Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSugiarto Jayadi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Kelompok 13 Pangki azis t. (25) Paul lonika (26)
Kerajaan Bima Kelompok 13 Pangki azis t. (25) Paul lonika (26)
2
Letak kerajaan Kerajaan bima terletak di pantai timur pulau Sumbawa, asal mula kerajaan ini diperkirakan telah ada sejak periode hindu. Namun, sayang sekali, data sejarah berkenaan dengan kerajaan ini pada masa hindu sangat minim. Data sejarah tertulis yang tersedia hanya pada fase Bima telah konversi ke islam pada tahun 1620 M.
5
Sumber sejarah Sumber sejarah bima adalah artefak, prasasti dan manuskrip, sumber-sumber tersebut menceritakan tentang fase sejarah sejak masa prasejarah hingga masuknya islam. Ada dua prasasti yang ditemukan di sebelah barat teluk Bima, satu berbahasa Sansekerta dan satunya lagi berbahasa jawa kuno. Ini menunjukkan bahwa, kedua bahasa tersebut ternyata juga pernah berkembang di Bima. Selain prasasti, juga banyak terdapat naskah-naskah kuno yang ditulis di era islam, ssehingga bisa digunakan untuk mengungkap sejarah di era tersebut. Naskah kuno berbahsa melayu tersebut menceritakan kehidupan sejak abad ke-17 hingga 20 M. selain bahasa Melayu, sebenarnya bahasa Bima juga cukup berkembang, namn, bahasa ini belum mencapai taraf bahasa tulis.
6
Bo Sangaji Kai, sebuah naskah kuno milik Kerajaan Bima yang ditulis dalam bahasa Arab Melayu menceritakan bahwa, sejarah Bima di mulai pada abad ke-14 M. ketika itu, pulau Sumbawa diperintah oleh kepala suku yang disebut Ncuhi. Pulau subawa tersebut terbagi dalam lima wilayah kekuasaan Ncuhi: selatan, barat, utara, timur, dan tengah. Ncuhi terkuat adalah Ncuhi Dara, wilayahnya disebut kampung Dara. Struktur Ncuhi mulai mengalami perubahan, ketika Indra Zamrud menggunakan nama ayahnya, yaitu bima untuk menyebut kawaasan yang meliputi pulau Sumbawa tersebut.
8
Wilayah kekuasaan Wilayah kekuasaan Kerajaan Bima mencakup pulau Sumbawa dan tanah-tanah timur, seperti Solo, Sawu, Solor, Sumba, Larantuka, Ende, Manggarai dan Komodo.
9
Periode pemerintahan Sejak awal berdirinya hingga saat ini, telah memerintah sekitar 60 orang raja atau sultan di Kerajaan Bima. Khusus pada periode Islam, ada 14 orang sultan. Ketika Jepang masuk ke Indonesia, yang berkuasa di Kerajaan Bima adalah Sultan Muhammad Salahuddin. Ia meninggal dunia pada tahun 1951, dan kemudian digantikan oleh anaknya, Abdul Khair II. Di masa Abdul Khair II ini, ia tidak banyak berkecimpung untuk mengurus Kerajaan Bima, sebab ia lebih memilih menjadi pegawai di Departemen Dalam Negeri dan anggota Parlemen. Ketika meninggal dunia, ia digantikan oleh anak tertuanya, Putra Feri Andi Zulkarnain.
