Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ANTROPOLOGI
2
A. Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari kata antrophos = manusia dan logos = ilmu Haviland : Studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap mengenai keanekaragaman manusia
3
B. Sejarah Perkembangan Antropologi
Koentjaraningrat membagi menjadi 4 fase : 1. Fase pertama (sebelum 1800) Deskripsi berupa adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa atau ciri-ciri fisik. Deskripsinya dikenal dengan nama “etnografi”
4
lanj. sejarah perkembangan antropologi
2. Fase kedua (pertengahan abad 19) Adanya usaha untuk mengintegrasikan beberapa karangan mengenai masyarakat dan kebudayaan didunia pada berbagai tingkat evolusi. 3. Fase ketiga (awal abad ke 20) Ilmu antropologi menjadi penting bagi kepentingan kolonialisme. Contoh : politik memecah belah
5
lanj. sejarah perkembangan antropologi
4. Fase keempat (sesudah 1930) - Antropologi berkembang pesat - Berorientasi akademik - Pengembangannya meliputi pengetahuan dan metode ilmiah - Muncul sikap anti kolonialisme - Penelitian antropologi beralih kependuduk pedesaan - Diadakan simposium internasional untuk membahas dan ruang lingkup antropologi
6
Antropologi memiliki dua tujuan :
Tujuan akademis Mencapai pemahaman tentang manusia ber dasarkan bentuk fisik nya, masyarakat mau pun kebudayaannya
7
lanj.tujuan antropologi
2. Tujuan praktis Untuk kepentingan pembangunan
8
C. Ruang Lingkup Antropologi
Haviland membagi menjadi empat : Antropologi Antropologi Fisik Antropologi Budaya Etnologi Linguistik Arkeologi
9
Antropologi Fisik Bagian dari antropologi yang memusatkan per hatiannya pada manusia sebagai organisme bio logis yang berkembang dan apa sebabnya bangsa-bangsa berbeda menurut keadaan fisiknya
10
Antropologi Budaya Etnologi atau ilmu bangsa-bangsa
etnologi mempelajari dinamika kebudayaan seperti bagaimana ke budayaan itu ber kembang dan bagaimana kebudayaan itu saling mempengaruhi
11
lanj. antropologi budaya
2. Linguistik Ilmu yang mempelajari bahasa. Ahli linguistik tertarik untuk mem pelajari sejarah dan struktur bahasa yang tidak tertulis
12
lanj. antropologi budaya
3. Arkeologi Cabang antropologi budaya yang mem pelajari benda-benda dengan tujuan meng gambarkan dan me nerangkan perilaku manusia
13
D. Hubungan Antropologi dengan Ilmu-ilmu lain
Hubungan antara geologi dan antropologi Geologi mempelajari ciri-ciri lapisan bumi beserta per ubahannya, dibutuhkan oleh sub ilmu paleoantropologi dan prasejarah guna me netapkan umur relatif dari fosil mahluk primata serta fosil manusia jaman dulu.
14
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara Ilmu anatomi dan antropologi Ilmu anatomi berfungsi untuk menentukan ciri-ciri dari berbagai bagian kerangka manusia serta ciri-ciri bagian tubuh manusia pada umumnya. Hal ini berguna bagi penelitian antropologi fisik.
15
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara ilmu kesehatan dan antropologi Dokter membutuhkan informasi mengenai adat istiadat suatu masyarakat. Misalnya sikap masyarakat terhadap teknologi kesehat an
16
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara ilmu linguistik dan antropologi Ilmu linguistik meng embangkan konsep-konsep dan metode untuk mengupas segala bentuk bahasa secara global.
17
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara arkeologi dan antropologi Arkeologi meneliti kebudaya an-kebudayaan kuno jaman purba, salah satu cabang antropologi adalah melakukan penelitian sebelum manusia mengenal huruf dengan meng gunakan sisa-sisa peninggal an jaman purba
18
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara ilmu sejarah dan antropologi Antropologi menyediakan bahan untuk pra sejarah
19
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara geografi dan antropologi Geografi adalah ilmu yang mempelajari gambaran tentang bumi dan ciri-ciri dari segala bentuk hidup yang ada dibumi. Banyak masalah mengenai kebudayaan manusia berkaitan dengan lingkungan alamnya.
