Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung"— Transcript presentasi:

1 CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung

2 Pendahuluan Sel-sel hidup dalam tubuh diselubungi cairan interstisial yg mengandung nutrien, gas dan elektrolit yg dibutuhkan utk mempertahankan fungsi normal sel. Kelangsungan hidup sel memerlukan lingkungan internal yg konstan (homeostatis). Mekanisme regulator penting utk mengendalikan keseimbangan volume, komposisi, dan keseimbangan asam basa cairan tubuh selama fluktuasi metabolik normal atau saat terjadi abnormalitas.

3 CAIRAN TUBUH Air tubuh total (total body water/TBW) bergantung pd usia, BB, jenis kelamin, dan derajat obesitas. Bayi, sekitar 80% berat badannya adalah air. Dewasa, laki-laki muda TBW 60% BB (sekitar 40 L), dan wanita muda TBW 50% BB (sekitar 30 L). Obesitas, TBW berkisar 25-30% BB. Lansia > 65 tahun, TBW 40-50% BB Bayi, lansia, dan obesitas sangat rentan terhadap kehilangan air. Distribusi, TBW 50% dalam otot, 20% dalam kulit, 20% dalam organ lain, dan 10% dalam darah.

4 CAIRAN TUBUH Fungsi cairan tubuh :
Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel Mengeluarkan buangan-buangan sel Membantu dalam metabolisme sel Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit Membantu memelihara suhu tubuh Membantu pencernaan Mempermudah eliminasi Mengangkut zat-zat seperti hormon, enzim, SDP, SDM.

5 CAIRAN TUBUH Kompartemen cairan tubuh
Kompartemen cairan intraselular (CIS) mengacu pada cairan dalam miliaran sel tubuh, sekitar 2/3 cairan tubuh. Kompartemen cairan ekstraselular (CES) terdiri dari seluruh cairan tubuh di luar sel, sekitar 1/3 cairan tubuh.

6 CAIRAN TUBUH Cairan ekstraselular, tdd : a. Cairan interstisial adalah cairan di sekitar sel tubuh, dan cairan limfe adalah cairan dalam pembuluh limfatik, keduanya mencapai ¾ CES. b. Plasma darah adalah bagian cair dari darah dan mencapai ¼ CES. c. Cairan transelular, sekitar 1-3% BB, meliputi seluruh cairan tubuh yg dipisahkan dari CES oleh lapisan sel epitel, meliputi keringat; cairan serebrospinal; cairan sinovial; cairan dlm peritoneum, perikardiak, dan rongga pleura; cairan dalam ruang-ruang mata; dan cairan dlm sistem pernapasan, pencernaan, dan urinaria.

7 CAIRAN TUBUH Komposisi kompartemen cairan CES
Plasma darah dan cairan interstisial memiliki isi yg sama yaitu ion natrium dan klorida serta ion bikarbonat dlm jumlah besar, tetapi sedikit ion kalium, kalsium, magnesium, fosfat, sulfat, dan asam organik. Plasma mengandung lebih banyak protein dan cairan interstisial sangat sedikit protein. CIS Berbeda dengan CES, konsentrasi ion kalium intraselular tinggi, dan ion natrium intraselular rendah. Konsentrasi protein intraselular tinggi, yaitu sekitar 4 kali konsentrasi dalam plasma.

8 Ion-ion dalam kompartemen
Cairan intrasellular Mg ++ K+ Fosfat organik SO4¯ Protein¯ Cairan jaringan Plasma Na + K+ Cl¯ H CO3¯ Na + K+ Cl¯ H CO3¯ Protein¯

9 CAIRAN TUBUH Pergerakan cairan antar kompartemen a. Antara sel dan CES 1) Distribusi air di dalam dan di luar sel bergantung pada tekanan osmotik. 2) Tekanan osmotik berkaitan dengan konsentrasi zat terlarut total (osmolalitas) di dalam dan di luar sel. Air akan bergerak dari regia yang berosmolalitas rendah ke regia yang berosmolalitas tinggi. 3) Normalnya, osmolalitas di dalam dan di luar sel adalah sama dan tidak ada penarikan atau pengeluaran air menuju dan keluar sel.

