Januari 2012 Layanan Kependudukan Youlis 4 Jum’at , 27 Januari 2012 Tertib Lalulintas Agus S. 5 Sabtu, 28 Januari 2012 Wisata Kuliner Feby Shinta 6 Minggu, 29 Januari 2012 Industri Kreaktif Wimbo A Catatan : Tema , berubah jika ada kebutuhan yang perlu diberitakan
5
Laporan Liputan Hari ini
Hasil peliputan di salah satu RW yang ada di kelurahan kerukut , ternyata ada penampungan sampah sementara di lokasi tanah milik warga dan petugas pemilahan sampah ( Pak Samin) sudah berusia 70 tahun . Sayang hasil wawancara tak ditulis pelipu yang ada hanya gambar:
6
Pak Samin melakukan tugasnya di lokasi RW 01 Kel. Kerukut
8
Berita Tentang Lomba RW Terkotor
DEPOK, (PRLM).- Belum pernah berhasil dalam meraih adipura, Pemerintah Kota Depok adakan lomba rukun warga (RW) terkotor. Lomba tersebut akan diikuti oleh perwakilan RW yang dipilih oleh kelurahan sebagai yang terkotor di wilayahnya. Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengatakan, setiap lurah nanti akan diminta untuk mendaftarkan RW paling kotor di wilayahnya. “Nanti juga akan ada tim pemantau yang memastikan bahwa RW yang dikirim benar-benar yang terkotor di wilayahnya,” ujar Nur Mahmudi di Balai Kota Depok, Jln Margonda Raya, Depok, Selasa (17/1). Selanjutnya, kata dia, akan dilakukan pembinaan terhadap RW tersebut selama satu setengah bulan. Nanti, peserta RW terkotor tersebut akan dinilai mana yang paling bersih setelah masa pembinaan. “Jadi yang kita nilai di sini adalah siapa yang perubahannya paling signifikan. Dari yang sebelumnya RW terkotor di wilayahnya menjadi lingkungan yang paling bersih,” katanya. Dalam lomba ini, menurut Nur Mahmudi, peserta akan dinilai oleh para juri dari berbagai unsur seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Ikatan Dokter Indonesia, dan pemerintah. Penilaian akan menampilkan beberapa aspek seperti jumlah komposter, biopori, sampai struktur organisasi. Dikatakan Nur Mahmudi, sebelumnya Pemerintah Kota Depok juga akan mengadakan lomba kantor bersih, rumah ibadah bersih, dan lembaga kesehatan bersih. “Kalau di sini kita tidak akan melakukan intervensi pada masyarakat. Karena pada dasarnya Adipura bukan program pemerintah melainkan harus dari perilaku hidup bersih masyarakatnya sendiri,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Ulis Sumardi mengatakan, proses pendaftaran lomba RW terkotor saat ini berlangsung. Dirinya meminta kepada setiap kelurahan untuk mengirimkan delegasi dua RT dari perwakilan RW yang ada. Dengan demikian, sebanyak 126 RW dari 11 kecamatan yang ada di Depok ambil bagian sebagai peserta. “Dari 126 RW itu, nantinya akan diseleksi sebanyak 22 RW terkotor. Tentunya, berdasarkan penilaian tim juri dan akan terjun langsung untuk melakukan survey ke lapangan,” ujarnya. Setelah mendapatkan 22 RW terkotor, kata Ulis, Dunas Kebersihan dan Pertamanan akan melibatkan tim independen untuk melakukan pendampingan. Tim tersebut misalnya saja dari perguruan tinggi. Selain itu, Pemerintah Kota Depok juga akan memberikan bantuan ssarana dan prasarana kebersihan seperti gerobak dan cangkul. Perlombaan tersebut akan dilaksanakan pada 2 Maret Terdapat tiga kriteria penilaian yaitu budaya gotong royong membersihkan lingkungan, kepedulian lingkungan dan penanaman pohon serta kebersihan lingkungan. “Sering selama ini, lomba hanya dilihat dari hasilnya saja. Tapi, di sini adalah proses dan membudayakan kebersihan di masyarakat,” ujarnya. (A-185/das)***
9
DEPOK, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Depok akan melombakan RW terkotor di wilayah tersebut. "Lomba tersebut dimaksudkan agar RW dengan predikat terkotor dapat dilakukan pembinaan dan difasilitasi untuk menjadi RW terbersih di kemudian hari," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail, di Depok, Selasa (10/1/2012). Selain dilombakan RW terkotor, Pemkot Depok juga mengadakan lomba kebersihan rumah ibadah (semua agama), gedung perkantoran, RW, dan lembaga pendidikan. Ia mengatakan, lomba tersebut untuk menciptakan lingkungan Depok yang bersih dan sehat agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang menyerang manusia. Dalam beberapa pekan terakhir ini wilayah Depok diserang berbagai penyakit, baik itu chikungunya ataupun hepatitis yang telah menyerang ratusan warga Depok. "Pola hidup bersih harus terus diterapkan agar terhindar dari berbagai macam penyakit," katanya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad menuturkan, Depok baru ditargetkan mendapat Piala Adipura pada "Pada 2012 pihaknya baru menargetkan pembentukan lembaga pengolahan sampah (LPS) tingkat kota," katanya. Idris Abdul Somad mengatakan, Kota Depok baru bisa menangani sampah sebanyak meter per segi atau baru 38 persen. Setiap warga Depok dalam sehari menghasilkan sampah sebanyak 1,6 liter per hari. "Jadi, dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah juga tugas bersama," ujarnya. Salah satu anggota Tim Adipura Depok, Syahroel Polontalo, mengatakan, saat ini penilaian Adipura semakin ketat, karena berbeda dengan tahun sebelumnya dalam kriteria penilaian titik pantau pada semua wilayah. Terlebih lagi, lanjutnya, tim penilai dilakukan dengan cara persilangan seperti tim dari daerah Sumatera sebagai juri di Jawa dan begitu juga sebaliknya. "Kriterianya semakin ketat dan fokus penilaian pada semua titik pantau dan bukan lagi di tempat-tempat tertentu," katanya.
