Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Hartanto Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
RUSA Rusa adalah satwa liar, yang dapat dibudidayakan, dan mempunyai potensi untuk diambil daging, kulit dan velvet (tanduk) dan untuk keperluan wisata (perburuan). Rusa dalam sistematikanya digolongkan dalam : Ordo : Artiodactila (berkuku genap) Familia : Cervidae Spesies : 1. Axis Kuhlii (Rusa Bawean) 2. Axis-axis (Rusa totol) 3. Cerfus Unicolor (Rusa sambar) 3. Muntiacus Muntjak (kijang) 4. Cerfus temurensis (Rusa Timor)
2
Habitat rusa : Habitat alami rusa adalah beberapa tipe vegetasi savana yang dimanfaatka sebagai sumber pakan dan vegetasi hutan yang tidak terlalu rapat untuk istirahat, bernaung, kawin dan menghindarkan dari predator. Hutan dan padang rumput dengan ketinggian sampai 2600 DPL , paling disukai rusa timor, sedang Rusa sambar suka pada daerah payau. Makanan pokok rusa adalah hijauan (daun-daunan dan rumput). Pada habitat alami sumber pakan rusa adalah tanaman rumput dan daun di savana. Pada penagkaran sumber hijauan berupa rumput unggul Setaria, Brachiariadecumbens), legume (turi, lamtoro), daun pisang. Kebutuhan hijauan rusa timor sekitar 5 kg.
3
Seekor rusa memerlukan energi sekitar 1900 kcal, untuk keperluan metabolisme, berlari, berjalan (1,63 km/hari), mencari makan, bermain, memamah biak. Dalam penagkaran rusa selain rumput dan daun juga dapat diberi pakan tambahan (dedak padi dan jagung).. Penyebaran rusa timor meliputi Jawa, Sulawesi, Mluku, Nusa Tenggara, dan Papua, sedang rusa sambar tersebar di Sumatera dan Kalimantan. Nilai ekonomi rusa : daging ( 3 Ringgit Malaysia/kg), velvet RM/kg, daging sapi hanya 10 RM/kg ; daging rusa berserat halus, kandungan lemak dan kholesterolnya rendah.
4
Rusa merupakan satwa liar yang produktif, dan masa reproduktif rusa 1,5-12 tahun. Rusa dapat hidup sampai 20 tahun. Berat badan anak rusa (4 bulan) yang jantan 17,35 kg dan betina 16,15 kg. Pada usia 1-2 tahun rusa sudah bereproduksi, dengan lama bunting 7,5-8,3 bulan. Secara alami anak rusa disapih umur 4 bulan, dan hanya menghasilkan satu anak. Rata-rata rusa setahun dapat beranak satu ekor. Pada penangkaran rusa, dianjurkan ratio jantan dan betina 1:4, dan penagkaran dengan sistem ranch mempunyai laju pertumbuhan 50% lebih cepat daripada sistem penagkaran skala kecil dengan sistem kandang.
5
Shelter : adalah bangunan peneduh, untuk melindungi hujan dan panas
Shelter : adalah bangunan peneduh, untuk melindungi hujan dan panas. Diperlukan pada ranch yang kurang vegetasinya. Atap dapat alang-alang,asbes, zeng. Pagar : Pagar dibuat mengelilingi ranch, dengan tinggi 2,5 m dari tanah, dan ditanam cm. Bagian atas pagardibengkokan ke dalam 0,5 m. Areal pengembangan pakan : Luas lahan yang diperlukan untuk pakan dari rusa 11 ekor, sekitar 0,3 Ha. Tempat pakan : Pakan rusa berupa hijauan segar dan konsentrat, sehingga perlu disediakan bak makan (palungan), dengan panjang 1,5-2 m, lebar 0,5 m. Tempat pakan diletakan ditengah ranch.
6
Tempat minum : Rusa memerlukan air untuk minum dan berkubang, sehingga air untuk rusa : bersih dan sering diganti. Pada musim kawin rusa jantan suka berkubang. Tempat minum dibuat dari kolam semen dengan ukuran 1 m x 0,5 m x 30 cm (minimal) dan dibenamkan dalam tanah. Jalan kontrol : selebar 2 meter disepanjang pinggir ranch untuk memeriksa dan memberi pakan. TEKNIK PEMELIHARAAN : Pengelompokan rusa : Rusa dikelompokan bersarkan ststus fisiologi jantan dan betina siap kawin, jantan baru disapih, btina baru disapih, betina bunting, betina beranak. Tujuan pengelompokan untuk memudahkan manajemen pakan, menjaga keamanan induk bunting, manajemen perkawinan, memberi kesempatan makan bagi rusa yang disapih.
