Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
JUNGLE SURVIVAL
2
SURVIVAL Survival berasal dari kata Survive yang berarti suatu perjuangan yang dilakukan makhluk hidup atau manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam suatu keadaan yang sulit atau darurat. Orang yang melakukan survival disebut survivor.
3
”SURVIVAL” S : Size up the situation (Sadar akan situasi yang dihadapi) U : Undue haste make taste (Gunakan semua pikiran sehat kamu, jangan tergesa-gesa) R : Remember where you are (Ingat dimana kamu berada) V : Vaquish fear and panic (Kuasai dirimu dari rasa takut dan panic) I : Improvise (Improvisasi sesuatu yang ada di sekitar kita) V : Value living (Hargailah hidup) A : Act like the natives (Sesuaikan dirimu dengan lingkungan setempat) L : Learn Basic Skill (Pelajari dasar-dasar keterampilan)
4
S : Size up the situation (Sadar akan situasi yang dihadapi)
Mengetahui karakteristik lingkungan dengan cara merasakan apa yang terjadi di sekitar kita. Setiap medan mempunyai karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut meliputi suara, kelerangan, kedalaman, suhu, tinggi dan lain-lain. Mengetahui kondisi badan kita. Dalam kondisi survival sering kita dihadapkan dengan tekanan baik berupa fisik atau mental. Periksa kondisi badan, jika terjadi luka beri pertolongan pertama dan pertolongan lanjutan. Sebagai contoh, pada kondisi iklim apapun harus banyak minum air untuk mencegah dehidrasi. Mengetahui kondisi peralatan yang ada. Mengecek peralatan yang ada saat survival sangat penting, terutama sisa logistik dan PPPK. Jika kita sudah mengetahui karakteristik lingkungan, kondisi badan dan kondisi peralatan yang ada, maka kita siap untuk membuat rencana survival.
5
U : Undue haste make taste (Gunakan semua pikiran sehat kamu, jangan tergesa-gesa)
Kita tidak boleh melakukan tindakan tanpa dipikir dan direncakan terlebih dahulu. Mempertimbangkan semua aspek mengenai situasi yang ada untuk mengambil keputusan. Pada waktu survival, jangan tergesa-gesa karena peralatan bisa tertinggal dan kita bisa mengalami disoriented, sehingga kita tidak mengetahui jalan mana yang akan kita tempuh. Menggunakan pikiran sehat untuk mengevaluasi setiap tindakan dan situasi yang berubah .
6
R : Remember where you are (Ingat dimana kamu berada)
Ingat dimana kamu berada. Pengenalan akan daerah sekitar akan memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Mengetahui posisi di peta dan posisi di medan merupakan salah satu prinsip dasar yang harus diketahui. Lebih meyakinkan jika ada orang lain untuk mengetahui posisi kita saat survival. Jika kita sudah tahu di mana posisi kita, maka kita dapat membuat rencana kemana kita akan bergerak untuk keluar dari kondisi yang sulit atau untuk mencari sumber mata air dan pemukiman penduduk terdekat.
7
V : Vaquish fear and panic (Kuasai dirimu dari rasa takut dan panik)
Musuh terbesar dalam kondisi survival adalah rasa takut dan panik. Jika hal tersebut tidak terkendali, maka akan menghancurkan kemampuan kita untuk membuat rencana dan mengambil keputusan yang tepat. Keyakinan diri dan latihan tentang survival yang telah kita dapat, membantu kita untuk mengatasi rasa takut dan panik.
8
I : Improvise (Improvisasi sesuatu yang ada di sekitar kita)
Pengalaman yang kurang memadai merupakan musuh dalam situasi survival. Belajar untuk kreatif merancang alat yang bisa dipakai dalam survival, karena hal tersebut akan membantu kita dalam kondisi yang sulit.
9
V : Value living (Hargailah hidup)
Jika kita berhadapan dengan situasi survival yang penuh dengan tekanan, kita harus mempunyai semangat untuk hidup, karena hal tersebut akan membantu kita keluar dari kesulitan yang ada. Sikap putus asa akan menurunkan dan menjatuhkan mental dan fisik kita untuk terus bertahan hidup.
