Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Let’s knowing the terms!
Mean Cavum/cavitas rongga Anterior vs posterior depan vs belakang Superior vs inferior atas vs bawah Dextra vs sinistra kanan vs kiri Incisura tebing Spina tonjolang tajam (tulang) Tuber/tuberculum tonjolan tumpul (tulang) Arcus lekukan yg membentuk sudut Crista rigi Formamen lubang besar, tunggal (tulang)
2
Let’s knowing the terms!
Mean Foramina lubang kecil, banyak (tulang) Articulatio persendian antara 2 tulang keras Symphisis persendian isi tulang rawan Linea garis Margo tepi Corpus badan Eminentia rigi tajam panjang (tulang) Ostium/orificium lubang kecil pada jaringan lunak Vesica kantung besar Vesicula kantung kecil
3
Let’s Start Our Inner Journey!
ANATOMI PELVIS
4
Perhatikan Tubuhmu Sendiri!
Payudara membesar Pinggul melebar Rambut menyebar
5
ORGAN DALAM CAVUM PELVIS
6
Vagina Uterus Tuba Fallopi Ovarium Vesica Urinaria Uretra
7
Pelvis (tampak depan)
8
Pelvis (tampak atas)
9
Pelvis (tampak bawah)
10
Pelvis (tampak samping)
11
Os Sacrum Dibentuk oleh persatuan 5 vertebra sacralis Facies pelvica
Ala sacralis Promontorium: titik pusat tepi atas vertb. sacralis pertama dengan basis vertebra lumbalis ke-5 dan menonjol di atas facies pelvica Canalis sacralis – cauda equina ---- anaesthesia regional partus
12
Pelvis Bersendi dengan vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan caput femoris kanan kiri pada acetabulum yang sesuai di bagian bawah Bentuknya serupa dengan mangkok Merupakan struktur tulang terbesar di dalam tubuh Tersusun oleh 4 tulang: os sacrum, os coccygis, dan 2 os coxae
13
Os coxae (innominata) Pada orang dewasa, os coxae tampak sebagai suatu tulang besar tidak teratur bentuknya, tetapi sebelum individu berumur 25 tahun tulang ini belum mengalami penulangan secara sempurna dan sebelumnya terbentuk dari tulang-tulang yang berkembang dari 3 pusat penulangan primer (os ilii, os ischii, os pubis)
14
Os ilium Dibatasi oleh crista iliaca yang dapat diraba dengan mudah apabila tangan diletakkan pada pinggang Berakhir pada spina iliaca anterior superior (SIAS) dan 25 cm di bawahnya SIAI Ke belakang ada SIPS dan SIPI Permukaan dalam halus dan cekung dan permukaan luarnya kasar dan tempat origo/insersio otot-otot pada gluteus
15
Os ischium Tuber ischiadicum --- corpus ossis ischii
Berat tubuh tertumpu pada os ischii ketika posisi duduk Spina ischiadica memisahkan incisura ischiadika major dan minor
16
Os pubicum (pubis) Komponen paling kecil
Pubis kanan kiri bersatu di bagian depan pada corpus ossis pubis yang berbentuk segiempat yang disatukan oleh kartilago (symphisis pubis) Ramus superior eminentia iliopectinea Ramus inferior arcus pubis Lubang yang dikelilingi oleh ischium dan pubis disebut foramen obturatorium
17
ARTICULATIO & LIGAMENTUM
2 articulatio sacroiliaca Symphisis pubis Articulatio sacrococcygea Ligamen: (1) ligamentum sacroiliaca, (2) ligamentum sacrotuberosum, (3) ligamentum sacrospinosum, Ligamentum pubicum Ligamentum inguinale (Poupart) dan membrana obturatoria
18
PINTU ATAS PELVIS (PAP)
Pintu masuk pelvis dibagi dua: (1) pelvis spuria dan (2) pelvis vera Pelvis vera: (1) pintu masuk pelvis, (2) rongga pelvis, dan (3) pintu ke luar pelvis Pintu masuk pelvis: Promontorium Ala sacralis Articulatio sacroiliaca Linea iliopectinea Eminentia iliopectinea Margo interna ramus superior ossis pubis Corpus ossis pubis Margo superior symphisis pubis
19
CAVUM PELVIS Dibentuk oleh: Dinding posterior: cekungan sacrum (10 cm)
Dinding anterior: symphisis pubis (4 cm) Dinding lateral: Lubang sacrum Incisura ischiadica major Facies posterior acetabuli Foramen obturatorium Facies posterior ossis pubis Symphisis pubis posterior
