Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehFarida Makmur Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Pertemuan 7 Biaya Aktivitas (ABC System)
2
Biaya Aktivitas Penentuan harga pokok produksi konvensional :
Full costing Variable costing Activity Based Costing (ABC) adalah metode penentuan harga pokok produksi yang lebih maju Komponen Biaya : Biaya langsung Biaya tidak langsung Fixed cost, variable cost, and mixed cost Controllable and uncontrollable cost Differential, sunk and relevant cost
3
Biaya Aktivitas Biaya per Unit
Adalah total biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Contoh : jika sebuah perusahaan konstruksi membangun 100 rumah dengan ukuran serta kualitas yang sama dengan total biaya untuk rumah-rumah tersebut adalah $6 juta, maka biaya setiap rumah adalah $ ($6 juta/100). Konsep ini kelihatan mudah akan tetapi dalam praktik sesungguhnya dapat menjadi lebih rumit. Mengapa?
4
Biaya Aktivitas Pertama, apa yang dimaksud dengan “totol biaya” Apakah hanya terdiri dari biaya produksi atau biaya produksi ditambah biaya pemasaran atau semua biaya organisasi. Jumlah dari bahan baku langsung , tenaga kerja langsung dan overhaed produksi dilihat dari konsep tradisional Kedua, Bagaiaman kita mengukur biaya yang dibebankan. Apakah kita menggunakan biaya aktual atau yang diperkirakan. Penentuan jumlah dolar dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhaed yang digunakan pada produksi. Nilai biayanya dapat berupa biaya aktual yang dibebankan pada input produksi, atau dapat pula angka perkiraan. Ketiga, bagaimana kita menetapkan biaya atas produk. Proses menghubungkan biaya setelah diukur dengan unit yang diproduksi disebut pembebanan biaya.
5
Biaya Aktivitas Dalam pendekatan activity-based costing total biaya produksi mencakup total biaya desain dan pengembangan produk (seperti biaya desain, biaya pengujian produk), biaya produksi (facility sustaining activity cost + product sustaining activity cost + batch-related activity cost + unit- level activity cost) ditambah dengan biaya dukungan logistik (biaya iklan, biaya distribusi, biaya garansi produk). Dalam merancang sistem ABC kegiatan untuk memproduksi dan menjual untuk suatu perusahaan yang menghasilkan berbagai macam produk dapat digolongkan ke dalam 4 kelompok besar sebagai berikut : 1.Unit-Level Activity Cost, biaya ini dipengaruhi besar kecilnya jum1.lah unit produk yang dihasilkan. Biaya ini dibebankan kepada pruduk berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan.
6
Biaya Aktivitas 2. Batch- Related Activity Cost, biaya ini berhubungan dengan jumlah batch (kelompok jenis) produk yang diproduksi. Biaya setup yang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan mesin dan ekuipmen sebelum suatu order produksi diproses. Besar kecilnya biaya ini tergantung dari frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order produksi. 3. Product-sustaining Activity Cost. Biaya ini berhungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan. Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit produk yang diproduksi dan jumlah batch produksi yang dilaksanakan oleh divisi penjual. Misalnya biaya desain produk, desain proses pengelolaan produk, pengujian produk. Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan taksiran jumlah unit produk tertentu yang akan dihasilkan selama umur produk tesebut
7
Biaya Aktivitas 4. facility-Sustaining Activity Cost, biaya ini berhubu- ngan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang dimiliki oleh entitas. Biaya depresiasi dan amortisasi, biaya asuransi, biaya gaji karyawan kunci entitas adalah contohnya. Biaya ini dibebankan kepada produk atas dasar taksiran unit produk yang dihasilkan pada kapasitas normal divisi penjual. Metode Biaya Aktivitas Suatu metode pembebanan biaya yang pada dasarnya melacak atau membebankan biaya pada setiap kegiatan yang dilakukan.