10
A : Act like the natives (Sesuaikan dirimu dengan lingkungan setempat)
Kita harus bertindak menurut lingkungan sekitar dan menghargai kehidupan lokal yang kita temui. Kita bisa meniru pola hidup masyarakat lokal dan satwa yang kita temui. Kita harus tahu apa yang mereka makan, cara mendapatkan makanan, dan cara mencari air.
11
L : Learn Basic Skill (Pelajari dasar-dasar keterampilan)
Tanpa keterampilan dan pengetahuan dasar tentang survival, maka kesempatan kita untuk bertahan hidup sedikit. Belajar ketrampilan dan pengetahuan dasar dari sekarang, jangan menunggu jika kita akan survival. Kita harus memahami tentang medan yang akan dituju dan kita harus mempraktekkan keterampilan dan pengetahuan dasar tersebut di medan yang akan kita tuju. Sebagai contoh, jika kita akan ke padang pasir, kita harus mengetahui bagaimana cara mendapatkan air di padang pasir.
12
PSIKOLOGI SURVIVAL
13
Selayang Pandang Di alam terbuka, timbulnya kebutuhan survival adalah karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan- kesulitan tersebut antara lain: Keadaan alam (cuaca dan medan) Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan) Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
14
KONDISI sulit atau darurat
Terjebak pada medan yang berat seperti : Jurang yang dalam Hutan yang rapat Tebing yang terjal Kehabisan makanan dan minuman. Tersesat di belantara hutan Kerusakan atau keterbatasan peralatan yang dimiliki.
15
Sumber keadaan sulit atau darurat
Kurang siapnya fisik dan mental untuk melakukan suatu pengembaraan. Pengetahuan yang terbatas untuk melakukan suatu pengembaraan. Tidak adanya koordinasi yang baik antara sesama anggota dalam melaksanakan pengembaraan. Ketidaksiapan peralatan dan perlengkapan untuk melakukan suatu pengembaraan. Perencanaan yang salah atau ketidaksesuaian rencana yang dijalankan pada suatu pengembaraan.
16
Landasan Mengatasi Keadaan Sulit atau Darurat
Kunci penting utama dalam berbagai kondisi survival adalah sikap mental dari individu Memiliki ketrampilan survival adalah sangat penting bagi kita semua, akan tetapi hal tersebut bukan mutlak diperlukan, karena factor psikologi seseorang akan keinginan untuk bertahan adalah hal yang sangat mendasar Tekanan-tekanan dalam kondisi survival biasanya berupa: luka-luka, penyakit, kematian, ketidak pastian (misal; informasi terbatas), lingkungan (cuaca, topografi), lapar dan haus, kelelahan, dan sebagainya. Beberapa reaksi psikologis yang dihasilkan dalam situasi survival adalah adanya rasa ketakutan, kemarahan dan frustasi, kebosanan dan kelengangan, rasa bersalah, dan sebagainya.
17
TINDAKAN MENGANTISIPASI KEADAAN SULIT/DARURAT
Landasan Sikap Mental, Landasan Pengetahuan Langkah Sebelum Bertindak
18
LANDASAN SIKAP MENTAL Sikap mental yang lemah dari seorang yang menghadapi situasi sulit atau darurat tidak akan membawa suatu penyelesaian yang bijaksana, namun akan membawa ke permasalahan-permasalahan yang lebih sulit untuk diselesaikan. Untuk menghindari keadaan tersebut, seorang survivor perlu : Menyadari keadaan sulit/darurat/bahaya yang sedang dialaminya. Berusaha untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi keadaan sulit/darurat/bahaya. Meyakini bahwa keadaan sulit/darurat/bahaya tersebut akan ada jalan untuk menyelesaikannya. Mencoba untuk berpikir jernih dan menggunakan akal sehatnya. Merencanakan setiap tindakan yang akan dilakukan dan memutuskan suatu tindakan yang paling rasional yang dapat dilakukannya. Berusaha bertindak dengan mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki.
