Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Revitalisasi Program KB di Indonesia

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Revitalisasi Program KB di Indonesia"— Transcript presentasi:

1 Revitalisasi Program KB di Indonesia
Pertemuan Pendahuluan dengan BKKBN Provinsi dan SKPD KB Kab/Kota di Wilayah Terseleksi 12 Februari 2014, Hotel Sultan Jakarta

2 Visi FP 2020 Perempuan di negara berkembang memiliki akses yang sama terhadap alat kontrasepsi dan layanan yang dapat menyelamatkan jiwanya seperti halnya perempuan di negara maju

3 Komitmen London Summit 2012
Negara: Memiliki dan menjalankan program KB yang transformasional dan katalistik BMGF: Menggunakan data untuk memonitor dan menyesuaikan program yang dijalankan

4 Komitmen Indonesia untuk Mendukung London Summit 2012 (FP 2020)
Berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia, BMGF dan Tahir Foundation, akan menjalankan program KB di area: Peningkatan permintaan Suplai (Layanan) Rantai suplai alat dan obat kontrasepsi Kemitaan sektor swasta Penguatan data (real time)

5 Mitra Kerja Utama *Kampanye media massa * Peningkatan permintaan * Penguatan dukungan * Kemitraan dengan bidan * Kesiapan layanan informasi * Manajemen rantai suplai 5

6 Visi Dukungan BMGF (1) Mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan nasional program KB meningkatkan mCPR hingga 60,5% pada tahun dan 62,2% pada tahun 2020, serta pada saat yang sama memastikan iklim yang positif dimana setiap perempuan Indonesia dapat memilih dan menerima metode kontrasepsi yang tepat pada waktu yang tepat. “Metode Tepat. Waktu Tepat. Pilihan Saya”

7 Visi Dukungan BMGF (2) Menguji konsep (proof of concept) di kab/kota terpilih Meningkatkan mCPR dan berkontribusi terhadap tujuan nasional Memastikan kemitraan bersama BkkbN dan Kemenkes untuk memaksimalkan manfaat, kesinambungan, dan integrasi ke dalam program nasional

8 Tujuan Meningkatkan mCPR melalui pendekatan consumer-driven demand, termasuk menargetkan segmen remaja. Meningkatkan penggunaan MKJP Menurunkan stockouts alat dan obat kontrasepsi melalui penguatan manajemen rantai suplai alat dan obat kontrasepsi Memperkuat pengumpulan data, analisis, dan sistem komunikasi sehingga semua staf yang terkait di tingkat nasional, provinsi, dan kab/kota dapat secara akurat mengetahui status dari capaian program

9 Peningkatan permintaan secara terintegrasi
Mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan program KB Berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan melakukan kegiatan advokasi dengan stakeholder lokal

10 Peningkatan permintaan secara terintegrasi
Mendukung pemerintah Indonesia dalam mencapai tujuan program KB Melakukan kegiatan penjangkauan melalui organisasi-organisasi masyarakat akar rumput (Aisyiyah Muhammadiyah, Muamalat NU, organisasi gereja, Gabungan Organisasi Wanita, dll)

11 Peningkatan permintaan secara terintegrasi
Meningkatkan mCPR di kab/kota terpilih Kampanye nasional yang terintegrasi antara TV, Media sosial, dan Smartphone app Pemanfaatan kelompok-kelompok sosial untuk sosialisasi pesan kunci, penggunaan App, dan akses terhadap layanan yang menyediakan program KB. (Aisyiyah, AIMI, YAKNI) 1 2 * Untuk memaksimalkan dampak dan jangkauan, direkomendasikan terintegrasi dengan program BkkbN ** Menempatkan seorang konsultan Demand Generation yang bekerja erat dengan BkkbN