8
Biaya Aktivitas Kegiatan Umum (Overhead Activities), pada tahap ini biaya umum dilacak atas dasar kegiatan yang dilakukan seperti penggunaan mesin, pengawasan mutu dan persiapan produksi. Tahap selanjutnya biaya-biaya tersebut dibebankan pada barang jadi atas dasar banyaknya kegiatan yang diperlukan oleh masing-masing produk yang dihasilkan, seperti persiapan produksi Pemicu Biaya (Cost Drivers), untuk menerapkan metode ini setiap kegiatan harus dianalisis untuk menentukan bagaimana biaya atas kegiatan tersebut timbul atau biasa disebut sebagai melakukan identifikasi pemicu biaya.
9
Biaya Aktivitas 3. Pusat Biaya Atau Aktivitas, untuk setiap kegiatan digunakan pemicu biaya yang berbeda-beda. Dalam praktek kebanyakan perusahaan melakukan banyak sekali kegiatan umum sehingga sangat sulit jika biaya umum dilacak berdasarkan masing-masing kegiatan. Kegiatan dapat kelompokkan ke dalam pusat biaya atau pusat aktivitas dan setiap pusat biaya dapat dibebankan dengan menggunakan suatu pemicu biaya primer yang berkaitan langsung dengan biaya dalam pusat biaya tersebut.
10
Biaya Aktivitas Prosedur Penerapan Biaya Aktivitas :
Mengumpulkan jumlah biaya untuk setiap jenis biaya (sumber daya) yang dihasilkan dari sistem akuntansi tradisionil misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya pemeliharaan, biaya depresiasi dan biaya listrik. Mengidentifakasi pemicu biaya sumber daya (cost driver) yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah biaya misalnya jam kerja langsung, jam mesin, harga bahan baku, jumlah produk yang dipesan Menetapkan tarif per pemicu sumber daya, yaitu jumlah biaya pada point 1 dibagi cost driver pada point 2.
11
Biaya Aktivitas 4. Mengindetifikasi setiap aktivitas, misalnya aktivitas pembangkit tenaga listrik, pengendali mutu, persiapan produksi, pergudangan dan perakitan. 5. Mengidentifikasi pemicu aktivitas, yaitu faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah frekuensi dan kebutuhan akan aktivitas oleh obyek biaya, misalnya kwh, jam mesin, jumlah inspeksi, unit produk yang dihasilkan. 6. Penetapan biaya per aktivitas, yaitu jumlah nilai dari setiap aktivitas dikali tarif per pemicu sumber daya. 7.Mengindetifikasi obyek biaya. Obyek biaya bisa berupa produk, jasa atau pelanggan. 8. Menetapkan tarif per pemicu aktivitas. 9. Penetapan harga pokok obyek biaya (produk, jasa atau pelanggan)
12
Biaya Aktivitas Contoh :
PT. Gian memproduksi dua macam produk, yaitu Produk A dan B. jumlah produksi selama satu tahun untuk produk A sebanyak kg dan produk B sebanyak kg. untuk menghasilkan kedua jenis produk tersebut dikeluarkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung per unit pruduk berupa : Jenis Biaya Pemicu Biaya Produk A Produk B Bahan baku Kg hasil Rp Rp Tenaga kerja langsung JKL Setiap satu kg produk yang dihasilkan membutuhkan 5 JKL. sedangkan besarnya biaya umum pabrik untuk menghasilkan produk tersebut adalah sebagai berikut :
13
