Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Penulisan Jurnalistik Online dan Bahasa Jurnalistik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Penulisan Jurnalistik Online dan Bahasa Jurnalistik"— Transcript presentasi:

1 Penulisan Jurnalistik Online dan Bahasa Jurnalistik
Oleh: Koesmoko - Redaktur/Editor di Jawa Pos Group. - Anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). - Pemegang Sertifikat Uji Kompetensi Wartawan Utama PWI Pusat dan Dewan Pers. - Mantan Calon Anggota Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur.

2 PENGANTAR JURNALISTIK ONLINE
-Jurnalistik: aktivitas mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa (elektronik, cetak, online/cybermedia/web). -Jurnalistik Online (Online Journalism): pelaporan fakta yang diproduksi dan disebarkan melalui internet. "Online journalism is defined as the reporting of facts when produced and distributed via the Internet".

3 -Jurnalistik di internet atau media online melahirkan "ilmu baru" jurnalistik online (online journalism). Istilah lainnya:  Internet Journalism (jurnalistik internet), Website Journalism (jurnalistrik webiste), Digital Journalism, Daring Journalism, Headline Journalism (jurnalistik judul). Bahkan, ada juga mobile journalism (jurnalistik mobil) melalui mobile device --mobile phone, smarphone, tablet computer, dsb.

4 BEDA JURNALISTIK ONLINE & JURNALISTIK KONVENSIONAL
-Dalam hal teknik reportase --wawancara, riset data, observasi, tidak ada perbedaan antara jurnalistik online dan jurnalistik konvensional (cetak dan elektronik).  -Pembeda utama: format dan gaya penulisan (online writing style) menyangkut aspek keterbacaan (readability) dan keterpindaian (scannability). Mengingat berita online dikonsumsi pembaca melalui "layar" (screen) komputer.

5 KARAKTERISTIK/KEUNGGULAN JURNALISTIK ONLINE
James C. Foust dalam buku “Online Journalism. Principles and Practices of News for The Web”(Holcomb Hathaway Publishers, 2005). 1. Audience Control. Kendali pembaca. Jurnalistik online memungkinkan pembaca (user/visitor) leluasa dalam memilih berita yang diinginkan. Mereka bisa pindah dengan cepat dari satu berita ke berita lain atau dari satu portal berita ke website lain.

6 2. Nonlienarity. Jurnalistik online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri, sehingga pembaca tidak harus membaca secara berurutan. Pembaca bisa memulai dengan berita terbaru, bahkan bisa mulai dengan berita yang diposting satu-dua tahun lalu. 3. Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan, terarsipkan, atau terdokumentasikan dan diakses kembali dengan mudah oleh pembaca. 4. Unlimited Space. Ruang tanpa batas. Jurnalistik online relatif tanpa ada batasan jumlah berita atau informasi yang akan dipublikasikan, juga relatif tanpa batasan jumlah huruf dan kata/kalimat. Berbeda dengan media cetak yang dibatasi kolom/halaman atau radio/televisi yang dibatasi durasi (waktu).

7 5. Immediacy. Kesegeraan, kecepatan
5. Immediacy. Kesegeraan, kecepatan. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada pembaca. Internet adalah medium tercepat untuk menyebarkan informasi. 6. Multimedia Capability. Kemampuan multimedia. Jurnalisme online memungkinkan berita disampaikan tidak hanya dalam format teks, tapi juga bisa dilengkapi audio dan video. 7. Interactivity. Interaktivitas. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi pembaca dalam setiap berita, dengan adanya kolom komentar dan/atau fasilitas media sosial yang memungkinan pembaca menyebarkan/membagi (share) berita di akun media sosial.

8 PRINSIP JURNALISTIK ONLINE
Paul Bradshaw dalam “Online Journalis Blog”. 1. Brevity (Ringkas). Tulisan jangan bertele-tele. Tulisan dapat diringkas dalam beberapa tulisan pendek, sehingga lebih mudah dibaca dan dipahami. 2. Adaptability (mampu beradaptasi). Perkembangan teknologi komunikasi memaksa jurnalis harus mampu beradaptasi dengan hal tersebut. Seorang jurnalis tidak hanya mampu menulis berita tapi juga harus mampu menggunakan video, kamera dan lainnya.

