Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Rasionalitas Dalam Pilkada
Kelompok I : Ariffudin Chusnul Chotimah Melissa Laik Rahmellya Oktari Shalita Anindya Yopin Parlin
2
Latar Belakang Masalah
Pilkada merupakan sebuah cara yang dirasa paling demokratis dalam memilih dan menentukan Kepala Daerah di suatu wilayah. Semakin banyak public figure yang diusung oleh para partai politik untuk maju ke kancah politik. Pilkada Jawa Barat 2008 dengan menempatkan pasangan Ahmad Heryawan-Yusuf Macan Effendi atau Dede Yusuf (HADE) meraih suara terbanyak yakni suara.
3
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui apakah pencalonan artis sebagai Kepala Daerah mempengaruhi rasionalitas pemilih dalam Pilkada.
4
Kerangka Teori Konsep Rasionalitas Rasionalitas Pemilih Pilihan Publik
Konsep Pilkada
5
Gambaran Umum Pilkada Jawa Barat
Jawa Barat telah memiliki 12 Gubernur Jawa Barat baru mulai melakukan Pilkada pada tahun 2008, tepatnya pada tanggal 13 April 2008 jiwa dengan jumlah warga yang akan berpartisipasi memberikan suaranya sebanyak jiwa
6
Calon Gubernur&Wakil Gubernur 2008-2013 :
H. Ahmad Heryawan dan H. Dede Yusuf H. Danny Setiawan -Iwan R. Sulandjana (DA’I)
7
Agum Gumelar dan Nu’man Abdul Hakim (AMAN)
8
Karakteristik Pemilih dalam PILGUB JaBar
Angka partisipasi Pilkada Jabar 67,313 persen, sedangkan golput sebesar 32,6 persen Pada Tahun 2008 tercatat penduduk usia 15 tahun ke atas berpendidikan SD (50,88%), tidak tamat SD (15,48%), tidak sekolah (2,95%), SLTP (17,50%), SLTA (10,29%) dan Perguruan Tinggi (2,90%) (BPS, 2008). Proporsi pemilih Jawa Barat kebanyakan berasal dari kalangan muda dan pemilih pemula.
9
Pencalonan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf
Ahmad Heryawan dikenal di kalangan aktivis PKS sebagai seorang ustad, seorang da’i dan juga sering dijadikan rujukan media komunitas partai ini atau pembicara dalam acara atau kegiatan Islam Dede Yusuf, public figure yang cukup terkenal dengan membintangi beberapa sinetron dan layar lebar, juga dikenal sebagai bintang iklan obat sakit kepala. Aktivitas Dede Yusuf merambah ke dunia politik dimulai setelah terpilihnya ia menjadi anggota DPR dari PAN untuk periode 2004–2009.
10
Pencalonan Dede Yusuf sebagai wakil gubernur bahkan sempat diremehkan oleh internal partainya.
Namun, pencalonan Dede dengan setia didukung Ketua PAN Soetrisno Bachir (SB). model kampanye Hade two ways communications artinya hade tidak segan-segan menghampiri masayarakat untuk mewujudkan hubungan yang setara, dan adanya strategi stratifikasi sosial politik
11
Rasionalitas Pemilih dalam Pilkada Di Jawa Barat
Rasionalitas pemilih didasarkan atas Pendidikan: Rata-rata pendidikan tinggi, diasumsikan bahwa rasionalitas pemilih dalam pilkada didasarkan karena calon terpilih memiliki kompetensi atau kemampuan untuk mengatur daerahnya ke arah yang lebih baik dan dianggap layak untuk memimpin atau mengatur daerahnya.
12
Keterjangkauan informasi dan akses kampanye
rata-rata pendidikan pemilih rendah, dapat diasumsikan bahwa tindakan pemilih didasarkan karena pasangan calon terpilih merupakan orang yang sudah dikenal atau popular Keterjangkauan informasi dan akses kampanye Pemilih yang kekurangan akses informasi mengenai kualitas calon yang diajukan akan cederung memilih calon yang mereka kenal saja.
13
Preferensi kalangan muda dan pemilih pemula
Kecenderungan pemilih pemula dan kalangan muda tentu akan lebih menyukai calon yang memiliki karakter jiwa muda, agen pembaharu, populer, dan akrab dengan dunia mereka.
14
Kesimpulan Pada Pilkada Jawa Barat 2008 dikatakan belum mampu memberikan informasi yang cukup kepada para pemilih mengenai calon yang akan maju dan program yang diusung. Hal ini disebabkan karena kampanye yang hanya dilakukan di beberapa daerah saja, dan walaupun masyarakat mengetahui kampanye namun dengan tingkat pendidikan yang rendah, maka mereka akan cenderung memilih sosok yang mereka kenal. Jadi, pencalonan artis sebagai kepala daerah mempengaruhi rasionalitas pemilih.
15
Saran Pilkada haruslah memberikan ruang bagi rakyat adanya pencerahan politik. Rakyat harus diberikan kesempatan mengakses informasi objektif dan rasional untuk menilai mana calon yang memiliki visi perubahan dan calon mana yang antiperubahan. Proses persaingan politik akan berjalan dalam suasana politik yang sehat dan terbangun kultur politik manakala dibangun di atas politik yang berkeadaban. Kampanye yang dilakukan oleh para calon haruslah dapat menyentuh semua aspek masyarakat Kaderisasi partai harus dilakukan dengan baik
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.