Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Manajemen pelatihan Manajemen pelatihan bshofari@yahoo.com.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Manajemen pelatihan Manajemen pelatihan bshofari@yahoo.com."— Transcript presentasi:

1 Manajemen pelatihan Manajemen pelatihan

2 Manajemen pelatihan Tujuan pembelajaran Umum: setelah selesai PBM, diharapkan mahasiswa mampu menyusun perencanaan pelatihan program tertentu. Khusus: setelah selesai PBM diaharapkan mampu Malakukan TNA (training need assesment) Menetapkan tujuan diklat Menyusun perencanaan diklat Mengetahui pelaksanaan diklat Mengetahui evaluasi diklat

3 Manajemen pelatihan Tugas mahasiswa Memilih topik/masalah kesehatan yang perlu dilakukan pelatihan Menyusun proposal pelatihan pada topik tesebut sesuai dengan materi pembelajaran

4 REFERENSI Soekidjo Notoatmodjo. Dasar-Dasar Pendidikan dan Pelatihan. FKM UI. Jakarta. 1989 Anju Dwivedi. Metode Pelatihan Partisipatif. Pondok Edukasi. Yogyakarta. 2004 Tom Boydell. Identifikasi Training Needs. Institute of Personnel and Development. London. 1996

5 Pengertian Konsep pelatihan dalam pembelajaran ini :
Manajemen pelatihan Pengertian Konsep pelatihan dalam pembelajaran ini : Satu kesatuan proses untuk mencapai tujuan yang berfokus kepada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku (keterampilan) peserta latih dalam upaya mendukung tercapainya tujuan. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam hal Pengetahuan  berkaitan dengan aspek kognitif Sikap dan berkaitan dengan aspek afektif Perilaku (keterampilan) berkaitan dengan aspek psikomotorik

6 Manajemen pelatihan Mengapa perlu diklat? Organisasi harus dapat mengenal perubahan harapan dan kebutuhan customers Menyiapkan personil untuk melakukan perbaikan proses terus menerus Perlu pelatihan yang sesuai dan terencana Setiap organisasi menghadapi perubahan lingkungan yaitu Globalisasi Ekonomi Teknologi Informasi Ilmu manajemen Tuntutan terhadap mutu DAMPAK  3 C : Customers memegang kendali Competition - kompetisi semakin tajam Change - perubahan makin berubah (Michael Hammer, James Champy, 1993)

7 Siapa yang membutuhkan diklat
Manajemen pelatihan Siapa yang membutuhkan diklat Kebutuhan Organisasi. Organisasi membutuhkan orang-orang yang mampu sesuai dengan jabatannya. Melalui pelatihan diharapkan kebutuhan dan kekurangannya dapat dipenuhi dan diatasi, sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Kebutuhan Pribadi. Kebutuhan pribadi merupakan bagian integral dari organisasi. Kebutuhan pribadi melengkapi kebutuhan organisasi. Pengembangan pribadi yang diperoleh melalui pengembangan jabatan akan memperkaya dirinya (pengembangan karier). Investasi Sumber Daya Manusia (SDM). Memang banyak investasi yang harus ditanamkan untuk pelatihan sebagai suatu investasi SDM, dan semua orang meyakini itu akan menuai hasil dikemudian hari, termasuk keuntungan dan perkembangan bagi organisasi.

8 Siklus diklat Identifikasi Kebutuhan pelatihan
Manajemen pelatihan Siklus diklat Identifikasi Kebutuhan pelatihan Penetapan Tujuan Diklat; Perencanaan Diklat; Pelaksanaan Diklat; dan Evaluasi Diklat.