9 3. Scannabillity (mampu dipindai)
3. Scannabillity (mampu dipindai). Sebagian besar pengguna situs berita online mencari sesuatu yang spesifik. Tujuh puluh sembilan persen dari pengguna melakukan scan halaman Web. Mereka mencari informasi utama, subheadings, link, dan hal lain yang membantu mereka menavigasi teks pada layar. Hal ini didasarkan asumsi bahwa pengguna tidak betah berlama-lama melihat monitor. Bradshaw menekankan pentingnya dua kata pertama sebagai judul untuk menarik perhatian pembaca. 4. Interactivity (interaktif). Memberikan keleluasaan pada pembaca situs untuk memanfaatkan apa yang ditampilkan sesuai kehendak mereka atau dengan kata lain, membiarkan pemirsa (viewer atau reader) menjadi pengguna (user). 5. Community and Conversation. Beberapa tahun yang lalu, merupakan hal yang paling populer digunakan oleh pengguna internet. Namun, belakangan ini mulai tergantikan dengan jaringan sosial dan pesan-pesan pendek yang menunjukkan kalau pengguna tidak hanya ingin bersikap pasif dalam menggunakan konten online.

10 PROSES/PROSEDUR/MEKANISME JURNALISTIK
How to get a news (bagaimana mencari berita)? Apakah cara mendapatkan berita sudah benar? Perencanaan berita dan organisasi peliputan mesti dilakukan secara serius. How to write a news (bagaimana menulis berita)? Apakah penulisannya sudah baik? Pimred/Wapimred, Redpel, Korlip, dan Redaktur harus bisa “menulari” menulis yang baik dan benar. How to present a news (bagaimana menyajikan berita)? Apakah penyajiannya sudah menarik? Lay-outnya, fotonya, ilustrasinya, sudahkah sesuai selera pembaca?

11 JENIS TULISAN: BERITA, OPINI, FEATURE
-Berita: laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values): - aktual faktual penting dan menarik Berita disebut juga “informasi terbaru”. -Jenis-jenis berita antara lain: berita langsung (straight news berupa liputan peristiwa), berita opini (opinion news dalam bentuk wawancara/talkshow), berita investigasi (investigative news, liputan mendalam).

12 -Opini: pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atau peristiwa.
-Ada juga tulisan yang tidak termasuk dalam kategori berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara berita (news) dan opini (views). -Jenis feature yang paling populer antara lain: feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest (laporan yang menekankan pada sisi kemanusiaan).

13 KRITERIA LAYAK MUAT -Secara umum ada enam kriteria layak muat di media massa, yakni: significance (penting), magnitude (besaran), timeliness (kebaruan, aktual, hangat), proximity (kedekatan, geografis dan psikologis), prominence (keterkemukaan, ketokohan), human interest (sentuhan manusiawi). -Sepuluh kriteria (rukun) berita menarik: Hangat: topiknya sedang dibicarakan banyak orang. Aktual: peristiwa baru saja terjadi (hitungan jam/hari). Eksklusif: faktanya belum banyak orang yang tahu. Dramatik: kejadiannya seperti skenario sebuah drama/sinetron/film. Kedekatan: terjadi di sekitar kita. Baru: peristiwa itu baru kali pertama terjadi. Tokoh: melibatkan publik figur, artis, selebritis, dsb. Unik: aneh dan langka (jarang ditemui). Informatif: mengandung banyak informasi yang dibutuhkan. Misi: di tiap media terdapat misi tertentu, baik iklan, marketing, grup, komunitas, relasi, dsb.

14 FORMULA PENULISAN JURNALISTIK
-Formula penulisan konten berita: 5W+1H (What/Apa?, Who/Siapa?, Where/Dimana?, When/Kapan?, Why/Mengapa?, How/Bagaimana?). GAYA PENULISAN JURNALISTIK ONLINE 1. Ringkas, padat, to the point, lugas, sederhana. 2. Judul sederhana dan padat (maksimal 8 kata). 3. Mudah dipindai (scannable). 4. Tulisan pendek. 5. Alinea/paragraf pendek. 6. Uraian dipecah beberapa judul, melalui multiple hyperlink. 7. Tabel atau point/angka urut ke bawah. 8. Prinsip piramida terbalik. 9. Bahasa sederhana dan informal untuk opini dan feature.

15 PANDUAN PENULISAN 1. Tulisan cukup 300 – 500 kata (maksimal 800 kata).
2. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah. 3. Kalimat logis, SPOK (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan). 4. Satu paragraf: 3 – 5 kalimat. 5. Hindari bahasa slank/bahasa gaul. 6. Akurat, tidak salah ketik.

16 PENULISAN JUDUL DAN LEAD
-Buatlah judul yang menarik, menggugah, fokus pada masalah yang ditulis, dan jangan terlalu panjang . -Judul tulisan bisa dibuat pada awal tulisan, saat sedang menulis, atau setelah tulisan selesai. -Buatlah beberapa alternatif judul tulisan. Setelah tulisan selesai, pilih satu judul yang dianggap paling menarik. -Lead adalah alinea pertama dalam sebuah tulisan. Lead bisa berupa ringkasan isi tulisan, pertanyaan, kutipan (hasil penelitian atau pendapat orang lain). -Lead berfungsi sebagai "kail" yang memancing calon pembaca untuk membaca sebuah tulisan. Bila judul dan lead sudah tidak menarik, tulisan bisa dibilang gagal, karena tidak ada yang tertarik untuk membacanya.

