Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDevi Oesman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
ACTIONPLAN HORTIKULTURA KABUPATEN OKU TAHUN 2016
DISAMPAIKAN OLEH DR. MUNAJAT, SP., M.Si FGD DENGAN KELOMPOK TANI HORTIKULTURA (CABAI, BAWANG MERAH ) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU BATURAJA, 10 NOPEMBER 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
2
lebih produktif, aman dan berkelanjutan
ACTIONRPLAN HORTIKULTURA : 1. Merupakan suatu rencana strategis untuk menempatkan Hortikultura yang tangguh sebagai core bussiness suatu daerah. 2. Adanya penataan pemanfaatan ruang hortikultura yang terencana dengan baik, lebih terarah dan lebih optimal Actionplan Hortikultura berisikan pedoman pembangunan hortikultura sebagai acuan penataan ruang hortikultura melalui pengembangan komoditas unggulan untuk menciptakan sistem hortikultura yang lebih produktif, aman dan berkelanjutan
3
Maksud penyusunan Actionplan Hortikultura Kabupaten OKU adalah:
1) Membantu Pemerintah Kabupaten OKU menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar pelaksanaan pembangunan hortikultura di daerah 2) Menyusun suatu kerangka kerja bagi pemenuhan akan kebutuhan pemanfaatan ruang hortikultura dalam rangka pelaksanaan pembangunan hortikultura yang berkelanjutan di Kabupaten OKU dan 3) Menetapkan suatu arahan alokasi pemanfaatan ruang untuk pengembangan komoditas hortikultura unggulan Kabupaten OKU
4
Tujuan penyusunan Actionplan Hortikultura Kabupaten OKU adalah:
Menetapkan suatu kerangka kerja atau acuan pembangunan Hortikultur wilayah Kabupaten OKU. Dengan kerangk a kerja ini diharapkan pembangunan hortikultur yang akan dilaksanakan di Kabupaten OKU dapat terencana dengan baik dan lebih terarah, sehingga pembangunan hortikultura berjalan lebih optimal 2) Menanggapi tuntutan pembangunan yang terus berkembang dari waktu ke waktu, terutama pembangunan hortikultura yang efektif di wilayah Kabupaten OKU di masa yang akan datang
5
3 ) Meningkatkan fungsi dan peran serta Kabupaten
OKU pada skala nasional maupun regional, terutama dalam sub sektor hortikultura Mewujudkan suatu tatanan ruang hortikultur Kabupaten OKU yang serasi dan seimbang serta bermanfaat sesuai dengan potensi sumberdaya lahannya Memberikan rumusan untuk pengembangan komoditas hortikultura unggulan Kabupaten OKU
6
Penyusunan Actionplan Hortikultura mengikuti ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Permentan 50 Tahun 2012 dan Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten yang disusun oleh Departemen Pekerjaan Umum Tahun 1999. Penyusunan Actionplan Hortikultura Kabupaten OKU hanya melingkup dalam dua hal, yaitu : 1. lingkup masalah, dan 2. lingkup area.
7
Actionplan hortikultura memerlukan kajian-kajian yang komprehensif yang mengakomodir segenap aspek kehidupan, seperti : = potensi sumberdaya lahan, = kelayakan usahatani, = sosial budaya masyarakat, = aksesibilitas yang ada dan lain-lain, Sehingga Actionplan hortikultura yang tersusun bersifat kondisional dan efisien serta efektif
8
FOKUS KOMODITASÂ KABUPATEN O K U (Baberuk) BAWANG MERAH CABE 3. JERUK
9
CABAI MERAH DAN BAWANG MERAH
TARGET PRIORITAS KOMODITAS HORTIKULTURA TAHUN CABAI MERAH DAN BAWANG MERAH Perhatian pada komoditas tersebut menjadi sangat penting, karena mempengaruhi kehidupan petani, perekonomian makro dan inflasi Untuk cabai dan bawang merah telah ditekankan pentingnya oleh pemerintah mulai Tahun 2013 = Pengembangan kawasan Cabai Tahun 2017 seluas = Pengembangan kawasan Bawang Merah Tahun 2017 seluas
10
TAHAPAN KAWASAN Klasifikasi tahapan kawasan menurut Permentan 50 Tahun 2012. Baru/inisiasi Penumbuhan Pengembangan Pemantapan Integrasi antar kawasan
11
Integrasi antar kawasan
KAWASAN CABAI MERAH Kriteria Baru / inisias i Penumbuhan Pengembangan Pemantapa n Integrasi antar kawasan Tersedia potensi lahan usaha V Terdapat penerapan GAP/SOP X Usaha Budidaya sudah berorientasi pasar domestik Sudah menerapkan teknologi maju Registrasi lahan usaha Sudah terbentuk kemitraan Terintegrasi melalui informasi pengaturan pola tanam Terintegrasi melalui ketersediaan produk
12
Integrasi antar kawasan