19
LANDASAN PENGETAHUAN Sikap mental merupakan salah satu faktor yang menunjang manusia untuk dapat mengatasi keadaan sulit/darurat/bahaya. Hal ini semakin kokoh apabila ditunjang oleh pengetahuan untuk dapat mengatasi situasi tersebut. Pengetahuan- pengetahuan tersebut adalah : Pengetahuan teknik-teknik hidup di alam bebas. Pengetahuan tentang alam dan lingkungan. Pengetahuan dan cara untuk mencari perlindungan dan pertolongan.
20
Langkah sebelum bertindak
Keadaan sulit/darurat/bahaya biasanya dapat mempengaruhi mental seseorang sehingga pola tindakan yang dilakukan akan menyimpang dari tindakan yang rasional. Dengan demikian, segala tindakan dalam keadaan sulit/darurat/bahaya perlu direncanakan berdasarkan landasan pengetahuan yang dimiliki sehingga diharapkan tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat memperburuk keadaan survivor.
21
Contoh Tindakan Tersesat Di Hutan:
Mengobservasi. Mengingat-ingat rute atau awal perjalanan sebelum tersesat. Mengamati keadaan lingkungan sekeliling, baik medan ataupun potensi alam untuk bersurvival bahkan untuk meminta pertolongan. Mengecek perbekalan dan perlengkapan yang ada. Merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan, misal: Diam ditempat dan beristirahat. Mencari jalan, makanan atau minuman. Melanjutkan perjalanan.
22
LANJUTAN Melakukan percobaan-percobaan, misal : Dari tempatnya dia berjalan ke suatu arah sambil mengamati keadaan sekitarnya kemudian kembali lagi ke tempat semula. Begitu pula ke arah lain, yang menurut dugaannya akan ditemukan jalan atau keadaan yang lebih baik. Mengevaluasi atau memperhitungkan untung rugi tindakan yang akan dilakukan, misal : cadangan makanan yang dibawa cukup, fisik yang masih menunjang dan adanya jalan yang diduga kuat menuju perkampungan maka akhir dari evaluasinya lebih baik memutuskan untuk melakukan perjalanan. Melakukan tindakan yang sebelumnya telah dianalisa keuntungan dan kerugiannya. Analisa tersebut harus dilakukan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa sehingga hasilnya diharapkan menjadi suatu kondisi yang lebih baik.
23
PERENCANAAN DAN SURVIVAL KITS
24
PERENCANAAN Perencanaan adalah salah satu tindakan yang harus dilakukan untuk setiap awal kegiatan. Persiapan antara lain : Menetapkan Tujuan Kegiatan pengembaraan Kondisi lokasi yang akan dituju (informasi medan, kondisi cuaca, kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat, sarana dan prasarana di desa/kota terdekat, Jumlah Anggota Tim, Kesehatan Masing-Masing anggota, Pengalaman, dan Pengetahuan Lokasi Setempat, Ada/Tidaknya Pemandu Lapangan Sarana danPrasarana Survival Obat-obatan
25
Contoh-contoh Alat-Alat Survival
Korek api; Jenis korek api yang waterproof sangat membantu saat cuaca lembab dan basah. Tapi jenis korek api seperti ini masih jarang di Indonesia. Tetapi kita bisa membuatnya dengan cara mencelupkan kepala korek ke dalam lilin cair dan dinginkan. Lilin; Berguna sekali saat akan membuat api unggun dan untuk sarana penerangan. Kaca pembesar Bisa digunakan sebagai sarana pembuat api. Jarum jahit dan benang Beberapa jarum jahit dan salah satunya dengan ukuran yang besar. Benang dipilih yang cukup kuat. Mata pancing dan benang kail; beberapa ukuran mata pancing beserta pemberatnya, dan juga benang kail dengan panjang secukupnya. Kompas kecil; merupakan pilihan yang tepat, serta pastikan bahwasanya alat tersebut masih berfungsi dengan baik.
26
Gergaji; Praktis dan sangat berguna di saat survival.
Kawat; Kawat dengan panjang secukupnya, yang berguna sekali saat membuat perangkap atau sebagai pengikat saat membuat shelter. Kantong plastik; bisa digunakan sebagai kantong air dan berbagai keperluan lainnya seperti proses mendapatkan air dari tumbuhan. Peniti dalam berbagai ukuran; akan sangat membantu dalam penggunaan umum lainnya. Tablet pemutih air (water purification tablet); seperti tawas untuk menjernihkan air. Heliograf; kaca heliograf ini sangat berguna untuk memberikan sinyal untuk meminta pertolongan. Kotak survival kit (gunakan yang tahan air) Semakin sering berlatih survival, akan membuat anda semakin kreatif dalam merancang item-item survival.