9 Identifikasi Kebutuhan Diklat (TNA)
Manajemen pelatihan Identifikasi Kebutuhan Diklat (TNA) Upaya untuk mengetahui dan mengumpulkan masalah, data, fakta dan informasi tentang : Siapa yang perlu dilatih; Pelatihan tentang kemampuan apa; Mengapa perlu dilatih; Apa faktor pendukung yang diperlukan; dan Materi mana yang bisa dipelajari sendiri; serta Keuntungan yang akan diperoleh lainnya

10 Identifikasi Kebutuhan Diklat (TNA)
Manajemen pelatihan Identifikasi Kebutuhan Diklat (TNA) Memberikan gambaran tentang kondisi sesungguhnya dari masalah yang dihadapi di lapangan atau apa yang di rasakan oleh calon peserta pelatihan dalam melaksanakan tugasnya, jika dibandingkan dengan apa yang menjadi standar Kekurangan dalam hal Pengetahuan Keterampilan dan Sikap yang seharusnya dimiliki dan perlu diklat

11 Ruang lingkup TNA Identifikasi Kebutuhan pelatihan
Manajemen pelatihan Ruang lingkup TNA Identifikasi Kebutuhan pelatihan Merupakan usaha untuk memperoleh, mengenal dan memformulasikan kebutuhan pelatihan serta aspek- aspek pendukungnya. Identifikasi Perilaku Program dan Kebijakan Merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh fakta, data dan informasi mengenai kecenderungan atau perubahan program dan kebijakan (lama atau baru) yang berdampak pada kebutuhan penyediaan tenaga tertentu dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan baru.

12 Ruang lingkup TNA Identifikasi Perilaku Pekerjaan
Manajemen pelatihan Ruang lingkup TNA Identifikasi Perilaku Pekerjaan Merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh fakta, data dan informasi mengenai kecenderungan umum terjadinya kesenjangan kinerja tenaga tertentu pada unit kerjanya Identifikasi Perilaku Masyarakat Merupakan proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh fakta, data dan informasi mengenai aspirasi masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang diterima serta tingkat kepedulian dan partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan suatu program/pekerjaan

13 Prinsip TNA Realistik, artinya Sistimatik, artinya Terarah, artinya
Manajemen pelatihan Prinsip TNA Realistik, artinya Rumusan yang dihasilkan harus rasional dan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan daya, dana dan sarana serta waktu yang tersedia sesuai dengan tingkat perkembangan program. Sistimatik, artinya Rumusan yang dihasilkan disusun secara teratur, berurutan dan berlanjut. Keterkaitan antara kegiatan yang satu dengan yang lainnya harus jelas, tidak berdiri sendiri dan mengarah pada proyeksi masa yang akan datang. Terarah, artinya Hasil rumusan harus terarah kepada satu tujuan organisasi, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

14 Manajemen pelatihan Manfaat TNA Salah satu penyebab tidak terwujudnya dampak suatu pelatihan ada perubahan perilaku pekerjaan dan organisasi atau hasil pelatihan tersebut kurang bermakna dalam mengatasi masalah operasional di lapangan, sering terletak pada program pelatihan yang tidak di rancang berdasarkan identifikasi kebutuhan pelatihan yang tepat. Manfaatnya TNA???

15 Manajemen pelatihan Manfaat TNA Memberikan informasi yang akurat untuk dijadikan masukan dalam menyusun program pelatihan yang diinginkan. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses mencapai tujuan diklat, sekaligus tujuan organisasi. Menghindari biaya (cost) yang tidak perlu dalam pengembangan organisasi karena kekeliruan dalam mengidentifikasi atau identifikasi tidak di lakukan. Memberikan justifikasi yang cocok, baik untuk pengembangan maupun tidak untuk pengembangan pembelajaran. Memudahkan dalam merancang suatu program pelatihan yang benar-benar dibutuhkan, karena identifikasi kebutuhan merekomendasikan solusi yang tepat dan sesuai.

16 Manajemen pelatihan Langkah-langkah TNA Mengidentifikasi dan menggambarkan kesenjangan pelaksanaan kerja atau kesenjangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dibandingkan dengan standar Menentukan penyebab kesenjangan tersebut Mengidentifikasi kesenjangan pelaksanaan kerja yang di dasarkan kepada kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap Merekomendasikan solusi; dan Menggambarkan tentang peran atau pelaksanaan tugas

17 Manajemen pelatihan LOGIKA BERPIKIR Uraian kondisi di masyarakat yg mendeskripsikan berbagai informasi mengenai potensi / keunggulan dan permasalahan yang memerlukan pemecahan. Dasar pemikiran, filosofi pemecahan dan tools yang memungkinkan pemecahan masalah serta keuntungan-keuntungan yang mungkin bisa diperoleh dengan pemecahan tsb dapat diuraikan di sini. Latar Belakang

