Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRidwan Hartono Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
DETEKSI DINI KANKER OVARIUM TANTANGAN PADA PELAYANAN PRIMER
dr. Herman Sumawan, SpOG Bagian Obstetri Ginekologi FK UNSOED/RSUD MARGONO PURWOKERTO
2
OVARIUM Ukuran: 3 x 2 x 2 cm Tergantung dari: agonis, obat
Hormon endogen: bervariasi umur Hormon eksogen: KB kombinasi, GnRH induksi ovulasi agonis, obat Lifetime risk: 5-10% terkena tumor ovarium 13-21% menjadi kanker ovarium -> Penyebab kematian tertinggi, dan hanya 15 % terdeteksi kanker ovarium stadium awal
4
Epidemiologi Tipe keganasan pada ovarium Epithelial (75%)
Germ cell (15-20%) Sex-cord Stromal (5%) Muncul pada umumnya pada usia 65 th 75-80% dari pasien terdiagnosis pada stadium III atau IV Patogenesis - > Mutasi epitel selama ovulasi ?
5
Faktor RIsiko Menurunkan Risiko: Meningkatkan risiko: Kehamilan PIL KB
Menyusui Sterilisasi Histerektomi Meningkatkan risiko: Infertilitas Endometriosis Riwayat pengobatan Peri atau post menopausal
7
Gejala Nonspecific Persistent Kembung Nyeri di bagian pelvis/abdomen
Perut terasa mudah penuh Urgency atau gangguan berkemih Yang paling banyak : Pembesaran perut
8
Mudah lelah Nyeri pinggang Disparenuia Konstipasi Haid tidak teratur
Gejala lain Mudah lelah Nyeri pinggang Disparenuia Konstipasi Haid tidak teratur Penurunan berat badan
9
Evaluasi Diagnosis dgn Adnexal Mass diagnostik Pemeriksaan Klinis
USG Abdomen Tumor Marker CT Scan dengan kontras Laparoskopi atau laparotomi diagnostik
10
KISTA FOLIKEL nyeri dan gejala Terbanyak pada kista fungsional
Diameter > 3 cm, jarang > 8 cm Terbanyak pada kista fungsional Dilapisi oleh sel granulosa Biasanya hilang dalam waktu minggu Kadang- kadang ruptur atau torsi - >rangsangan peritoneum nyeri dan gejala
11
Kadang-kadang ruptur dan menyebabkan
KISTA KORPUS LUTEUM Lebih jarang dari kista folikel Kadang-kadang ruptur dan menyebabkan hemoperitoneum dan memerlukan pembedahan (kadang cukup dengan antikoagulan) Kista yang tidak ruptur mungkin menyebabkan nyeri disebabkan perdarahan didalam kapsul
12
Manajemen Kista Fungsional pembesaran setelah 4 Ekspektatif
Observasi 2-4 siklus haid Bila terjadi kista persisten atau bulan indikasi operasi pembesaran setelah 4 Pemberian pil KB kombinasi tidak bermanfaat Oral contraceptives for functional ovarian cyst (review) Cochrane Database of Systematic Reviews 2011
13
Tumor Jinak Ovarium adenoma serosum adenoma musinosum dermoid Kista
Endometrioma Jinak Ovarium Kista adenoma serosum Kista adenoma musinosum Kista dermoid Fibroma Tekoma Tumor Brenner
14
ENDOMETRIOMA seluruhnya
Endometriosis eksterna sering terjadi di ovarium Merupakan pseudokista yang dibentuk dari invaginasi korteks ovarium Jaringan normal ovarium dapat dirubah seluruhnya Dinding kista tebal dan fibrotik Malformasi keganasan: 0,3%-0,8% Manajemen: obat dan/atau operasi
15
KISTA ADENOMA SEROSUM Bilateral 10% Risiko keganasan: 5-10% boderline tumor, 20-25% ganas Makroskopis: multilokuler dengan komponen papil Mikrokopis: low columnar epithelium with cilia, psammoma bodies (hasil akhir degenerasi dari implan papil
16
KISTA ADENOMA MUSINOSUM