20
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara ilmu ekonomi dan antropologi Ilmu ekonomi, mempelajari proses dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan, cara berpikir dan pandangan serta sikap hidup masyarakat.
21
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara ilmu hukum dan antropologi Ahli hukum adat menggunakan metode antropologi untuk menyelami latar belakang kehidupan hukum adat diberbagai daerah di Indonesia. Hubungan antara ilmu administratif dan antropologi Ilmu administratif membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan permasalahan seputar pertanahan dengan bantuan informasi dari antropologi.
22
lanj.hubungan antropologi dengan ilmu-ilmu lain
Hubungan antara ilmu politik dan antropologi Ilmu politik mengembangkan per hatian pada masalah-masalah yang menyangkut latar belakang sosial budaya.
23
E. Etnografi: Metode dalam antropologi
Koentjaraningrat : Jenis karangan yang mengandung bahan pokok dari pengolahan dan analisis antropologi => etnografi
24
lanj. etnografi J. A. Clinton menyusun 9 prinsip untuk menentukan batas-batas dari masyarakat, yaitu : 1. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih 2. Kesatuan masyarakat yang terdiri dari penduduk yang mengucapkan satu bahasa atau satu logat bahasa 3. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah politikal administratif 4. Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri
25
lanj. etnografi 5. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah geografi yang merupakan kesatuan daerah fisik 6. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologi 7. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami satu pengalaman sejarah yang sama 8. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang frekuensi interaksinya satu dengan yang lainnya merata dan tinggi 9. Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang seragam
26
lanj. etnografi Metode yang digunakan etnograf adalah metode wawancara dan pengamatan 1. Wawancara Metode pengumpulan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden.
27
lanj. etnografi Teknik wawancara dibagi menjadi dua :
Wawancara terencana Wawancara tanpa rencana dibagi lagi menjadi dua : (1) Wawancara berstruktur (2) wawancara tanpa struktur dibagi menjadi dua : 1. Wawancara fokus 2. Wawancara bebas
28
lanj. etnografi Wawancara terencana
Peneliti menyusun daftar pertanyaan sebelum ia terjun kelapangan untuk mengambil data 2) Wawancara tanpa rencana Peneliti tidak membuat daftar per tanyaan sebelum ia terjun kelapangan untuk mengambil data
29
lanj. etnografi (1) Wawancara terfokus
Pertanyaan yang tidak memiliki struktur tertentu, namun berpusat pada satu pokok masalah (2) Wawancara bebas Wawancara yang tidak memiliki pokok pembicaraan, sehingga pertanyaan dapat beralih-alih dari suatu hal ke hal lainnya
30
lanj. etnografi Metode Geneologis
W. H. R. Rivers memperkenalkan istilah metode geneologis, yaitu metode wawan cara untuk mencatat silsilah atau daftar asal-usul dari informan-informan dalam masyarakat yang dijadi kan objek penelitian
31
Contoh metode geneologis
32
Contoh metode geneologis
33
lanj. etnografi Pengamatan Pengamatan secara umum dibagi menjadi dua :
1. Pengamatan langsung/direct observation 2. Pengamatan tak langsung/indirect observation
34
lanj. etnografi Pengamatan berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua :
1. Pengamatan berstruktur/formal 2. Pengamatan tak berstruktur/informal/partisipan observation
35
lanj. etnografi Pengamatan berdasarkan interaksinya dibagi menjadi dua : 1) Pengamatan 2) Pengamatan terlibat Pengamatan yang ideal dalam antropologi adalah pengamatan yang sifatnya informal dan melibatkan langsung penelitinya (pengamatan terlibat).
