Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehLiana Setiawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
POTRET KESEHATAN MASYARAKAT DI JAWA TIMUR MENGACU DATA RISKESDAS 2013
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN
2
PERAN LITBANGKES SKALA NASIONAL DALAM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN NASIONAL
Mengukur besar masalah Mencari penyebab masalah Mengembangkan Solusi Implementasi Solusi Evaluasi Riskesdas Riset PTM Rifaskes SRS Kohor PTM Kohor TKA Riset Vektora Rikus Cemarling Riskesdas Sirkesnas Program Kesga Indeks mutu LP Indeks mutu RS Inovasi tekkes (P1) Program 2
3
VARIABEL INDIKATOR RPJMN DAN
RENSTRA KEMENKES RPJMN (28) DAN RENSTRA (174) NO UNIT KEMENTERIAN KESEHATAN JUMLAH 1 SEKRETARIAT JENDERAL 43 2 INSPEKTORAT JENDERAL 7 3 DITJEN GIKIA 23 4 DITJEN P2PL 30 5 DITJEN BUK 26 6 DITJEN BINFAR ALKES 13 BADAN PPSDM KESEHATAN 15 8 BADAN LITBANGKES 17 TOTAL 195 195 INDIKATOR, Dapat diperoleh dari : Laporan pusat Survei Penc. & pelaporan rutin 35 NO UNIT KEMENTERIAN KESEHATAN JUMLAH 1 DITJEN GIKIA 22 2 DITJEN P2PL 11 3 DITJEN BINFAR & ALKES TOTAL 36 SURVEI BALITBANG 36 INDIKATOR KAB/KOTA PUSKESMAS MASYARAKAT
4
RIKESDAS 2013 Riset berbasis masyarakat untuk menyediakan informasi berupa data indikator pembangunan kesehatan dengan menggunakan sampel rumah tangga yang mewakili wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota
5
TUJUAN 1) Mengetahui pencapaian status kesehatan masyarakat di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; 2) Mengetahui perubahan masalah kesehatan spesifik di setiap provinsi, dan kabupaten/kota;
6
ANALISIS LANJUT Mengolah data dasar digabung data dari sistem informasi yg ada dan bila perlu data kualitatif Apa dan bagaimana faktor-faktor yang melatarbelakangi status kesehatan masyarakat di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; Faktor apa yang menyebabkan terjadinya perubahan masalah kesehatan; Bagaimana korelasi antar faktor terhadap status kesehatan?
7
VARIABEL RISKESDAS Akses dan pelayanan keluarga; Kesehatan lingkungan;
Pemukiman dan ekonomi; Penyaki menular; Penyakit tidak menular; Cedera; Gigi dan mulut; disabilitas; Kesehatan Jiwa;
8
VARIABEL Pengetahuan, sikap dan perilaku; Pembiayan kesehatan;
Kesehatan reproduksi; Kesehatan anak; Pengukuran antropometri (berat badan, tinggi/panjang badan, Lila, lingkar perut) dan tekanan darah; Pemeriksaan indera mata dan telinga; Pemeriksaan status gigi permanen; Pengambilan spesimen darah dan urin, garam dan air rumah tangga.
9
SAMPEL Disain Riskesdas 2013 merupakan survei cross sectional bersifat deskriptif. Populasi dalam Riskesdas 2013 adalah seluruh rumah tangga di 33 provinsi, 497 kabupaten/kota, Provinsi Jawa Timur : 1.197 blok sensus (BS) dari BS yang ditargetkan (100%), dari RT (99,30%), anggota RT (93,16%).
10
Untuk mengetahui status iodium,
Spesimen darah anggota RT umur ≥ 1 tahun untuk pemeriksaan hemoglobin, malaria, glukosa, dan beberapa parameter kimia klinis. Untuk mengetahui status iodium, Tes cepat iodium dari seluruh sampel garam RT (29.717); Pemeriksaan garam iodium dari sub-sampel Provinsi. ( RT); Iodium dalam urin pada anak usia sekolah (6-12 tahun) dan wanita usia subur (15-49 tahun).
