Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PEMAPARAN SIDANG UJIAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PEMAPARAN SIDANG UJIAN"— Transcript presentasi:

1 PEMAPARAN SIDANG UJIAN
PERANCANGAN HANGGAR PERAKITAN C 295 PT DIRGANTARA INDONESIA DENGAN METODE ZAHA HADID RISWANDA SETYO ADDINO

2 BAB I PENDAHULUAN

3 LATAR BELAKANG IDENTIFIKASI MASALAH
Kebutuhan dan Pengembangan Industri Strategis Pesawat Terbang Sejarah PT. Dirgantara Indonesia Metode Lean Manufacturing Hanggar Produksi Arsitektur Bangunan Industri Perkembangan PT Dirgantara Indonesia dan penggunaan lean manufacturing Pentingnya peran hanggar perakitan pesawat terbang Spesifikasi khusus hanggar perakitan Munculnya Arsitektur Bangunan Industri oleh Zaha Hadid

4 RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH TUJUAN
Bagaimana rancangan bangunan hanggar dan kantor perakitan pesawat terbang C 295 yang sesuai dengan fungsi serta metode rancang Zaha Hadid? Bangunan yang dibahas adalah hanggar dan kantor pengawasan pada tempat perakitan pesawat terbang serta aktivitas perakitan dan pengawasannya. Metode produksi yang diaplikasikan berupa Lean Manufacturing yang disertakan sebagai fokus dalam studi ini adalah konsep tujuh pemborosan utama (7 waste). Perkembangan pesawat terbang yang dibahas dalam ranah dimensi pesawat terbang dan bagian utama dari pesawat terang serta berdasarkan dimensi alat perakitan. Menggunakan sistem perakitan manual yang sesuai PT. Dirgantara Indonesia dan tidak membahas nilai produksi. Jenis pesawat yang diusung dalam studi ini adalah C-295 dalam proses perakitan framing hingga equipment dan proses final assembly. TUJUAN Memberikan respon terhadap kebutuhan desain bangunan hanggar dan kantor perakitan pesawat terbang C 295 yang sesuai fungsinya dengan menggunakan metode perancangan Zaha Hadid

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

6 Toyota Production System Basic Handbook
Amat Alraof Abdullah, et al (2013) Zaha Hadid’s Techniques of Architectural Form-Making Rajender Singh (2006) Introduction to Basic Manufacturing Processes and Workshop Technology Perancangan Hanggar Perakitan C 295 PT Dirgantara Indonesia dengan Metode Zaha Hadid Proses perakitan pesawat terbang Hanggar perakitan pesawat terbang Desain bangunan industri secara arsitektural Perakitan di PT. Dirgantara Indonesia Kebutuhan alat penunjang proses perakitan pesawat terbang Proses perakitan dengan konsep manejemen Lean Manufacturing dalam mengeliminasi tujuh pemborosan Alur produksi dalam industri Klasifikasi hanggar umum Posisi peletakan pesawat terbang Struktur bentang lebar: Sistem struktur bentang lebar Dilatasi struktur Material bangunan Organisasi bentuk dan hubungan ruang Pencapaian dan sirkulasi barang maupun manusia secara vertikal-horizontal, bagian dalam (antar ruangan) dan luar bangunan Persyaratan Teknis Kebutuhan konsep bangunan industri arsitektural: Strategi desain Zaha Hadid Aktivitas Produk Kategori alur lini produksi Arsitektur Konsep Bangunan PARAMETER Keith Ridgway, et al. (2013)The Factory of the Future, Future Manufacturing Project: Evidence Paper 29 Todd Gannon (2006) Source Book in Achitecture 7: Zaha Hadid BMW Central Building Jolyon Drury, Peter Falconer (2003) Building for Industrial Storage and Distribution. PU No. 29/PRT/M/2006 KESIMPULAN Toyota Production System Basic Handbook Fungsi