36
lanj. etnografi Pengamatan dengan menggunakan alat perekam
James Danandjaja => 2 buku dengan pendekatan antro pologi visual G. Bateson => penelitian mengenai adat-istiadat pengasuhan anak di desa Bayung Gde dengan meng ambil foto
37
LATIHAN KE-1
38
KEBUDAYAAN
39
A. Kebudayaan Pengertian Kebudayaan Linton :
Kebudayaan memiliki berbagai aspek, yang meliputi cara-cara berlaku, kepercayaan-keper cayaan, sikap-sikap dan hasil dari kegiatan manusia yang khas untuk suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu.
40
lanj. pengertian kebudayaan
Koentjaraningrat : Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
41
B. Kebudayaan, culture, dan peradaban
Kebudayaan => sansekerta buddhayah => bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “kekal”. Culture => bahasa latin => colere yang berarti mengolah, mengerjakan dan terutama berhubungan dengan pengolahan tanah atau bertani. Peradaban => bahasa inggris => civilization yaitu bagian–bagian serta unsur-unsur yang halus, maju, indah.
42
C. Empat Wujud Kebudayaan
Gambar kebudayaan menurut Koentjaraningrat
43
lanj. empat wujud kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat 1. Lingkaran paling luar melambangkan ke budaya an sebagai artefacs atau benda - benda fisik 2. Melambangkan kebudayaan sebagai sistem tingkah laku dan tindakan berpola 3. Melambangkan kebudayaan sebagai sistem gagasan 4. Melambangkan kebudayaan sebagai sistem gagasan yang ideologis
44
lanj. empat wujud kebudayaan
Lingkaran pertama Bagunan-bagunan megah seperti candi, benda-benda bergerak, komputer, piring, gelas, kancing baju. Semua benda hasil karya manusia bersifat kongkret dan dapat diraba serta difoto. Disebut sebagai kebudayaan fisik. Lingkaran kedua Menggambarkan wujud tingkah laku manusia seperti menari, berbicara, tingkah laku dalam melakukan pekerjaan. Disebut sebagai sistem sosial.
45
lanj. empat wujud kebudayaan
Lingkaran kedua Menggambarkan wujud tingkah laku manusia seperti menari, ber bicara, tingkah laku dalam melakukan pe kerjaan. Disebut sebagai sistem sosial.
46
lanj. empat wujud kebudayaan
Lingkaran ketiga Menggambarkan wujud gagasan dari kebudayaan dan tempatnya dalam kepala masing-masing individu yang menjadi warga suatu ke budayaan yang dibawa ke mana pun mereka pergi. Wujud ke budayaan ini abstrak, tidak dapat difoto. Disebut sebagai sistem budaya.
47
lanj. empat wujud kebudayaan
Lingkaran keempat Gagasan-gagasan yang telah dipelajari oleh warga suatu kebudayaan sejak usia dini dan sukar diubah. Disebut sebagai nilai-nilai budaya.
48
D. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kluckhohn, menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu : 1. Bahasa 2. Sistem organisasi 3. Organisasi sosial 4. Sistem paralatan hidup dan teknologi 5. Sistem mata pencaharian hidup 6. Sistem religi 7. Kesenian
49
lanj. unsur-unsur kebudayaan
Koentjaraningrat Ahli antropologi dalam menganalisis suatu kebudayaan dianjurkan untuk melalui empat tahap. Keempat tahap tersebut berpijak pada empat wujud kebudayaan, yaitu : nilai-nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, himpunan unsur-unsur kebudayaan fisik
50
LATIHAN KE 2
51
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
52
Unsur-unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat, menjabarkan tujuh unsur kebudayaan : 1. Bahasa, terdiri dari bahasa lisan dan tulisan 2. Sistem pengetahuan, terdiri dari : (1) Pengetahuan tentang sekitar alam (2) Pengetahuan tentang alam flora (3) Pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah (4) Pengetahuan tentang tubuh manusia (5) Pengetahuan tentang kelakuan sesama manusia (6) Pengetahuan tentang ruang waktu dan bilangan
53
lanj. unsur-unsur kebudayaan
