Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Interaksi Sosial
2
Pendahuluan Fokus kajian pada kehidupan sehari-hari dalam sosiologi muncul pada : The sociology of everyday life situation (Douglas, 1973) The sociology of familiar Down to earth sociology (Henslin, 1981) Melihat hal-hal yang praktis dan realistis, seperti hubungan dokter dan juru rawat, perilaku pejalan kaki saat berpapasan, interaksi penata rambut dengan sesama penata rambut, antara sesama homoseks, dll
3
Interaksi Sosial Interaksi Sosial : hubungan- hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dgn hubungan antar individu dgn individu, individu dgn kelompok, dan antara kelompok dgn kelompok sosial yang lain Bentuknya : saling pukul, persaingan, dan pertikaian (Disasosiatif) Bisa juga berupa kerjasama, asimilasi dan akulturasi, dll (Asosiatif)
4
Syarat Interaksi Sosial
Kontak Persentuhan atau persinggungan secara langsung maupun tidak langsung antara kedua belah pihak 2. Komunikasi Proses interpretasi terhadap lambang-lambang yang digunakan untuk mnyampaikan pesan antar komunikasi dengan komunikator Kedua hal tersebut kemudian memunculkan tanggapan/reaksi, tergantung dari penafsiran pihak- pihak yang berinteraksi
5
Faktor yang mendasari Interaksi Sosial
Imitasi Identifikasi Sugesti Simpati Proses melihat, mengadopsi, menjdkan sama dgn orang lain, mjd landasan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas serta tindakan, serta menunjukkan identitas masing2. Mis. Landasan interaksi seorg (seklp) ‘waria’ didasari pada keempat proses tsb thd bagaimana sesungguhnya seorang perempuan bersikap
6
Interaksi dan Informasi
Karp dan Yoels (1979), untuk dapat berinterkasi kita perlu mendapat informasi mengenai orang yang ada dihadapan kita Hal yang lazim manakala kita menanyakan tentang org asing atau org yg sama sekali blm kita kenal Sumber-sumber informasi yg bisa digali dr seseorg yg blm dikenal : 1. Warna kulit : menjadi penting dalam masyarakat dengan diskriminasi rasial, atau pd masy Indonesia yang mengelu-elukan “bule”
7
Lanjutan : 2. Usia : teman sebaya, orang tua, cucu, adik, dll. Pada masy. Jawa berbicara dgn org yang usianya berbeda menggunakan bhs yang berbeda pula 3. Jenis kelamin : pembicaraan dengan yang sama jenis kelaminnya tentu saja akan lebih spesifik dan intens karena pengalaman yang berbeda antar jenis kelamin 4. Penampilan fisik : berpenampilan menarik lebih diterima, pengaruh iklan (media) 5. Bentuk tubuh
8
Lanjutan 6. Pakaian 7. Percakapan “saya tidak bisa hadir rapat, karena mendadak dipanggil pak menteri” “tas ini saya beli waktu di paris” “makan aja ngutang, gimana mau beli mobil” “kemarin saya ikut kolokium, spesifikasinya mengenai kalkulus” “begindang lo say, eke kemarin ketiduran, sori dori mori, yah” “masalah buat lo, emang gue pikirin”
9
Pendekatan dalam melihat Interaksi sosial
Interaksionisme simbolik (George Herbert Mead) Pendekatan ini mengacu pada simbol-simbol dalam interaksi simbol mnjd sesuatu yang kemudian ditafsiran sehingga bermakna contoh simbol adalah warna Act -Thing – Meaning (H. Blumer) contoh : tindakan penganut agama Hindu dan Islam di Pakistan dan India (Act) terhadap seekor sapi (thing), tentu saja beda karena makna yang berbeda thd sapi tersebut (meaning)
10
Berjumpa sampai berpisah
Dalam interaksi yg bentuknya asosiatif tahapannya : Memulai (initiating) Menjajaki (experimenting) Meningkatkan (intensifying) Menyatupadukan (integrating) Mempertalikan (bonding) Sebaliknya disasosiatif,tahapannya: membeda-bedakan Membatasi (circumsribing) Memacetkan (stagnation) Menghindari (avoiding) Memutuskan (terminating)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.