20
PINTU BAWAH PELVIS (PBP)
Batas-batas: Margo inferior symphisis pubis Spina ichiadica Ligamentum sacrospinosum Margo inferior sacrum
21
UKURAN-UKURAN PELVIS Pintu atas pelvis (PAP), pintu masuk pelvis (pelvic inlet) Diameter anteroposterior (conjugata vera) Promontorium – bagian dalam margo superior symphisis pubis – tidak boleh kurang dari 11 cm Diameter obliqua Articulatio sacroiliaca – eminentia iliopectinea yang berseberangan – tidak boleh kurang dari 12 cm Diameter transversa Jarak terpanjang antara 2 titik pintu masuk – 13 cm Rongga pelvis Pintu bawah pelvis (PBP), pintu keluar obstetrik (pelvic outlet) Conjugata diagonalis Dinilai dengan pemeriksaan vaginal toucher – jarak antara tepi bawah symphisis pubis dengan promontorium Conjugata obstetrik Jarak antara permukaan dalam – tengah symphisis pubis dengan promontorium
22
UKURAN-UKURAN PELVIS Diameter interspinalis (diameter antar SIAS kiri dan kanan) = 25,5 cm Diameter intercristalis (diameter antar crista iliaca kiri dan kanan) = 28 cm Apabila perbedaannya lebih dari 2,5 cm antara kedua diameter di atas, patut dicurigai adanya pelvis datar karena penyempitan pintu masuk panggul
23
Pelvic outlet
24
Jenis Pelvis GINEKOID Pintu masuk bulat dengan lengkung sacrum yg baik dan spina ischiadica bulat/tumpul tidak tajam tidak menonjol, arcus pubis sudut membulat – presentasi kepala (presentasi terbaik) ANDROID Pelvis jenis laki-laki dan tulang-tulangnya lebih berat dibanding pelvis wanita, pintu masuk berbentuk jantung shg pelvis bagian depan sempit – posisi occiput posterior – presentasi dahi/presentasi muka PLATIPELOID ANTROPOID
25
OTOT-OTOT DINDING PELVIS
Superficialis M. transversus perinei M. bulbocavernosus M. ischocavernosus M. sphincter ani externus Lig. triangulares Lemak ischorectalis Vaskularisasi: a. pudendalis cabang a/v iliaca interna Inervasi: segmen 3-4 plexus sacralis dan plexus pudendus
26
otot pelvis superficialis
M. bulbocavernosus M. ischiocavernosus M. transversus perinei superficialis M. bulbococcygeus M. sphincter ani externus Ligamentum triangulares
27
OTOT-OTOT DINDING PELVIS
Profundus M. illiococcygeus M. ischiococcygeus M. pubococcygeus Vaskularisasi: a. pudendus cab. a. iliaca interna
28
otot pelvis profundus M. transversus perinei profundus M. coccygeus
M. pubococcygeus M. ischiococcygeus M. iliococcygeus M. sphincter ani internus
29
VASKULARISASI & INERVASI
A/V pudendalis cabang arteri iliaca interna N. pudendus cabang pleksus sacralis segmen 3-4
30
FASCIA PELVIS 2 ligamentum laterale 2 ligamentum pubovesicale
2 ligamentum pubocervicale Ligamentum cervicale transversum Ligamentum uterosacrale Ligamentum teres uteri
31
STRUKTUR DIAFRAGMA PELVIS
32
FUNGSI DASAR PELVIS PENOPANG PEMELIHARAAN TEKANAN INTRA ABDOMINAL
RELAKSASI AKTIVITAS EKSPULSIF PADA SAAT DEFEKASI DAN MELAHIRKAN
33
PERINEUM
34
PERHATIKAN KONDISI PERINEUM
SAAT MELAHIRKAN!
35
TRAUMA PERINEUM Peregangan otot-otot perineum Laserasi minor
Robekan derajat 1 (commissura/fourchette) Robekan derajat 2 (kulit, membran mukosa, otot-otot superfisial pelvis, laserasi dinding labia/vagina, m. levator ani dapat terkena) Robekan derajat 3 (otot-otot profunda pelvis, anterior m. sphincter ani externus) Robekan derajat 4 (dinding rectum – m. sphincter ani internus) ---- inkontinesia alvi - flatus
36
EPISIOTOMI Insisi dengan operasi pada perineum yang dilakukan sebelum kelahiran bayi Indikasi: Mempercepat kelahiran bayi Mencegah trauma jalan lahir yang berlebihan Mencegah kerusakan otak bayi
37
EPISIOTOMI Otot-otot yang terpotong: M. transversi perinei
M. bulbocavernosi M. bulbococcygei M. iliococcygei
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.