• Bisa menjadi kista yang besar • Bentuk bulat sampai oval, kapsul halus yang biasanya berwarna translusen atau kebiruan sampai abu keputihan • Bagian anterior dibagi oleh septa yang diskret sampai lokuling yang mengandung cairan jernih dan kental • Transformasi keganasan: 5 – 10%
17
KISTA DERMOID Umumnya bilateral (15 – 25%)
Isi: Rambut, tulang, kartilago, dan materi lemak berminyak dalam jumlah banyak Makroskpis: Tebal, opak, dinding keputihan Mikroskopik: Ketiga lapisan germinalis (Ektoderm, Mesoderm, Endoderm) 1 – 3 % kejadian terjadi perubahan keganasan. Umumnya tipe skuamosa Risiko torsi 15%
18
FIBROMA dan Jenis neoplasma ovarium jinak dan padat yang paling
sering Terdiri dari kurang lebih 5% neoplasma ovarium jinak 2% dari seluruh tumor ovarium padat dan Terutama wanita paruh baya Dikarakteristikan dengan kekenyalan dan kemiripan dengan mioma Dapat salah didiagnosis sebagai exophytic fibroids atau keganasan ovarium primer
19
FIBROMA Fibroma dapat berhubungan dengan asites atau
hidrotoraks sebagai hasil dari meningkatnya permeabilitas kapiler akibat dari VEGF Sindrom Mieg’s (ovarian fibroma, asites, dan hidrotoraks) jarang terjadi dan umumnya sembuh setelah operasi eksisi
20
MANAJEMEN
21
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan abdomen dan vagina dan ada atau tidaknya
Pemeriksaan abdomen limphadenopati dan vagina dan ada atau tidaknya Hal-hal yang dinilai Laterality Cystic Vs solid Mobilitas Smooth Vs irregular Ascites Nodul Cul-de-sac Laju pertumbuhan
22
Modalitas Pemeriksaan : Ultrasonografi
23
MODALITAS LAIN CT, MRI, PET tidak direkomendasikan pada evaluasi awal CT scan: Keterlibatan LN, Omental mets, deposit peritoneal, hepatic mets, Uropati obstruktif Atau kemungkinan situs utama alternatif ketika kanker dicurigai berdasarkan TVS MRI : membedakan massa pelvis non adneksa (seperti leiomyomata), akan sangat mahal. ACOG GUIDELINES 2007
25
TUMOR MARKER
26
CA125 SENSITIVITAS SPESIFISITAS PPV NPV 61-90% 71-93% 35-91% 67-90%
61-90% % % % Sangat berguna ketika terdapat kanker epitel non-mucinosm Meningkat pada 80% pasien dengan kangker eptiel ovari tapi hanya meningkat pada 50% pasien dengan keadaan Stage I. Sensitivitas meningkat pada wanita post menopause terutama ketika keadaannya sesuai dengan kondisi klinis dan temuan USG. Cut-off = 30 u/ml, sensitivitas 81% dan spesifisitas 75%
27
Perhitungan RMI (Risk malignancy index):
Ini adalah cara yang efektif untuk membagi pasien menjadi golongan risiko rendah, sedang, dan tinggi dalam keganasan, yang menjadikannya berbeda dalam rujukan dan manajemen protokol. RCOG 2010
29
operasi primer di pusat kanker dengan seorang ahli
Disarankan bahwa ' risk of malignancy index ' harus digunakan untuk memilih wanita yang memerlukan operasi primer di pusat kanker onkologi ginekologi. RCOG Guideline No. 34 October 2003 dengan seorang ahli Menggunakan cut off point 250, sensitivitas 70% dan spesifisitas dapat dicapai. 90%
30
KESIMPULAN Ca 125 merupakan tumor marker untuk
Identifikasi faktor risiko membantu dalam diagnosis tumor ovarium : Jinak /Ganas Mendiagnosis tumor ovarium: Klinis Penunjang: USG, Tumor Marker, CT Scan, MRI Ca 125 merupakan tumor marker untuk kanker ovarium jenis epitel Risk Malignancy Index merupakan salah skrining deteksi Kanker ovariu yang cukup sensitive
31
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.