18 Manajemen pelatihan LOGIKA BERPIKIR Merupakan pernyataan singkat sebagai formulasi dari pokok permasalahan yang telah diuraikan di latar belakang, yang perlu dicarikan solusinya. Latar Belakang Perumusan Masalah

19 Penetapan tujuan diklat
Manajemen pelatihan Penetapan tujuan diklat Merupakan pedoman dan prosedur dalam upaya mencapai apa yang diharapkan, perubahan yang terjadi dari peserta pelatihan sebagaimana yang diinginkan organisasi atau orang-orang tersebut Tujuan: sebagai hasil akhir dari suatu tindakan atau seri tindakan baik yang kehendaki oleh pelakunya maupun oleh kegiatan tersebut Dalam pelatihan selalu dijabarkan ke dalam tujuan institusional, kurikulum dan tujuan instruksional

20 Tujuan diklat Tujuan institusional = misi organisasi
Manajemen pelatihan Tujuan diklat Tujuan institusional = misi organisasi Biasanya bersifat luas, abstrak, kualitatif dan jangka panjang Tujuan instruksional = tujuan pembelajaran Merupakan pelaksanaan (perilaku) seseorang dalam melaksanakan tugasnya setelah selesai pelatihan yang diukur dari adanya perubahan pengetahuan, sikap dan ketererampilan Mempunyai karakteristik yang bersifat khusus, terukur, dan dapat diamati

21 Manajemen pelatihan Manfaat tujuan diklat Mempermudah dalam merancang program atau kegiatan pelatihan Mempermudah menyusun tujuan pembelajaran Mempermudah dalam mengembangkan instrumen tes Dapat dijadikan alat atau tolok ukur untuk evaluasi program dan bahan pelatihan Dapat dijadikan alat untuk menentukan strategi pembelajaran, isi garis besar dan urutan mata pelajaran serta metoda dan media pembelajaran Dapat dijadikan alat bantu atau fokus bagi peserta untuk mengarahkan perhatiannya kepada hasil- hasil pelajaran dan perilaku yang diharapkan

22 Tujuan Instruksional Umum (tiu)
Manajemen pelatihan Tujuan Instruksional Umum (tiu) Kompetensi umum yang akan dikuasai oleh peserta pada akhir pelatihan PERIKSA Apakah Anda menganggap cukup bila pada akhir pelatihan, peserta menguasai kompetensi umum itu? Apa yang menjadi indikatornya? Apakah kompetensi umum berupa: Hasil belajar? Proses? Kompetensi peserta? Penguasaan pengetahuan? 22

23 PROSES MERUMUSKAN TUJUAN INSTRUKSIONAL
Manajemen pelatihan PROSES MERUMUSKAN TUJUAN INSTRUKSIONAL A. (AUDIENCE) Tentukan, Siapa yang belajar? B. (BEHAVIOR) Tentukan, Kompetensi/perilaku yang diharapkan dicapai peserta setelah mengikuti pelatihan, terdiri: Verb (kata kerja operasional) seperti menyebutkan, menjelaskan, menjelaskan hubungan, memilih, memecahkan masalah, terbiasa, suka membaca, rajin membantu, sering bertanya, dsb. Object (objek atau kata benda) seperti rumus korelasi,kesehatan, klasifikasi hewan, penyakit masyarakat, hukum permintaan dan penawaran, berita, ibu bekerja, permasalahan, dsb. 23

24 C. (CONDITION) D. (DEGREE) CONTOH:
Manajemen pelatihan C. (CONDITION) Batasan atau alat yang diberikan kepada peserta pada saat ia di tes D. (DEGREE) Tingkat keberhasilan peserta dalam mencapai perilaku yang diharapkan. CONTOH: Setelah mengikuti proses pelatihan metode penelitian selama 20 jam (c), peserta pelatihan (a) akan dapat menyusun proposal penelitian (b) untuk digunakan dalam melakukan penelitian dan menulis skripsi (d). 24