7 PT. Dirgantara Indonesia
LUAS LAHAN KAWASAN 82 HA

8 KONSEP INDUSTRI MASA DEPAN

9 Tinjauan Lean Manufacturing dan Penerapannya

10 Strategi Desain Zaha Hadid
METODE DESAIN GAGASAN TEKNIK

11 KOMPARASI HANGGAR PERAKITAN
Boeing Renton 8-41 & 8-42 Plant Airbus Jean-luc Lagardère Plant Sistem combination layout Dominasi Sistem Fixed layout

12 ADAPTASI KOMPARASI ARSITEKTURAL TERHADAP OBJEK
BMW CENTRAL BUILDING LEIPZIG BOEING HANGGAR RENTON

13 ADAPTASI KOMPARASI ARSITEKTURAL TERHADAP OBJEK
BMW CENTRAL BUILDING LEIPZIG BOEING HANGGAR RENTON

14 KESIMPULAN TINJAUAN Dalam penentuan aliran barang produksi digunakan aliran seperti hanggar Boeing di Renton yaitu combination layout yang tidak menimbulkan pergerakan bolak-balik. Kaitan antara kantor dan pabrik secara struktur bangunan bisa saja di pisahkan namun dalam posisi penumpukan layer dan interiornya dimainkan terlepas dari pelingkup bangunan. Secara regulasi yang ada di Indonesia maka bangunan gedung harus mengikuti ketentuan teknis permen PU No. 29/PRT/M/2006.

15 METODE KAJIAN DAN PERANCANGAN
BAB III METODE KAJIAN DAN PERANCANGAN

16 Pengumpulan data dan informasi Data Sekunder
Koreksi silang Langkah Permasalahan Bagaimana rancangan bangunan hanggar dan kantor perakitan pesawat terbang C 295 yang sesuai dengan fungsi serta metode rancang Zaha Hadid? Pengumpulan data dan informasi Data Sekunder Studi literatur dan preseden konsep Data Primer Survey data pengguna, dan kondisi tapak Variabel dan kriteria: Industri perakitan pesawat terbang Alur produksi Alat penunjang minimum Lean manufacturing Persyaratan teknis bangunan gedung Peruntukan dan intensitas Arsitektur dan lingkungan Struktur bangunan Ketahanan terhadap kebakaran Sarana jalan masuk dan keluar Transportasi dalam gedung Sistem mitigasi Instalasi utilitas kering Instalasi gas/udara bertekanan Instalasi utilitas basah Pengondisian udara Pencahayaan Kebisingan dan getaran Strategi desain Zaha Hadid Analisis programatik ruang Hasil desain final Terapan strategi desain Zaha Hadid 1. Research Tapak Lingkungan Sejarah kota dan kawasan 2. Form Notion Pattern 4. Zonafikasi fungsi 3. Pengaplikasian teknik Zaha Hadid Dalam bangunan Luar bangunan 5. Penataan dan konsep Sirkulasi Fungsi Pencahayaan alami 6. Tautan lingkungan Iklim Hubungan dan sirkulasi Orientasi Konteks lingkungan sekitar 7. Tambahan konsep lain dan interior Hubungan mengalir antara luar dan dalam Input data

17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

18

19 POLA RUANG PADA HANGGAR PERAKITAN
Alternatif tata utilitas untuk perakitan komponen

20 POLA RUANG PADA HANGGAR PERAKITAN
Minimal ketinggian perakitan sub-komponen 2x dari barang produksi Aturan penggunaan warna garis sebagai batas

21 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Tapak 919,67 m

22 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Tapak 27.389,82 m²

23 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Lingkungan

24 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Historis

25 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Gagasan

26 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Penerapan teknik Zaha Hadid

27 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Penerapan teknik Zaha Hadid

28 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Sintesa Zona dan Fungsi Ruang

29 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Sintesa Zona dan Fungsi Ruang Keterangan: : FAL : Komponen : Gudang

30 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Sintesa Zona dan Fungsi Ruang 4 Keterangan: : Kantor : Gudang

