Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK"— Transcript presentasi:

1 KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK
Oleh: Anita Nurhayati KKN-PPL Pendidikan IPS UNY 2013

2 Di manakah letakku?

3 A. LETAK INDONESIA

4 1. Batas Wilayah a. Utara: Malaysia, Singapura, Filipina, Selat Singapura, Laut Cina Selatan, dan Samudera Pasifik. b. Selatan: Australia, Samudera Hindia, Laut Timor, Laut Afafuru c. Barat: Samudera Hindia d. Timur: Papua Nugini

5 2. Letak geografis Indonesia dan pengaruhnya terhadap kondisi alam dan Penduduk
Letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.

6 Coba kalian sebutkan letak geografisku?

7 Letak geografis Indonesia

8 Menurut letak geografisnya Indonesia terletak:
di antara dua benua, yakni Asia dan Australia di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Pengaruh letak geografis: Wilayah Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan. Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson. Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama. Lalu lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa negara.

9 3. Letak astronomis Indonesia dan pengaruhnya terhadap kondisi alam serta penduduk
Letak astronomi adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya.

10 Coba kalian sebutkan letak astronomisku!

11 Letak astronomis Indonesia

12 Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6º LU – 11º LS dan antara 95º BT – 141º BT. Pengaruh letak astronomis: Berdasarkan pengaruh garis lintang, Indonesia beriklim tropis

13 Berdasarkan pengaruh garis bujur, Indonesia memiliki tiga daerah waktu dengan perhitungan sebagai berikut: Keliling lingkaran bumi = 360º Kala rotasi bumi = 24 jam Jadi, keliling lingkaran bumi = 360º = 15º kala rorasi bumi Sehingga, tiap 15º terdapat perbedaan waktu 1 jam. Panjang bujur Indonesia (95ºBT - 141ºBT), jadi total panjang bujurnya ada 46º Sehingga, 46º = 3 daerah waktu 15

14 Tiga daerah waktu yang ada di Indonesia

15 WIB (Waktu Indonesia Barat)
Standar bujur =105º BT Meliputi Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, & pulau-pulau kecil di sekitarnya. Selisih waktu = 7 jam lebih awal dari GMT WITA (Waktu Indonesia Tengah) Standar bujur =120º BT Meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, & pulau-pulau kecil di sekitarnya. Selisih waktu = 8 jam lebih awal dari GMT WIT (Waktu Indonesia Timur) Standar bujur =135º BT Meliputi Maluku, Papua (Irian), & pulau-pulau kecil di sekitarnya. Selisih waktu = 9 jam lebih awal dari GMT

16 B. HUBUNGAN POSISI GEOGRAFIS DENGAN PERUBAHAN MUSIM DI INDONESIA

17 TAUKAH KALIAN APA AKIBAT DARI POSISI GEOGRAFIS INDONESIA YANG DIAPIT 2 BENUA DAN 2 SAMUDERA?
Akibat dari posisi geografis Indonesia menyebabkan Indonesia mengalami perubahan musim setiap 6 bulan sekali yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Perubahan musim tersebut terjadi karena adanya peredaran semu tahunan matahari yang terjadi akibat revolusi bumi. Peredaran semu tahunan matahari ini menyebabkan adanya perbedaan penerimaan intensitas sinar matahari di setiap wilayah.

18 Peredaran semu tahunan matahari berpengaruh pada perubahan musim di Indonesia yaitu menyebabkan terjadinya angin muson. Untuk daerah Tropis hanya mengalami 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau No. Waktu BBU BBS 1. 2. 3. 4. 21/3 - 21/6 21/6 – 23/9 23/9 – 22/12 22/12 – 21/3 Semi Panas Gugur dingin Dingin

19 Taukah kalian apa yang disebut angin muson?
Angin muson (musim) adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan dan berganti arah. Terdapat 2 angin muson di Indonesia, yaitu: Angin Muson barat Angin muson timur

20 Angin Muson Barat Bertiup pada bulan Oktober- April
Saat itu matahari ada di BBS, Benua Australia menerima panas maksimum sehingga suhunya tinggi dan tekanan udaranga rendah. Sedangkan Benua Asia dingin dan tekanan udaranya tinggi. Jadi, angin bertiup dari Benua Asia ke Australia. Disebut angin muson barat. Bersifat lembab atau basah karena angin melewati samudera atau perairan luas. Saat itu Indonesia mengalami musim penghujan.