27
TEKNIK DASAR SURVIVAL air
28
KEBUTUHAN AKAN AIR Air sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme dan mengganti cairan tubuh yang hilang/terbuang. Air juga merupakan kebutuhan manusia yang paling vital, oleh karena itu di dalam bersurvival kita harus mengetahui cara mendapatkan air. 5 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan dahaga, sifat lekas marah, dan kelemahan. 10 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan pusing, sakit kepala, ketidak-mampuan untuk berjalan, dan rasa linu pada bagian anggota tubuh kita. 15 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan suram/samar, urination menyakitkan, lidah yang bengkak, ketulian, dan mati rasa pada kulit. Lebih dari 15 persen hilangnya cairan tubuh mengakibatkan kematian.
29
Teknik mengurangi berkurangnya cairan dalam tubuh
Kurangi kesibukan, perbanyak istirahat dan JANGAN MEROKOK. Usahakan agar tubuh tetap sejuk dan selalu berlindung, jauhi sinar matahari yang terik, jika tidak ada perlindungan maka buatlah perlindungan. Jangan berbaring di atas permukaan yang panas. Jangan makan, kalau harus makan, makanlah sedikit mungkin karena pencernaan meningkatkan penggunaan cairan tubuh sehingga otomatis akan meningkatkan dehidrasi. Jangan minum ALKOHOL. Karena alkohol akan mengurangi cairan di organ yang penting dan merusaknya. Jangan banyak bicara, bernafaslah melalui hidung bukan mulut. Minumlah sedikit air pada waktu tertentu masing-masing jam untuk mencegah pengeringan sampai diketemukannya sumber air. Minumlah cukup cairan untuk memelihara air seni sedikitnya 0.5 liter selama 24 jam.
30
CARA MENEMUKAN AIR Carilah di dasar-dasar lembah dimana air secara alami mengalir; Carilah rumpunan tanaman yang hijau dan galilah; Menggali alur-alur sungai yang kering, bukan tidak mungkin akan dijumpai air; Mengumpulkan embun dan air hujan; Air yang berasal dari organ atau bagian-bagian tumbuhan, misalnya pada batang bambu, rotan, dsb.
31
SARAN Warna : Air bening/Jernih dan istimewa mengalir dapat langsung diminum. Jika air sudah berwarna coklat atau kemerah-merahan air tersebut sudah mengandung logam berat, air ini tidak dapat diminum. Kadar garam : Didalam bersurvival tidak dianjurkan untuk meminum air yang berkadar garam tinggi, seperti air laut. Air yang berkadar garam tinggi akan mengurangi cairan tubuh sehingga akan menyebabkan dehidrasi.
32
TEKNIK MENDAPATKAN AIR Proses KONDENSASI
Pohon bisa menyalurkan kelembaban 15 cm dari batas bawah tanah yang mengandung air. Jarak ini terlalu dalam untuk digali. Untuk itu, biarkan pohon memompanya untuk kita mendapatkan air, caranya : Mengikatkan kantung plastik pada cabang pohon yang berdaun lebat, sehat dan segar (atau bisa juga dengan menempelkan flysheet yang waterproof di atas tumbuhan. Proses penguapan dari daun-daun akan memproduksi kondensasi di dalam kantung. Tempatkan mulut kantung plastik ke arah atas dan bagian sudut bawah diletakkan lebih rendah untuk mempermudah menampung air.