25 Manajemen pelatihan LOGIKA BERPIKIR Menunjukkan aktivitas menuju harapan yng ingin dicapai dari pemecahan masalah yang akan dilakukan. Harus spesifik dan fokus. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Program

26 LOGIKA BERPIKIR Latar Belakang
Manajemen pelatihan LOGIKA BERPIKIR Sesuatu yang akan diperoleh sebagai hasil akhir dari proses pemecahan masalah yang akan dilakukan. Dalam PKMM biasanya merupakan kondisi di masyarakat yang menjadi lebih baik yang akan dicapai sesuai tujuan. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Program Luaran yg diharapkan

27 Manajemen pelatihan LOGIKA BERPIKIR Merupakan manfaat bagi masyarakat yang akan diperoleh dari perubahan kondisi setelah kegiatan Pelatihan selesai dilaksanakan. Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Program Luaran yg diharapkan Kegunaan Program

28 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Manajemen pelatihan GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Harus jelas masyarakat sasaran yang akan menerima program kegiatan pengabdian, untuk menjamin program tidak gagal karena tak ada masyarakat yang bersedia menjadi mitra penerima program Sebagai bukti bahwa program yang diajukan merupakan program yang berbasis permasalahan nyata di lapangan, bukan berbasis “keinginan pengusul” Berisi penjelasan secara konkrit mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian (lokasi, data statistik dan administratif, potensi wilayah, deskripsi warga, kondisi lingkungan) Uraikan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang membutuhkan bantuan pemecahannya, serta berikan gambaran solusi yang ditawarkan. Hindari usulan kegiatan percobaan dalam PKMM Hasil : Potret detil masyarakat sasaran serta solusi yang ditawarkan untuk membantu memecahkan masalah

29 Manajemen pelatihan Perencanaan diklat Pada dasarnya adalah penyusunan suatu keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah, atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah ada pencapaian tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi pengelolaan (manajemen) perencanaan selalu berorientasi kedepan dan merupakan acuan dalam pelaksanaan. Oleh arena itu perencanaan merupakan kegiatan strategis dan mutlak dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.

30 Manajemen pelatihan Perencanaan diklat Dalam penyusunan perencanaan program diklat, mutlak bertolak dari hasil identifikasi kebutuhan dan tujuan pelatihan yang telah ditetapkan dan dilakukan sebelumnya. Harus terlihat dengan jelas, keterkaitan dan ketergantungan sub sistem perencanaan program dengan sub sistem-sub sistem yang lain dalam sistem pengelolaan diklat.

31 Manfaat perencanaan diklat
Manajemen pelatihan Manfaat perencanaan diklat Merupakan pedoman/acuan yang terarah dalam pelaksanaan diklat; Merupakan acuan dan ukuran serta menyiapkan data basis dalam evaluasi penyelenggaraan diklat; Merupakan acuan dasar dalam penyiapan butir- butir kegiatan dan anggaran biaya diklat; Merupakan pedoman pengendalian bagi manajemen agar dapat menggerakkan sumber (resources) secara tepat; Mengurangi ketidak pastian di masa yang akan datang.

32 Karakteristik perencanaan diklat
Manajemen pelatihan Karakteristik perencanaan diklat Konseptual : hasil olah pikir yang di tuangkan dalam bentuk konsep-konsep atau rancang bangun suatu kegiatan yang akan dijadikan acuan pelaksanaan. Forecasting : harus berorientasi ke depan, untuk menyiapkan atau mewujudkan kondisi yang diinginkan. Ada batas toleransi : memiliki batas toleransi atas penyimpangan dari rencana, maka penyimpangan tersebut harus ada batas sampai seberapa penyimpangan tersebut bisa ditolerir.

33 Karakteristik perencanaan diklat
Manajemen pelatihan Karakteristik perencanaan diklat Realistik : tidak disusun sebebasnya atau terlalu muluk, tetapi harus mempertimbangkan sumberdaya yang terbatas, sehingga benar-benar dapat dilaksanakan. Fleksibel : tidak kaku dan mutlak, tetapi bisa diadakan perubahan sesuai dinamika dan kondisi yang dihadapi pada saat pelaksanaan. Adaptif : menyesuaikan dengan berbagai hal yang telah ada/ tersedia Antisipatif : harus memperhitungkan dan diperkirakan dapat mengatasi kendala internal dan eksternal.