21 2. Angin Muson Timur Bertiup pada bulan April - Oktober
Saat itu matahari ada di BBU, Benua Asia menerima panas maksimum sehingga suhunya tinggi dan tekanan udaranga rendah. Sedangkan Benua Australia dingin dan tekanan udaranya tinggi. Jadi, angin bertiup dari Benua Australia ke Asia. Disebut angin muson timur. Bersifat kering karena angin melewati daratan atau benua. Saat itu Indonesia mengalami musim kemarau.

22 3. Musim Pancaroba Musim Pancaroba yaitu musim peralihan atau pergantian musim dari kemarau ke musim hujan dan sebaliknya. Bulan Maret – April disebut musim Mareng yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Bulan September - Oktober disebut musim Labuh yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

23 Manfaat musim: Untuk menentukan waktu tanam Untuk menentukan waktu panen Berpengaruh pada kegiatan para nelayan Untuk menentukan target produksi Untuk penentuan transportasi

24 C.PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

25 FAKTOR APA SAJA YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA?
Faktor penyebab persebaran makhluk hidup tidak merata: Iklim: temperatur, kelembaban, angin, sinar matahari, dan curah hujan Kondisi tanah/endapik: kandungan hara, air tanah, udara dalam tanah Relief/bentang alam: tinggi rendahnya permukaan bumi berpengaruh pada intensitas penerimaan cahaya matahari suatu wilayah Biotik: manusia, hewan, & tanaman

26 ADA BERAPA TIPE FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA?
Flora & fauna di Indonesia Barat disebut flora fauna tipe Asiatis. Flora & fauna di Indonesia Tengah disebut flora fauna tipe Peralihan. Flora & fauna di Indonesia Timur disebut flora fauna tipe Australis. Garis yang membatasi daerah Indonesia Barat dengan Tengah disebut garis Wallace. Garis yang membatasi daerah Indonesia Tengah dengan Timur disebut garis Waber.

27 Gambar garis wallace dan waber

28 - Persebaran flora di indonesia
Flora di Indonesia Barat (Tipe Asiatis) Terdapat flora endemik (hanya ada di daerah tersebut), yaitu Raflesia Arnoldi Bersifat Heterogen Didominasi oleh vegetasi hutan hujan tropis Flora di Pantai Timur terdiri dari mangrove dan rawa gambut Flora di Pantai Barat terdiri dari berbagai macam vegetasi diantaranya meranti, kemuning, hutan rawa air, rotan. Memiliki berbagai jenis tumbuhan kayu yang berharga, misalnya jati, meranti kruing, mahoni, dan sejenisnya.

29 Flora di Indonesia Tengah (Tipe Peralihan)
Tidak dijumpai adanya hutan lebat, yang ada hanya hutan semusim atau homogen yang tidak begitu lebat Di kawasan Nusa Tenggara terdapat sabana (padang rumput yang luas dengan tumbuhan kayu di sana-sini) dan stepa (tanah kering yang hanya ditumbuhi semak belukar) Jenis tumbuhan yang mendominasi antara lain, jenis palma, cendana, cemara, dan pinus.

30 Flora di Indonesia Timur (Tipe Australis)
Didominasi oleh hutan hujan tropis tetapi jenis tumbuhannya berbeda dengan tumbuhan di Indonesia bagian barat Ciri khas Indonesia bagian timur yaitu anggrek dan sagu

31 - Persebaran fauna di indonesia
Fauna Indonesia Barat (Asiatis) Banyak mamalia (binatang menyusui) berukuran besar Banyak dijumpai berbagai jenis kera Banyak jenis ikan air tawar Sedikit jenis burung berwarna Tidak ada binatang berkantung Fauna endemik: badak bercula satu, burung merak, jalak bali, dan orang utan. Contoh jenis hewan lainnya yang ada: gajah, rusa, tapir, banteng, kerbau, kera, harimau, babi hutan.

32 Fauna Indonesia Tengah (Peralihan)
Punya ciri khas tersendiri dibanding fauna di Indonesia bagian barat dan timur Fauna khas: burung maleo, anoa, komodo, dan babi rusa

33 Fauna Indonesia Timur (Australis)
Memiliki mamalia berukuran kecil Hanya memiliki satu jenis kera Sedikit jenis ikan air tawar Banyak jenis burung berbulu indah/berwarna Terdapat jenis hewan berkantung Fauna yang ada: burung cendrawasih, burung kasuari, kangguru, wallaby, koala, kakatua, dan lain-lain

34

35 Usaha pelestarian flora dan fauna
Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa Mengeluarkan UU perlindungan terhadap hewan liar dan satwa langka Memberikan penyuluhan kepada masyarakat