11
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
12
Sampel Indikator Anak umur 0-59 bulan (N=6.782) Kunjungan neonatus Berat dan panjang lahir Perawatan tali pusar Kepemilikan KMS dan buku KIA Kepemilikan akte kelahiran Anak umur 6-59 bulan (N=6.116) Cakupan vitamin A Pemantauan pertumbuhan Anak umur 0-23 bulan (N=2.663) ASI dan MPASI Anak umur bulan (N=1.339) Imunisasi
13
Persentase imunisasi dasar pada anak umur bulan di Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013 Indonesia : HB-0 (79,1), BCG (87,6), DPT-HB3 (75,6), Polio (77,0), Campak (82,1)
14
Kecenderungan Imunisasi Dasar
Anak Umur bulan di Provinsi Jawa Timur,
15
Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak umur 12-23 bulan menurut Kabupaten/Kota Riskesdas 2013
17
Kecenderungan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak 6-59 bulan di Kab/Kota, Riskesdas 2007 dan 2013
18
Kecenderungan frekuensi pemantauan pertumbuhan balita dalam 6 bulan terakhir di Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013
19
Kecenderungan frekuensi pemantauan pertumbuhan balita ≥ 4 kali dalam 6 bulan terakhir menurut kabupaten/kota, di Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013
20
Proporsi Anak dengan Berat Badan <2500 gr & Panjang Badan Lahir <48 cm, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013
21
STATUS GIZI
22
Kecenderungan prevalensi status gizi balita menurut indikator BB/U, TB/U dan BB/TB Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013
23
Kecenderungan prevalensi Balita gizi buruk
Kecenderungan prevalensi Balita gizi buruk* menurut Kab/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013 Nas= 5,7%
24
Kecenderungan prevalensi Balita sangat pendek
Kecenderungan prevalensi Balita sangat pendek* menurut Kab/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013 Nas= 18,0% * TB/U: Z score <-3 SD
25
Status gizi penduduk dewasa (>18 tahun) menurut kategori IMT Provinsi Jawa Timur 2013
26
Kecenderungan prevalensi obesitas
Kecenderungan prevalensi obesitas* pada laki-laki dan perempuan umur > 18 tahun Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013 * IMT>25 Nas= 19,7 Nas= 32,9
27
Kecenderungan prevalensi obesitas sentral
Kecenderungan prevalensi obesitas sentral* penduduk >15 tahun menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013 * Lingkar Perut: Laki-laki >90 cm, Perempuan >80 cm (WHO Asia-Pasifik, 2005).
28
PELAYANAN KESEHATAN IBU
29
Proporsi Perempuan Kawin 15 – 49 Tahun Menggunakan KB Saat ini, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013
30
Distribusi Penggunaan KB MKJP
Distribusi Penggunaan KB MKJP*) versus Non MKJP di kabupaten/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013 *) MKJP : metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Susuk, sterilisasi pria dan wanita, spiral/IUD diantara cara modern
31
Cakupan K1 Ideal dan K4 di Kab/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013
32
Proporsi Kepemilikan Buku KIA dan Isian P4K
Proporsi Kepemilikan Buku KIA dan Isian P4K *) dari Hasil Observasi Buku KIA pada lembar Amanat Persalinan, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013 **) *) P4K = Program Perencanaan Persalinan dan Penanganan Komplikasi **) Periode 1 Januari 2010 sd wawancara
33
Distribusi persentase kelahiran
Distribusi persentase kelahiran *) menurut penolong persalinan oleh Dukun di Kab / Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013 *) periode 1 Januari 2010 sd wawancara
34
Proporsi Tempat Melahirkan di Kab/kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013*)
*) kelahiran Periode 1 Januari wawancara
35
PENYAKIT MENULAR
36
Kecenderungan period prevalence ISPA
