Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Membangun SDM Pendidikan Tinggi Kompetitif

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Membangun SDM Pendidikan Tinggi Kompetitif"— Transcript presentasi:

1 Membangun SDM Pendidikan Tinggi Kompetitif
Era MEA HARI PURWANTO STAF AHLI MENRISTEKDIKTI BID INFRASTRUKTUR SANUR, 11 OKTOBER 2016

2 INDONESIA beragam agama, suku, dan budaya hidup harmoni

3 INDONESIA INNOVATION Varietas padi baru

4 Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

5 Bangkit dari “Kelas Menengah Bawah”

6 DAYA SAING INDONESIA

7 Global Competitiveness Index

8 Kesiapan Teknologi 2015 –

9 Inovasi 2015 –

10 Dikti dan Latihan 2015 –

11 DAYA SAING SDM INDONESIA

12 Pay and Productivity

13 Pay and Productivity 2015 –

14 Pay and Productivity

15 Pay and Productivity NEGARA SCORE RANKING (144 NEGARA) Malaysia 5.4 2
Singapore 5.3 4 Thailand 4.2 50 Philipina 4.5 27 Indonesia 30 India 4.0 69 Korea 4.4 36 China 4.8 15 Jepang 11 USA 10 Productivity-based pay rewards employees based on measurements of the quantity of work and outputs. To what extend pay based on employee productivity ? Great, so n so, no at all based productivity 

16 SDM INDONESIA

17 TOTAL INDONESIA MANPOWER

18 MANPOWER SITUATION

19 Kondisi Tenaga Kerja Indonesia
Tenaga kerja Indonesia yang memiliki kualifikasi pendidikan tinggi berjumlah 7,2%. Yang memiliki kualifikasi pendidikan menengah hanya 22,4%, sementara majoritas tenaga kerja berkualifikasi pendidikan dasar. APK Pendidikan Tinggi baru mencapai 30%, dengan jumlah mahasiswa yang menempuh studi di program studi di perguruan tinggi. Peneliti Indonesia hanya 544 dari 1 juta penduduk. Padahal di Turkey = 1.730, Pr China = 1.285, Japan = 7.021, Malaysia 2.384, Singapura , dan Brazil ( 11 July 2014

20 INDONESIA MANPOWER PROFILE
Malaysia 9.44 SD SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas Tinggi Menengah Dasar 22.0% 44.0% 44.27 32.0% 17.25 18.03 Thailand Higher Educated Indonesia Labour 11.01%; Malaysia 22%; Thailand 13 %. Tinggi Menengah Dasar 13.0% 20.0% 42.0%  Middle educated 26,69%; lower educated labour (62,3%). Sumber: BPS Agustus 2015 diakses 16 Jan 2016

21 MANPOWER COMPOSITION

22 MATCHING THE DEMAND – LINKING THE SUPPLY

23 CETAK BIRU MEA

24 Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
4 PILAR CETAK-BIRU MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional Kawasan Berdaya- saing Tinggi Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata Integrasi dengan Perekonomian Dunia

25 Kerangka MEA SINGLE MARKET AND PRODUCTION BASE: free flows of goods, services, investment, skilled labor and freer flow of capital, Priority Integration Sectors (PIS), and food, agriculture and forestry; COMPETITIVE ECONOMIC REGION: competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), infrastructure development, energy, taxation, e-commerce EQUITABLE ECONOMIC DEVELOPMENT: SME development, initiative for ASEAN Integration FULL INTEGRATION INTO GLOBAL ECONOMY: coherent approach towards external economic relations, enhanced participation in global supply networks

26 PELAKSANAAN MEA MEA

27 8 JASA PROFESI YANG DAPAT BEKERJA DI NEGARA ASEAN (SEJAK MARET 2015)
ASEAN MRA 2015 Perawat Arsitek Insinyur Surveyor Akuntan Tour Guide DR/DRG 8 JASA PROFESI YANG DAPAT BEKERJA DI NEGARA ASEAN (SEJAK MARET 2015)

28 Melangkah Maju dalam bingkai MEA

29 ASEAN JOBS MARKET

30 MANPOWER PROFILE 12 SEKTOR MEA

31 MANPOWER MARKET MEA 12 PRIORITIES

32 INDONESIA MANPOWER FACTORIES
PT Riset Pengembangan PT Riset secara Nasional PT Pendidikan dan Politeknik Satu PT & 2 Politeknik Unggul di tiap Provinsi Akademi Komunitas untuk Tenaga Terampil Setempat Satu Akademi Komunitas di tiap Kab/Kota Kedaulatan Teknologi melalui Inovasi Kedaulatan Ekonomi & Industri melalui SDM Unggul Kedaulatan Ekonomi & Industri melalui SDM Terampil