10
Depok - Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Ulis Sumardi, mengatakan, pihaknya mulai membuka pendaftaran lomba rukun warga (RW) terkotor, untuk dinilai proses perubahannya menjadi RW terbersih. "Setiap kelurahan diminta mengirimkan delegasi dua RT dari perwakilan RW yang ada," kata Ulis di Depok, Selasa (17/1). Menurutnya, sebanyak 126 RW dari 11 kecamatan yang ada di Kota Depok ambil bagian menjadi peserta. Dari 126 RW itu akan diseleksi sebanyak 22 RW terkotor. "Penilaian tim juri dan akan terjun langsung untuk melakukan survey ke lapangan," ujarnya. Ulis mengatakan, setelah mendapatkan 22 RW terkotor akan melibatkan tim independen seperti dari perguruan tinggi untuk melakukan pendampingan. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan, seperti gerobak, cangkul dan lainnya. Ia mengatakan, RW terkotor akan diberikan waktu selama 1,5 bulan untuk melakukan pembenahan dan kebersihan di lingkungannya. Pelaksanaan perlombaan dilakukan pada 2 Maret Lebih lanjut ia mengatakan, terdapat tiga kriteria penilaian, yaitu budaya gotong royong membersihkan lingkungan, kepedulian lingkungan dengan penanaman pohon, dan kebersihan lingkungan.
11
Lomba ini diharapkan adanya proses dalam membudayakan kebersihan dalam masyarakat," katanya. Sementara itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku, pihaknya akan menyelenggarakan lima lomba di antaranya RW bersih, kantor bersih, rumah ibadah bersih, lembaga kesehatan bersih. "Kita mendorong masyarakat untuk berperan lebih dalam menjaga kebersihan," katanya. Menurut dia perlombaan RW terkotor ini sebagai penanggungjawabnya DKP dan BLH. Ia mengatakan, perlombaan RW terkotor tersebut melibatkan berbagai unsur dalam penilaiannya. Nantinya setiap kelurahan diminta untuk merekomendasikan RW terkotor dan akan diseleksi. Setelah terpilih akan diberikan pembinaan selama kurang lebih satu tengah bulan. Setelah itu, akan mengajak berbagai pihak seperti dari CSR untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. "Dari pembinaan ini, akan kita lihat tingkat perubahan dan kebersihannya. Jadi tetap yang dinilai adalah perubahan dari yang RW terkotor menjadi terbersih," katanya. Ia menambahkan, Pemerintah Kota Depok akan mengintervensi RW terkotor dalam bentuk pembinaan. Untuk itu ,terdapat kriteria tersendiri dalam penilaiannya. Ia mencontohkan, dari proses pembinaan tersebut terdapat perubahan jumlah komposter, biopori yang ada, peran serta masyarakat dan pengurus di RW tersebut. "Jadi yang dinilai bukan kotor atau kumuhnya, melainkan proses atau perubahan itu," katanya. [TMA, Ant
12
Sebanyak 126 RW dari 11 kecamatan di Depok menjadi peserta
Sebanyak 126 RW dari 11 kecamatan di Depok menjadi peserta. Dari 126 RW itu diseleksi 22 RW terkotor. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Ulis Sumardi mengatakan, pihaknya membuka pendaftaran lomba rukun warga (RW) terkotor. "Setiap kelurahan diminta mengirimkan delegasi dua RT dari perwakilan RW yang ada," kata Ulis di Depok, hari ini. Menurut dia, sebanyak 126 RW dari 11 kecamatan di Depok menjadi peserta. Dari 126 RW itu diseleksi 22 RW terkotor. "Penilaian tim juri dan akan terjun langsung untuk melakukan survei ke lapangan," ujarnya. Ulis mengatakan, setelah mendapat 22 RW terkotor akan melibatkan tim independen seperti dari perguruan tinggi untuk melakukan pendampingan. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bantuan seperti gerobak, cangkul dan lainnya. Ia mengatakan, RW terkotor akan diberikan waktu selama 1,5 bulan untuk melakukan pembenahan dan kebersihan di lingkungannya. Ia menambahkan, pelaksanaan perlombaan pada 2 Maret Dia mengatakan tiga kriteria penilaian yaitu budaya gotong royong membersihkan lingkungan, kepedulian lingkungan dengan penanaman pohon dan kebersihan lingkungan. "Lomba ini diharapkan adanya proses dalam membudayakan kebersihan di masyarakat," katanya. Penulis: Zal Sumber:Antara
13
Penutup Yang belum digali dalam penulisan berita yang diupload petugas liputan adalah : 1. Mengapa sampah masih bersertakan di berbagai tempat ? 2. Upaya apa yang dilakukan petugas RW dalam ikut serta terlibat menangani sampah ? 3. Apa harapan warga kepada pemerintah terhadap masalah sampah ?
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.