33
Cara pengadaan dan pengumpulan air (Proses pengembunan)
34
Mendapatkan Air dengan Teknik Penyulingan Matahari
Matahari meningkatkan suhu udara dan tanah di bawah plastik. Hal ini akan menyebabkan terproduksinya uap air. Pengembunan air yang terjadi di bawah permukaan plastik akan mengalirkan air ketempat penampungan air. Cara ini sangat efektif pada siang hari yang panas dan malam hari yang dingin. Caranya : Gali lobang kira-kira lebar 90 cm dan dalam 45 cm. Tempatkan penampung air di tengah-tengah. Tutup lobang dengan plastik rapat-rapat. Tempatkan batu di tengah-tengah plastik bagan atas agar air mengalir dan menetes ke bawah (tempat penampungan). Proses ini setidaknya bisa mengumpulkan 550 ml setiap
35
PROSES PENYULINGAN
36
Mendapatkan Air dari Tumbuh-Tumbuhan
Bambu; air bisa ditemukan pada rongga batangnya. Bambu yang mengandung air dapat diketahui dengan cara menggoyang-goyangkan batangnya. Pisang; potong batang pisang, lobangi tengahnya dan tunggulah beberapa menit. Air akan menggenang di lobang tersebut. Air dari batang pisang ini memang sedikit berasa, tetapi aman untuk di minum. Tanaman merambat; Potong bagian bagian bawahnya dan perhatikan cairan yang keluar. Jika cairan berwarna putih susu, jangan diminum. Jika bening, baru dapat diminum. Biarkan cairannya menetes keluar terlebih dahulu dan perhatikan apakah warnanya berubah atau tidak. Jika rasanya seperti air biasa, maka aman untuk diminum. Jika terasa masam atau terasa getir di ujung lidah, jangan diminum.
37
PENGOLAHAN AIR Untuk menjaga kebersihan atau kemurnian air yang akan diminum atau dimanfaatkan, ada beberapa jenis air yang perlu diolah terlebih dahulu terutama air permukaan yang mungkin tercemar cemaranm fisik maupun biologis. Untuk air yang aromanya kurang enak (bau), bisa disaring dengan menggunakan abu yang berasal dari pembakaran kayu atau batok. Untuk air yang tergenang, misalnya air yang berkumpul pada kubangan-kubangan, perlu dibubuhi tablet garam yang dapat membunuh mikroorganismenya. Untuk air-air yang keruh, bisa disaring dengan pasir atau dengan mempergunakan syal. Untuk air laut harus diolah dengan cara kondensasi karena mempunyai kadar garam yang tinggi.
38
CONTOH TEKNIK PENGOLAHAN AIR
39
MAKANAN Makanan mutlak diperlukan untuk menghasilkan suatu energi. Tanpa makanan, bukan hanya kemampuan phisik akan memburuk dengan cepat menjadi lemah tetapi juga akan mempengaruhi mental. Makanan menjadi unsur dalam tubuh untuk proses pembakaran agar menghasilkan suatu energy. Terdapat dua sumber dasar makanan yaitu makanan yang bahannya berasal binatang dan yang berasal dari tumbuhan. Dalam bidang keilmuan survival, sumber-sumber makanan yang berasal dari tumbuhan disebut dengan biology practice dan yang berasal dari binatang yaitu zoology practice.
40
BIOLOGI PRACTICE Dalam melakukan survival, kita tak perlu susah- susah mencari makanan karena hampir semua jenis tumbuhan di hutan-hutan Indonesia dapat dimakan. Tetapi kita harus mengetahui secara pasti bagian mana dari jenis tumbuhan tersebut yang dapat dimakan. Salah dalam memilih akan dapat menyebabkan gangguan perut mual, diare atau yang lebih fatal adalah keracunan.
41
Indikasi tumbuhan tidak dapat dimakan/mengandung racun
Getahnya berwarna putih susu, kemerahan, kehitam-hitaman dan biasanya gatal apabila tersentuh kulit. Buah dan daunnya berwarna menyolok dari warna umumnya. Pada permukaan batang dan daunnya ditutupi bulu yang apabila tersentuh kulit akan terasa gatal/panas/pedih. Pada beberapa jenis jamur yang mempunyai anulus pada tangkai tubuh buahnya dan warnanya menyolok, misalnya ungu, merah, kuning biasanya sangat beracun.
