Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSuhendra Kartawijaya Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
MEKANISME PEMBENTUKAN URIN Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
2
SISTEM URINARIA Sistem urinaria memiliki 4 komponen penting y/ ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Sistem urinaria berperan penting dalam pembentukan dan ekskresi urin. Urin merupakan cairan hasil filtrasi darah olh ginjal, kemudian urin melalui ureter masuk kedalam kandung kemih sebagai tempat penampung urin, setelah itu urin dibuang melalui uretra. .
3
Fungsi sistem urinaria
Homeostasis y/ pengaturan cairan tubuh, keseimangan asam basa, keseimbangan elektrolit, dan pembuangan produk sampah. Kestabilan tekanan darah dan erytrhropoiesis Salah satu bagian dari sistem urinaria yg terpenting y/ ginjal, Ginjal sepasang organ yg terletak di dalam pinggang, tepatnya di daerah retroperitoneal di regio lumbal superior setinggi vertebra torak 12 lumbal. Ginjal kanan terdesak hati sehingga terletak lebih rendah dari ginjal kiri.
4
Mekanisme pembentukan urin
Pembentukan urin melalui 3 mekanisme, y/ filtrasi plasma darah melalui glomerulus Filtrat mengalami reabsorpsi selektif o/ tubulus, Sekresi oleh tubulus Hasil akhir yang dikeluarkan dari tubuh adalah urin. Proses pembentukan urin berdasarkan urutan organnya : Glomerulus mula2 darah ginjal (melalui arteri renalis) arteriol afferen. arteriol afferen membentuk glomerulus. Glomerulus dibungkus o/ kapsul Bowman. Kemudian darah difiltrasi o/ dinding glomerulus secra pasif dg bantuan tekanan darah aorta sehingga filtrat berupa air yg komposisinya mirip plasma (namun komposisi proteinnya hanya yg memiliki berat molekul rendah dgkadar sekitar 10 mg/dl) masuk kedlm kapsula bowman.
5
Kecepatan filtrasi Glomerulus (Glomerular Filtration Rate/GFR) y/ 1 liter darah disaring o/ dinding kapiler glomerulus menjadi 120 ml filtrat/menit. Kecepatan GFR ditentukan o/ 3 faktor : Keseimbangan tekanan2 yg bekerja pd dinding kapilar (tekanan hidrostatik kapilar glomeruli dan tekanan onkotik kapsul Bowman mendorong terjadinya filtrasi sedangkan tekanan onkotik kapilar glomeruli dan tekanan hidrostatik lebih besar daripada tekanan onkotik. Kecepatan aliran darah ke ginjal (Renal Blood Flow/RBF), atau kcepatan aliran plasma dlm glomeruli (Glomerular Plasma Flow/GPF) Permeabilitas serta luas permukaan kapilar yang berfungsi
6
2. Tubulus Filtrat dari kapsula bowmen masuk ke dalam tubulus. Tubulus Proksimal di tubuli proksimal terjadi reabsorpsi 2/3 filtrat berupa air, Na+, sebagian besar HCO3-, asam amino, dan glukosa secara isoosmotik. Reabsorbsi dapat terjadi dikarenakan kapilar peritubular di tubuli proksimal tekanan hidrostatik lebih kecil daripada tekanan onkotik. Sehingga kadar CL- di dalam tubuli meningkat Lengkung Henle di bagian lengkung Henle desendes terjadi pengeluaran air secara pasif sehingga urin menjadi hipertonik. Dibagian lengkung henle asendes tidakpermeabel untk air, sedangkan NaCL keluar.
7
Tubulus Distal Urin yg sampai ke tubuli distal bersifat hipoosmotik, terjadi reabsorpsi Na+ (dan air) dan sebaliknya melepaskan kalium. Hormon antidiuretik (ADH) berperan mereabsorpsi air di bagian akhit tubuli distal dan Tubulus pengumpul (Collecting duct) sehingga urin yg hipotonik dpt menjadi hipertonik. Tubulus Kolektivus tubulus kolektivus menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus distal
8
Mekanisme pembentukan melalui proses Filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi
9
3. Pelvis Ginjal Dari tubulus2 ginjal, urin akan menuju pelvis ginjal, selanjutnya melalui ureter menuju kantong kemih. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin ygdikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisasubstansi lain,misalnya pigmen empedu yg berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
10
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.