12 Peningkatan permintaan secara terintegrasi
Meningkatkan MKJP di tiap kab/kota terpilih Kampanye nasional dan sosialisasi tentang KB paska persalinan dengan fokus pada IUD TV, online, dan sosial media Simbol, alat bantu peraga, checklist, untuk petugas dan fasilitas Komunitas -> “Buzz”

13 Peningkatan permintaan secara terintegrasi
Melakukan tes model untuk Inisiatif strategis terhadap remaja di Kota Bandung Menggunakan saluran online dan offline (media sosial dan kelompok remaja) untuk menghubungkan remaja terhadap informasi dan layanan. Bekerja sama dengan a) Industri tekstil, b) jaringan farmasi, c) PPKS Aisyiyah/BkkbN Melibatkan remaja dalam desain dan implementasi Apotek “Youth friendly” -> informasi Pekerja pabrik Flickr: Zhi Virgo

14 Suplai (Layanan) 1 Meningkatkan persentase perempuan telah ber-KB sebelum meninggalkan fasilitas bersalin melalui improving facility readiness Mengidentifikasi dan mempromosikan “Jejaring Champion OB/GYNS” yang secara terbuka mendukung MKJP Melakukan update teknis untuk penggunaan panduan postpartum(di fasilitas kab/kota dan asosiasi profesional) Mendesain dan melaksanakan pelatihan lanjutan di faskes tentang postpartum KB/MKJP dengan JNPK dan IBI Meningkatkan jumlah bidan yang bersertifikat untuk postpartum KB/MKJP Memastikan adanya mekanisme penerimaan dan keluar pasien yang mendukung adopsi IUD paska bersalin (meliputi konseling pada saat penerimaan pasien dan tracking form pada saat pasien meninggalkan fasilitas bersalin) 2 3 4 5

15 Suplai (Layanan) Meningkatkan persentase perempuan telah ber-KB sebelum meninggalkan fasilitas bersalin melalui improving facility readiness Mengembangkan dan menyebarkan paket postpartum KB/MKJP di fasilitas persalinan yang menjadi target, berupa materi, rambu, pengingat, dan penguatan untuk konsumen Pengenalan teknologi mobile (Smart phone App) yang menawarkan checklists, materi acuan tentang MKJP untuk bidan dan dukungan teknis untuk pengambilan keputusan Pengenalan pada bidan mengenai Mobile-mentoring untuk postpartum KB melalui SMS dan smart phone app 6 7 8

16 Manajemen rantai suplai
1 Dengan kemitraan bersama BKKBN, menurunkan stockouts di kab/kota terpilih melalui penguatan manajemen rantai suplai alat dan obat kontrasepsi Bersama BKKBN, melakukan konfirmasi data stock out di kab/kota yang menjadi target dan SDPs Outsource bantuan teknis untuk gudang BKKBN di provinsi dan ruang penyimpanan di Kabupaten untuk meningkatkan manajemen inventori Outsource transportasi alat kontrasepsi dari provinsi ke kab/kota dan ke SDP yang menjadi target di bawah manajemen BKKBN Outsource pengumpulan laporan dari SDPs berkolaborasi dengan BKKBN. 2 3 4

17 Peningkatan permintaan– Kampanye Media Massa
Mencapai target MCPR 2015 melalui peningkatan KB secara umum, khususnya penggunaan MKJP secara nasional, dengan mengutamakan daerah prioritas yang telah ditetapkan BKKBN dan Kemenkes Kampanye non-branded terpadu untuk memperkuat tampilan program KB nasional, dan mempertajam referensi masyarakat akan MKJP. Kampanye akan menekankan pesan-pesan yang dekat dengan kehidupan masyarakat dan mudah dimengerti Penayangan Iklan TV pada program yang memiliki media index dan rating tinggi dikalangan perempuan usia reproduksi. Menjalankan kampanye media cetak dengan fokus publikasi khusus perempuan dan surat kabar (nasional/lokal) untuk menjangkau jaringan pembaca yang luas, terutama di daerah prioritas. Menjalankan radio program yang terdiri dari iklan radio 60 detik, dengan kombinasi talk-shows di daerah prioritas. 1 2 3 Flickr: Zhi Virgo

