PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
KOPWIL 6 PEMBELAJARAN ORANG DEWASA PEKERTI DOSEN UNIMUS SEMARANG, 30 JAN 2017 Dr. PENI PUJIASTUTI, M.Si KOPERTIS WIL VI JATENG

Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6
CAPAIAN PEMBELAJARAN SETELAH MENYELESAIKAN PELATIHAN INI, DOSEN AKAN DAPAT MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN YANG OPTIMAL DAN MENYENANGKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

I. LATAR BELAKANG, HAKIKAT, DAN TUJUAN PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
SETELAH MENGIKUTI MATERI INI, PESERTA AKAN DAPAT: MENJELASKAN LANDASAN HUKUM, TINJAUAN HISTORIS DAN SOSIO-PSIKOLOGIS PEMBELAJARAN ORANG DEWASA MENYIMPULKAN PENGERTIAN PEMBELAJARAN ORANG DEWASA MENGIDENTIFIKASI TUJUAN PEMBELAJARAN ORANG DEWASA Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

1. LATAR BELAKANG PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
LANDASAN HUKUM UU 12/2012, PSL 13 (1): MAHASISWA = ORANG DEWASA TINJAUAN HISTORIS Pembelajaran orang dewasa disebut andragogi Alexander Kapp (1833) orang dewasa terus belajar di masa dewasa Lindeman (1926): pembelajaran orang dewasa bagi pekerja Knowles ( ): andragogi adalah seni & ilmu pembelajaran orang dewasa Dst TINJAUAN SOSIO-PSIKOLOGIS ORANG DEWASA DIKLASIFIKASIKAN BERDASARKAN UMUR LONG LIFE LEARNER Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

IMPLIKASI BAGI DOSEN PANNEN & SADJATI (2005) DOSEN HARUS MEMPELAJARI MATERI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA, SEBAB MAHASISWA ADALAH ORANG DEWASA Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

2. HAKIKAT PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
PEDAGOGI: SENI & ILMU MENGAJAR ANAK-ANAK ANDRAGOGI: SENI & ILMU MENGAJAR ORANG DEWASA BATASAN ANDRAGOGI: PROSES PENDIDIKAN MEMBANTU ORANG DEWASA, MENEMUKAN DAN MENGGUNAKAN PENEMUAN DARI BIDANG PENGETAHUAN UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN INDIVIDU, ORGANISASI DAN MASYARAKAT Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA BERDASAR UNESCO (LUNANDI, 1987)
PEMBELAJARAN ORANG YANG DIANGGAP DEWASA OLEH MASYARAKAT (BUKAN REMAJA DAN BUKAN ANAK-ANAK) PROSES PEMBELAJARAN ORANG DEWASA HARUS MEMBUAT PESERTANYA: MENGEMBANGKAN KEMAMPUANNYA, MEMPERKAYA PENGETAHUANNYA, MENINGKATKAN KUALIFIKASI TEKNIS DAN PROFESIONALNYA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA HARUSLAH MENGAKIBATKAN PERUBAHAN SIKAP DAN PERILAKU YANG BERSIFAT SEBAGAI PERKEMBANGAN PRIBADI DAN PENINGKATAN PARTISIPASI SOSIAL DARI YBS. Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
SUATU MODEL ASUMSI TENTANG PROSES PEMBELAJARAN YANG DIORGANISASIKAN ISI, TINGKATAN, DAN METODENYA SECARA FORMAL/NON FORMAL, GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN MELENGKAPI PEMBELAJARAN DISEKOLAH, UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN, PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN MENGEMBANGKAN SIKAP POSITIF AGAR MAMPU BERPARTISIPASI AKTIF DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA YANG TERUS BERKEMBANG. Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

3. TUJUAN PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
MEMBANTU MHS MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP AGAR MAMPU MENJADI ANGGOTA MASYARAKAT YANG BERPERAN AKTIF DALAM PEMBANGUNAN UU 12/12, TUJUAN UTAMA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA SBG INSAN DEWASA ADALAH MEMBANTU MHS MENGEMBANGKAN POTENSINYA UNTUK MENJADI ILMUWAN, PRAKTISI, DAN PROFESIONAL YANG BERBUDAYA Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