7
Penyapihan rusa : dilakukan minimal 4 bulan, agar anak rusa mendapat kecukupan susu. Penyapihan sebelum 4 bulan , anak rusa perlu didot dengan susu dari luar. Setelah disapih anak rusa jantan dan betina dipelihara secara terpisah ntuk menghindari perkawinan lebih awal. Kesehatan : Kematian rusa banyak terjadi pada musim hujan, untuk anak rua (27%) dan dewasa (9%), sebagai akibat pneumonia (radang paru) akibat becek dan lembab. Pada rusa dewasa kematia n terbesar karena makanan dan stress penaganan. Penandaan (Tagging) : dilakukan sebelum anak rusa disapih. Tujuannya untuk silsilah (pedigree), identifikasi umur, pengaturan perkawinan. Tagging dilakukan dengan menggantungkan identitas dileher dengan tali tambang diameter 5 mm..
8
PENANGKARAN RUSA Lokasi : dipilih lokasi tenang, aman dari predator, tersedia air sepanjang musim, permukaan tanah tidak berbatu, terdapat lapangan rumput. Topografi rata dan bergelombang ringan, luas minimal 1 ha, tersedia pohon peneduh dan semak-semak. Model kandang : Di dalam ranch, harus terdapat tempat bernaung buatan (shelter), dengan atap . Luas ranch 1 ha dapat digunakan untuk 10 ekor rusa. Bila hijauan cukup tidak perlu diberi pakan tambahan. Pada musim kemarau dapat diberi pakan tambhan (rumput, konentrat). Dalam ranch juga disediakan yard (kandang bunting dan melahirkan, juga adaptasi). Rusa juga dapat dipelihara dengan dikandangkan (seperti model kandang kambing), satu individu memerlukan 1,5 x2 m.
9
Rusa Bawean Rusa asli Indonesia yang ditemukan di Pulau Bawean
Rusa Bawean Rusa asli Indonesia yang ditemukan di Pulau Bawean . Rusa bawean mempunyai berat 50 kg, tinggi adan cm, panjang badan cm, panjang ekor 20 cm, berwarna coklat dan keputihan di lipatan kulitnya. Mempunyai gigi taring di rahang bawahnya. Mulu sekitar mata putih terang. Rusa bawean jantan dewasa mempunyai sepasang tanduk bercabang tiga, sedang pada jantan muda belum bercabang. Ranggah mulai tumbuh pada usia 8 buln, berupa tonjolan didahi, terus memanjang dan tumbuh lengkap pada umur bulan. Selanjutnya ranggah akan tanggal, digantikan oleh sepasang ranggah baru dengan satu cabang, dan seterusnya sampaitanduk lengkap bercabang tiga pada umur 7 tahun.
10
Musim kawin rusa bawean bulan Juli-Nopember pada musim kemarau, dengan lama bunting 7-8 bulan. Anak rusa lahir pada bulan Januari-Pebruari. Pada musim kawin terjadi perebutan betina, dengan perkelahian pejantan. Bekas gosokan tanduk pada pohon merupakan petunjuk bagi rusa betina akan adanya pejantan. Kegiatan aktif rusa bawean terjadi pada malam hari. Mulai pukul samai pukul beraktivitas berjalan-jalan, aktivitasnya menurun pukul sampai pukul paagi. Pada siang hari menghabiskan waktu untuk istirahat.
11
RUSA TUTUL Tubuhnya tertutup oleh bulu berwarna coklat kemerahan dengan tutul-tutul putih. Bagian yang tidak bertutul : dagu, perut dan kaki. Moncong berwarna abu-abu. Rusa jantan mempunyai ranggah bercabang tiga, beart badan 45 kg, anjang tubuh 91 cm. Rusa tutul hidup berklompok, didalamnya terdapat rusajantan, betina dan anak-anaknya. Kelompok dipimpin oleh betina yang paling tua. Jika terdapat bahaya , perannya akan digantikan oleh pejantan yang paling kuat dalam kelompoknya. Perkawinan terjadi bulan Juni-Juli, dengan lama bunting 7-7,5 bulan, dan beranak satu kali. Terdapat di India, srilangka, Nepal. Di Indonesia : di budidaya dibeberapa Lokasi.
12
RUSA SUMBAR (Cervus unicolor) Tubuh besar dan kuat, warna bulu kecoklatan, bulu panjang dan kasar, ekor tebal dan lebar, dengan hidung berwarna gelap dan tebal. Moncong berwarna hirtam, hidup soliter, aktif pada malam hari dan tidur pada siang hari. Hidup di padang alang-alang dengan ketinggian 600 DPL. Daerah penyebaran Sumatera dan Kalimantan. Pakannya , daun, rumput. Kijang : Bertubuh kecil, kijang jantan mempunyai ranggah sedang betina tidak. Bulu tubuh pendek da mengkilat. Alis berwarna hitam. Bulu coklat. Ekor kijang berwarna coklat dan putih. Penyebaran di Sumatera, Jawa, bangka, Belitung, Bali, Riau, NTT dan Kalimantan.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.