18 Peningkatan permintaan (Kemitraan bersama Bidan)
Bekerjasama dengan Bidan untuk meningkatkan distribusi dan penggunaan MKJP Merancang dan melaksanakan sesi pelatihan refrehment untuk bidan mengenai teknik pemasangan dan pencabutan IUD/implan yang aman. Rincian agenda pelatihan akan dikembangkan berdasarkan konsultasi dengan IBI dan stakeholder lainnya, serta setelah wilayah prioritas ditentukan oleh pemerintah Memastikan ketersedian MKJP di klinik swasta, dengan memasukkan syarat pembelian IUD/implan untuk keikutsertaan sesi refreshment 1 2 Flickr: Zhi Virgo

19 Memperkuat Sistem Informasi
Tujuan – Memperkuat sistem pengumpulan dan analisis data serta sistem komunikasi data bagi pemegang program di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten dalam rangka menyajikan status pencapaian program KB 1. Indikator prioritas KB/Kemenkes: mCPR, unmet need, proporsi peserta KB baru/ aktif (dari penduduk miskin/rentan, pria, MKJP) Indkator FP2020: mCPR, jumlah peserta KB per metode alkon, CYP, met-unmet need, anggaran untuk KB, dst Indikator revitalisasi program KB: proporsi WUS/PUS yang mengakses promosi KB melalui aplikasi smartphone, proporsi KB pasca salin, menurunnya stockouts alkon 2. Dapat melihat seberapa besar pengaruh strategi-strategi KB dapat mendongkrak angka akseptor KB. Strategi-strategi tersebut bisa yang selama ini dilaksanakan juga yang akan dilaksanakan. Misalnya: strategi KB Kencana, promosi melalui berbagai media, dsb. 3. Sistem yang baru ini sejalan dan sinkron dengan sistem pendataan yang kini sudah ada misalnya: statistik rutin, pendataan keluarga dan mini survei  untuk menjalankan sistem yang diperkuat ini, dapat memanfaatkan sistem yang telah dimiliki BKKBN sekarang ini  bisa dengan memodifikasi daftar data yang dikumpulkan, menambah pertanyaan ke mini survei yang sudah ada, dsb. 4.

20 Memperkuat Sistem Informasi
Tujuan khusus (1): Meningkatkan kapasitas pengkajian data yang akurat dan tepat waktu indikator-indikator utama program KB, baik indikator proses, output dan outcome (termasuk: indikator prioritas BkkbN/Kemenkes, indikator utama FP2020, dan indikator terkait program “Revitalisasi Program KB”) Menyajikan data sebagai dasar/acuan bagi BKKBN dan Kemenkes untuk menilai manfaat atau kelebihan dari strategi-strategi yang diimplementasikan 1 1. Indikator prioritas KB/Kemenkes: mCPR, unmet need, proporsi peserta KB baru/ aktif (dari penduduk miskin/rentan, pria, MKJP) Indkator FP2020: mCPR, jumlah peserta KB per metode alkon, CYP, met-unmet need, anggaran untuk KB, dst Indikator revitalisasi program KB: proporsi WUS/PUS yang mengakses promosi KB melalui aplikasi smartphone, proporsi KB pasca salin, menurunnya stockouts alkon 2. Dapat melihat seberapa besar pengaruh strategi-strategi KB dapat mendongkrak angka akseptor KB. Strategi-strategi tersebut bisa yang selama ini dilaksanakan juga yang akan dilaksanakan. Misalnya: strategi KB Kencana, promosi melalui berbagai media, dsb. 3. Sistem yang baru ini sejalan dan sinkron dengan sistem pendataan yang kini sudah ada misalnya: statistik rutin, pendataan keluarga dan mini survei  untuk menjalankan sistem yang diperkuat ini, dapat memanfaatkan sistem yang telah dimiliki BKKBN sekarang ini  bisa dengan memodifikasi daftar data yang dikumpulkan, menambah pertanyaan ke mini survei yang sudah ada, dsb. 4. 2

