Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERUBAHAN PARADIGMA KKN 2017 (Pelatihan Calon DPL KKN Sisdamas 2017)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERUBAHAN PARADIGMA KKN 2017 (Pelatihan Calon DPL KKN Sisdamas 2017)"— Transcript presentasi:

1 PERUBAHAN PARADIGMA KKN 2017 (Pelatihan Calon DPL KKN Sisdamas 2017)
Ramdani Wahyu S Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN SGD Bandung Bandung, 18 Januari 2017

2 EVALUASI KKM 2016

3 EVALUASI KKM 2016 ASPEK PENJELASAN Persiapan
Mahasiswa dan DPL tidak dibekali metodologi pengabdian untuk dilokasi kkm sehingga mrk tdk faham apa dan bgm seharusnya berada di tengah masy Peserta mendaftar online tp nama desa ditentukan panitia sehingga msh bynk peserta complain ingin pindah desa Penentuan ijin lokasi kkm langsung dari kesbangpol sehingga sempat ada desa yg menolak dijadikan lokasi kkn. Pelaksanaan Tdk bisa merekam kegiatan peserta kkn selama berada dilokasi sehingga bgm mrk merancang program kegiatan tdk dapat dipantau Pengelompokan mhs didasarkan pada multi disimpil ilmu dan mono disimpin (direncanakan saat itu yg mono 40 kelompok) namun hanya ada 21 kelompok yg siap sehingga tagihan penerapan ipteks sesuai dgn keahlian mhs tdk terjadi. Monitoring yg dilakukan oleh panitia thdp aktifits mhs tidak dapat memetakan persoalan di lokasi kkm sehingga menyulitkan pemetaan dan solusi masalahnya

4 Lanjutan ... ASPEK PENJELASAN Evaluasi dan pelaporan
Minimnya isian angket yg aplikasinya bisa di download di handphone para mhs mengenai kepuasan masyarakat thdp kkn mhs uin sehingga belum dpt dibaca dgn baik tingkat kepuasan masy thdp kkn mhs. Pelaporan mhs kkn dilakukan secara individu dan kelompok. Bagi yg individu mengisi di BLH dan yg kelompok di BLK ditambah dgn laporan narasi kelompok. Laporan tsb blm bernilai dari sisi akademik maupun sebagai laporan yg layak publikasi

5 (KULIAH KERJA NYATA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)
KKN SISDAMAS (KULIAH KERJA NYATA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT)

6 MENGAPA KKN SISDAMAS Kenapa setelah nama KKN perlu ada kata Sisdamas ?

7

8 kestabilan/harmonisasi
CIRI – CIRI PEMBERDAYAAN FUNGSIONAL RASIONAL PEMBERDAYAAN FUNGSI Menyesuaikan Mengubah Memperbarui Menjaga atau mempertahankan kestabilan/harmonisasi Mengubah orang- orang agar menyesuaikan diri dengan sistem yang ditawarkan Memperbaharui sistem agar memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama sesuai konteks yang dihadapi TUJUAN Mengajak untuk menerima dan menyesuaikan diri Melakukan berbagai perbaikan agar sistem yang ditawarkan dapat berfungsi seperti yang diinginkan penciptanya Mendorong kesadaran kritis berdasarkan pengalaman hidupnya agar mampu meme- cahkan persoalan yang dihadapi ke arah yang lebih baik STRATEGI

9 CIRI – CIRI PEMBERDAYAAN FUNGSIONAL RASIONAL PEMBERDAYAAN ORIENTASI
Penghakiman (salah – benar) Penghakiman (salah – benar) Pencerahan ORIENTASI Instruksional Instruksional Dialogis dengan mengutamakan pengalaman semua pihak PROSES PELAKSANAAN Manusia dilihat seolah bejana- bejana kosong yang harus diisi pengetahuan agar berdaya guna Manusia dilihat sebagai SDM yang berkualitas rendah dan malas sehingga perlu “disuapi” dan dipaksa agar mau berubah Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi kekuatan dari pengalaman hidupnya untuk melakukan peru- bahan ke arah yang lebih baik CARA PANDANG

10 KKN SISDAMAS Aspek Uraian Pengertian
kegiatan pembelajaran yang memadukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di suatu daerah tertentu yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai fasilitator untuk turut melakukan pember­dayaan masyarakat dengan prinsip pembangunan partisipatif, demokratis dan berkelanjutan. Siklus KKN Sisdamas Sosialisasi Awal dan Rembug Warga (Soswal dan RW) Merupakan proses awal dalam siklus KKN Sisdamas. Dalam siklus ini masyarakat harus diberi kesempatan untuk me-ngambil keputusan berkehendak untuk menerima atau menolak KKN Sisdamas sebagai alternatif pemecahan masalah. Oleh karena itu RW merupakan proses awal dari pengejawantahan pembangunan partisipatif, karena masyarakatlah yang berhak untuk menentukan apakah mereka akan melakukan upaya penanggulangan masalah sosialnya sendiri.