34 Komponen perencanaan diklat
Manajemen pelatihan Komponen perencanaan diklat Materi diklat, Kesenjangan apa saja yang akan diperbaiki terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan pekerjaan/program apa? Metode pelatihan Pada dasarnya metode pelatihan berkaitan dengan metode pembelajaran, misalnya ceramah, diskusi, penugasan, peragaan dll. Penetapan kriteria peserta latih Kepada peserta latih siapa pelatihan tersebut akan diselenggarakan dan persyaratannya apa, harus ditetapkan dalam perencanaan pelatihan agar ketika pelatihan dilakasanakan, peserta yang hadir sesuai dengan tujuan diklat.

35 Komponen perencanaan diklat
Manajemen pelatihan Komponen perencanaan diklat Penetapan kriteria pelatih/fasilitator Disesuaikan dengan materi pelatihan dan kompetensinya. Penetapan kriteria ruangan/lapangan Disesuaikan dengan materi pelatihan dan metode yang akan digunakan. Penentuan media pelatihan Harus disesuaikan dengan materi pelatihan dan metode yang akan digunakan. Penyusunan evaluasi hasil diklat.

36 METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Manajemen pelatihan METODE PELAKSANAAN PROGRAM Jelaskan bahan dan alat yang akan digunakan Uraikan prosedur/tahapan pelaksanaan kegiatan yang direncanakan Tetapkan kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan program Rencana pengolahan dan analisis data apabila ada terkait dengan cara evaluasi program bisa dijelaskan di sini Rencana penggunaan teknologi atau tools lain yang akan digunakan untuk pemecahan masalah juga bisa dipaparkan di sini.

37 Pelaksanaan pelatihan
Manajemen pelatihan Pelaksanaan pelatihan Tujuannya adalah mendayagunakan dan mengorganisir komponen-komponen pelatihan meliputi : peserta, fasilitator, fasilitator, nara sumber, metoda, media, sarana, lingkungan, kurikulum, materi dan evaluasi guna mencapai tujuan yang telah tetapkan. Tahapan pelaksanaan ini dapat dibagi dalam 3 (tiga) langkah yaitu : Persiapan (administratif dan edukatif), Pelaksanaan roses belajar mengajar dan Pelaporan.

38 Persiapan administrasi
Manajemen pelatihan Persiapan administrasi Mempersiapkan Surat Keputusan Penyelenggaraan/ kepanitiaan Mempersiapkan tugas dan fungsi anggota panitia termasuk jadwal piket, dan tata tertib penyelenggaraan, Mempersiapkan dan memanggil peserta pelatihan lengkap dengan kriteria peserta, waktu dan tempat penyelenggaraan serta syarat atau apa saja yang harus disiapkan dan dilakukan oleh peserta, Menyiapkan formulir: Daftar hadir, bio data peserta, fasilitator dan nara sumber; Sertifikat; Evaluasi (menggandakan); Akreditasi (untuk pelatihan fungsional)

39 Persiapan administrasi
Manajemen pelatihan Persiapan administrasi Mempersiapkan dan mengirimkan surat permohonan: Membuka dan menutup pelatihan; Nara sumber dan Fasilitator; Penggunaan tempat : penginapan peserta; ruang belajar; dan tempat praktek lapangan Sarana lain yang di perlukan. Menyediakan perlengkapan diklat, antara lain: ATK; Perlengkapan peserta; Sarana penunjang pembelajaran, seperti : OHP, Video, LCD, White Board dan lain-lain; Sound System; Transportasi. Spanduk Lokasi dan tempat : akomodasi dan konsumsi; ruang belajar; praktek lapangan; olah raga; out bound; perpustakaan/ruang baca; sekretariat.. Sarana dokumentasi. Menyusun dan menyediakan biaya pelaksanaan pelatihan yang terdiri dari: biaya administrasi; dan biaya edukatif,