SN-DKTI - KKNI TUJUAN PEMBELAJARAN BAGI ORANG DEWASA DI PT DISEBUT CAPAIAN PEMBELAJARAN ) Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

II KARAKTERISTIK DAN CARA BELAJAR ORANG DEWASA

1. KARAKTERISTIK BELAJAR ORANG DEWASA
a. KONSEP DIRI Mampu mengambil keputusan sendiri Mampu Tanggung jawab b. PENGALAMAN Pengalama sebagai sumber belajar Kaya pengalaman c. KESIAPAN BELAJAR Sadar tuntuta n tugas Sadar akan kebutuhan d. Orientasi Belajar Problem Centered Orientation Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

GAYA BELAJAR ORANG DEWASA
TIDAK MENYUKAI HAFALAN MENGUTAMAKAN PEMEHAN MASALAH MENYUKAI KONDISI BEBAS SENANG TERLIBAT INTERASKI Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

DOSEN PERLU MERANCANG & MELAKSANAKAN PPROSES PEMBELAJARAN SCL
MEMBUKA PELUANG MHS UNTUK BERKREASI DAN BERINISIATIF BERSIFAT DEMOKRATIS MENGHARGAI DAN MENEMPATKAN MAHASISWA SBG MANUSIA DEWASA YANG MANDIRI DAN BERTANGGUNG JAWAB Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

III. SUASANA DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

SUASANA PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Suasana yang dapat dapat membuat mahasiswa aktif dan kreatif Suasana saling menghormati Suasana saling menghargai Suasana saling percaya. Suasana tidak mengancam Suasana penemuan diri. Suasana keterbukaan Suasana membenarkan perbedaan Suasana mengakui hak untuk berbuat salah. Suasana membolehkan keraguan Evaluasi bersama dan evaluasi diri Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
Partisipatif aktif Materi menarik Bermanfaat Dorongan & pengulangan Kesempatan mengembangkan Pengaruh pengalaman Saling pengertian Belajar situasi nyata Pemusatan perhatian Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

