Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHartono Kurnia Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
BAHAYA POTENSIAL BY : Wahyuni, S.Psi, M.Kes
2
SISTIMATIKA KEGIATAN HYGIENE PERUSAHAAN
RECOGNASI (Pengenalan) EVALUASI (Penilaian) KONTROL (Pengendalian) Terhadap FAKTOR-FAKTOR BAHAYA yang berasal dari : Pekerjaan Lingkungan Kerja
3
FAKTOR-FAKTOR BAHAYA DI TEMPAT KERJA
FISIK (Physical Hazard) KIMIA (Chemical Hazard BIOLOGIS (Biological Hazard) ERGONOMI PSIKOLOGIS (Psychological Hazard)
4
FAKTOR BAHAYA FISIK SUARA : - tuli
SUHU : – heat stroke, heat cramps, frosbite dsb RADIASI : Elektromagnetis : mempengaruhi lensa mata Radioaktif : susunan darah/syaraf; kematian jarinagn TEKANAN UDARA : Caisson’s disease PENERANGAN : kelainan pada mata dan kelelahan GETARAN : reynond’s disease (penyempitan pembuluh daraH) KELEMBABAN UDARA (baik 50 –70 %) VENTILASI : pertukaran udara
5
FAKTOR BAHAYA KIMIA mencemarkan udara :
AEROSOL : Tetes cairan/bagian padat Diameter halus Tersebar dalam jangka waktu tertentu KABUT : Tetes cairan DEBU : Bagian padat FUMES : Partikel logam ASAP : Zat arang GAS : Menempati ruang tertutup Mudah menjalar/ menyebar UAP : Berbentuk padat/cairan Mudah menyebar Mudah bercampur dengan udara sekelilingnya
6
BAHAN KIMIA BERBAHAYA I (Hazardous Chemical)
1. OXIDAZING MATERIALS : Zat dengan zat lain reaksi sangat eksothermis; Mis. : perokside 2. EXPLOSIVE MATERIALS : Zat yg apabila terkena panas, gesekan atau bantingan dapat menimbulkan ledakan; Mis. : TNT, NH4NO3, Glycerine dsb 3. CORROSIVE MATERIALS : Zat yg dapat merusak kulit Mis. : asam sulfat, asam chloride dsb. 4. HIGHLY FLAMMABLE MATERIALS : - Bahan yang Flash Point < 21* C - Flammable liquid, Flash Point 21 – 55* C Mis. : Acetone, Ethyl methyl ketone dsb
7
BAHAN KIMIA BERBAHAYA II (Hazardous Chemical)
5. TOXIC MATERIALS : Zat yg dapat menyebabkan efek serius, akut maupun khronik, bahkan kematian apabila dihirup, ditelan, atau terserap melalui kulit; Mis. : phosgen, TEL dsb. 6. RADIOACTIVE MATERIALS : Mis. : Cobalt dsb. 7. IRRITANT MATERIALS : Mengakibatkan peradangan selaput kiulit baik terjadi segera ataupun setelah berkali-kali terjadi kontak. 8. HARMFULL MATERIALS : Mengakibatkan efek kesehatan secara terbatas
8
EXPLOSIVE SUBTANCES EXPLOSION SELF COMBUSTIBLE SUBSTANCES NITRIC ESTER
IGNITION SOURCE NITRIC ESTER NITRO COMPOUND -ORGANIC PEROXIDE SPARKS, HIGH TEMPERATURE. OBJECTS, HEAT, IMPACT, FRICTION MIX OR CONTACT WITH OTHER CHEMICALS
9
FAKTOR BAHAYA BIOLOGIS
VIRUS BAKTERI JAMUR SERANGGA CACING PARASIT BINATANG BUAS DLL
10
ERGONOMI SIKAP KERJA YANG TIDAK BAIK PERALATAN YANG TIDAK SESUAI
KERJA YANG SENANTIASA DUDUK/ BERDIRI PROSES, SIKAP DAN CARA KERJA YANG MONOTON BEBAN KERJA YANG MELEBIHI KEMAMPUAN DLL.
11
PSIKOLOGIS Kerja yang Terpaksa/ Dipaksa Tidak Sesuai Kemampuan
Suasana Kerja Tidak Menyenangkan Pikiran yang Senantiasa Tertekan Hubungan Kerja yang Tidak Baik Kerja yang Tidak Sesuai dengan Keinginan dll
12
JALAN MASUK KEDALAM TUBUH MANUSIA
SALURAN PERNAPASAN SALURAN PENCERNAAN PENYERAPAN MELALUI KULIT
13
AKIBAT YANG DITIMBULKAN JIKA MASUK KEDALAM TUBUH (I)
KERACUNAN SISTEMIK : Zat beredar keseluruh tubuh dan meracuni sistem kerja organ tubuh (Benzene, Pb, Cadmium) GANGGUAN PERNAPASAN BAGIAN ATAS : Disebabkan oleh gas yang mudah larut dalam air, spt : amoniak, belerang dioksida, formaldehida, asam asetat GANGGUAN PARU-PARU : Akibat gas yang sukar larut dalam air, spt : Chlor, Nitrogen oksida ASPIKSIAN SEDERHANA : Sesak napas karena kekurangan O2 akibat adanya gas inert, spt. N2, CO2, Metan, Asetilen
14
AKIBAT YANG DITIMBULKAN JIKA MASUK KEDALAM TUBUH (II)
ASPIKSIAN KIMIA : Sesak napas akibat adanya gas beracun dalam udara; spt : CO, HCN PEMBIUSAN : Hilangnya kesadaran; spt : Chloroform, Aceton, Etanol, Toluen SENSITISASI : Kepekaan thd bagian tubuh tertentu/alergi; spt : senyawa diisosianat, epoksi, debu binatang/ tumbuh2an
15
AKIBAT YANG DITIMBULKAN JIKA MASUK KEDALAM TUBUH (III)
KANKER : Akibat masuknya zat karsinogenik kedalam tubuh; spt : poliaromatik, alfatoksin, benzene, senyawa nitrogen organik, senyawa brom dsb PNEUMOCONIOSIS : Akibat terjebaknya partikel –pertikel sperti : Silika, serabut asbes dalamparu-paru.