Kecenderungan period prevalence ISPA* semua umur menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas Nas= 24,0 * Kejadian ISPA sebulan terakhir
37
Kecenderungan period prevalence Pneumonia
Kecenderungan period prevalence Pneumonia* semua umur menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 1,7 Nas= 2,7 * Kejadian Pneumonia sebulan terakhir
38
Kecenderungan Insidens Pneumonia* Balita, Provinsi Jawa Timur 2013
* Kejadian Pneumonia 2 minggu terakhir dalam promil (per 1000 penduduk)
39
Kecenderungan prevalence Malaria
Kecenderungan prevalence Malaria* semua umur menurut Kabupaten/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas Nas= 6,0 * Kejadian Malaria satu tahun terakhir
40
PENYAKIT TIDAK MENULAR
41
Kecenderungan prevalensi DM berdasarkan wawancara pada umur ≥ 15 tahun, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013
42
Prevalensi diabetes (D, DG) menurut kelompok umur dan Indeks kepemilikan, Provinsi Jawa Timur 2013
43
Prevalensi hipertensi menurut Umur dan Indeks Kepemilikan Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013
44
Kecenderungan prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran pada umur ≥ 18 tahun, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2007 dan 2013
45
Prevalensi Stroke*) di Kab / kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013
*) Diagnosa Tenaga Kesehatan
46
CEDERA
47
Prevalensi Cedera Penduduk Semua Umur menurut Kab/Kota, Provinsi Jawa Timur 2013
48
Prevalensi dan Proporsi Penyebab Cedera Langsung di Provinsi Jawa Timur 2013
49
Proporsi Tempat Cedera, Provinsi Jawa Timur 2013
50
KESEHATAN LINGKUNGAN
51
Proporsi rumah tangga berdasarkan jenis sumber air untuk keperluan rumah tangga, Provinsi Jawa Timur 2013
52
Proporsi rumah tangga berdasarkan kualitas fisik air minum, Provinsi Jawa Timur 2013
53
Kecenderungan RT yang Memiliki Akses ke Fasilitas Sanitasi Improved
Kecenderungan RT yang Memiliki Akses ke Fasilitas Sanitasi Improved*) Provinsi Jawa Timur 2013 , Riskesdas JMP WHO –Unicef 2006: Fasilitas sendiri, sarana jamban leher angsa dan atau plengsengan, pembuangan akhir tinja di tangki septik
54
Proporsi RT yang Akses terhadap Sanitasi Improved menurut Karakteristik, Provinsi Jawa Timur 2013
55
Proporsi RT menurut Pengelolaan Sampah, Provinsi Jawa Timur 2013
56
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
57
Kecenderungan Prevalensi Penduduk Bermasalah Gigi &Mulut 12 bulan Terakhir menurut Kab/Kota, Provinsi Jawa Timur 2013 , Riskesdas
58
Proporsi Penduduk Bermasalah Gigi & Mulut yang Menerima Perawatan/Pengobatan menurut Kab/kota, Provinsi Jawa Timur Riskesdas
59
Rata2 lama hari yang hilang, Provinsi Jawa Timur 2013
61
KETERJANGKAUAN PENDUDUK
EMD 8,6% *) EMD = Effective Medical Demand : Menggambarkan kemampuan atau keterjangkauan untuk mendapat Pelayanan dari tenaga medis gigi
62
Persentase penduduk umur ≥10 tahun menyikat gigi setiap hari dan berperilaku benar menyikat gigi, Provinsi Jawa Timur 2013
63
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
64
Kecenderungan Proporsi ART ≥ 10 tahun yang Berperilaku Benar Cuci Tangan*) menurut Kabupaten / Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas
65
Proporsi merokok saat ini
Proporsi merokok saat ini *) menurut Kabupaten / Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013 *) penduduk umur ≥ 10 tahun
66
Rerata Jumlah Batang Rokok yang Dihisap per Hari Penduduk ≥ 10 tahun menurut Kabupaten / Kota , Provinsi Jawa Timur, Riskesdas 2013
67
Proporsi Penduduk ≥ 10 tahun yang mengkonsumsi Makanan berisiko, Provinsi Jawa Timur, 2013
68
AKSES PELAYANAN KESEHATAN
69
Persentase biaya transportasi rumah tangga menuju fasilitas pelayanan kesehatan, Provinsi Jawa Timur 2013
70
Persentase biaya transportasi rumah tangga menuju