Bagaimana Orang dewasa Belajar?
Kesadaran Diri Arahkan diri sendiri Mandiri (status dan Peran) Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN PERMENRISTEKDIKTI 44/2015 TENTANG SNPT
Ps 10 (1): STANDAR PROSES PEMBELAJARAN MERUPAKAN KRITERIA MINIMAL TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA PROGRAM STUDI UNTUK MEMPEROLEH CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN Ps 11 (1): KARAKTERISTIK PROSES PEMBELAJARAN TERDIRI ATAS SIFAT INTERAKTIF, HOLISTIKM INTEGRATIF, SAINTIFIK, KONSTEKTUAL, TEMATIK, EFEKTIF, KOLABORATIF DAN BERPUSAT PADA MAHASISWA Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR MAHASISWA
KEBEBASAN TANGGUNG JAWAB PENGAMBILAN KEPUTUSAN SENDIRI PENGARAHAN DIRI SENDIRI PSIKOLOGIS FISIK MOTIVASI Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR KEBEBASAN PROSES BELAJAR YANG DEMOKRATIS: MENENTUKAN APA YANG INGIN DIPELAJARINYA, MEMBANDINGKAN & MENGUHUNGKAN PENGETAHUAN BARU DG PENGALAMAN SEBELUMNYA PROSES BELAJAR YANG PRAKTIS, APLIKATIF DAN MENGARAH PADA PEMECAHAN MASALAH, BUKAN SEKEDAR PENGETAHUAN DAN TEORI-TEORI MEMERLUKAN CONTOH APLIKASI DALAM DUNIA KERJA “DOSEN SEBAGAI FASILITATOR MEMBERIKAN KEBEBASAN MAHASISWA DALAM MEMILIH TUGAS UNTUK MENCAPAI LO/CP” Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR TANGGUNG JAWAB DOSEN BEDA TIPIS DENGAN MAHASISWA DALAM HAL PENGETAHUAN/KETRAMPILAN TERTENTU MHS INGIN DIPERLAKUKAN SEBAGAI ORANG BERTANGGUNG JAWAB & DAPAT DIPERCAYA MHS SENANG DIANGGAP SEBAGAI SAHABAT MEMBUTUHKAN DOSEN SEBAGAI TEMPAT BERTANYA BELAJAR BAGI MHS ADALAH PROSES SALING TUKAR PENDAPAT, BUKAN MENUNGGU PERINTAH/PETUNJUK CARA MEMBINA RASA TANGGUNG JAWAB MHS MELALUI PROSES PEMBELAJARAN SCL Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN SENDIRI
MHS MAMPU MENENTUKAN ARAH PELAJARAN YANG DIPEROLAH, MENGHUBUNGKAN DENGAN KEBUTUHANNYA & PENGALAMANNYA SERTA MENILAI BAIK-BURUKNYA DOSEN SEBAGAI FASILITATOR MEMBANTU MHS DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN, MENYELEKSI INFORMASI, DLL. Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR PENGARAHAN DIRI SENDIRI
DALAM PROSES PEMBELAJARAN: MHS MAMPU BERINISIATIF DAN BERKREASI SESUAI PANDANGAN YANG DIMILIKINYA MEMBUTUHKAN INTERAKSI ANTAR TEMAN SEBAGAI FASILITATOR DOSEN HARUS MAMPU MEMILIH STRATEGI PEMBELAJARAN YANG COCOK, MISALNYA: DISKO, SIMULASI, STUDI KASUS, SNOW BALLING, BELAJAR TEMAN SEBAYA, DLL. Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR PSIKOLOGIS DOSEN-MHS DAPAT MENUMBUHKAN RASA SALING MEMBUTUHKAN, BUKAN SALING MENGGURUI SERTA MENJUNJUNG AZAZ HUMANISTIK. Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR FISIK MAHASISWA MEMBUTUHKAN SITUASI BELAJAR YANG LEBIH BEBAS, NYAMAN, MENYENANGKAN DAN FASILITAS BELAJAR TERPENUHI. RASIO KELAS IDEAL: MHS ADA KETERBATASAN DAYA INGAT, SEBAIKNYA HINDARI TUGAS MENGHAFAL, BERIKAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI. Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR MOTIVASI ADA 3 KELOMPOK MOTIVASI MHS: GOAL ORIENTED: MISAL UNTUK NAIK PANGKAT SOCIAL ORIENTED: INTERAKSI ANTAR SESAMA LEARNING ORIENTED: MEMPELAJARI ILMU DENGAN MENGETAHUI MOTIVASI BELAJAR MHS, DOSEN HARUS MAMPU MENGARAHKAN PROSES PEMBELAJARN UNTUK MENCAPAI LO/CP Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI BELAJAR MAHASISWA
SARPRAS LINGKUNGAN SOSIAL & PSIKOLOGIS TUJUAN PEMBELAJARAN BAHAN PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR & MEDIA PEMBELAJARAN PENILAIAN PEMBELAJARAN Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

V. PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

KOMPONEN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
MAHASISWA DOSEN HARUS TRAMPIL PERWUJUDAN DIRI HARGA DIRI PENGAKUAN KEAMANAN FISIK MEMULAI DISKUSI MENYEDIAKAN INFORMASI MENINGKATKAN PARTISIPASI MENENTUKAN KRITERIA & RAMBU-RAMBU MENENGAHI PERBEDAAN MENGKOORDINIR & MENGANALISIS INFORMASI MEMBUAT RINGKASAN Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

PIRAMIDA BELAJAR ORANG DEWASA

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ORANG DEWASA (MHS)
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MAHASISWA: MINIMAL DILAKSANAKAN SESUAI UU SISDIKNAS 20 /2003, PERMENDIKBUD 44/2015 TENTANG SN-DIKTI DOSEN MELAKSANAKAN SPMI DALAM PROSES PEMBELAJARAN (PERMEN 50/2014) Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

PENGERTIAN PEMBELAJARAN MENURUT UU SISDIKNAS NO 20 TAHUN 2003
PENDIDIK LINGKUNGAN BELAJAR INTERAKSI PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