KAWASAN BAWANG MERAH Kriteri Baru / inisiasi Penumbuh an Pengembang an Pema ntapa n Integrasi antar kawasan Tersedia potensi lahan usaha V Terdapat penerapan GAP/SOP X Usaha Budidaya sudah berorientasi pasar (domestik ) Terdapat dukungan penangkar Sudah menerapkan teknologi maju Registrasi lahan usaha Terdapat Gudang Simpan Sudah terbentuk kemitraan Usaha Budidaya sudah berorientasi pasar luar daerah Terintegrasi melalui informasi pengaturan pola tanam Terintegrasi melalui ketersediaan produk Terintegrasi melalui informasi pasar
13
Rancangan Kabupaten Kawasan Hortikultura
TAHUN Status Kawasan per 2012 Cabai Merah Bawang Merah Bawang Putih Jeruk Baru / inisiasi 1). OKU/Sumsel 1). OKU/Sumsel 1). Pemalang/Jawa Tengah Lebong/Bengkulu (Rimau Gerga) Penumbuhan 2). Bintan/Kepri 2). Minahasa/Su lawesi Utara 2). Temanggung/ Jawa Tengah Tapanuli Selatan/Sumut(Kepro k Sipirok) Pengembangan 3). Gorontalo/Goro ntalo 3). Pati/Jawa Tengah 3). Lombok Timur/NTB; 4 Karanganyar/Ja wa Tengah, TTS/NTT (Keprok SOE) Pemantapan 4). Garut/Jabar 4). Brebes/Jawa Tengah Tuban/Jatim (Keprok Tejakula/Madura) Integrasi Kawasan
14
DUKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN
CABAI MERAH DI KABUPATEN OKU Target : Aktivitas produkdi untuk pemenuhan domestik dan eksport alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis alat/ sistem irigasi teknis, perluasan areal, akses permodalan, alsin pertanian, alat/ sistem irigasi teknis, akses permodalan, alsin pertanian, alat/ sistem irigasi teknis, Akses permodalan, alsin pertanian, skim kredit bunga rendah, investasi permodalan sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha Sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, registrasi lahan usaha ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan bibit tahan hujan, teknologi budidaya off season ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan bibit tahan hujan, teknologi budidaya off season alat pengolah/pengering , alat pengolah/pengering , Perluasan Pasar, STA/pasar tani, alat pengolah/pengering , Perluasan Pasar alat pengolah/pengering Perluasan Pasar TAHUN KEGIATAN 2016 2017 2018 2015 2019 HULU ONFARM PENDUKUNG HILIR
15
DUKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN
BAWANG MERAH DI KABUPATEN OKU Target : Aktivitas produkdi untuk pemenuhan domestik dan eksport perluasan areal alat/ sistem irigasi teknis perluasan areal, alat/ perluasan areal, alat/ sistem irigasi teknis Sosialisasi penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, Sosialisasi penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, Sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, Sosialisasi & penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, penerapan GAP/SOP budidaya, GHP, pengendalian OPT, perbenihan, ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya, akses permodalan ketersediaan benih tahan cuaca ekstrem, demo penggunaan benih tahan hujan, teknologi budidaya off season, gudang benih, peningakatan kualitas SDM budidaya, akses permodalan T A H U N KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 HULU ONFARM PENDUKUNG penyiapan gudang simpan, , penyiapan gudang simpan, alat pengolahan penyiapan gudang simpan, alat pengolahan, peningkatan kapasitas kelembagaan, penyiapan gudang simpan, alat pengolahan,pening katan kapasitas kelembagaan penyiapan gudang simpan, alat pengolahan, peningkatan kapasitas kelembagaan HILIR
16
STRATEGI PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PENGEMBANGAN KOMODITAS PENGEMBANGAN SITEM PEMBENIHAN PENGEMBANGAN SISTEM PERLINDUNGAN Pengembangacan kawasan Perluasan/pemantapan areal tanam Fasilitas sarana budidaya (on farm) Registrasi kebun/lahan usaha Sekolah lapang Goog Agricultura Practices (GAP) Pengembangan Bahan Benih Hortikultura Penyediaan benih bermutu (Cabai Merah dan Bawang merah ) Jambore varietas unggul Fasilitasi prasarana dan sarana penangkar benih Pengawasan dan sertifikasi benih) Penguatan laboratorium perbenihan Surveilans OPT untuk menghasilkan Pest List Cabai Merah dan Bawang Merah Peningkatan jumlah dan kualitas pelaksanaan SLPHT Memperbanyak gerakan pengendalian OPT endemik di kawasan hortikultura Pemantauan dan analisis residu buah dan sayur
17
Lanjutan ........... PENGEMBANGAN KOMODITAS
PENGEMBANGAN SITEM PEMBENIHAN PENGEMBANGAN SISTEM PERLINDUNGAN Pengembangan Penanganan Pasca Panen : Fasilitas sarana pasca panen Perluasan penerapan tekhnologi pasca panen Registrasi rumah pengemasan Sekolah lapang Goog Agricultura Practices (GAP) Pengembangan kelembagaan Pemasyarakatan produk bermutu
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.