10 CAIRAN TUBUH Pergerakan cairan antar kompartemen
b. Antara plasma dan cairan interstisial 1) Pergerakan air menembus membran sel kapiler diatur oleh tekanan hidrostatik dan osmotik. 2) Kecepatan berlangsungnya ultrafiltrasi menembus kapiler bergantung pada perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik koloid kapiler dan cairan interstisial. 3) Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan tekanan osmotik koloid plasma mengakibatkan cairan bergerak dari kapiler menuju cairan interstisial. Sebaliknya, penurunan tekanan hidrostatik kapiler atau peningkatan tekanan osmotik koloid plasma menyebabkan pergerakan cairan interstisial ke dalam kapiler.

11 Tekanan Tekanan osmotik kapiler (Pc) koloid plasma (Лp)
Gaya-gaya yg bekerja di membran kapiler cenderung memindahkan cairan keluar atau masuk melalui pori membran Tekanan Tekanan osmotik kapiler (Pc) koloid plasma (Лp) Tekanan cairan interstisial (Pif) Tekanan osmotik koloid cairan interstisial (Лif)

12 Empat gaya yg menentukan filtrasi cairan melalui membran kapiler :
Tekanan hidrostatik kapiler (Pc), yg mendorong cairan keluar melalui membran kapiler. Tekanan hidrostatik cairan interstisial (Pif), yg mendorong cairan masuk melalui membran kapiler jika Pif positif, tetapi keluar kedalam interstisium jika Pif negatif. Tekanan osmotik koloid plasma (Лp), yg cenderung menyebabkan osmosis cairan masuk melalui membran kapiler. Tekanan osmotik koloid cairan interstisial (Лif), yg cenderung menyebabkan osmosis cairan keluar menembus membran kapiler.

13 Pengaturan keseimbangan air 1. Asupan dan output air harian
Asupan air 24 jam 1. Makanan 700 ml 2. Air & minuman lain ml 3. Air metabolik 300 ml T o t a l ml Keluaran air 24 jam 1. Ginjal ml 2. Kulit 500 ml 3. Paru 300 ml 4. Saluran cerna 200 ml T o t a l ml

14 Pengaturan keseimbangan air
2. Haus atau keinginan secara sadar untuk mendapatkan air adalah pengatur utama asupan air. a. Pengaturan haus Mekanisme haus dikendalikan oleh pusat haus dalam hipotalamus yg mengandung saraf spesifik yg disebut osmoreseptor. b. Stimulus haus 1) Peningkatan osmolalitas CES. 2) Penurunan volume darah. 3) Mulut dan kerongkongan kering.

15 Pengaturan keseimbangan air
2. Pengaturan hormonal a. ADH (antidiuretic hormone), diproduksi untuk merespons stimulus osmotik dan nonosmotik, yg mengakibatkan retensi air oleh ginjal dan pengurangan keluaran urine. Stimulus : 1) Peningkatan osmolalitas plasma. 2) Penurunan volume darah. b. Mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, mengendalikan reabsorpsi ginjal terhadap ion natrium dan ekskresi ion kalium. Karena air secara osmotik mengikuti natrium, maka terjadi retensi air.

16 Gangguan keseimbangan air
1. Dehidrasi adalah kekurangan air dalam satu periode waktu yg tidak dapat diganti melalui mekanisme regulator normal. Tubuh berada dalam keseimbangan air yg negatif. Kehilangan air akibat kondisi abnormal terjadi melalui hemoragi, demam, luka bakar, hiperventilasi, muntah, diare, atau keringat yg berlebihan. Kehilangan air berlebihan dari CES mengakibatkan peningkatan osmolalitasnya. Air intraselular masuk ke CES melalui osmosis untuk menjaga agar osmolalitas tetap sama. ADH distimulasi untuk menahan air, tetapi efek keseluruhannya tetap saja penurunan TBW.

17 Gangguan keseimbangan air
2. Overhidrasi (intoksikasi air) adalah suatu keadaan akibat kelebihan cairan ekstraselular secara keseluruhan atau kelebihan cairan baik dalam kompartemen plasma maupun kompartemen cairan interstisial. Asupan air ekstra yg cepat (mis pemasukan air 1 liter sekaligus) mengakibatkan penghambatan ADH dan diuresis air, yi ekskresi urine encer dalam volume yg besar. Penyakit ginjal atau kardiovaskular berkaitan dengan overhidrasi dan ditandai dengan edema (akumulasi cairan interstisial yg berlebihan).

18 Terima Kasih


Download ppt "CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google