10
Tahapan penyebaran islam
Masuknya islam ke bima terjadi yaitu pada abad ke-16. gelombang pertama masuknya islam tyerjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut: Tahap ke-1 dari Demak ( ) Tahap pertama masuknya islam ke bima dibawa oleh para pedagang dari demak dan para ulama yang dipimpin oleh sunan prapen. Sunan prapen adalah anak dari sunan giri. Tujuannya datang ke bima untuk menyebarkan agama islam. pada Saat sunan prapen datang ke bima, kerajaan bima dipimpin oleh sangaji manggampo donggo.namun usaha sunan prapen kurang berhasil, penyebabnya karena pada tahun 1540 m demak sedang mengalami situasi yang kacau akibat meninggalnya sultan trenggono Tahap ke-2 dari ternate (1580) Tahun 1580 m sultan bab’ullah mengirim para pedagang dan mubalig untuk menebarkan agama islam di kerajaan bima. Pada masa itu kerajaan bima dipimpin oleh raja sangaji ma wa’a ndapa. Setelah meninggalnya sultan bab’ullah, situasi politik di keultanan ternate tak berjalan mulus. Selain itu, penyebaran agama islam oleh para mubalig dan pedagang ternate di kerajaan bima berlangsung tidak lama
11
Tahap ke-3 dari sulawesi selatan (1619m)
Tahun 1619 m atau pada tanggal 14 jumadil awal1028h, sultan alauddin awalul islam dari kesultanan makassarmengirim empat orang mubalig. Tujuannya untuk menyiarkan agama islam dii kerajaan bima. Pada waktu penyebaran islam tahp ke-3, la ka’I raja bima yang pada waktu itu memimpin kerajaan bima, tertarik untuk masuk islam, sejak saat itu raja la ka’I mengganti namanya menjadi abdul kadir
12
Perkembangan dan berakhirnya kesultanan bima
Sejak raja menjadi muslim, pernduduk bima kemudian berbondong bondong memeluk agama islam . Degan adanya pengaruh islam maka berakhirnya pula masa kerajaan dan lahirlah kesultanan bima Kesultan bima menjadi menjadi pusat penyebaran agama islam di wilayah timur. Penasihat sultan adlah para ulama yang dianggap mereka memiliki peranan besar dalam menentukan kebijakan Kesultanan bima pada saat itu meliputikepulauan flores, timor, sumba, dan sawu. Kerajaan bima menjadi tempat singgah para pedagang yang akan pergi dari malaka menuju maluku Pada masa kepemimpinan Sultan terakhir Muhammad Salahuddin ( ) agam islam mengalami perkembangan yang pesat mulai dari pendidikan agama seperti madrasah sampai pemmbangunan masjid sebagai saran peribadatan
13
Pada tahun 1951 kerajaan bima berakhir, karena Sultan muhammad Salahuddin meninggal dunia terlebih lagi sebelumnya bima telah mengakui kedaulatan RI (Republik Indonesia) dan bergabung menjadi bagian RI sekarang bima menjadi daerah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur
14
Kehidupan sosial budaya
Masyarakat Bima merupakan campuran dari berbagai suku bangsa. Suku asli yang mendiami Bima adalah orang Donggo. Sebagian besar di antara mereka mendiami daerah dataran tinggi. Sebelumnya, orang-orang Donggo ini juga banyak yang mendiami daerah dataran rendah, namun, karena terdesak oleh para pendatang yang membawa agama dan kebudayaan baru, mereka menyingkir ke dataran tinggi. Hal ini didorong oleh keinginan untuk mempertahankan agama dan tradisi yang telah mereka warisi secara turun temurun. Kepercayaan asli orang Donggo adalah animisme, yang mereka sebut dengan Marafu. Dalam perkembangannya, kepercayaan ini terdesak oleh Agam Kristen dan Islam. Orang Donggo yang menjadi suku asli Bima ini hidup dari bercocok tanam, dengan sistem peladangan yang berpindah-pindah. Oleh karena itu, rumah mereka juga berpindah-pindah.
15
Suku lain yang mendiami Bima adalah orang Dou Mbojo. Mereka adalah para migran dari daerah Makasar yang datang sekitar abad ke-14 M. Mereka berbaur dan menikah dengan orang asli Bima dan mendiamidaerah pesisir. Untuk bertahan hidup, mereka bercocok tanam, berdagang dan menjadi pelaut. Kepercayaan asli orang Dou Mbojo adalah Makamba-Makimbi, sejenis animisme. Sebagai mediator antara alam gaib dengan manusia, dipilih seorang pemimpin yang disebut Ncuhi Ro Naka. Secara substantif, kepercayaan ini tidak berbeda dengan Marafu pada orang Donggo. Mereka memiliki tradisi ritual padasaat tertentu untuk menghormati arwah leluhur, dengan mempersembahkan sesajen dan hewan ternak sebagai korban. Upacara ini dipimpin oleh Ncuhi, di tempat yang disebut Parafu Ra Pamboro. Selain suku di atas, sejak Islam masuk pada abad ke- 16 M, juga terdapat perkampungan Melayu di Bima.
16
Sekian dan terima kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.