21 Memperkuat Sistem Informasi
Tujuan Khusus (2): Mengembangkan sistem informasi yang dapat disinkronkan dan/atau diintegrasikan ke dalam sistem dan proses pengumpulan data yang sudah ada, dan; Meningkatkan intensitas dan kecepatan analisis, diseminasi dan pemanfaatan data untuk pengambilan kebijakan secara signifikan, sehingga bermanfaat bagi pengembangan program KB nasional 3 1. Indikator prioritas KB/Kemenkes: mCPR, unmet need, proporsi peserta KB baru/ aktif (dari penduduk miskin/rentan, pria, MKJP) Indkator FP2020: mCPR, jumlah peserta KB per metode alkon, CYP, met-unmet need, anggaran untuk KB, dst Indikator revitalisasi program KB: proporsi WUS/PUS yang mengakses promosi KB melalui aplikasi smartphone, proporsi KB pasca salin, menurunnya stockouts alkon 2. Dapat melihat seberapa besar pengaruh strategi-strategi KB dapat mendongkrak angka akseptor KB. Strategi-strategi tersebut bisa yang selama ini dilaksanakan juga yang akan dilaksanakan. Misalnya: strategi KB Kencana, promosi melalui berbagai media, dsb. 3. Sistem yang baru ini sejalan dan sinkron dengan sistem pendataan yang kini sudah ada misalnya: statistik rutin, pendataan keluarga dan mini survei  untuk menjalankan sistem yang diperkuat ini, dapat memanfaatkan sistem yang telah dimiliki BKKBN sekarang ini  bisa dengan memodifikasi daftar data yang dikumpulkan, menambah pertanyaan ke mini survei yang sudah ada, dsb. 4. 4

22 Memperkuat Sistem Informasi
Output dan outcome (1) Pelengkap data dan informasi KB yang ada (Contoh: kualitas pelayanan, keberhasilan strategi-strategi baru, proporsi kepesertaan KB berdasarkan informed-choice, dan reaksi masyarakat/akseptor terhadap program promosi KB yang baru) Meningkatnya kapasitas staf BkkbN dan Kemenkes di tingkat nasional dan provinsi dalam hal pengelolaan dan pengolahan data, serta analisis dan presentasi hasil analisis (sesuai dengan kebutuhan staf) Berdirinya afiliasi BKKBN di kabupaten target, yang berfungsi sebagai sarana pengumpulan, analisis dan komunikasi data di tingkat kabupaten 1. Indikator prioritas KB/Kemenkes: mCPR, unmet need, proporsi peserta KB baru/ aktif (dari penduduk miskin/rentan, pria, MKJP) Indkator FP2020: mCPR, jumlah peserta KB per metode alkon, CYP, met-unmet need, anggaran untuk KB, dst Indikator revitalisasi program KB: proporsi WUS/PUS yang mengakses promosi KB melalui aplikasi smartphone, proporsi KB pasca salin, menurunnya stockouts alkon 2. Dapat melihat seberapa besar pengaruh strategi-strategi KB dapat mendongkrak angka akseptor KB. Strategi-strategi tersebut bisa yang selama ini dilaksanakan juga yang akan dilaksanakan. Misalnya: strategi KB Kencana, promosi melalui berbagai media, dsb. 3. Sistem yang baru ini sejalan dan sinkron dengan sistem pendataan yang kini sudah ada misalnya: statistik rutin, pendataan keluarga dan mini survei  untuk menjalankan sistem yang diperkuat ini, dapat memanfaatkan sistem yang telah dimiliki BKKBN sekarang ini  bisa dengan memodifikasi daftar data yang dikumpulkan, menambah pertanyaan ke mini survei yang sudah ada, dsb. 4.