3. Organisasi sosial, terdiri dari : (1) Sistem kekerabatan (2) Sistem kesatuan hidup setempat (3) Asosiasi dan perkumpulan (4) Sistem kenegaraan 4. Sistem paralatan dan teknolog, terdiri dari : (1) Alat-alat produktif (2) Alat-alat distributuf dan transport (3) Wadah-wadah dan tempat-tempat untuk menaruh (4) Makanan dan minuman (5) Pakaian dan perhiasan (6) Tempat berlindung dan perumahan (7) Senjata
54
lanj. unsur-unsur kebudayaan
5. Sistem mata pencaharian hidup, terdiri dari: (1) Berburu dan meramu (2) Perikanan (3) Bercocok tanam diladang (4) Bercocok tanam menetap (5) Peternakan (6) Perdagangan
55
lanj. unsur-unsur kebudayaan
6. Sistem religi, terdiri dari : Sistem kepercayaan, kesusateraan suci, sisem upacara keagamaan, kelompok ke agamaan, ilmu gaib, nilai dan pandangan hidup 7. Kesenian, terdiri dari : Seni patung, seni relief, seni lukis dan gambar, seni rias, seni vokal, seni instrumen, seni kesusasteraan, dan seni drama
56
A. Bahasa dan Komunikasi
Pengertian Bahasa Haviland Bahasa adalah suatu sistem komunikasi dengan menggunakan suara yang di hubungkan satu sama lain menurut se perangkat aturan, sehingga mempunyai arti.
58
lanj. pengertian bahasa
Rakhmat Ada dua cara mendefinisikan bahasa, yaitu : 1. Secara fungsional Melihat bahasa dari segi fungsinya, sehingga bahasa diartikan sebagai alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. 2. Secara formal Semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa.
59
lanj. pengertian bahasa
Tugas antropolog dalam mendeskripsikan bahasa suatu suku bangsa tertentu berbeda dengan ahli bahasa. Ahli bahasa berhubungan dengan fonetik, fonologi, sintaksis, dan semantik. Ahli antropolog, mengumpulkan data tentang ciri-ciri yang menonjol dari bahasa suatu suku bangsa, luas batas penyebarannya, variasi geografi, variasi menurut lapisan sosialnya.
60
lanj. pengertian bahasa
2. Bahasa dalam Kerangka Budaya Haviland Permasalahan tentang hubungan antara bahasa dan kebudayaan termasuk dalam etnolinguistik. Etnolinguistik adalah suatu bidang yang berkembang dari etnologi maupun linguistik
61
lanj. pengertian bahasa
3. Kinesik dan Proksemik Dalam berkomunikasi di butuhkan komunikasi verbal, ekspresi wajah, gerakan tangan, gerakan tubuh, cara berbicara, nada suara, yang semuanya itu disebut bahasa tubuh atau komunikasi non verbal.
62
lanj. pengertian bahasa
Duncan menyebutkan ada enam jenis komunikasi non verbal, yaitu : 1. Kinesik atau gerakan tubuh 2. Paralinguistik atau suara 3. Proksemik atau penggunaan ruang personal dan sosial
63
lanj. pengertian bahasa
4. Olfaksi atau penciuman 5. Sensitivitas kulit 6. Faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik
64
lanj. pengertian bahasa
Haviland Kinesik Digambarkan sebagai suatu sistem komunikasi dengan menggunakan gerakan yang berupa sikap tubuh, ekspresi muka dan gerakan-gerakan tubuh lain yang mengandung pesan.
65
lanj. pengertian bahasa
Rakhmat menyebutkan bahwa dalam menyampaikan pesan kinesik, seseorang dapat melalui gerakan tubuhnya yang terdiri dari tiga komponen, yaitu : 1. Pesan fasial 2. Pesan gestural 3. Pesan postural
66
lanj. kinesik Fasial Kinesik yang menggunakan raut muka untuk menyam paikan makna tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat me nyampaikan paling sedikit 10 makna. (kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minta, ketakjuban, tekad)
67
lanj. kinesik 2. Gestural Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Menurut Galloway, pesan gestural dapat dipergunakan untuk mengungkap : mendorong/membatasi, menyesuaikan/mempertentangkan, responsif/tidak responsif, perasaan positif/negatif
68
lanj. kinesik 3. Postural Berkaitan dengan seluruh anggota badan. Tiga makna yang dapat disampaikan melalui postural, yaitu : 1) Immediacy “Ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu yang lain”.