33 KKNI – KERANGKA KLASIFIKASI NASIONAL INDONESIA
INDUSTRI SERTIFIKAT JABATAN KERJA PENDIDIKAN IJAZAH AKADEMIS PPI IR Sertifikasi JABATAN KERJA Sertifikasi KOMPETENSI IPU IPM STRI: SERTIFIKAT KOMPETENSI IPP PROFESI: SERTIFIKAT PROFESI OTODIDAK PENGAKUAN PENGALAMAN KEAHLIAN KHUSUS

34 Jenis Pendidikan Tinggi, KKNI dan Akademi Komunitas
Vocational Professional Academic S2 S1 S3 IQF 1 2 3 4 5 7 8 9 6 D III D IV S2 (Terapan) S3 (Terapan) Spesialis Profesi Ahli TEknisi/ ANALIS OPERATOR BIG GAP SMA SMK/MAK 9 tahun pendidikan dasar (6+3) Pendidikan anak usia dini(1-2) Pengembangan karir

35 Strategi Pendidikan Tinggi

36 Strategi menghadapi MEA
Penguatan Daya Saing Global Pengamanan Pasar Domestik Penguatan Ekspor PERAN RISTEKDIKTI

37 Menuju Masyarakat Pengetahuan Berkelas Dunia
produk pengetahuan (inovasi, jasa) (sumberdaya alam) Masyarakat pertanian (berbasis teknologi) Masyarakat industri (berbasis network) Masyarakat informasi (berbasis inovasi) Masyarakat pengetahuan produk informasi produk industri sumber daya alam mentah dan produk pertanian inovasi network teknologi

38

39 Profil 2010 TARGET TINGKAT PENDIDIKAN 2025
Dari 7,2% menjadi 19% di tahun 2025 164% INDONESIA TINGGI Dari 22,4% menjadi 44% di tahun 2025 96% MALAYSIA MENENGAH OECD DASAR Target 2025

40 KOMPOSISI PERGURUAN TINGGI INDONESIA
Universities of Applied Science Universities Colleges of Art and Music 391 Perguruan Tinggi di Jerman Sumber: Thomas Böhm, The German Higher Education System and Recent Developments in Higher Education Affecting Faculties, DIES International Deans Course, Osnabrück, 23 June 2014 Forlap DIKTI Juni 2016 China mereformasi PT-> setengah dari PTN (600) menjadi applied learning/Politeknik: training engineers, sr technicians, other skilled workers

41 Perguruan Tinggi Indonesia (4305, ±421 LPTK, 7 juta mhs, 350
Perguruan Tinggi Indonesia (4305, ±421 LPTK, 7 juta mhs, dosen) Akreditasi Internasional - Program Studi Asian University Network Qualification Agency (AUN-QA) ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology) AACSB (Association to Advance Collegiate Schools of Business) ABEST (The Alliance of Business Scholarship and Education for Tomorrow) Southeast Asia Association of Dental Education. Royal Society of Chemisty – UK Korea Architecture Accreditation Board ASSIN – German Accreditation Agency for Study Programs in Engineering, Informatics, Natural Sciences, and Mathematics. Peringkat 200 besar ASIA (QS) UI peringkat 71, ITB peringkat 125, UNAIR peringkat 127, UGM peringkat 145. Peringkat 500 besar dunia (QS) UI peringkat 310 ITB peringkat 461. Bidang Pertanian dan Kehutanan (QS) IPB masuk peringkat 150 terbaik di dunia

42 No Universitas Ranking 1 UKM 259 2 UTM 294 3 USM 309 4 UPM 379 5 IIUM No Universitas Ranking 1 NUS 22 2 Nanyang 29 3 SMU n.a.

