Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSucianty Muljana Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
BIAS GENDER DALAM NOVEL PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN
2
Pengertian Bias Gender
adalah suatu yang membedakan hak perempuan dengan laki-laki dan membedakan pekerjaan yang layak untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
3
Bias Gender kata lain dari Ketimpangan Gender
Ketimpangan gender memiliki arti perbedaan peran dan hak perempuan dan laki-laki di masyarakat yang menempatkan perempuan dalam status lebih rendah dari laki-laki.
4
Latar belakang kekerasan terhadap perempuan
Kekerasan perempuan berasal dari budaya patriarki. Menurut Bhasin(1996:3), patriarkhi merupakan sebuah sistem dominasi dan superioritas laki-laki, serta sebuah sistem kontrol terhadap perempuan tempat perempuan dikuasai.
5
Secara Struktural, Epiritu mengatakan (Dzuhayati dan yuarsi,2002:8) mengatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan manifestasi penundukan yang berbasis kelas yang menempatkan perempuan dalam posisi yang lebih inferior dibandingkan laki-laki. Secara kultural, budaya patriarki memberikan legitimasi terhadap keniscayaan kekerasan perempuan.
6
Kekerasan lain yang yang menjadi latar belakang terhadap kekerasan perempuan adalah kekerasan terhadap perempuan secara seksual. Menurut Skaine (Dzuhayatin dan Yuarsi,2002:9) disebabkan oleh kecenderungan kaum laki-laki dalam menempatkan diri sebagai kelompok dominan yang mengendalikan seksualitas dan identitas.
7
Contoh Bias Gender dalam novel Perempuan Berkalung Sorban:
“Ow….ow…ow… jadi begitu. Apa Ibu belum mengatakan padamu kalau naik kuda hanya pantas dipelajari oleh Kakakmu Rizal, atau Kakakmu Wildan. Kau tahu, mengapa? Sebab kau ini anak perempuan, Nisa. Nggak pantas, anak perempuan kok naik kuda, pencilakaan, apalagi keluyuran mengelilingi ladang, sampai ke blumbang segala.”(kutipan PBS:7)
8
Contoh kekerasan terhadap perempuan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban:
“aku kaget dan hendak lari keluar ketiak ia tiba-tiba mendekapku dengan kuat dan melunaskan segalanya. Nafasnya mendengus-dengus serupa lembu yang sedang melihat rumput hijau untuk disantapnya. Ia tak peduli dan mungkin memang tidak bisa untuk melepas pakaianku dengan cara yang lembut. Sampai aku tak merasakan apapun di malam pertama itu kecuali rasa sakit, nyeri, dan takut”. (perempuan Berkalung Sorban:107 )
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.