Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Presentasi berjudul: "Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan"— Transcript presentasi:

1 Peran Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan
Warsito PWM Lampung HP/WA Pembentukan Forum Kepala Sekolah Muhammadiyah, 28 Desember 2016

2 Susunan Presentasi Profil Pendidikan Lampung Kepala Sekolah
Mutu Pendidikan Proses pembinaan mutu untuk kepala sekolah

3 Pengantar IPM Lampung 2015: 66,95 IPM Nasional 69,55
Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index): Peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per- kepala. IPM Indo di Asia: Rendah No Kota/Kab IPM 1 Metro 75,10 2 Bandar Lampung 74,81 3 Lampung Tengah 67,61 4 Pringsewu 67,55 5 Lampung Timur 67,10 6 Tulang Bawang 66,08 7 Lampung Selatan 65,22 8 Lampung Utara 65,20 9 Way Kanan 65,18 10 Lampung Barat 64,54 11 Tanggamus 63,66 12 T Bawang Barat 63,01 13 Pesawaran 62,70 14 Pesisir Barat 60,55 15 Mesuji 59,79

4 Profil Pendidikan Lampung
Kualifikasi Guru: <D4 & >D4 (SD: 22.3% & 77.7%; SMP: 17.4%&82.6%; SMA: 4.8%&95.2; SMK: 11.1%&88.9%) Akreditasi sekolah: SD 49.2%; SMP 51.1%; SMA 32%; SMK per program keahlian ??? Uji Kompetensi Guru: SD 50,23%; SMP 55,36%; SMA 60,57%; SMK 55,72% Angka Partisipasi Kasar: SD 93,1%; SMP 81,8%; SMA/SMK 55,4%

5 Kepala Sekolah Kepemimpinan : pemimpin, anggota/jama’ah, komponen lain (instrumen organisasi) TQM, memimpin: menentukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan, menciptakan dinamika organisasi yang dikehendaki agar semua orang memberikan komitmen, bekerja dengan semangat dan antusias untuk mewujudkan hal-hal yang telah ditetapkan. Leader (Pemimpin): kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability) Manajer: strategi mencapai visi Pendidik: mental-spiritual, moral, fisik, artistik Innovator: konstruktif, kreatif, delegatif, fleksibel dll

6 Sifat Pemimpin "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." [Al Ahzab: 21] Siddiq: benar Amanah: bisa dipercaya Tabligh: menyampaikan Fathonah: cerdas

7 Wujud Indikator Kepemimpinan
Proses memengaruhi atau memberi contoh dari pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi; Seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat untuk mencapai tujuan bersama; Kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi, dan mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan; Interaksi yg utuh: pemimpin, pengikut, & situasi tertentu; Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan

8 Profesional Kepala Sekolah
Sentral komunikasi informasi Bertindak dan bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan oleh bawahan. Pendelegasian tugas: keterlibatan semua komponen. Berpikir secara analitik dan konsepsional secara integral. Seorang mediator atau juru penengah.

9 Profesional Kepala Sekolah
Kemampuan politis dan diplomat: pendekatan persuasi dan kesepakatan (compromise), wakil resmi dari sekolah yang dipimpinnya. Mengambil keputusan-keputusan sulit. Memahami dan mengetahui perannya sebagai manajer: (a)Peranan hubungan antar perseorangan; (b) Peranan informasional; (c) Sebagai pengambil keputusan.

10 Pendidikan di Muhammadiyah
Muhammadiyah: dakwah amar ma’arif nahi munkar; AUM = alat dakwah dan bukan tujuan utama Pendidikan: salah satu pilar dakwah yang tertua selain kesehatan, dan ekonomi Sudah memiliki brand scr fundamental/aqidah pemahamannya: al Islam & kemuhammadiyahan

11 Pengantar Mutu Pendidikan
Lembaga pendidikan: lembaga unik (sosial/non profit atau bisnis/profit) Pengelola: yayasan sosial vs yayasan pribadi Evaluasi diri merupakan proses internal yang bila dilakukan de-ngan baik dan ditindaklanjuti dengan sesuai merupakan bagian dari jaminan mutu internal. Akreditasi adalah bagian dari jaminan mutu eksternal yang bila bisa berjalan sinergis dengan evaluasi diri akan menun-jang pemeliharaan peningkatan mutu sekolah, baik institusinya maupun program studinya.

12 Penjaminan mutu pendidikan?
Permendiknas 63/’09 pasal - 1-2 kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah daerah, Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Penjaminan Mutu Pendidikan : Serangkaian proses dan sistem yang saling terkait untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data mengenai kinerja dan mutu pendidik, tenaga kependidikan, dan lembaga.

13 Siklus p-d-c-a

14 Mutu Pendidikan Mutu Pendidikan: Indikator utama keberhasilan Kepala Sekolah sbg Top Leader Mutu Pendidikan: input, proses, output (kriteria dan standar yang terukur) Input pendidikan: segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Proses pendidikan: berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain dengan mengintegrasikan input sekolah sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik. Output pendidikan: merupakan kinerja sekolah yang dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, dan moral kerjanya.

15 Komponen dalam Peningkatan Mutu
Input : Kebijakan mutu Kesiapan sumberdaya Target / visi yang jelas Fokus pada pelanggan: siswa & stakeholders Manajemen: sistem yang jelas

16 Komponen dalam Peningkatan Mutu
Proses efektivitias PBM Praktik pemimpin yang baik Pengelolaan sumber daya yang efektif Budaya mutu Teamwork kompak: pemimpin, SDM, TPMS terkait mutu Independensi sekolah thd mutu Keterbukaan dan Partisipasi stakeholders Self assessment and continues improvement

17 Komponen dalam Peningkatan Mutu
Output Target luaran yang jelas Pemahaman target oleh seluruh yang terlibat

18 Faktor Kegagalan Mutu Kepemimpinan kepala sekolah;
Partisipasi dan rasa tanggung jawab SDM; Proses belajar-mengajar tidak efektif; Tidak ada pengembangan SDM; Kurikulum tidak relevan; Visi dan misi tidak jelas; Iklim sekolah tidak kondusif; Penilaian diri terhadap kekuatan & kelemahan tidak ada; Komunikasi internal maupun eksternal (stakeholders) kurang; .

19 Terima kasih, dan Semoga Bermanfaat