Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHadi Setiabudi Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Anggaran (Budget) Anggaran: rencana operasi pengelola-an sumber (SDM, aset, dan dana), estimasi pendapatan dan belanja (pengeluaran) dalam periode waktu tertentu (Bastian, 2006) sbg alat kendali managemen (Hansen & Otley, 2003), sehingga perlu disusun secara rinci & jelas, namun tidak menutup peluang revisi bila ada rasionalnya.
2
Sebagai Rencana, anggaran menjadi arah, pedoman, dan acuan kegiatan & belanja.
Sebagai kendali, anggaran digunakan untuk memastikan apakah semua belanja sdh dilaksanakan sesuai dengan ketentuan keuangan yg berlaku (peraturan dari pemerintah) dan kondisi keuangan organisasi (yang tersedia/terbatas dan cenderung kurang).
3
Pertimbangan Penganggaran Sekolah
Kebijakan Pendidikan Pemerintah (Misal: pd Kabinet Kerja Pres Jokowi, anggaran kegiatan berorientasi pada Produk/hasil, efektif, dan efisien). Keseimbangan pendapatan/dana sekolah dan kondisi ekonomi lokal Tujuan / Target Sekolah Program Sekolah
4
Contoh Kebijakan Pemerintah
Arakah Presiden Jokowi Pd Th 2015 Anggaran Perjalanan dipotong 45% Anggaran konsumtif diminimalkan Prioritas Anggaran sarpras PTN: Lab/Studio/Bengkel RKB (di UNY: use factor minl 0,8) Kantor Bagaimana dg Dikbud/Sekolah Anda?
5
Pola Penganggaran Ada beberapa Pola Penganggaran Line-Item Budgeting
Program Budgeting Incremental Budgeting Performance Based Budgeting
6
Line-Item Budgeting Budget (Anggaran) disusun berdasarkan daftar belanja “barang” pendukung kegiatan. Satu Daftar barang memuat kebutuhan semua kegiatan yg direncanakan shg fungsi barang kurang jelas dan sulit merevisi daftar bila program berubah.
7
Program Budgeting Anggaran disusun mengacu pada kebutuhan pendukung program dalam rangka mencapai tujuan. Pd pola ini nampak hubungan antara anggaran (dana yg dialokasikan) dengan program, kegiatan dan layanan sekolah, namun belum diukur kinerjanya.
8
Incremental Budgeting
Pada pola ini Anggaran disusun ber- dasar Standar Biaya per Paket dg volume/class size tertentu. Biaya bertambah secara bertingkat (incremental) bila volume bertambah Sbg contoh, Biaya Pendidikan per siswa adalah Rp7,5 juta per tahun bila besar rombel 32 siswa. Biaya bertambah Rp1,5 juta bila per rombel 30 siswa dst.
9
Performance Based Budgeting
Pola ini juga sering disebut program/curiculum/result driven budgeting. Anggaran disusun berdasarkan skala priritas sesuai target kinerja. Hanya kebutuhan yg jelas hubungan-nya dg kinerja yg masuk prioritas. Pola ini memudahkan evaluasi/analisis “cost-benefit” anggaran sbg dasar menyusun anggaran th berikutnya.
10
Pertimbangan Penganggaran Nasional
Kondisi perekonomian, laju inflasi, suku bunga, nilai tukar uang dsj. Kebijakan Pemerintah (kinerja kabinet, misal, anggaran kegiatan berorientasi pada Produk/hasil). Keseimbangan belanja dan pendapatan.
11
Proses Penyusunan Anggaran
Keefektifan Anggaran Disusun secara partisipatif sehingga semua merasa memiliki, namun perlu perencana yang kuat dan proses penyusunan bisa lebih lama. Transfaran sehingga lebih obyektif. Disusun berdasar hasil evaluasi anggaran tahun sebelumnya. Berorientasi pada kinerja
12
Sifat Anggaran Pesimis atau Optimis
Pada sektor produksi, Anggaran yang bersifat pesimis lebih mudah dicapai namun dapat menyebabkan personil untuk kurang serius. Anggaran yang bersifat optimis mendorong pencapaian hasil lebih tingi namun menuntut semua pihak bekerja lebih keras. Di Indonesia anggaran demikian dapat berdampak pengguna pendidikan membayar lebih besar.
13
Sumber Dana Sumber dana sekolah dapat dibedakan menjadi: pemerintah dan non-pemerintah. Dana dari pemerintah dikenal sbg: APBN dan APBD. Di negara maju, mayoritas dana pemerintah berasal dari pajak, sebagian kecil dari hibah. Dana dari masyarakat (non-pemerintah). Di sekolah negeri (public school) di Indonesia, mayoritas dari Pengguna Pendidikan dan disebut pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
14
Penggunaan Dana Pemerintah
Proporsi dana pemerintah cukup besar dan makin besar namun aturan penggunaan-nya sangat ketat dg akun tertentu, yaitu: 51 untuk belanja pegawai; 52 untuk belanja barang (habis pakai), termasuk honor kegiatan; 53 untuk belanja modal (lahan, gedung, dan alat 57 untuk belanja sosial (misal, bea siswa bagi siswa dan guru dsj)
15
Prosedur Belanja Dana Pemerintah
Penggunaan dana Pemerintah diatur ketat. Misal, Pengadaan Barang Modal (investasi) Rp100 - Rp200 juta melalui lelang terbatas > Rp200 juta melalui lelang terbuka Harus ada panitia bersertifikat: (a) penyusun harga; (b) pengadaan; dan (c) penerima. Barang modal harus masuk Sistim Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)
16
School Based Budgeting
Anggaran berbasis sekolah merupakan konsekuensi dari Penerapam MBS. Keungulan, anggaran sesuai program dan kebutuhan sekolah. Konsekuensi, sekolah harus memiliki Target jelas dan penyusun program dan anggaran yg handal, terutama Menyusun Skala Prioritas
17
Periksa Program: Misal: Target Mutu
Di era MEA, target utama adalah MUTU LULUSAN, yaitu - Serapan di dunia kerja/industri bagi SMK Serapan pd pendidikan lanjut bagi sekolah non-kejurua Sikap dan perilaku positip Kejuaran kompetisi
18
Atau: Target Integritas
Menaikan Indeks Integritas dari 66 menjadi 65. Anggaran Program Peningkatan Kejujuran pd Proses Ujian Nasional.
19
Komponen Anggaran Biaya Bahan dan Alat Habis ATK Bahan dst Manajemen
Biaya Personil Insentif Transpor
20
TuUGAS APA TARGET ANDA ? Pilih Kasus 1: Anti Bullying atau
Pilih Kasus 2: Anti Nyontek APA PROGRAM YG ANDA AJUKAN ??? Kirim via
21
terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.