43 Tantangan internal

44 Tantangan external Dunia semakin sempit – kualitas tenaga kerja meningkat, mobilitas meningkat Sistem pengukuran kinerja dan mutu yang standar dunia Lulusan dapat bekerja di mana saja ! Membangun Indonesia dari dalam dan luar negeri

45 REORIENTASI PERGURUAN TINGGI
Daya Tampung Kualitas Sarpras Kerjasama Industri Penajaman Kurikulum Sertifikasi akreditasi Tenaga Kerja Profesional MEA Profesi Insinyur Perawat Arsitek Surveyor Dokter Dokter gigi Akuntan Layanan Pariwisata Sektor Kesehatan Pariwisata Jasa Logistik Jasa Online Jasa Angkutan Udara Produk Berbasis Agro Barang-barang elektronik Perikanan Produk berbasis karet Tekstil dan Pakaian Otomotif Produk Berbasi Kayu

46 Fokus Kemenristekdikti
Kualitas Excellent! Daya Saing Inovasi

47 Kualitas Kualitas Excellent!
Perguruan Tinggi sebagai penghasil tenaga kerja terampil dan berkarakter serta inovasi yang memiliki daya saing industri dalam dan luar negeri Perguruan Tinggi Inovasi Tenaga kerja terampil Daya saing Industri Penelitian Abdimas Pendidikan Kualitas Excellent!

48 Daya Saing Akreditasi – nasional dan internasional – pengakuan terhadap kualitas PT Peringkat regional dan dunia (QS, Shanghai Jiatong, dll.) Penelitian dan publikasi internasional Inovasi yang unggul di dunia industry (paten, dll.) Lulusan yang unggul di pasar kerja PT menjadi rujukan mahasiswa asing Daya Saing

49 ekonomi berbasis inovasi
PT sebagai penggerak ekonomi berbasis inovasi Inovasi Kolaborasi Penelitian dan Publikasi Kemitraan publik dan swasta, PT dan industri Inovasi Kewirausahaan

50 Characters, norms, values, creativity
Kompetensi Lulusan Penguasaan pengetahuan dan keterampilan: Analisis, sintesis, kreasi Menguasai ICT Manage ambiguity Communication 2nd language Sikap: Kepemimpinan Bekerjasama (teamwork) Bekerja dalam kelompok heterogen/multibudaya Kearifan lokal Pengenalan sifat pekerjaan terkait: Terlatih dalam etika kerja Memahami makna globalisasi Fleksibel terhadap pilihan kerjaan Global Citizens Characters, norms, values, creativity ICT & connectivity

51 Cerdas, tangguh, jujur, peduli
Pendidikan Karakter beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif Cerdas, tangguh, jujur, peduli OLAH PIKIR OLAH HATI ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, mengutamakan kepentingan umum, kerja keras, dan beretos kerja bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih OLAH RAGA OLAH RASA/ KARSA

52 Daya Saing: Tenaga Kerja Terampil
Global citizens the language of science and technology

53 PENINGKATAN INOVASI

54 Bagaimana menaikkan Innovation Index?

55 PROSES BISNIS DAN OUTPUT PENCIRI LEMBAGA PENELITIAN
AKADEMIK LEMBAGA PENELITIAN INOVATIF PUSAT UNGGULAN IPTEK (PUI) SCIENCE AND TECHNO PARK (STP) JENIS LEMBAGA PROSES BISNIS UTAMA OUTPUT UTAMA LEMBAGA PENELITIAN AKADEMIK PENELITIAN UNTUK MENGHASILKAN TRL 6 SAMPAI 7 PUBLIKASI INTERNASIONAL, PATEN, PROTOTIPE (TRL LEVEL 6 DAN 7) LEMBAGA PENELITIAN INOVATIF PENELITIAN UNTUK MENGHASILKAN TRL 9 HASIL PENELITIAN YANG SECARA TEKNOLOGI SIAP DIPRODUKSI MASAL DAN DIKOMERSILKAN (TRL LEVEL 9) PUSAT UNGGULAN IPTEK KOMERSIALISASI HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN YANG SUDAH BERHASIL DIKOMERSILKAN SCIENCE AND TECHNO PARK INKUBASI PENGUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI

56 8 bidang prioritas Pembangunan 2015-2019
1. Agriculture and Food 2. Energy, New and Renewable Energy 3. Health and Medicine 4. Information and Communication 5. Transportation 6. Defense and Security 7. Advance Material (Nanotechnology) Maritime Development Strategi yang ditempuh