16
EMISSION SPREAD SOURCE WORKING AREA EFFECT ON HEALTH : - Inhalation
- ingestion - skin WORKERS
17
RECOGNASI (I) Pengenalan Kemungkinan Timbulnya Faktor-Faktor Berbahaya Dalam Lingkungan Kerja
18
RECOGNASI (II); dilakukan mell.:
Proses Produksi : Bahan baku yang dipakai Hasil antara (by product)/Produk akhir Sampah (cair, padat, asap, debu dsb) Peralatan dan mesin yang digunakan Cara kerja setiap unit produksi (manual/masinal) Pengukuran –Pengukuran Plant Survey (dengan daftar periksa) : Faktor bahaya (fisik/kimia/ergonomi) Engineering system/training program/emergency prosedure
19
RECOGNASI (III); dilakukan mell.:
5. Pendidikan dan Latihan : Orientasi pegawai baru Pendidikan, penerangan dan penyuluhan Pedoman/Manual/Prosedur K3 6.Chemical Inventory (MSDS/Label) 7. Process & Equipment Review 8. Prosedur Pemeriksaan Bahaya 9. Process Change Review Procedures
20
EVALUASI DILAKUKAN SETELAH MELAKUKAN IDENTIFIKASI/ MENEMUKAN FAKTOR BERBAHAYA (RECOGNASI) LANGKAH EVAKUASI : Mengetahui berapa besar pengaruh bahaya Jenis, jumlah : untuk dibandingkan dg.standar Mengetahui tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengendalikan bahaya
21
BATAS KETERPAAN (Exposure)
Batas konsentrasi gas/uap/aerosol dalam lingkungan kerja, tenaga kerja dapat terpapar tanpa mendapat gangguan kesehatan
22
ISTILAH BATAS KETERPAAN
Jerman, Belanda, Rusia : MAC ( Maximum Allowable Concentration) Inggris : Control Limit (batas pengendalian) USA : TLV (Threshold Limit Value) INDONESIA : NAB (Nilai Ambang Batas )
23
NILAI AMBANG BATAS (NAB) :
Batas konsentarasi suatu zat dalam udara yang boleh ada, dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi seseorang yang bekerja 8 jam/ hari selama 40 jam/minggu
24
CONTROL (Pengendalian)
Apabila hasil evaluasi menunjukkan tingkat bahaya melebihi standard yang berlaku, maka harus diambil langkah-langkah PENGENDALIAN
25
PENGENDALIAN FAKTOR BAHAYA (I)
SUBSITUSI : Mengganti proses/bahan berbahaya kepada yang sifatnya kurang/tidak berbahaya ELIMINASI : meniadakan sumber bahaya ISOLASI : menempatkan terpisah ENCLOSING : mengurung sumber bahaya VENTILASI : Umum : mengalirkan udara segar Local exhaust : menyedot sumber bahaya
26
PENGENDALIAN FAKTOR BAHAYA (II)
PENYEMPURNAAN PROSES : Mengurangi sumber bahaya dalam proses ( proses kering proses basah) PENYEMPURNAAN PRODUKSI : Mengeliminasi sumber bahaya dalam proses Mendesign proses sesuai syarat K3 HOUSE KEEPING : Kebersihan, kerapian, keteraturan dalam rumah tangga perusahaan PENGENDALIAN DEBU
27
PENGENDALIAN FAKTOR BAHAYA (III)
MAINTENANCE (Pemeliharaan) SANITASI LINGKUNGAN ; Air kotor/limbah cair/sampah rumah tangga Pemberantasan serangga & tikus Sanitasi dapur/kantin OPERATIONAL PRACTICE : Inspeksi dan analisis PENDIDIKAN DAN LATIHAN PENEMPATAN LABEL & TANDA PERINGATAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
28
PENGENDALIAN FAKTOR BAHAYA (IV)
MONITORING LINGKUNGAN KERJA : Sampling dan Analisa PENGENDALIAN SAMPAH DAN AIR BUANGAN SECARA HYGIENIC ADMINISTRATIVE CONTROL PEMERIKSAAN KESEHATAN : Awal/berkala/khusus Biological monitoring (darah/tinja/urine dsb) MANAGEMENT PROGRAM PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA
29
HIERACHI URUTAN PENGENDALIAN BAHAYA
SUBSITUSI ENGINEERING CONTROL ADMINISTRATIVE CONTROL PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT (PPE)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.