11 KKN SISDAMAS (1) Aspek Uraian Siklus KKN Sisdamas
2. Refleksi Sosial (Refso) Refleksi Sosial dapat dilakukan secara paralel dengan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah sosial. Kesadaran kritis ini menjadi penting, karena selama ini seringkali dalam berbagai program yang menempatkan masyarakat sebagai ’objek’ seringkali masyarakat diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya (masalah dirumuskan oleh ’Orang Luar’). Kondisi tersebut menyebabkan dalam pemecahan masalah masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak ’Orang Luar’ atau karena tergiur dengan ’iming-iming’ bantuan uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benar-benar menyadari bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan masalah mereka.

12 KKN SISDAMAS (2) Aspek Uraian Siklus KKN Sisdamas
3. Pemetaan sosial (social mapping) Didefinisikan sebagai proses penggambaran masyarakat yang sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profil dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut. Pemetaan sosial dapat disebut juga sebagai social profiling atau “pembuatan profile suatu masyarakat”.  4. Pengorganisasian Masyarakat (Orgamas) Siklus ini merupakan jawaban dari kebutuhan masyarakat terhadap adanya organisasi masyarakat warga yang mampu menerapkan nilai-nilai luhur yang dimotori oleh pemimpin yang mempunyai kriteria yang sudah ditetapkan oleh masyarakat sebagai jawaban dari hasil analisa ke-lembagaan dan refleksi kepemimpinan yang sudah dilaksanakan dalam siklus Pemetaan Sosial. Organisasi ini diharapkan menjadi motor peng-gerak bagi masyarakat yang kemudian membentuk kelompok-kelompok kerja (Pokja) ditingkat basis/ RT/ Komunitas sebagai pelaksana kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dalam KKN Sisdamas diharapkan warga dpt terlibat & menerima manfaat dari kelompok ini, dengan cara menjadi anggotanya dan diperlakukan adil spt anggota masyarakat yang lainnya.

13 KKN SISDAMAS (3) Aspek Uraian Siklus KKN Sisdamas
5. Perencanaan Partisipatif (Cantif) Siklus ini merupakan siklus lanjutan dari pemetaan sosial akan tetapi pelaksanaannya setelah pengorganisasian masyarakat dan pengembangan Pokja. Kegiatan ini dilakukan belakangan, dengan dasar pemikiran bahwa pengurus organisasilah yang akan mengambil keputusan untuk pe-ngembangan program-program mana dari kebutuhan masyarakat yang menjadi prioritas untuk dikembangkan. Di sisi lain penerima manfaat dari program ini diprioritaskan pada kantung masalah yang sudah diidentifikasi dalam pemetaan swadaya, dan tergabung dalam Pokja, sehingga Pokja dibentuk bukan karena adanya KKN Sisdamas tetapi justru sebaliknya penerima manfaat program didasarkan kepada Pokja yang sudah ada misalnya Pokja ygdidaulat akan melaksanakan kegiatan adalah Pokja Mekar Jaya yg sebelumnya nama kelompok tani di Desa Mutiara Terpendam. 6. Sinergi Program (Sipro) Hasil dari cantif akan menentukan prioritas program kegiatan yg disepakati bersama oleh seluruh stakeholder di desa lokasi KKN melalui semacam forum rapat paripurna. Rapat tersebut seyogyanya difasilitasi oleh orgamas yg disepakati melalui pendampingan peserta KKN dan DPL. Pada forum itu hadir aparatur desa, (Kades, LPMD, BPD dll) tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, tokoh pemuda.