fasilitas pelayanan kesehatan, Provinsi Jawa Timur 2013
71
JAMINAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
72
Proporsi Penduduk Menurut Kepemilikan Jaminan Kesehatan, Propinsi Jawa Timur 2013
73
Kepemilikan jaminan kesehatan menurut Kabupaten/Kota, Propinsi Jawa Timur 2013
74
Proporsi Penduduk menurut Kepemilikan Jaminan Kesehatan & Kuintil Indeks Kepemilikan, Provinsi Jawa Timur 2013
75
TES CEPAT GARAM
77
Presentase Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dari hasil tes cepat, kab/kota, Provinsi Jawa Timur 2013
78
KESEHATAN JIWA
79
Perbandingan penderita gangguan mental emosional menurut Karakteristik , Provinsi Jawa Timur, Riskesdas Tahun 2007 dan 2013
80
Prevalensi gangguan mental emosional
Prevalensi gangguan mental emosional *) di Kab/Kota, Provinsi Jawa Timur, Riskesdas dan 2013 *) pada penduduk berumur 15 tahun ke atas berdasarkan Self Reporting Questionnaire-20)
81
Kementerian Kesehatan RI
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Berbasis Riskesdas Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI
82
Kebijakan Pembangunan
Human Development Index (HDI/ IPM) dijadikan indikator pembangunan daerah Bupati/Walikota dan Gubernur mengacu ke HDI Sektor kesehatan, indikator yang masuk dalam IPM adalah Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH) sulit menghubungkan dengan program prioritas kesehatan Riskesdas menyajikan data yang sangat kaya. Dapat dikemas menjadi indikator komposit yang berkaitan dengan IPM IPKM
83
Hubungan IPM - IPKM IPM / HDI
Pengeluaran riil per kapita Ekonomi Angka melek huruf dan sekolah Pendidikan Umur Harapan Hidup (UHH) Kesehatan IPKM (indeks komposit yang berisi indikator2 kesehatan berbasis survei pada masyarakat )
84
Batasan IPKM IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) adalah indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan masyarakat, dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas yaitu: Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Susenas (Survei Ekonomi Nasional) Survei Podes (Potensi Desa) IPKM 2007 komposit dari 24 indikator kesehatan IPKM 2013 komposit dari 30 indikator kesehatan
85
Tujuan Menggambarkan keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat tiap kabupaten/kota, sehingga dapat dibuat peringkat kabupaten/kota. Diketahuinya indikator kesehatan yang kurang di masing-masing kabupaten/kota, sehingga bisa direncanakan program intervensi pembangunan kesehatan yang lebih tepat.
86
Manfaat IPKM Digunakan untuk:
Menentukan peringkat kab/kota dalam keberhasilan pembangunan kesehatan. Bahan Advokasi ke Pemda agar terpacu menaikkan peringkatnya, sehingga sumber daya dan program kesehatan diprioritaskan. Salah satu kriteria penentuan alokasi dana bantuan kesehatan dari Pusat ke Daerah (provinsi maupun kab/kota).
87
Indikator Kesehatan yang terpilih kemudian dirumuskan menjadi IPKM
Perumusan IPKM Riskesdas Susenas Podes Indikator Kesehatan Indikator Kesehatan Indikator Kesehatan Diseleksi berdasarkan substansi dan statistik referensi dan kesepakatan para pakar dan praktisi Indikator Kesehatan yang terpilih kemudian dirumuskan menjadi IPKM
88
Indikator Kesehatan pada IPKM 2007
Variabel Bobot Prev. balita gizi buruk dan kurang 5 Prev. balita sangat pendek & pendek Prev. balita sangat kurus dan kurus Prevalensi balita gemuk 4 Prevalensi diare Prevalensi pnemonia Prevalensi hipertensi
89
Indikator Kesehatan pada IPKM 2007
Variabel Bobot Prevalensi gangguan mental 3 Prevalensi asma Prevalensi penyakit gigi dan mulut Prevalensi Disabilitas Prevalensi Cedera Prevalensi Penyakit Sendi Prevalensi ISPA
90
Indikator Kesehatan pada IPKM 2007