40 Manajemen pelatihan Persiapan edukatif Mengadakan rapat persiapan baik dengan komponen, atau pihak-pihak terkait maupun rapat intern pelatihan untuk membahas dan menyepakati berbagai hal sebagaimana terurai dibawah ini. Menyiapkan buku panduan diklat/TOR, yang memuat antara lain: Latar belakang, tujuan dan hasil yang diharapkan; Waktu dan tempat penyelenggaraan; Materi, metoda dan media pembelajaran; Nara sumber dan Fasilitator; Kriteria / persyaratan peserta. Menyiapkan aturan dan tata tertib;

41 Persiapan edukatif Menyiapkan petunjuk/panduan :
Manajemen pelatihan Persiapan edukatif Menyiapkan petunjuk/panduan : Penugasan atau simulasi; Diskusi; Praktek lapangan; Garis-garis besar rencana pembelajaran. Menyusun jadwal diklat, termasuk menentukan fasilitator yang akan memfasilitasinya. Menyiapkan instrumen-instrumen monitoring dan teknis penilaian proses diklat, terhadap : Peserta; Fasilitator; Penyelenggaraan. Menyiapkan dan menyediakan : Materi pembelajaran; Metoda dan media pembelajaran; Kurikulum dan Satuan Acara Pembelajaran (SAP).

42 Pelaksanaan diklat Pembukaan
Manajemen pelatihan Pelaksanaan diklat Pembukaan Pendaftaran dan penerimaan peserta pelatihan sesuai kriteria/syarat yang telah ditentukan; Mengisi daftar hadir; Menerima para undangan, nara sumber, fasilitator dll. Membuka secara resmi pelatihan berdasarkan acara protokol. Ramah tamah. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM). Orientasi Diklat. Kegiatan proses belajar mengajar dimulai setelah acara pembukaan selesai, dengan penjelasan program pelatihan atau orientasi pelatihan meliputi berbagai hal menyangkut aspek edukatif serta hak dan kewajiban peserta.

43 Pelaksanaan diklat Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Manajemen pelatihan Pelaksanaan diklat Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM). Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran ini peserta memperoleh materi pelajaran yang telah di programkan sesuai dengan kurikulum dan jadwal diklat. Pelaksanaan proses belajarmengajar ini baik di kelas maupun di luar kelas sesuai dengan metoda dan media yang telah di tetapkan. Melayani kebutuhan peserta melalui pre test, wawancara, diskusi dan sebagainya. Menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif baik di kelas, maupun di luar kelas. Memberikan dukungan dan pelayanan dana dan sarana demi kelancaran proses pelaksanaan diklat. Mendiskusikan dan memecahkan permasalahan proses belajar mengajar maupun kendala peserta. Melaksanakan Review pelatihan (sesuai kebutuhan) bersama komponen terkait. Melakukan monitoring, supervisi, dan evaluasi selama proses pembelajaran.

44 Pelaksanaan diklat Penutupan Siapa yang akan menutup; Para undangan;
Manajemen pelatihan Pelaksanaan diklat Penutupan Siapa yang akan menutup; Para undangan; Acara penutupan sesuai protokoler; Hasil-hasil evaluasi; Penyerahan sertifikat; Penyelesaian administrasi.

45 Manajemen pelatihan Penilaian pelatihan Adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu sehingga penilaian dapat digunakan untuk merekomendasikan kegiatan pelatihan selanjutnya, apakah program pelatihan perlu di lanjutkan dan di tingkatkan

46 Tujuan penilaian pelatihan
Manajemen pelatihan Tujuan penilaian pelatihan Memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek diklat; Menentukan hasil kemajuan belajar peserta yang akan dipergunakan bagi pengambil keputusan; Mengetahui pengaruh/dampak program pelatihan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan program organisasi; Menentukan tepat tidaknya kondisi lingkungan yang berpengaruh bagi tercapainya tujuan diklat; Memberikan umpan balikan untuk digunakan sebagai dasar memperbaiki dan mengembangkan satuan pengajaran maupun proses belajar mengajar.