14 KKN SISDAMAS (3) Aspek Uraian Siklus KKN Sisdamas
7. Pelaksanaan Program (Pepro) Pada tahap ini semua pihak terlibat dalam kegiatan pelaksanaan program sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing panitia. Relawan diarahkan oleh pokja untuk mengisi pos-pos seksi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Nilai-nilai luhur kemanusiaan dalam bentuk sikap gotong royong, jujur, peduli, tanggungjawab dan sebagainya diimplementasikan bersama pada tahap ini. 8. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pada tahapan ini, organisasi masyarakat memfasilitasi pertemuan warga bersama pemerintahan desa untuk membentuk tim Monev. Kemudian tim melakukan tugas monitoring dan evaluasi dengan mengecek kembali hasil pelaksanaan program disesuaikan dengan rencana yang terdapat dalam proposal. Hasil temuan monev direkomendasikan kepada organisasi masyarakat untuk bahan tindak lanjut pada program tahun berikutnya.

15 Siklus KKN Sisdamas Masyarakat Soswal & RW Refso Pesos Orgamas Cantif
Sipro Pepro Monev

16 PERSIAPAN KKN SISDAMAS

17 Survey Lokasi/Desa KKN
Ijin lokasi kkn ke Kesbangpol Provinsi, Kabupaten, Kecamtan dan Desa Observasi Partisifatif ke lokasi KKN (DPL dan Mahasiswa) Pembekalan Mahasiswa oleh DPL dan Peresmian KKN

18 PELAKSANAAN

19 Siklus KKN Sisdamas (dpt menggunakan metode PAR)
Pemberangkatan peserta (langsung lokasi tidak ada serah terima di kab, DPL mewakili kampus) Siklus KKN Sisdamas (dpt menggunakan metode PAR) Pamitan/Penutupan KKN

20 AGENDA KEGIATAN KKN SISDAMAS TAHUN 2017 (KHUSUS AGENDA DPL)
No Tanggal Jenis Kegiatan  1 23 Januari 2017 Pertemuan PP-KKN dengan DPL  2 24 Januari 2017 Pertemuan PP-KKN dengan KKP 3 25/26 Januari 2017 Observasi Lokasi KKN oleh KKP 4 25-26 Januari 2017 Koordinasi acara serah terima peserta KKN dengan Kabupaten dan kota 5 30 Januari 2017 Pembekalan Peserta oleh DPL 6 2 Februari 2017 Peresmian KKN Oleh Rektor 7 4 Februari 2017 Rapat Kajian Teknis Pemberangkatan KKN 8 7 Februari 2017 Pemberangkatan Peserta KKN ke Kab. Cianjur dan Purwakarta (DPL ke Lokasi 1) 8 Februari 2017 Pemberangkatan Peserta KKN ke Kab. Garut dan Kota Banjar (DPL ke Lokasi 1) 10 9-11 Februari 2017 Sosialisasi Awal, Rembug Warga dan Refleksi Sosial (DPL ke Lokasi 2) 11 12-16 Februari 2017 Pemetaan Sosial (DPL ke Lokasi 3) 12 16-22 Februari 2017 Pengorganisasian Masyarakat 13 22-25 Februari 2017 Perencanaan Partisipatif (DPL ke Lokasi 4) 14 26-28 Februai 2017 Sinergi Program 15 26 Feb – 6 Maret 2017 Pelaksanaan Program (DPL ke Lokasi 5) 16 7 dan 8 Maret 2017 Evaluasi Program (DPL ke Lokasi 6) 17 8 Maret 2017 Perpisahan pada Desa/Kelurahan Lokasi KKN Kab. Cianjur dan Purwakarta 18 9 Maret 2017 Perpisahan pada Desa/Kelurahan Lokasi KKN Kab. Garut dan Kota Banjar 22 16 Maret 2017 Batas Akhir Penyerahan Nilai oleh DPL kepada PP-KKN

21 STRUKTUR ORGANISASI : PANITIA KKN SISDAMAS
LP2M UIN SGD PUSLITPEN Pusat PkM PSGA Kasubag dan Staff LP2M KOORD. DPL KAB/KOT KOORD.DPL KAB/KOT KORCAM ( DPL) KORCAM (DPL) KOOR.DES KOOR.DES MAHASISWA KKN SISDAMAS

22 EVALUASI/PELAPORAN

23 Lokakarya Evaluasi KKN
Mhs menyerahkan laporan KKN individual dan kelompok Mahasiswa mengupload hasil angket kepuasan masy ke web LP2M

