Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Syllabus Kuliah PERPETAAN (2009)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Syllabus Kuliah PERPETAAN (2009)"— Transcript presentasi:

1 Syllabus Kuliah PERPETAAN (2009)
Disiapkan Oleh Drs. Suprajaka, MTP Taufik Hidayatullah, S.Si JURUSAN PLANOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA

2 Sessi 2 PRINSIP DASAR PEMETAAN

3 PETA DAN PERENCANAAN RUANG
Pengetahuan perpetaan ini sangat penting untuk menunjang proses perencanan kewilayahan. Hal ini penting mengingat proses perencanaan kewilayahan selalu berhubungan dengan peta. Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran ini adalah untuk meningkatkan kopentensi sumberdaya manusia dalam melaksanakan pekerjaan proses perencanaan kewilayahan dengan cara memanfaatkan peta sebagai pendukung utama. Selain itu mahasiswa juga dibekali dengan kaidah-kaidah ilmu perpetaan/kartografi yang sangat berguna sebagai dasar untuk memahami dan mengkesplorasi data dan informasi yang terkandung dalam peta dasar (peta rupabumi, peta topografi, peta batimetri) serta peta tematik lainnya. Dari sisi kentrampilan setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa harus dapat membuat peta kerja dan beberapa peta tematik sebagai bahan praktikum dalam rangka untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan sehingga mempunyai sikap mandiri dan professional

4

5 Defisi Peta Peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh muka bumi, baik yang diatas maupun yang berada di bawah permukaan bumi dan disajikan pada suatu bidang datar dengan skala dan proyeksi tertentu (bidang matematis).

6 JENIS PETA 1. Peta Rupabumi (Peta Topografi) 2. Peta Tematik
Beberapa jenis peta secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) yaitu: 1. Peta Rupabumi (Peta Topografi) Peta yang menyajikan sebagian unsur-unsur buatan manusia (kota, jalan, struktur bangunan lain) serta unsur alam (sungai, danau, gunung dsb.) pada bidang datar dengan skala dan proyeksi tertentu. 2. Peta Tematik Peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) dengan menggunakan peta rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya. 3. Peta Navigasi (Chart) Merupakan bagian dari peta tematik dan lebih bersifat khusus hanya menyajikan tema navigasi baik laut maupun udara. Peta navigasi ini juga mempergunakan peta rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk menyajikan unsur-unsur navigasinya.

7 PETA CITRA peta foto/citra, seperti diketahui dengan adanya kemajuan pemetaan melalui wahana baik foto maupun satelit secara pesat saat ini, maka detail pada peta citra yang dipakai sebagai muka peta, akan menyajikan detail secara lengkap dari unsur alam maupun unsur buatan manusia. Setelah diberi tambahan keterangan anotasi dan lainnya, maka peta foto citra dapat dikategorikan sebagai peta rupabumi.

8 PETA RUPABUMI Peta rupabumi diproduksi berdasarkan pada informasi yang diperolah pada satu waktu tertentu, dan dari waktu ke waktu informasi tersebut dapat berbeda. Oleh karena itu, peta rupabumi yang dipublikasi harus mencantumkan tahun perolehan data dan tahun penerbitan. Badan pembuat peta rupabumi di Indonesia, dalam hal ini terkait juga dengan penyediaan peta dasar nasional adalah Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL).

9 Membaca Peta Membaca peta sebenarnya merupakan suatu kegiatan yang sangat luas cakupannya. Hal ini merupakan tahap awal dalam menggunakan peta. Tidak hanya mencakup kemampuan untuk menginterpretasikan simbol-simbol pada peta dan memahami informasi yang diberikan melalui bentuk tulisan dan gambar (informasi tepi peta), tetapi juga pemahaman sepenuhnya terhadap keadaan lapangan yang digambarkan.

10 Informasi TEPI

11 INFORMASI TEPI Sebelum menggunakan peta yang diketahui jenisnya, maka yang pertama perlu diperhatikan adalah informasi yang ada pada bagian tepi, yaitu daerah kertas yang ada di sekeliling peta.

12 IFORMASI TEPI Tata Letak Tepi
Pada peta-peta rupabumi Indonesia yang diproduksi oleh BAKOSURTANAL, tata letak informasi tepi telah dibakukan agar para pengguna akan terbiasa (familiar). Walaupun demikian tidak atau belum semua peta-peta yang diproduksi di Indonesia sudah sesuai dengan pembakuan ini.

13 TATA LETAK Komposisi Peta Rupabumi Judul Peta Skala Angka
Nomor Lembar Peta Seri Daerah Yang dicakup Edisi (tahun) petunjuk tata letak peta Keterangan Proyeksi Peta Pengarang/Penerbit Petunjuk Orientasi Utara Skala Grafis Pembagian Daerah Administrasi Petunjuk Pembacaan Koordinat Geografis Grid Lintang Grid Bujur

14 Identifikasi Peta Elemen-elemen pokok untuk mengidentifikasi suatu peta adalah : Nomor Seri Peta Nomor Lembar (atau judul, jika tidak ada nomor) Keterangan Edisi Peta rupabumi Indonesia, elemen-elemen tersebut muncul bersama-sama dalam satu bagian dengan judul lembar peta. Nomor seri peta merupakan identitas untuk daerah dan skala peta. Pada peta rupabumi nomor seri menjadi satu fungsi dengan nomor lembar. Nomor edisi merupakan nomor identitas kemutakhiran dari informasi yang disajikan pada peta. Nomor edisi makin bertambah pada setiap revisi, misalnya: edisi 3 lebih mutakhir daripada edisi 2.