Variabel Bobot Proporsi perilaku cuci tangan 4 Proporsi merokok tiap hari 3 Akses air bersih 5 Akses sanitasi Cakupan persalinan oleh nakes Cakupan pemeriksaan neonatal-1 Cakupan imunisasi lengkap Cakupan penimbangan balita Ratio Dokter/Puskesmas Ratio Bidan/desa
91
Kriteria Penentuan ‘Bobot’
Keterpaparan (besar dan luas masalah di masyarakat) Dampak terhadap status kesehatan Urgensi (perlu kecepatan penanganan) Sulit diatasi ( Masalah kesehatan tsb tidak mudah diselesaikan) Bobot: implikasi untuk penyelesaian masalah utama berdampak pada peningkatan nilai masing2 variabel 5 mutlak 4 penting 3 perlu
92
Indikator Kesehatan pada IPKM 2013
Berisi 30 indikator kesehatan utama Turunan dari 24 indikator pada IPKM 2007 3 indikator dikeluarkan 3 indikator di revisi menjadi indikator yg makin berkualitas 9 indikator baru dimasukkan Pembobotan dan formulasi IPKM 2013 lebih kompleks daripada IPKM 2007
93
3 indikator yang dikeluarkan
Alasan Prev. Balita kurus dan sangat kurus Prevalens cenderung menurun Sudah ada 3 indikator status gizi balita (stunting, gizbur&gizkur dan obese) Prev.Penyakit sendi Tidak spesifik hsl wawancara Prev.Asma Prevalens terlalu kecil tidak representasi pada tingkat kab/kota
94
3 indikator “improved” Indicators Alasan revisi
Cakupan penolong persalinan Persalinan harus ditolong oleh nakes yang trampil dan di faskes Akses air minum Jumlah dan kualitas air Proporsi merokok Fokus pada merokok tembakau, tidak termasuk “mengunyah”
95
9 indikator baru yang dimasukkan
Alasan Kurang Energi Kronik pada WUS Berhubungan erat dengan AKI, AKB dan prevalens stunting pada balita. Obesitas sentral pada dewasa Prevalens meningkat dan salah satu faktor resiko PTM DM pada dewasa Prevalens meningkat, berdampak pada kualitas hidup dan status ekonomi
96
Indikator Alasan BAB di jamban Indikator perilaku yang berhubungan dengan penyakit infeksi. KB dengan MKJP Terkait Kespro, AKI, AKB, KIA K4 : 1,1,2
97
Indikator Alasan Proporsi Desa dengan kecukupan jumlah posyandu Indikator partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehataan Aktifitas fisik Faktor resiko PTM Perilaku menggosok gigi dengan benar Indikator kebersihan pribadi dan fator resiko penyakit gigi dan mulut
98
Sub-Index IPKM Tujuh (7) Sub index: Kesehatan Anak
Kesehatan Reproduksi Pelayanan kesehatan Perilaku Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular Kesehatan Lingkungan
99
IPKM 2013: Sub-Index and Indicators
No Sub-index / Indicators Weighted Child Health 1 Prevalence of underweight, <5 years 5 2 Prevalence of stunting, <5 years 3 Coverage of weighing, <5 years 4 Coverage of first neonatal care Coverage of complete immunization 6 Prevalence of obese, <5 years
100
PHDI 2013: Sub-Index and Indicators
No Sub-index / Indicators Weighted Reproductive health 1 Contraception prevalence rate using long-term method 5 2 Coverage of complete ante natal care (1-1-2) 3 Prevalence of CED (MUAC <23,5 cm)
101
PHDI 2013: Sub-Index and Indicators
No Sub-index / Indicators Weighted Health Services 1 Coverage of SBA at health facility 4 2 Ration doctor / sub-district 5 3 Ratio Posyandu (integrated service post) / village Ratio midwife / village Coverage of Social Health Insurance
102
PHDI 2013: Sub-Index and Indicators
No Sub-index / Indicators Weighted Behavior 1 Proportion of smoking behavior 4 2 Proportion of bad hand washing 3 Proportion of unhealthy defecation behavior Proportion of Physical inactivity 5 Proportion of unhealthy teeth brushing
103
PHDI 2013: Sub-Index and Indicators
No Sub-index / Indicators Weighted Non Communicable Diseases (NCDs) 1 Prevalence of Hypertension 5 2 Prevalence of Injury 3 Prevalence of Diabetes Mellitus 4 Prevalence of mental emotional disorder Prevalence of central obesity in adult 6 Prevalence of mouth & dental illness