24 PERBANDINGAN KKM 2016 DENGAN KKN SISDAMAS 2017

25 ASPEK KKM 2016 KKN SISDAMAS 2017 Persiapan Mhs peserta KKN dan DPL tidak dilatih metode pemberdayaan Mhs dan DPL dilatih metode pemberdayaan Pendaftaran online dan lokasi KKN ditentukan panitia Pendaftaran online dan lokasi KKN dipilih oleh mahasiswa Pelaksanaan Aktifitas mhs dan DPL tdk dpt dikontrol selama di lokasi KKN Aktifitas mhs dan DPL dikontrol selama di lokasi dgn mengupload tahapan KKN Sisdamas ke blog masing2 kelompok yg ada di web lp2m Mhs merancang program sesuai kebutuhan dan keahlian kelompok mhs yg ada dlm kelompik tsb Mhs mjd fasilitator pemberdayaan dimana program kebutuhan masyarakat dirancang oleh masy, dari masy dan untuk masy. Perancangan dan pelaksanaan program mengikuti siklus Sisdamas Pelaporan Laporan dibuat secara berkelompok dalam format A4. Laporan dibuat dlm format dummy buku dimana DPL menjadi editor. Evaluasi Dibuat aplikasi berbasis android yang bisa dipasang di HP masing2 mahasiswa yg berisi ttg angket kepuasan masy terhadap mhs dan DPL

26 Contoh Laporan KKN Sisdamas

27 KONSEP IDEAL KKN SISDAMAS

28 ASPEK PENJELASAN KETERANGAN Persiapan Beban SKS KKN yang semula 2 SKS perlu ditambah dengan 4 SKS Jumlah 2 SKS untuk KKN setara dengan beban 340 menit (5,5 jam) x 16 kali (disetarakan dg 16 x tatap muka) = 88 jam : 30 hari = (3 jam sehari). Beban SKS spt itu belum ideal krn hanya cukup untuk dilapangan. Sementara persiapan blm dihitung. Jika SKS tdk ditambah, perlu ada matakuliah Riset Aksi atau Metode Pengabdian Selama ini mhs dan DPL yang diterjunkan ke lokasi KKN minim pengetahuan ttg pemberdayaan Pelatihan Metode Pemberdayaan bagi DPL Selama ini DPL hanya dibekali teknis KKN bukan substansi pemberdayaan masyarakat. Pelatihan dilaksanakan di luar kampus dgn durasi waktu 3 hari. Waktu Pelaksanaan KKN bisa dilakukan 2 kali dalam setahun Jk KKN sisdamas menjadi bagian dari distingsi UIN SGD Bdg, maka pemberdayaan membutuhkan waktu yang sustainable. KKN 2 kali dalam setahun ditambah pengabdian dosen menjadi penguat keberhasilan pemberdayaan

29 ASPEK PENJELASAN KETERANGAN Jenis KKN KKN dilakukan dgn bervariasi Mhs diberikan pilihan jenis KKN yaitu KKN reguler yang waktunya terjadwal (disebut KKN Sisdamas) dan KKN mandiri. Diserahkan kpd mhs, wktnya kpn saja, lokasi ditentukan sendiri, menyusun proposal untuk diseminarkan di LP2M (dilakukan dlm bentuk pengabdian) dan mhs boleh ambil matakuliah. Pelaksana-an Perlu ada alat kontrol kpd mhs dan DPL tentang aktifitas mrk di lokasi KKN Dibentuk semacam log book dalam bentuk blog di web lp2m bagi setiap DPL dan kelompok KKN untuk menginformasikan siklus KKN Sisdamas. Blog tsb menjadi media informasi yg bisa diakses oleh panitia ttg keberadaan aktifitas mhs dan DPL Pelaporan Hasil laporan KKN Sisdamas terpublikasi dalam bentuk buku yang ber ISBN dan DPL sebagai editor Hasil laporan KKN dicetak spt buku dgn full color, ber ISBN dan DPL menjadi editor. Hasil buku ini dapat menjawab ttg jumlah kegiatan pengabdian dosen dan mhs kpd masyarakat. Setiap selesai KKN akan terbit 360 judul buku hasil KKN. Evaluasi Ada umpan balik kepuasan masyarakat terhadap mhs dan DPL Dibuat aplikasi berbasis android yang bisa dipasang di HP masing2 mahasiswa yg berisi ttg angket kepuasan masy terhadap mhs dan DPL

30 Terima Kasih


Download ppt "PERUBAHAN PARADIGMA KKN 2017 (Pelatihan Calon DPL KKN Sisdamas 2017)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google