42
Ciri-ciri tumbuhan dapat dimakan,
Tumbuhan yang biasa dimakan oleh binatang menyusui seperti monyet. Bagian-bagian yang dimakan terasa halus bila diraba. tidak bergetah apabila dipotong, walaupun bergetah maka getahnya tidak berubah warna apabila ditempelkan pada lobam stainnless. Bagian yang dapat dimakan tidak berwarna menyolok, seperti merah, ungu Rasanya tidak asing, seperti pedas, pahit
43
ZOOLOGI PRACTICE Seperti telah disebutkan, untuk melakukan survival dituntut adanya kemampuan yang memadai terhadap teknik-teknik survival mengetahui secara pasti bagian mana dari jenis hewan atau tumbuhan tersebut yang dapat dimakan. Salah dalam memilih akan dapat menyebabkan gangguan perut mual, diare atau yang lebih patal adalah keracunan.
44
Contoh Serangga Serangga merupakan binatang invertebrata yang paling berlimpah di atas bumi. Serangga menyediakan 65 sampai 80 persen protein. Fakta ini membuat serangga merupakan bagian penting dalam bersuvival sebagai sumber makanan. Untuk menjaga keamanan, beberapa serangga yang harus dihindari meliputi semua jenis yang menyengat atau menggigit, berbulu atau berwarna mencolok pada tubuh serangga, dan ulat bulu/traktor serta serangga yang mengeluarkan bau tajam. Juga menghindari laba-laba dan serangga yang membawa penyakit umum seperti lalat, dan nyamuk. Cacing ( Annelidea) adalah suatu sumber makanan yang memiliki kandungan protein sempurna. Jenis cacing sebagai sumber makanan yang sangat terkenal adalah cacing sondari. Cacing berukuran besar ini bergerak sangat lamban dan hidup di paku sarang burung yang menempel pada batang pohon. Setelah dihilangkan isi perutnya, cacing ini dapat dimakan dengan cara dibakar ataupun di sop dengan campuran tumbuhan yang kita dapatkan. Udang Air tawar Merupakan jenis binatang berkulit keras yang hidup di daerah perairan tawar, memiliki ukuran tubuh antara 0.25 centimeter centimeter. Biasanya jenis udang air tawar di dalam perairan membentuk jajaran dengan kelompoknya dan mengapung dipinggi perairan.
45
Ikan Ikan Merupakan sumber protein baik dan berdaging tebal. Baik di perairan tawar maupun laut luas, jenis ini sangat berlimpah dibandingkan dengan binatang mamalia di darat. Untuk jenis ikan air tawar semuanya tidak beracun, jadi aman untuk di konsumsi. Sedangkan untuk jenis ikan laut, beberapa jenis ikan memiliki racun dan tidak aman untuk dikonsumsi. Adapun jenis-jenis tersebut yang penting untuk diketahui adalah ikan landak, triggerfish, ikan duyung, ikan duri, oilfish, merah snapper, dongkrak, ikan buntel dan baracuda.
46
Beberapa jenis ikan tidak aman dikonsumsi
47
Binatang ampibi dan kadal
Jenis kodok mudah ditemukan di sekitar perairan khususnya di bagian tepi. Ada sedikit jenis kodok beracun. Hindari jenis- jenis yang memiliki warna mencolok pada punggung. Jangan sampai salah membedakan antara katak dengan kodok. Secara normal katak banyak diketemukan (habitatnya) di lingkungan lebih kering. Beberapa jenis katak umumnya beracun. Jenis-jenis kadal umumnya dapat dikonsumsi cara mudah menangkap jenis ini adalah pada malam hari dengan menggunakan penerangan. Binatang melata Binatang melata adalah sumber protein baik dan relatif mudah untuk ditangkap. Dalam keadaan darurat, dapat di makan mentah. Burung dan mamalia Semua jenis burung-burung dan mamalia adalah dapat dimakan, tetapi ummnya sulit untuk ditangkap dan harus memiliki keahlian khusus dalam menangkapnya.
48
BIVAK/SHALTER Apabila kita mengalami suatu keadaan sulit/darurat/bahaya dan kemungkinan untuk keluar dari keadaan tersebut memerlukan waktu yang lama, maka kita harus membuat suatu tempat perlindungan. Tempat perlindungan tersebut dinamakan Bivak/shalter. Fungsi bivak tersebut adalah untuk melindungi diri dan memelihara kondisi badan dari faktor-faktor alam dan lingkungan. Kondisi fisik survivor akan menurun 80% bagi yang terluka pada 24 jam pertama, untuk survivor yang tidak terluka akan berkurang setelah 3 hari pertama.