DOSEN HARUS MELAKSANAKAN SPMI PROSES PEMBELAJARAN
PENETAPAN STANDAR: MEMBUAT PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN TIAP MK, DISAJIKAN DALAM RPS PELAKSANAAN STANDAR: PELAKSANAAAN PEMBELAJARAN EVALUASI (PELAKSANAAN) STANDAR: QUIS, FEEDBACK, PTK PENGENDALIAN (PELAKSANAAN) STANDAR: MELAKUKAN PEMBELAJARAN SESUAI RPS PENINGKATAN STANDAR Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

Contoh SATU TAHAP PEMBELAJARAN PROSES PEMBELAJARAN FEEDBACK DAN TUTORIAL RUBRIC perbaikan Kelompok bahan kajian (modul) Konsep OBSIN Prinsip dan langkah Ketramplan OBSIN assessment LEARNING OUTCOMES Bahan kajian A-F tercapai Menjelaskan proses dan prinsip pengamatan dan wawancara Tingkat kemampuan yang diharapkan Strategi pembelajaran yang diterapkan Merangkum dan mempresentasikan hasil rangkuman Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6 TIM DIKTI 2011

perbaikan perbaikan perbaikan perbaikan perbaikan assessment
KULIAH DAN TUTORIAL Contoh RPP: Assessmen Psikologis: Observasi dan Interview Melakukan dan mempertanggung jawabkan hasil wawancara dan observasi secara etis KOMPETEN perbaikan perbaikan perbaikan perbaikan perbaikan assessment assessment assessment assessment assessment 1 - 3 Bahan kajian 1-9 4-6 Bahan kajian 10-12 7-9 Bahan kajian 1-12 10-13 Bahan kajian 12-15 Bahan kajian 1-12 ? Mampu menjelaskan Mampu Menganalisis Mampu merancang Mampu melakukan Mampu melaporkan D MENGANALISIS HASIL PENGAMATAN DAN INTERVIEW MERANCANG PENGAMATAN DAN INTERVIEW MERANGKUM PRINSIP & LANGKAH DAN PRESENTASI MELAKUKAN PENGAMATAN DAN INTERVIEW MELAPORKAN HASIL AMATAN DAN INTERVIEW Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6 TAHAPAN PEMBELAJARAN

PERUBAHAN PARADIGMA DAN STRATEGI PEMBELAJARAN MHS
TEACHER CENTERED LEARNING STUDENT CENTERED LEARNING TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM LEARNING OUTCOMES (KOMPETENSI) Pembelajaran: penugasan Pengajaran: ceramah Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
SISTEM PEMBELAJARAN KBK PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (ACT) KURIKULUM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Dosen PROSES DAN HASIL BELAJAR Action Research RENC.PEMB. sumber belajar Mhs METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK) Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

Student Centered Learning
DOSEN SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR TERANCANG DAN TAK TERANCANG & KONTEKSTUAL LINGKUNGAN BELAJAR INTERAKSI MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY DAN DISCOVERY PEMBELAJARAN MAHASISWA Lingkungan belajar dapat terancang juga tidak terancang, serta bersifat kontekstual SUMBER BELAJAR UTUH MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF PSIKOMOTOR AFEKTIF MULTI DEMENSI Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

SUMBER BELAJAR ORANG DEWASA (MHS)
TEMAN PAKAR MEDIA CETAK & NON CETAK DOSEN HARUS MAMPU MERANCANG BERBAGAI MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN, DENGAN MENGAKTIFKAN SEMUA SUMBER BELAJAR, SEHINGGA MAHASISWA DAPAT MENCAPAI LO/CP Peni-Tim PEKERTI KOPWIL 6

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Presentasi serupa

Presentasi berjudul: "PEMBELAJARAN ORANG DEWASA"— Transcript presentasi:

Presentasi serupa

Tentang proyek

Tanggapan

Masuk

Otorisasi melalui jaringan sosial:

PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Presentasi serupa

Presentasi berjudul: "PEMBELAJARAN ORANG DEWASA"— Transcript presentasi:

Presentasi serupa

Tentang proyek

Tanggapan