104
PHDI 2013: Sub-Index and Indicators
No Sub-index / Indicators Weighted Communicable Diseases (CDs) 1 Prevalence of Pneumonia 5 2 Prevalence of Diarhea (< 5 years) 4 3 Prevalence of ARI (< 5 years)
105
PHDI 2013: Sub-Index and Indicators
No Indicators Weighted Environmental Health 1 Coverage of basic sanitation 3 2 Coverage of drinking water and its adequacy
106
PHDI 2007 vs PHDI 2013 PHDI 2007 PHDI 2013 Total number of indicators
24 30 Weighted Simple Complex Formula Sub-Index -- 7 Comprehensive Good Better Mean 0,5086 0,5210 Highest value 0,7090 0,7318 Lowest value 0,2471 0,2079 Range 0,4619 0,5239 Total number of district/city 440 497
107
IPKM Nilai berkisar antara 0 (terburuk) – 1 (terbaik)
Yang terbaik adalah kondisi ideal (secara teoritik=1) Dari 440 Kabupaten/Kota Riskesdas 2007, nilai berkisar antara: Terrendah: 0, (Pegunungan Bintang, Papua) Tertinggi: 0, (Kota Magelang, Jateng)
108
Peringkat 10 teratas IPKM 2013
/ Kabupaten / Kota IPKM 2007 IPKM 2013 1 Gianyar 0.7065 0.7352 2 Kota Denpasar 0.6796 0.6992 3 Kota Kediri 0.6373 0.6848 4 Tabanan 0.6638 0.6828 5 Kota Pekan Baru 0.5898 0.6823 6 Kota Madiun 0.6790 0.6769 7 Kota Salatiga 0.7045 0.6573 8 Kota Bukit Tinggi 0.6407 0.6572 9 Badung 0.6722 0.6546 910 Kota Magelang 0.7090 0.6524 Peringkat 10 teratas disandingkan dengan nilai IPKM tahun 2007, IPKM 2013 yang menggunakan indikator 2007 (alternatif 1). Peringkat Kota Pekan baru melonjak
109
Peringkat 10 terbawah IPKM 2013
/ Kabupaten / Kota IPKM 2007 IPKM 2013 10 Kab. Yahukimo 0.2930 0.3621 9 Kab. Deiyai . 0.3597 8 Kab. Puncak 0.3534 7 Kab. Buru Selatan 0.3473 6 Kab. Nduga 0.3363 5 Kab. Intan Jaya 0.2959 4 Kab. Mamberamo Raya 0.2939 3 Kab. Manggarai Timur 0.2901 2 Kab. Lanny Jaya 0.2801 1 Kab. Tolikara 0.3021 0.2169
110
Keberhasilan Pembangunan Kesehatan
Indikator keberhasilan dilihat salah satunya dengan perubahan IPKM Bila IPKM meningkat, pembangunan kesehatan berhasil. IPKM menurun berarti kurang berhasil. Harus dilakukan perbaikan kebijakan dan program
111
Province: Maluku DISTRICT / CITY PHDI 2007 PHDI 2013 /
MALUKU TENGGARA BARAT 0.4042 0.4907 MALUKU TENGGARA 0.5013 0.5137 MALUKU TENGAH 0.5209 0.5060 B U R U 0.3688 0.4720 KEPULAUAN ARU 0.3915 0.4261 SERAM BAGIAN BARAT 0.4328 0.4737 SERAM BAGIAN TIMUR 0.2947 0.3815 MALUKU BARAT DAYA 0.4412 BURU SELATAN 0.3393 AMBON CITY 0.6325 0.5838 TUAL CITY 0.4776
112
Kab. Pacitan Indikator IPKM 2007 IPKM 2013 IPKM 0.5909 0.5346
Peringkat Nasional 103 238 Peringkat Provinsi 22 27 Indikator sub indeks Child health 0.6950 Reproductive health 0.4803 Health Services 0.3947 Behavior 0.3996 Communicable diseases 0.7708 Non-Communicable diseases 0.5917 Environmental health 0.4099
113
Prov. Jateng: Sukoharjo vs Purbalingga
Indicators SUKOHARJO PURBALINGGA Prevalence of underweight 9.92 16.48 Prevalence of stunting 26.25 36.75 Coverage of weighing (<5 year) 87.04 82.39 Coverage of neonatal care 73.33 49.71 Coverage of complete immun. 39.90 36.10 Prevalence of obese (<5 year) 13.53 10.76 CPR – long-term contraception 13.67 18.67 Complete ANC (1-1-2) 71.71 61.63 Prevalence of CED on CBA 19.99 19.02 Coverage of SBA at health facility 97.60 81.47
114
Kesimpulan IPKM adalah indkes komposit yang terdiri dari variabel2 indikator kesehatan. IPKM merupakan eksplorasi lebih lanjut dari UHH pada IPM. IPKM dapat digunakan untuk mengetahui adanya gap masalah kesehatan masyarakat diantara kab/kota IPKM dapat digunakan untuk membuat prioritas perencanaan dan implementasi program dalam meningkatkan pembangunan kesehatan IPKM merupakan bahan untuk advokasi pada pemda dalam rangka pembangunan kesehatan.
115
Terima kasih
Presentasi serupa
© 2025 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.