69
lanj. kinesik 2) Power Mengungkapkan status sosial tertentu pada diri komunikator
70
lanj. kinesik 3) Responsiveness
Bereaksi secara emosional pada lingkungan, secara positif dan negatif
71
Proksemik Adalah pesan yang disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
72
lanj. proksemik Edward T. Hall membagi interaksi sosial dalam 4 zona spasial: Jarak intim (personal space) Merupakan jarak akrab, dengan jarak 0-18 inch. Individu menerima dengan jelas masukan pancaindera (pengelihatan, panas tubuh orang, suara, bau dan tarikan napas).
73
lanj. proksemik Jarak 0-6 inch (jarak intimate lovers), merupakan jarak yang terjadi pada saat bercinta,olahraga gulat, saling melindungi. Individu dapat dengan jelas melihat tekstur kulit, kerut, cacat, warna mata, mulut.
74
Pribadi Intim Publik Sosial
75
lanj. proksemik 2. Jarak Pribadi/Personal distance
Jarak 1,5-4 kaki. Terdiri dari 2 fase: 1) Fase dekat (1,5-2,5 kaki) Terjadi pertukaran sentuhan, bau, pandangan dan isyarat lainnya. 2) Fase jauh (2,5-4 kaki) Individu dapat saling menyentuh dengan meng ulurkan tangan.
76
lanj. proksemik 3. Jarak sosial/Social distance
Jarak 4-25 kaki. Susunan bangku dan perabotan kantor disusun berdasarkan jarak sosial. Jarak ini dibagi menjadi 2 : 1) Jarak sosial (dekat) 4-7 kaki 2) Jarak sosial (jauh) 7-12 kaki
77
lanj. proksemik 4. Jarak publik Jarak kaki
78
Gambaran 4 zona spasial
79
B. Sistem Kekerabatan Haviland
Kelompok kekerabatan atau kelompok keturunan adalah kelompok yang kriteria ke anggotannya merupakan ke turunan dari nenek moyang ter tentu yang sungguh-sungguh ada atau hanya ada dalam mitologi. Garis keturunan dapat ditarik secara khusus melalui garis keturunan laki-laki/perempuan/ keduanya.
80
lanj. sistem kekerabatan
Perkawinan Koentjaraningrat mengemuka kan bahwa setiap individu di hampir semua masyarakat di dunia, di dalam keseluruhan masa hidupnya oleh adat atau kebiasaan masyarakat umum nya akan mengalami fase atau tahap.
81
lanj. sistem kekerabatan
Peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia seperti : - kelahiran - masa bayi - penyapihan
82
lanj. sistem kekerabatan
- masa kanak-kanak - masa remaja - perkawinan - kehamilan
83
lanj. sistem kekerabatan
Pembatasan Jodoh dalam Perkawinan Di dalam masyarakat di dunia terdapat bentuk-bentuk ideal maupun larangan-larangan dalam pembatasan jodoh dalam perkawinan. Jawa Orang Jawa dari lapisan yang berpen didikan dan tinggal dikota, hampir tidak ada pembatasan asalkan tidak memilih jodoh yang masih ada ikatan saudara se kandung.
84
lanj. sistem kekerabatan
Batak Orang dilarang mencari jodoh diantara semua orang yang mempunyai nama marga yang sama. Setiap orang, sudah seharusnya menikah dengan orang lain di luar suatu lingkung an tertentu atau exogami. Exogami marga : seseorang dilarang menikah dalam satu marga. Exogami keluarga : seseorang dilarang menikah dengan saudara kandungnya.
85
lanj. sistem kekerabatan
Marriage preference Perawinan-perkawinan yang menjadi pre ferensi umum, artinya suatu bentuk perkawin an ideal yang diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Cross cousin Menikah dengan saudara perempuan ayah atau anak saudara laki-laki ibu. Contoh : Batak Toba => Perkawinan ideal adalah perkawinan antara seseorang dengan anak perempuan saudara laki-laki inangnya. Saudara laki-laki ibunya disebut tulang adalah paribannya.
