Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSudomo Tedja Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
MASALAH DAN ISUE-ISUE PEMBANGUNAN PERTANIAN (1)
PERTEMUAN 9 MASALAH DAN ISUE-ISUE PEMBANGUNAN PERTANIAN (1) Team pengajar Pembangunan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
2
POKOK BAHASAN Konsekuensi Pembangunan Pertanian
1 Pembangunan Pertanian & Kesempatan Kerja 2 Dualisme Pembangunan 3 Lingkaran Kemiskinan 4 Involusi Pertanian 5
3
KONSEKUENSI PEMBANGUNAN PERTANIAN
Modernisasi & Efisiensi Perubahan Stuktur Sosial Masyarakat (Terutama Perubahan Struktur Pemilikan Lahan) Petani Lap Atas Mampu mengakses SD Lahan, Kapital, merespon teknologi & pasar dengan baik Petani Lap Bawah Relatif miskin dari segi lahan & kapital, tetapi hanya memiliki faktor produksi tenaker Pertumbuhan Populasi (angkatan Kerja & migrasi) & perkembangan teknologi turut memacu hub kerja yang tidak seimbang
4
PEMBANGUNAN PERTANIAN & KESEMPATAN KERJA
Beberapa faktor yang mempengaruhi peluang untuk mengisi kesempatan kerja pada usahatani antara lain: Perubahan teknologi yang mempengaruhi perubahan intensitas tanam, perubahan pranata sosial dan kelembagaan yang ada di pedesaan Kondisi agroekosistem yang dapat memberikan perbedaan penyerapan tenagakerja dan produktivitas tenaga kerja maupun pengalihan tenaga ke sektor lain di luar pertanian; Peranan ekonomi wilayah, yang terkait dengan aksesbilitas wilayah, yang pada gilirannya mendorong penduduk untuk melakukan migrasi ke luar desa untuk mengisi kesempatan kerja yang ada; Pemilikan modal, terutama aset lahan yang mampu menyerap tenaga kerja sampai batas maksimal antara besarnya luas lahan dan tekanan jumlah penduduk; Tingkat keterampilan dan kemampuan yang berkaitan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh penduduk
5
DUALISME PEMBANGUNAN Berdasarkan Teori yang dikeluarkan oleh H.J. Boeke: Dualisme ekonomi. Teori ini kurang lebih mengatakan bahwa pada masyarakat Timur yang sudah mulai dimasuki sistem perokonomian kapitalis Barat akan terjadi dua sistem ekonomi yang sangat bertolak belakang yang berkerja pada waktu dan tempat yang sama. Dua sistem ekonomi itu adalah ekonomi kapitalistik Barat yang mengklaim bertumpu pada rasionalitas dan sistem ekonomi tradisional ala masyarakat Timur yang dianggap irasional dan tidak mengedepankan perolehan keuntungan. Teori dualisme yang dipakai untuk menganalisis keadaan ekonomi masyarakat Jawa masa kolonial berpangkal pada deskripsi mengenai perbandingan kehidupan petani di Jawa dengan kehidupan perekonomian modern yang kapitalistik baik di Jawa sendiri dan perekonomian modern di negara-negara maju.
6
>< DUALISME PEMBANGUNAN Masy Tradisional Masy Kapitalistik
menomorsatukan kepentingan pribadi dalam perdagangan dan industri modal sebagai basis keuntungan sebagai tujuan utama menonjolnya sifat komunalisme originalitas produksi dalam dan untuk keluarga sendiri produksi serta konsumsi merupakan unit dasar dari keluarga bersama ><
7
>< DUALISME EKONOMI Perkebunan Besar Pertanian Rakyat Bisnis
Komersial Efisien Skala Ekonomi Besar Way of Life (Tradisional) Subsisten In Efisien Skala Ekonomi Sempit >< Komoditi Ekspor Komoditi Pangan
8
Mayoritas Masy Pedesaan Yang Miskin
World Market Urban Modern Rural Enclave Hub yang timpang Urban Modern Mayoritas Masy Pedesaan Yang Miskin Migrasi Wilayah Urban Wilayah Rural
9
LINGKARAN KEMISKINAN
11
INVOLUSI PERTANIAN Clifford Geertz menggunakan istilah ”involusi pertanian” untuk menggambarkan kemandekan/kemacetan pertanian di Jawa awal tahun 1960-an secara struktural Pendekatan Istilah Antropologi : Suatu keadaan yang dicirikan dengan adanya kemandekan atau kemacetan pola pertanian yang ditunjukkan oleh tidak adanya kemajuan yang hakiki tidak ada kemajuan berarti untuk memperbaiki pola kehidupan Clifford Geertz
12
Self Defeating Mechanism
INVOLUSI PERTANIAN Produktivitas UT (sawah) rendah Tenaga Kerja Tingkat upah rendah Lahan UT sempit Kemiskinan Bersama Konsekuensi logis dari involusi UT : dengan tingkat produktivitas rendah mendorong pembagian rezeki kepada pembagian tingkat nafkah yang rendah bagi semua Self Defeating Mechanism Mekanisme kalahkan diri : terima nasib
13
PENYEBAB INVOLUSI Elit Politik (Lap Atas) Penjajahan Belanda
Masy Tradisional (Lap Bawah) Masyarakat desa jawa telah menjadi miskin oleh penjajahan, oleh karena itu statis : ciri lapisan bawah
14
PENYEBAB INVOLUSI Ciri khas involusi : “Tumbuh ke dalam” dan bukan berkembang untuk mengubah diri Sistem ekologi pertanian pandangan Geertz : Pola sawah : Padi - food crop Pola darat : perkebunan – cash crop Hipotesis Geertz Penduduk lebih berkonsentrasi pada daerah sawah daripada di daerah pertanian lahan darat Persentase sawah kecil memberikan kecenderungan masyaratak yang economic oriented
15
CIRI MASYARAKAT TERINVOLUSI
Lambat dalam perubahan Kuat dalam hal tradisi adat Berbagi kemiskinan Mekanisme kalahkan diri Lahan sempit, produktivitas rendah + produktivitas TK rendah Achievement of motivation rendah FATALISM Masyarakat yang terinvolusi menurut Rostow & Todaro : Masyarakat Tradisional
16
UPAYA KELUAR DARI INVOLUSI Pembangunan Pedesaan dan Pertanian
Basis : Teori Mosher Pendidikan Pengembangan infrastruktur Teknologi dan informasi Menekan pertumbuhan penduduk Diversifikasi Konsolidasi lahan Pembangunan Pedesaan dan Pertanian
17
TUGAS MAHASISWA
18
Tugas Mahasiswa Buat makalah KELOMPOK tentang :
Perubahan Kesempatan Kerja di Pedesaan, data time series, dan bahas bagaimana perubahannya. Kemiskinan antara kota dan desa, data time series, cari apa penyebabnya dan bagaimana solusinya. Solusi Involusi Pertanian melalui Konsolidasi Lahan (Jelaskan pengertiannya, beri contoh dengan data yang riil) Solusi Involusi Pertanian melalui Diversifikasi (Jelaskan pengertiannya, beri contoh dengan data yang riil)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.