57 Entrepreneuship Indonesia

58 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Terima Kasih

59 DAYA SAING Indeks Dikti LEMBAGA YG BERKUALITAS INOVASI
IKP : Jumlah Perguruan Tinggi Masuk Top 500 Dunia Jumlah Perguruan Tinggi Berakreditasi A Jumlah STP Jumlah Pusat Unggulan Inovasi Program Penguatan Inovasi IKP : Jumlah Produk Inovasi LEMBAGA YG BERKUALITAS INOVASI Program Penguatan Kelembagaan DAYA SAING IKP : Jumlah HKI yang Didaftarkan Jumlah Publikasi Internasional Jumlah Prototipe R & D PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Tiap-tiap direct core element, indirect core element, dan supporting element mempunyai indikator kinerja program dalam rangka mendukung daya saing. Sebagai contoh indikator daya saing yang menjadi kontribusi Kemenristek & Dikti adalah indeks inovasi dan indeks Dikti. Sementara itu, indikator kinerja inovasi adalah jumlah produk inovasi dan indikator kinerja terampil dikti adalah APK PT; % Mahasiswa Dilatih Kewirausahaan; % Lulusan bersertifikat kompetensi . Program Penguatan Sumber Daya Program Penguatan Riset dan Pengembangan Indikator Daya Saing : Indeks Inovasi Indeks Dikti SUMBERDAYA BERKUALITAS TENAGA TERAMPIL DIKTI IKP : Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor Jumlah Sarpras Litbang dan Dikti yang Direvitalisasi Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan IKP : APK PT % Mahasiswa Dilatih Kewirausahaan % Lulusan bersertifikat kompetensi

60 TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (1)
Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 26,86% 28.16% 29.54%  31,07% 32.56% Nominal 2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 65% 70% 75% 4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10.800 12.000 13.000 14.000 15.000 Kumulatif 5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat nasional dan internasional 380 390 405 410 420 6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja 50% 80% 90% 7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik 17 46 8 Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru 4.458 5.458 7.000 9.500

61 TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (2)
Program Penguatan Kelembagaan No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 4 5 Kumulatif Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A (Unggul) 29 39 53 99 194 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 77 100 Jumal Taman dan Teknologi yang mature  (menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains), menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan, menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST) 6 14 27 50 58 Pusat Unggulan Iptek 12 15 20 25 30

62 TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (3)
Program Penguatan Sumber Daya No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 23.500 28.000 32.500 37.000 41.500 Kumulatif 2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya 2.000 Nominal 3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 8.000 10.000 4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi Master dan Doktor 3.350 3.700 4.250 4.800 5.450 5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya 95 161 361 366 205 6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi  126 142 145 149 153

63 TARGET PROGRAM KEMENRISTEK DAN DIKTI (4)
Program Penguatan Riset dan Pengembangan No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1.580 1.735 1.910 2.100 2.305 Kumulatif 2 Jumlah publikasi internasional 5.008 6.229 7.769 9.689 12.089 Nominal 3 Jumlah prototipe R & D  TRL s.d 6 530 632 783 930 1.081 4 Jumlah prototipe laik industri TRL 7 15 Program Penguatan Inovasi No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah produk inovasi  Produk hasil litbang yang telah diproduksi 10 15 20 25 30 Nominal

64 PROGRAM PENINGKATAN SDM DI KEMENRISTEKDIKTI
Bidikmisi Beasiswa PPA Beasiswa S2/S3 Penelitian SM3T Percepatan Insinyur

65 BIDIKMISI DAN BEASISWA PPA
Kuota Bidikmisi dan Beasiswa PPA untuk mahasiswa PTS didistribusikan melalui Kopertis Wilayah Masing-masing. Kopertis akan memberikan kuota kepada PTS dengan ketentuan : Taat azas dalam menyelenggarkan pendidikan Taat dalam pelaporan PDPT Program studi terakreditasi minimal B Khusus penerima beasiswa PPA, minimal IPK 2,75

66 PENELITIAN 12.000 Judul Penelitian Hi-Link Pangan dan Pertanian
SKEMA PENELITIAN BIDANG PENELITIAN Penelitian Unggulan Strategis Nasional (PUSNAS) Riset Andalan Perguruan Tinggi Dan Industri (RAPID) Penelitian Prioritas Nasional – MP3EI Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) Hi-Link Pangan dan Pertanian Kesehatan dan Obat Energi Transportasi Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Material Maju Kemaritiman JUMLAH PENELITIAN Judul Penelitian