86
lanj. sistem kekerabatan
2. Rumah Tangga dan Keluarga Inti Rumah tangga => terjadi akibat dari adanya perkawinan Keluarga inti => terjadi akibat dari adanya perkawinan dengan anggota terdiri dari seorang suami, istri dan anak-anak yang belum menikah
87
lanj. sistem kekerabatan
Keluarga batih berdasar monogami terjadi akibat dari adanya per kawinan dengan anggota terdiri dari seorang suami, istri dan anak-anak yang belum menikah. Anak dapat terdiri dari anak tiri dan anak angkat. Keluarga inti berdasar poligami Keluarga inti yang terdapat lebih dari seorang suami atau istri
88
lanj. sistem kekerabatan
Keluarga inti berdasar poligini Keluarga inti yang terdiri dari seorang suami dengan lebih dari seorang istri Keluarga inti berdasar poliandri Keluarga inti yang terdiri dari seorang istri dengan lebih dari seorang suami
89
lanj. sistem kekerabatan
3. Kelompok-Kelompok Kekerabatan G. P. Murdock medefinisikan kelompok sebagai suatu kesatuan individu yang terikat oleh paling sedikit enam unsur sebagai berikut. 1) Suatu sistem norma-norma yang mengatur kelakuan warga kelompok 2) Suatu rasa kepribadian kelompok yang disadari semua anggotanya 3) Kegiatan-kegiatan berkumpul dari anggota kelompok secara berulang-ulang 4) Suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksi antara anggota kelompok 5) Suatu pimpinan atau pengurus yang mengorganisasi kegiatan kelompok 6) Suatu sistem hak dan kewajiban bagi para individunya ter hadap sejumlah harta produktif, harta konsumtif, atau harta pusaka tertentu
90
lanj. sistem kekerabatan
G. P. Murdock, mengkategorikan kelompok kekerabatan berdasarkan fungsi sosial menjadi tiga : Corporate kingroup (kelompok kekerabatan berkorporasi) Kelompok ini memiliki keenam unsur kekerabatan dan bersifat eksklusif. Kelompok ini anggotanya tidak banyak. Kelompok kekerabatan ini dibagi lagi menjadi kelompok ambilineal kecil, kindred dan keluarga luas. 2. Occasional kingroup (kelompok kekerabatan kadang kala) Kelompok tidak memiliki keenam unsur kekerabatan. Kelompok ini anggotanya banyak sehingga tidak mungkin terjadi interaksi terus-menerus dan intensif. Kelompok ini berkumpul pada waku tertentu. Kelompok ini dibagi lagi menjadi deme, keluarga ambilineal besar, klen kecil, klen besar, fratri, dan paroh masyarakat. 3. Circumscriptive kingroup (kelompok kekerabatan menurut adat) Kelompok ini memiliki unsur kelima dan unsur keenam kekerabatan. Kelompok ini besar sehingga para anggotanya tidak saling mengenal. Anggota hanya tahu mengenai kelompok berdasarkan tanda-tanda yang ditentukan oleh adat.
91
lanj. sistem kekerabatan
Kindred Kesatuan kaum kerabat yang melingkari seseorang untuk memulai suatu kegiatan. Kegiatannya meliputi pertemuan-pertemu an, upacara-upacara. Kegiatannya seputar life-space seperti hari ulang tahun, ke matian, pemakaman, pernikahan.
92
lanj. sistem kekerabatan
Keluarga luas Terdiri lebih dari satu kelurga inti, merupakan suatu kesatuan sosial yang amat erat dan biasanya hidup ditempat tinggal bersama pada satu pekarangan.