23 Memperkuat Sistem Informasi
Output dan outcome (2) Perluasan penggunaan teknologi informasi untuk automatisasi analisis data sercara rutin dan mempercepat diseminasi hasil analisis data tersebut Meningkatkan diseminasi data baik secara horisontal maupun secara vertikal ke tingkat provinsi dan kabupaten Data KB ditampilkan dalam format yang mudah dipahami atau user-friendly (grafik, trend, dsb) Berfungsinya sistem “dashboards” yang menyajikan data kabupaten secara aktual (real-time) 1. Indikator prioritas KB/Kemenkes: mCPR, unmet need, proporsi peserta KB baru/ aktif (dari penduduk miskin/rentan, pria, MKJP) Indkator FP2020: mCPR, jumlah peserta KB per metode alkon, CYP, met-unmet need, anggaran untuk KB, dst Indikator revitalisasi program KB: proporsi WUS/PUS yang mengakses promosi KB melalui aplikasi smartphone, proporsi KB pasca salin, menurunnya stockouts alkon 2. Dapat melihat seberapa besar pengaruh strategi-strategi KB dapat mendongkrak angka akseptor KB. Strategi-strategi tersebut bisa yang selama ini dilaksanakan juga yang akan dilaksanakan. Misalnya: strategi KB Kencana, promosi melalui berbagai media, dsb. 3. Sistem yang baru ini sejalan dan sinkron dengan sistem pendataan yang kini sudah ada misalnya: statistik rutin, pendataan keluarga dan mini survei  untuk menjalankan sistem yang diperkuat ini, dapat memanfaatkan sistem yang telah dimiliki BKKBN sekarang ini  bisa dengan memodifikasi daftar data yang dikumpulkan, menambah pertanyaan ke mini survei yang sudah ada, dsb. 4.

24 Memperkuat Sistem Informasi
Kegiatan Bantuan teknis untuk unit atau staf tertentu di BKKBN Pusat; Pelatihan (bila diperlukan) dan bantuan teknis yang kontinus untuk (1) staf BKKBN provinsi sebagaii ahli dalam bidang data KB/ analis program KB; Menempatkan (mekanisme penempatan tentatif), melatih dan memberikan dukungan teknis untuk satu (1) staf di kabupaten/kota sebagai koordinator sistem informasi KB di kabupaten/kota yang menjadi target intervensi FP2020; memberikan dukungan dana untuk kegiatan yang diperlukan BKKBN provinsi sebagai koordinator UGM untuk melatih dan menjadi mentor 1. Indikator prioritas KB/Kemenkes: mCPR, unmet need, proporsi peserta KB baru/ aktif (dari penduduk miskin/rentan, pria, MKJP) Indkator FP2020: mCPR, jumlah peserta KB per metode alkon, CYP, met-unmet need, anggaran untuk KB, dst Indikator revitalisasi program KB: proporsi WUS/PUS yang mengakses promosi KB melalui aplikasi smartphone, proporsi KB pasca salin, menurunnya stockouts alkon 2. Dapat melihat seberapa besar pengaruh strategi-strategi KB dapat mendongkrak angka akseptor KB. Strategi-strategi tersebut bisa yang selama ini dilaksanakan juga yang akan dilaksanakan. Misalnya: strategi KB Kencana, promosi melalui berbagai media, dsb. 3. Sistem yang baru ini sejalan dan sinkron dengan sistem pendataan yang kini sudah ada misalnya: statistik rutin, pendataan keluarga dan mini survei  untuk menjalankan sistem yang diperkuat ini, dapat memanfaatkan sistem yang telah dimiliki BKKBN sekarang ini  bisa dengan memodifikasi daftar data yang dikumpulkan, menambah pertanyaan ke mini survei yang sudah ada, dsb. 4.

25 SELESAI Dan TERIMA KASIH


Download ppt "Revitalisasi Program KB di Indonesia"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google