36 C.PERSEBARAN JENIS TANAH DAN PEMANFAATANNYA DI INDONESIA

37 Tahukah kalian apa itu tanah?
Pengertian tanah Tanah merupakan batuan yang sudah lapuk bercampur dengan sisa makhlauk hidup, air, dan udara. Komposisi tanah Tahan tersusun atas: bahan mineral bahan organis air udara

38 Struktur atau lapisan tanah
a. Lapisan tanah atas (horizon A) Lapisan tanah atas (topsoil) disebut juga tanah olahan atau tanah pertanian, merupakan lapisan tanah yang paling subur karena kaya humus, berwarna cokelat kehitam-hitaman, gembur, dan memiliki ketebalan 1-30 cm. Pada lapisan ini berkembang aktivitas organisme tanah. b. Lapisan tanah bawah (horizon B) Lapisan tanah bawah (subsoil) disebur juga tanah keras atau cadas. Bersifat kurang subur , berwarna kemerahan atau lebih terang, strukturnya lebih padat, dan memiliki ketebalan cm. c. Lapisan bahan induk (horizon C) Lapisan bahan induk (mantle rock) disebut juga regolith. Bersifat kurang subur, sulit ditembus akar, strukturnya sangat keras, dan berwarna kelabu keputih-putihan. d. Lapisan batu Induk Lapisan batu induk (bedrock) disebut juga lapisan batuan dasar, merupakan bentuk batuan pejal yang belum mengalami proses pemecahan. Tanah ini sangat keras, sukar sekali mengalami perubahan.

39 Jenis tanah di Indonesia dan kesuburannya
Faktor yang mempengaruhi jenis tanah di Indonesia: Intensitas penyinaran matahari yang tidak sama di setiap daerah Perbedaan topografi/ relief setiap daerah Jenis batuan induk yang berbeda Jumlah curah hujan tidak sama di setiap daerah Ada tidaknya vegetasi penutup tanah Berdasarkan kesuburannya, maka tanah dapat dikelompokan menjadi tanah subur dan tidak subur. Ciri-ciri tanah subur: Struktur tanah atau susunan butir-butir tanahnya renggang (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil) Mengandung banyak garam Kadar air tanahnya cukup banyak Ciri-ciri tanah tidak subur: Struktur tanah kurang baik Jumlah garam dalam tanah sedikit Jumlah air dalam tanah sedikit

40 Berdsarkan tingkat kesuburannya tanah di kelompokan menjadi tiga:
Tanah muda, warna abu-abu atau hitam, banyak mengandung zat makanan Tanah tua, warna cokelat ke abu-abuan cukup mengandung zat makanan Tanah mati atau tandus, warna kemerah-merahan, tidak mengandungv zat makanan Manfaar tanah a. tempat tumbuhnya tanaman yang berguna bagi manusia b. digunakan untuk tempat tinggal dan tempat melkukan usaha c. Sumber bahan baku industri dan penghasil material bangunan

41 6. Jenis tanah, pemanfaatan, dan persebarannya
Tanah vulkanik (tanah andosol/ tuf) Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi 6. Jenis tanah, pemanfaatan, dan persebarannya

42 Tanah aluvial (tanah endapan)
Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah- daerah dataran rendah atau daerah aliran sungai Ciri-ciri : sangat subur, warna kelabu dan peka terhadap erosi Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah, perkebunan tembakau, tebu, sayuran, buah-buahan, kelapa, palawija , dan perikanan. Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, dan daerah sepanjang sungai Indonesia

43 Tanah organosol (tanah gambut atau tanah rawa)
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah rawa-rawa dan tertimbun selama bertahun-tahun Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut, karet, nanas, tambah ikan dan udang, serta hutan bakau Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Papua.

44 Tanah Podzol (tanah pegunungan tinggi)
Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan yang mengandung kuarsa di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, subur Pemanfaatannya : untuk pertanian, ladang, perkebunan karet, kopi dan kelapa Persebaran : daerah pegunungan tinggi di Sumatera, Papua, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara

45 Tanah kapur (tanah mediteran)
Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera

46 Tanah laterit (tanah merah)
Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur Pemanfaatannya : diolah, dipisahkan antara tanah dengan zat besi untuk pembuatan besi, zat aluminiumnya untuk aluminium, tanaman yang hidup sejenis ilalang dan rumput Persebaran : p. Bangka, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sulawesi Tenggara

47 Tanah humus (bunga tanah)
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara, Papua

48 Peta persebaran jenis tanah
Keterangan: Merah: Tanah Vulkanis. Biru: Tanah Aluvial. Merah muda: Tanah Laterit. Ungu: Tanah Litosol. Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gambut

49 -SEKIAN- TERIMA KASIH SUDAH MEMPERHATIKAN  ADA PERTANYAAN???


Download ppt "KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google