15 Judul Peta, Skala, Nomor Lembar, Edisi dan Nama Daerah
Bila memesan sebuah peta, maka perlu menyebutkan nomor seri dan atau nomor lembar. Jika nomor seri tidak diketahui, maka perlu disebutkan liputan daerah dan skalanya.

16 Indeks Lemba Peta Sebuah diagram yang menunjukkan posisi dari lembar peta terhadap lembar-lembar yang bersebelahan diletakkan di bagian atas kanan di bawah kelompok judul, dan disertai dengan judul dari lembar-lembar yang bersebelahan disertai penebalan bagian diagram yang menunjukkan lembar peta yang disajikan ini. Dengan diagram ini sangat mudah untuk menentukan nomor lembar-lembar lain di sekitarnya. Pada peta rupabumi, indeks lembar peta disebut dengan petunjuk letak peta berdampingan dengan diagram lokasi.

17 Indeks lembar peta dan diagram lokasi

18 Legenda atau Keterangan
Suatu daftar atau tabel yang menunjukkan tanda-tanda atau simbol-simbol konvensional yang digunakan pada peta disertai warna dan deskripsinya disajikan di sebelah kanan tengah dari peta. Daftar ini lazim disebut dengan keterangan atau legenda

19 Skala Terdapat dua tipe skala, yaitu skala numerik dan skala grafis. Skala numerik adalah skala yang dinyatakan dengan angka, misalnya 1:25.000, diletakkan secara jelas di bagian kanan atas dari peta dan juga di bagian tengah bawah, biasanya di atas skala grafis. Skala grafis diletakkan di bagian tengah bawah dan umumnya dinyatakan dalam kilometer.

20 Petunjuk Pembacaan Grid dan Gratikul
Petunjuk pembacaan grid dan gratikul ini berada dalam dua panel yang diletakkan di sebelah kanan bawah, dan diberi warna yang sama dengan warna grid dan gratikul pada peta (warna hitam untuk grid dan biru untuk gratikul)

21 Unit Tinggi Masing-masing peta harus memuat pada posisi yang nyata, juga di atas skala grafis, suatu pernyataan “satuan tinggi dalam meter”

22 Interval atau Selang Kontur
Pernyataan “selang kontur : …….. meter” juga diletakkan di atas skala grafis.

23 Informasi Tentang Utara Sebenarnya, Utara Grid dan Utara Magnetik
Setiap peta mempunyai informasi yang perlu untuk menentukan arah sebenarnya, arah grid dan arah magnetik atas garis manapun pada peta. Informasi ini diberikan dalam bentuk diagram dengan catatan penjelasan. Diagram ini diletakkan di bagian paling kiri bawah.

24 Glosari Seringkali pada peta-peta disajikan glosari dari istilah-istilah atau nama-nama geografi dan singkatannya yang digunakan di peta, dengan terjemahannya jika perlu. Glosari tersebut diletakkan di bagian bawah, sebelah kanan dari skala grafis.

25 Informasi KHUSUS

26 Informasi Teknis Tentang Grid, Proyeksi, Datum Geodesi dan Tinggi geografis DAN utm
Informasi tentang grid diberikan dan diwujudkan dalam garis-garis panjang (penuh) dan garis-garis tanda pendek (garis titik) di tepi dan angka-angka. Proyeksi, sferoid, datum, titik awal dan angka koordinat diberikan pada masing-masing grid dengan warna yang sama dengan warna grid (warna hitam). Informasi ini diletakkan di bagian kanan atas di bawah petunjuk letak peta dan diagram lokasi.

27 Informasi Tentang Revisi Peta dan Reliabilitas
Catatan riwayat diletakkan pada sebelah kanan di bawah daftar keterangan (legenda) untuk menerangkan tentang data atau sumber untuk penyusunan peta, beserta tanggal kompilasinya. Jika peta telah direvisi, maka perlu juga dinyatakan tentang tanggal revisi dan sumber data revisi. Jika peta telah dikompilasi dari berbagai sumber, maka perlu dicantumkan suatu diagram kompilasi yang diletakkan di tepi bawah untuk menunjukkan luas liputan masing-masing sumber data pada lembar tersebut. Pada beberapa peta, suatu diagram reliabilitas mungkin juga perlu dicantumkan untuk memberikan indikasi tingkat reliabilitas dari bagian-bagian (porsi) pada peta. Diagram semacam ini baru diberikan jika reliabilitasnya di bawah standar yang normal pada skala yang bersangkutan atau pada bagian daerah tersebut.

28 Informasi riwayat peta

29 Koordinat Geografis pada Sudut-sudut Peta
Pada sudut-sudut peta, koordinat geografi ini ditunjukkan dalam derajat, menit dan detik, berwarna biru, hingga pada tingkat ketelitian yang sesuai (tidak lebih teliti daripada 10 meter) dengan referensi datum geodesi

30 Koordinat geografis dan koordinat UTM

31 Petunjuk pembacaan koordinat UTM


Download ppt "Syllabus Kuliah PERPETAAN (2009)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google