17 BAHASA JURNALISTIK Bahasa Jurnalistik: salah satu ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam dunia media massa (cetak, elektronik, online). Memiliki ciri khas dan terikat dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. -Ejaan yang benar, EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). -Komunikatif, singkat, padat, sederhana, dan jelas. -Mengalir, runtut, dan mudah dipahami. -Kata dan istilah yang tepat, tidak mengandung salah tafsir. -Kalimat yang pendek dan tidak berbelit-belit. -Hindari penggunaan anak kalimat bertingkat. -Batasi penggunaan singkatan. -Hindari banyak tabel, angka atau tampilan gambar yang rumit. Kalau menampilkan satu grafik atau tabel harus sederhana dan menarik. -Sesuaikan panjang tulisan sesuai dengan ketentuan dari media yang dipilih.

18 BAHASA JURNALISTIK -Perhatikan akurasi, yakni penulisan yang tepat dari berbagai hal. Di antaranya akurasi nama, gelar, perundang-undangan, kutipan, tata bahasa, dan salah ketik. -Kalimat dan paragraf yang kompak. Kalimat demi kalimat usahakan selalu berkaitan dengan baik, sehingga dalam satu paragraf terdiri dari sejumlah kalimat yang saling menjelaskan. Paragraf berikutnya juga harus selalu runtut menjelaskan paragraf sebelumnya. -Hindari kata-kata asing yang tidak perlu, dan hindari pula penggunaan istilah-istilah yang terlalu teknis yang dapat menyulitkan pembaca memahami. Ingat, pembaca berasal dari berbagai kalangan. -Kaya padanan kata. Usahakan dalam satu kalimat tidak banyak mengulang kata yang sama. Cari padanan katanya, atau ubah susunan subjek-predikatnya.

19 BAHASA JURNALISTIK -Penutup dapat berupa pernyataan, ringkasan atau pertanyaan untuk memancing tulisan dengan tema yang sama dari orang lain. -Tulisan yang baik akan membuat pembaca menikmati hingga kalimat paling akhir, dan memahami atau menyetujui gagasan yang disampaikan penulis.

20 CIRI KHAS TULISAN ONLINE
Informal dan interaktif. “Penulis online dapat berkomunikasi dengan pembaca mereka dalam bentuk yang lebih variatif dari tulisan tradisional,” kata Robert Niles dalam artikelnya, ”How to write for the Web”, di situs The Online Journalism Review (ojr.org). -”Gaya tulisan demikian akan membuat pembaca Anda merasa nyaman membaca kata-kata Anda,”kata Niles. ”Seperti yang mereka rasakan ketika berbicara dengan seorang teman dekat.” -Nile memberi resep untuk para blogger. Tuliskan di blog Anda yang Anda ketahui, termasuk pengalaman. “Bila Anda tidak tahu sesuatu, jangan takut mengakuinya. “Blogger hebat memandang posting mereka sebagai komentar pertama dalam sebuah percakapan, bukan kata akhir sebuah topik pembicaraan.”

21 KIAT-KIAT PENULISAN Resep Robert Niles tentang cara menulis yang baik di website: Short. Ringkas, the shorter the better. 2. Active voice. Gunakan kalimat aktif. 3. Strong verbs. Pilih kata kerja yang kuat. 4. Contextual hyperlinking. Lengkapi dengan tautan informasi terkait; memungkinkan pembaca memperkaya pengetahuan dan informasi pendukung. 5. Use formatting. Gunakan variasi tampilan huruf atau kalimat. Misalnya dengan menggunakan daftar (list), header tebal, dan kutipan (blockquotes). 6. Easy to read. Mudah dibaca; jangan ada blok teks atau alinea yang lebih dari lima baris.

22 KESALAHAN TATA BAHASA -“Dan”, “Sehingga” di awal kalimat.
-Menggunakan kata tidak baku. -Tidak membedakan antara awalan dan kata depan. -Kata mubazir: sementara itu, dalam rangka, perlu diketahui, seperti kita ketahui, dapat ditambahkan, selanjutnya, adapun, bahwa, dsb. -Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk “di mana” (padanan dalam Bahasa Inggris: who, whom, which, atau where, atau variasinya “dalam mana, dengan mana, hal mana, dalam pada itu, yang mana”, dsb. -Penggunaan angka di awal judul atau awal paragraf. -Pasangan kata: baik...maupun...; tidak hanya...tapi juga...; tidak...tetapi...; bukan...melainkan..., dsb.

23 SEKIAN-SEMOGA BERMANFAAT-TERIMA KASIH


Download ppt "Penulisan Jurnalistik Online dan Bahasa Jurnalistik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google