47 Ruang lingkup dan sasaran
Manajemen pelatihan Ruang lingkup dan sasaran Penilaian sebelum diklat. Terhadap calon peserta diklat, kurikulum dan penunjang diklat Penilaian selama diklat. Terhadap peserta, fasilitator, proses belajar mengajar, lingkungan/penyelenggaraan dan penunjang pelatihan yang dilakukan pada awal, tengah, dan akhir penyelenggaraan diklat. Penilaian sesudah pelatihan Meliputi penilaian kurikulum, program, pembinaan dan pasca diklat. Penilaian ini dilaksanakan setelah peserta kembali ketempat asal dan melaksanakan tugasnya, sebaiknya antara bulan kemudian

48 Terhadap peserta Objek Pengetahuan (Kognitif), yang dinilai adalah :
Manajemen pelatihan Terhadap peserta Objek Pengetahuan (Kognitif), yang dinilai adalah : Aspek pengenalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penilaian terhadap objek pengetahuan dapat dilakukan dengan cara pre test, mid test, dan post test. Pre test atau wawancara yang dilakukan diawal pelatihan dengan tujuan : Mengetahui reaksi peserta tentang materi yang akan diberikan oleh fasilitator; Mengetahui tingkat pengetahuan peserta dan kemampuan teknis tentang materi yang akan diberikan; Mengetahui harapan-harapan peserta dari proses pelatihan yang di ikuti; Sebagai informasi awal bagi fasilitator dan penyelenggara.

49 Manajemen pelatihan Terhadap peserta Mid test dilaksanakan di tengah penyelenggaraan pelatihan dengan tujuan antara lain: Mengetahui reaksi dan hasil belajar peserta terhadap sebagian atau seluruh materi diklat; Mengambil tindakan tertentu secara dini bila diperlukan Objek Sikap, dapat dinilai pada aspek : Minat terhadap pelatihan yang diikutinya; penghargaan terhadap orang/program diklat, dapat juga dari aspek kerjasama, disiplin, inisiatif dan kejujuran serta penyesuaian diri dengan sesama peserta diklat. Objek Keterampilan, dinilai dari aspek Psikomotor atau keterampilan teknis peserta dalam melakukan/ mengerjakan sesuatu.

50 Manajemen pelatihan Terhadap fasilitator Penilaian dilakukan oleh peserta terhadap fasilitator setelah selesai menyajikan materi pelajaran yang meliputi objek kemampuan dan tanggung jawabnya dalam aspek seperti : Penguasaan materi; Sistematika penyajian materi; Kemampuan menyajikan materi; Relevansi materi dengan tujuan instruksional; Ketepatan waktu; Penggunaan metoda dan media; Penggunaan bahasa; Sikap dan perilaku (penampilan); Pemberian motivasi belajar; Nada dan suara; Cara menjawab pertanyaan peserta; Disiplin.

51 Terhadap Proses belajar mengajar
Manajemen pelatihan Terhadap Proses belajar mengajar Meliputi : ketepatan menggunakan metoda, media dan sarana pembelajaran lainnya; pencapaian tujuan pembelajaran serta kemampuan mengatasi kendala-kendala yang terjadi selama proses pembelajaran. Lingkungan / pembelajaran. Penilaian dilakukan oleh peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan menyangkut objek : materi diklat, penyediaan/pelayanan serta koordinasi dan komunikasi antar komponen diklat. Aspek yang dinilai antara lain: Relevansi materi dengan tugas peserta; Materi yang dirasakan kurang atau kelebihan waktu; Materi yang perlu dihilangkan atau ditambah; Penyediaan/pelayanan akomodasi, konsumsi, olah raga, ibadah, kesehatan dan lain-lain. Koordinasi / komunikasi antar peserta dengan peserta, peserta dengan fasilitator, peserta dengan penyelenggara serta fasilitator dengan penyelenggara.

52 Penilaian sesudah pelatihan
Manajemen pelatihan Penilaian sesudah pelatihan Tujuan penilaian ini adalah : Mengetahui aplikasi hasil-hasil yang diperoleh dari pelatihan oleh mantan peserta pelatihan di tempat kerjanya; Mengetahui komitmen program pelatihan dengan kebutuhan unit kerjanya; Mengetahui komitmen dan pembinaan pimpinan terhadap kesempatan bagi mantan peserta untuk menerapkan hasil pelatihan yang diperolehnya.


Download ppt "Manajemen pelatihan Manajemen pelatihan bshofari@yahoo.com."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google