67 SARJANA MENDIDIK DI DAERAH 3T
…menjamin semua sekolah di seluruh pelosok wilayah Indonesia dilayani oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap… 50 50 Pidie Jaya 69 10979 Aceh Besar 62 Sorong Selatan 64 63 56 Gayo Lues 13 Natuna 169 163 Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud 38 80 Aceh Timur 74 123 Kep. Anambas 63 90 98 Malinau 24 Manokwari Selatan 146 124 Nunukan 142 Sanggau Simeulue 39 38 49 Raja Ampat 98 22 84 Kutai Barat 99 244 99 57 50 Nias 30 49 Manokwari 63 Aceh Selatan 87 90 Biak Numfor 80 209 105 Memberamo Tengah 38 20 Memberamo Raya 30 29 Aceh Singkil 38 79 33 Landak 63 63 44 Flores Timur Tambrauw 25 35 70 Sorong 71 5 90 81 60 70 Alor Jayawijaya Teluk Bintuni 27 39 Peg. Bintang 39 Keterangan Manggarai 79 67 84 Lembata 247 101 76 Waropen 19 29 70 31 Yahukimo Maluku Barat Daya 2479 = SM-3T 2011 28 Mappi 79 74 47 50 Lani Jaya 221 149 Kupang Deiyai 2365 Sumba Timur 338 144 58 = SM-3T 2012 40 50 30 Rote Ndao 94 Asmat 50 30 Ngada 29 48 224 127 Ende 70 Dogiyai 31 Paniai 2804 23 = SM-3T 2013 Manggarai Timur 358 77 37 Maybrat 110

68 Kegiatan Kemahasiswaan

69 Perbandingan Komposisi Perguruan Tinggi (INA dan GER)
4.962 Perguruan Tinggi di Indonesia 391 Perguruan Tinggi di Jerman Universities of Applied Science Universities Colleges of Art and Music Sumber: Thomas Böhm, The German Higher Education System and Recent Developments in Higher Education Affecting Faculties, DIES International Deans Course, Osnabrück, 23 June 2014 Forlap DIKTI Juni 2016 China mereformasi PT-> setengah dari PTN (600) menjadi applied learning/Politeknik: training engineers, sr technicians, other skilled workers

70 Perbandingan Mahasiswa Jerman & Indonesia
~2,4 juta Mahasiswa di Jerman ~7,5 juta Mahasiswa di Indonesia Universities of Applied Science Universities Politeknik Universitas, Akademi Komunitas, Akademi, Sekolah Tinggi & Institut Colleges of Art and Music Sumber: Thomas Böhm, The German Higher Education System and Recent Developments in Higher Education Affecting Faculties, DIES International Deans Course, Osnabrück, 23 June 2014 Forlap DIKTI Juni 2016

71 Profil Politeknik Indonesia
43 Mahasiswa 270 Politeknik Dosen Sumber: Forlap DIKTI

72 Sudah Siapkah Kita? (Perbandingan Insinyur) Tambahan Ir/tahun
Brazil China India Indonesia Korea Malaysia Thailand Vietnam INSINYUR /1 juta penduduk Dari berbagai sumber, tahun Brazil China India Indonesia Korea Malaysia Thailand Vietnam Tambahan Ir/tahun /1 juta penduduk Dari berbagai sumber, tahun

73 Perbandingan Kuantitas SDM Insinyur ASEAN dan Asia
Negara Besar ‘Miskin’ Insinyur: Jumlah Insinyur Indonesia Terendah di ASEAN Sudah Siapkah Para Insinyur Kita? Perbandingan Kuantitas SDM Insinyur ASEAN dan Asia Jumlah Insinyur Profesional 3,490 11,170 23,000 14,250 9,000 n/a 50 KORSEL 25,310 Jumlah Insinyur Per Satu Juta Penduduk CINA 5,730 Perbandingan dengan Negara lain Jumlah Total Insinyur 150,000 100,000 276,000 500,000 750,000 800,000 205,000 SUMBER: Persatuan Insinyur Indonesia, AFEO

74 Perlu tingkatkan jumlah insinyur mengurangi kebutuhan insinyur asing.
Sudah Siapkah Kita? (Kebutuhan dan Pertumbuhan Ir) : /thn 75.000 50.000 25.000 ST 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 Liberalisasi ASEAN: AFTA 2015 termasuk, Jasa Keinsinyuran /thn Proyeksi kebutuhan karena MP3EI : /thn /thn? : 90.500 /thn Perlu tingkatkan jumlah insinyur mengurangi kebutuhan insinyur asing. Prediksi pertumbuhan : 57.000 /thn 76.000 /thn Kemungkinan kekurangan Insinyur tahun hingga /tahun. Akan diisi tenaga teknik asing 50.000 /thn? 2004: 45.000 /thn 1997: 21.000 /thn 2010: 37.000 /thn

75 Gambaran Kurangnya Tenaga Insinyur: Perkiraan Defisit 120,000 Orang di Lima Tahun Mendatang
Ketimpangan jumlah insinyur di Indonesia SUMBER: Buku Putih PII, DIKTI, Project Management Institute

76

77


Download ppt "Membangun SDM Pendidikan Tinggi Kompetitif"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google