Biaya Aktivitas Jenis Biaya Pmc Biaya Jmh Pmc Biaya Jumlah Biaya By bahan pelng Kg bahan Rp By Tng tdk Lnsg JTKTL By Depresiasi Pbk JM Jumlah pemicu biaya untuk setiap aktivitas adalah sebagai berikut : Jenis Aktivitas Kg bahan JTKTL Jam Mesin Pembkt Tng Listrik Pemeliharaan Penegendalian Mutu Set – up
14
Biaya Aktivitas Adapun jumlah pemicu aktivitas untuk setiap produk adalah sebagai berikut : Jenis Aktivitas Pmc Aktvts Produk A Produk B Jumlah Pembkt Tng Ltrk Kwh Pemeliharaan JM Pengendalian Mt Jlh. Insp Set – up Jlh. Insp Berdasarkan data tersebut di atas besarnya harga pokok produk dengan menggunakan metode ABC dapat dihitung dengan menerapkan kesembilan prosudur sistem ABC, yaitu :
15
Biaya Aktivitas Menghitung jumlah dan jenis biaya :
Biaya bahan : Produk A = Rp Produk B = Rp Biaya Tenaga kerja langsung : Produk A = Rp Produk B = Rp Biaya bahan penolong Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya depresiasi pabrik Jumlah biaya produksi Rp
16
Biaya Aktivitas 2. Mengindetifikasi pemicu biaya sumber daya (cost driver) Jeni Biaya Pemicu sumber daya Biaya bahan baku Kg hasil Biaya tenaga kerja langsung JKL Biaya bahan penolong Kg bahan Biaya tenaga kerja tdk langsung JKTL Biaya depresiasi pabrik Jam Mesin 3. Menetapakan tarif per pemicu sumber daya Jenis Biaya Jml Biaya Jml Pemicu Tarif /pemicu SD Biaya bahan A Rp Biaya bahan B By Tg langsung By bhn Penolong by TK tdk langsun by depr. Pabrik
17
Biaya Aktivitas 4. Mengidentifikasi jenis aktivitas, yaitu : a. Pembangkit tenaga listrik (PTL) b. Pemeliharaan c. Pengendalian Mutu d. Set – up (persiapan produksi) 5. Mengidentifikasi pemicu aktivitas, yaitu: Jenis Aktivitas Pemicu Aktivitas Pembangkit tenaga listrik Kwh Pemeliharaan Jam Mesin (JM) Pengendalian Mutu Jml Inspeksi (JI) Set – up Jml persiapan (JP)
18
Biaya Aktivitas 6. Menetapkan biaya per aktivitas = Tarif Pemicu SD x pemicu biaya setiap aktivitas, yaitu : Jenis Biaya Jenis Aktivitas (Juta rupiah) PTL Pemlhraan Peng. Mutu Set-up Bhn Penolong TK tdk langsung Depr. Pabrik Biaya per aktivits Mengidentifikasi obyek biaya, yaitu produk A dan B 8. Menetapkan tari per micu aktivitas yaitu : - PTL = ,- : = Rp 1.206/Kwh - Pemeliharaan = ,- : JM = Rp /JM - Peng. Mutu = ,- : 500 JI = Rp /JI - Set – up = ,- : 200 JP = Rp /JP
19
Biaya Aktivitas 9. Menetapkan harga pokok per obyek biaya, yaitu : Jenis Biaya/aktivitas Produk A Produk B (40.000kg) (60.000kg) By bhn Langsung Rp Rp By TK langsung PTL : Kwh x Rp Kwh x Rp Pemeliharaan : JM x Rp JM x Rp Pengendalian Mutu : JI x Rp JI x Rp Set – up : - 50 JP x Rp JP x Rp Jumlah harga pokok produk Rp ,- Rp Harga pokok per Kg Rp ,25 Rp ,50
20
Biaya Aktivitas Jika PT. Gian menggunakan metode pembebanan biaya umum pabrik (biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tdk langsung, dan biaya depresiasi pabrik) berdasarkan akuntansi biaya tradisionil, yaitu jam kerja langsung adalah sebagai berikut : Tarif BUP/JKL = Rp / = Rp 7.200/JKL ( = kg kg x 5) Jenis Biaya Produk A Produk B By bahan baku Rp Rp By tenaga kerja lngs By Umum Pabrik HPP per Kg Jml harga Pkk Produk = JKL x 5 JKL = JKL x 5 JKL
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.