49
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivak
Periksalah lokasi pembangunan shelter dengan teliti. Jangan mendirikan bivak pada puncak punggungan bukit yang terbuka Hindarlah daerah yang ditumbuhi tumbuhan beracun / daerah belukar tebal / tanah rendah dekat air tergenang / air terjun. Periksalah bahan-bahan yang dimiliki dan amatilah lingkung- an sekitar tempat yang direncanakan untuk membuat bivak. Sesuaikan bivak yang akan dibuat dengan bahan yang dimiliki atau ditemukan dan lokasi yang dipilih. Bivak terhindar dari pohon-pohon yang lapuk. Bivak terhindar dari angin Jangan membuat bivak di dekat sarang binatang. Usahakan dekat mata air/sumber air, tetapi tidak terlalu dekat dan bukan merupakan akses jalan satwa. Perhatikan arah datangnya angin agar bivak memberikan perlindungan yang nyaman pada malam hari.
50
Jenis bivak 1. Bivak Alam Adalah bivak yang memanfaatkan tempat– tempat yang sudah terbentuk sebelumnya oleh alam. Misal : pohon (baik yang tumbang maupun yang utuh), lubang pohon, goa atau lubang, dan sebagainya. 2. Bivak Buatan
51
Bivak Buatan Adalah bivak yang sengaja dibuat dari bahan- bahan yang telah tersedia sebelumnya atau yang kita bawa. Misal : ponco/jas hujan, plastik, fly sheet, parasut, dan sebagainya.
52
Bivak/shalter type Lean-to
53
Bivak/shalter type Tent
54
Bivak/shalter type Tent with a-frame
55
Bivak/shalter type three-pole parachute tepee
56
Bivak/shalter type one-pole parachute tepee
57
Bivak/shalter type no-pole parachute tepee
58
Bivak/shalter untuk 1 orang
59
Bivak dari material alami
Adalah bivak yang sengaja dibuat, akan tetapi bahan-bahan pembentuknya yang telah tersedia di alam seperti :dedaunan, ranting pohon, dsb.
60
Bivak/shalter type lean-to
61
Swam bed
62
Debris hut Shalter
63
Beach Shade Shelter
64
Desert Shelters
65
API
66
Prinsip Dasar Pembakaran
adalah bahan bakar tidak akan mengalami pembakaran dengan baik tanpa adanya gas (udara). Pada saat ada panas, terbentuklah gas yang akan bercampur dengan oksigen di udara membantu proses pembakaran.
67
Pemilihan Lokasi dan Persiapan
Hal yang perlu diperhatikan : Lokasi : tanah lapang dan kondisi cuaca Ketersediaan : bahan dan alat Waktu : seberapa banyak waktu digunakan untuk membuat api Kegunaan : untuk apa api itu akan digunakan Keamanan Mencari tempat kering : Terlindung dari angin mudah di jangkau dari tenda dapat memberikan panas ke tempat yang di inginkan
68
Type-type Bangunan Perapian Types of fire walls
69
Types dakota fire hole
70
Types tepee
71
Types Lean-to
72
Types Cross Ditch
73
Types Pyramide
74
Teknik Membuat Api
75
Metode Fire-Plow
76
Metode Busur Gurdi
77
Membuat api dari bongkahan es
78
Teknik Membuat Api dengan Batu Es
Cari bongkahan es dengan ukuran sedang, cukup dipegang dengan dua tangan. Bersihkan kerak yang berada di sekeliling bongkahan es hingga terlihat mengilap dan berbentuk lonjong pipih. Cek dengan mangarahkan bongkahan es tersebut ke sinar Matahari. Jika mampu meneruskan sinar Matahari ke satu titik fokus, maka besar kemungkinan menciptakan api. Arahkan sinar Matahari yang terfokus melalui bongkahan es tersebut pada benda kering, seperti ranting kering, bubuk kayu atau bahan lainnya yang mudah terbakar. Tunggulah beberapa saat sampai api menyala.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.