Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRatna Susanto Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
PENDEKATAN STRUKTURALISME GENETIK DARI GOLDMANN
Pendekatan strukturalisme genetik ini dikembangkan oleh Goldmann. Ia dikatakan pra-Marxist, bukan komunis karena menggunakan dimensi sejarah, yang menyebabkan ia berbeda dari pendekatan struktural yang biasa dikenal (Goldmann, 1969:14-15; Swingewood, 1972a:62). Pendekatan ini juga menggunakan konsep dialektik (Swingewood, 1972a:63) dan berasal dari sumber yang sama, Hegel dan Engel, sehingga ia juga disebut sebagai neo-Hegelian (Eagleton, 32). Goldmann mendasarkan teorinya kepada Lukacs sebelum Lukacs menjadi komunis, tetapi sekarang dia telah dikutuk oleh komunis (G. Steiner, 1969:280, Swingewood, 1972a:63).
2
Pendekatan ini berbeda dari pendekatan Marxisme karena sifatnya yang dialektik, sedangkan Marxisme cenderung pada pendekatan secara positif. Jadi, ia bersifat struktural (Swingewood, 1972a:57, 58) karena ia menggunakan prinsip struktural (Caute, 195; Swingewood, 1972a:63) yang dihindarkan oleh pendekatan Marxisme (Caute, 153; Eagle, 20-24). Prinsip ini yang menyebabkan pendekatan ini disaring bahannya, hanya mengambil karya yang kuat, yang mempunyai kesatuan (unity) di samping keragaman (complexity). Pendekatan ini juga tidak melihat pandangan Marxisme sebagai ideologi (politik), tetapi hanya metode kerja. Setidak-tidaknya hanya dilihat sebagai falsafah, sehingga Goldmann juga menggabungkan falsafah existensialisme dan Marxisme (H. Levin, 1965:149; Lowenthal, 1967:104). Dengan begitu, pendekatan ini adalah pendekatan non-Marxist, seperti yang dilihat oleh Swingewood.
3
Goldmann mambatasi penelitiannya pada novel yang dikatakannya mempunyai pahlawan yang bermasalah (problematic hero) yang berhadapan dengan kondisi sosial yang memburuk (degraded) dan berusaha mendapatkan nilai yang sahih (authentic value) (Goldmann, 1975:1-2) dan novel cukup luas untuk penelitian sosiologi sastra (G.N. Pospelov, 1967, 1967:543). Goldmann juga beranggapan bahwa seseorang (individu) tidak mungkin mempunyai pandangan dunianya (world view) sendiri. Dia menyuarakan pandangan dunia suatu kelompok sosial, transindividual subject. Pandangan ini bukan realitas. Ia hanya dapat dinyatakan dalam bentuk lahirnya oleh seseorang dengan membawanya ke tingkat kepaduan yang tinggi dalam bentuk ciptaan yang imaginatif atau pikiran yang konseptual (Goldmann, 1967a: 495ff; Caute, 196).
4
METODE KERJA GOLDMANN DAPAT DIRUMUSKAN SEBAGAI BERIKUT:
Penelitian dilakukan terhadap satu novel yang dilihat sebagai suatu kesatuan, tanpa tokok tambah di dalamnya (Goldmann, 1967a:496). Apabila seorang menulis lebih dari satu novel, dan dihubungkan dengan perbedaan masa, akan memperlihatkan satu perkembangan (Goldmann, 1975; 160), seperti yang diperlihatkannya dalam karya-karya Andre Malraux (Goldmann, 1975: ). Novel yang dianalisis hanya novel yang mempunyai nilai sastra, yang biasanya mengandung ketegangan (tension) antara keragaman dan kesatuan yang menjalin keragaman ini ke dalam suatu keseluruhan yang padat (a coherent whole) (Goldmann, 1967a:514).
5
Oleh karena itu, ia bekerja dengan cara berikut.
Seorang mesti memulakan dengan hipotesis yang menyeluruh (overall hypothesis) tentang hubungan antara unsur-unsur dan keseluruhan sebuah novel (1967a: ; 1975:19). Hipotesis ini diperiksa berdasarkan keadaan dalam novel yang diteliti, sehingga dapat ditemui suatu model yang mungkin berbeda dari hipotesis awal (1967a:513). Sesudah mendapatkan kesatuan (unity) dari keragaman sebuah novel, baru mungkin dibuat hubungan dengan latar belakang sosial. Sifat hubungan itu ialah: Yang berhubungan dengan latar belakang sosial hanyalah unsur kesatuan, bukan unsur keragaman Latar belakang ini ialah pandangan dunia suatu kelompok sosial, yang dilahirkan oleh seorang penulis, sehingga ia dapat dikonkritkan.
6
Dengan begitu, hakikat struktural pada pendekatan Goldmann terletak pada dua hal. Pertama, cara penelitian novel itu sendiri. Kedua, penghubungannya dengan sosiobudaya. Ini sesuai dengan pengertian ‘hubungan’ (relationship) yang begitu penting pada pendekatan strukturalisme (T. Hawkes, 1978:58; M. Maren-Grise-bach, 1970:103). Sebuah novel mesti diteliti struktur ceritanya, untuk membuktikan jaringan bagian-bagiannya, sehingga terjadi keseluruhan yang padu (Goldmann, 1967a:496). Goldmann menolak penelitian isi (contents) karya sastra karena akan menghasilkan produk yang tidak utuh; akan menghasilkan sebuah karya tanpa nilai sastra, dan tidak menghasilkan karya besar (Goldmann, 1975:159).
7
Yang berhubungan dengan sosiobudaya hanya unsur kesatuan novel, bukan setiap unsurnya. Ia tidak berhubungan dengan kesadaran kolektif, tetapi dengan struktur mental yang merupakan suatu pandangan dunia (Goldmann, 1975:9, ). Kesadaran kolektif dapat dilihat dengan cepat (1975:159), sedangkan struktur mental atau pandangan dunia merupakan kesadaran suatu kelompok, realitas dinamik yang mengarah kepada suatu hal (1975:9) sehingga ia berada di luar kesadaran kolektif (yang konvensional) (1975:11).
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.