31 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Penataan Konsep-Sirkulasi produksi

32 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Penataan Konsep-Sirkulasi

33 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Penataan Konsep-Fungsi Hasil pada Interior workshop Hasil pada R. Kantor Hasil pada FAL Hasil pada Electrical Workshop

34 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Penataan Konsep-Fungsi 50/120 50/200 Model King Cross 90/90

35 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
POLYCARBONATE Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid Penataan Konsep-Pencahayaan alami DOUBLE GLAZING SYSTEM

36 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Iklim

37 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Iklim Keterangan: : Arah sirkulasi udara : Posisi bukaan udara

38 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Iklim Keterangan: : Arah aliran air pada atap : Posisi talang air : Posisi riol

39 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Iklim

40 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Hubungan dan Sirkulasi Keterangan: A : Pintu masuk utama tapak B : Parkir produk FAL C : Parkir produk komponen D: Pintu masuk komponen FAL E : Pintu masuk ke loading dock F : Parkir kendaraan G : Loading dock

41 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Hubungan dan Sirkulasi

42 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Orientasi Keterangan nilai visual: : Sangat baik : Baik : Kurang baik : Area kosong

43 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Orientasi

44 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Lingkungan Sekitar Fungsi : Reduktor Polutan, peredam kebisingan dari dalam keluar bangunan, penurun suhu lingkungan Fungsi : Estetika bunga, pengarah Fungsi : Estetika bunga, tanaman obat Fungsi : Estetika bunga, penyaring udara, peredam suara dari luar ke dalam

45 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Analisa dan Sintesa Berdasarkan Tautan Lingkungan-Lingkungan Sekitar PERSPEKTIF BEV

46 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Konsep lean manufacturing dan tatanan interior

47 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Konsep lean manufacturing dan tatanan interior

48 Analisa dan Sintesa dengan Strategi Desain Zaha Hadid
Konsep lean manufacturing dan tatanan interior +26.00 ± 0.00 RUANG PENGECATAN

49 HASIL

50 HASIL

51 HASIL

52 HASIL

53 HASIL

54 HASIL

55 HASIL

56 HASIL

57 HASIL

58 BAB V PENUTUP

59 Kesimpulan & Saran Konsep lean manufacturing yang diterapkan pada hanggar perakitan antara lain pergerakan barang yang linear. Perubahan yang dihasilkan dalam rancangan dapat meningkatkan kuantitas menjadi dua unit dalam satu lini dan kualitasnya. Material bangunan juga turut menyumbang faktor keberhasilan bangunan dalam menggambarkan isi dari fungsi serta tema bangunan. Penerapan lean manufacturing pada hanggar perakitan PT DI ini masih bersifat kualitatif, sedangkan banyak penilaian kuantitatif.

60 Masih dibutuhkan penelitian-penelitian lanjutan untuk mencapai tujuan utama dari berbagai bidang studi. Penerapan teknik Zaha Hadid dalam perancangan memerlukan kajian segala aspek yang ada pada tapak lalu baru ditentukan yang akan digunakan. Pemunculan ide alternatif berdasarkan Zaha Hadid salah satunya dengan cara membuang sketsa yang telah dibuat lalu membikin baru. Setiap teknik Zaha Hadid yang ada memiliki ciri khas- tertentu yang melekat dan bisa digunakan sebagai acuan keberhasilan studi. Teknik Zaha Hadid sendiri yang orisinil berdasarkan riset lain dan artikel media juga merupakan hasil dari pengalaman hidupnya dan pengalaman rancangnya sendiri.

61 MOVIE

62 HOW THE PERSON PLACES HER SELF IN THE SPACE
“ARCHITECTURE IS HOW THE PERSON PLACES HER SELF IN THE SPACE FASHION IS ABOUT HOW YOU PLACE THE OBJECT ON THE PERSON” -ZAHA MOHAMMAD HADID- on Vogue’s article


Download ppt "PEMAPARAN SIDANG UJIAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google