93
lanj. sistem kekerabatan
Ada tiga macam keluarga luas 1. Keluarga luas utrolokal Terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga batih anak laki-laki maupun perempuan. Adat utrolokal adalah adat yang memberikan kebebasan bagi pengantin baru untuk menetap disekitar kediaman kaum kerabat istri atau suami. 2. Keluarga luar virilokal Terdiri dari keuarga inti senior dengan keluarga inti dari anak laki-laki. Adat virilokal adalah adat yang menentukan bagi pengantin baru untuk menetap disekitar kediaman kaum kerabat suami. 3. Keluarga luas uxorilokal Terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga batih dari anak perempuan. Adat uxorilokal adalah adat yang menentukan bagi pengantin baru untuk menetap disekitar kediaman kaum kerabat istri.
94
lanj. sistem kekerabatan
Keluarga Ambilineal Kecil Terjadi bila suatu keluarga luas yang utrolokal mendapat suatu kepribadian yang disadari oleh para anggotanya, tidak selama waktu mereka hidup saja, tetapi dianggap ada sejak dua-tiga angkatan dalam waktu yang lama. Nenek moyang yang menurunkan kelompok biasanya masih hidup sebagai warga senior kelompok. Kelompok ini biasanya kecil, terdiri dari 25 sampai 30 orangdimana semua warga masih hidup dan masih saling kenal dan tahu akan hubungan kekerabatannya. Keluarga ambilineal kecil adalah suatu corporate kingroup.
95
lanj. sistem kekerabatan
Keluarga Ambilineal Besar Keluarga ambilineal bisa terdiri dari lebih dari tiga-empat angkatan. Diturun kan dari nenek moyang yang sudah tidak saling mengenal. Jumlah anggota kelom pok ini bisa sampai ratusan.
96
lanj. sistem kekerabatan
Klen Kecil Klen kecil terdiri dari satu gabungan keluarga luas yang merasakan diri berasal dari seorang nenek moyang. Dalam klen kecil antar anggota nya terikat melalui garis laki-laki saja atau patrilineal, dan melalui garis keturunan wanita nya saja atau matrilineal. Anggotanya dapat berjumlah antara orang atau lebih. Para anggota masih saling mengenal dan berinterak si. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar anggota umumnya tinggal dalam satu desa.
97
lanj. sistem kekerabatan
Klen Besar Kelompok kekerabatan yang terdiri dari semua keturunan seorang nenek moyang yang diper hitungkan melalui garis keturunan sejenis, yaitu keturunan warga pria atau wanita. Ada dua macam klen besar yaitu patrilineal dan matrilineal. Nenek moyang dari klen besar, hidup berpuluh-puluh angkatan yang lalu, se hingga tidak dapat dikenali secara kongkrit. Anggota klen ini jumlahnya beribu-ribu atau bahkan berpuluh ribu, sehingga sudah tidak saling mengenal dan tidak tahu hubungan darah diantara mereka.
98
lanj. sistem kekerabatan
Fratri Bahasa asingnya phratry yang merupakan kelompok kekerabatan patrilineal dan matrilineal yang sifatnya lokal dan me rupakan gabungan dari kelompok-kelom pok klen setempat. Kelompok yang dapat bergabung dalam fratri adalah klen kecil atau klen besar
99
lanj. sistem kekerabatan
Paroh Masyarakat Bahasa asingnya moiety adalah kelompok kekerabatan gabungan dari klen seperti fratri. Moiety dapat berupa gabungan dari klen-klen kecil atau gabungan dari bagian lokal klen besar
100
C. Kesatuan Hidup Setempat
Koentjaraningrat Kesatuan hidup setempat (Community/ Komunitas) adalah kesatuan yang terjadi karena ikatan tempat kehidupan. Dikatakan sebagai suatu komunitas, bila orang-orang merasa adanya perasaan bang ga dan cinta pada wilayahnya, sehingga mereka segan untuk tinggal diwilayah lain.
101
lanj. kesatuan hidup setempat
Koentjaraningrat membagi komunitas menjadi dua, yaitu : Komunitas besar Bentuk komunitas besar berupa kota, propinsi, negara bagian, negara 2. Komunitas kecil Komunitas kecil memiliki sifat-sifat : 1) Warganya masih saling mengenal dan bergaul dengan frekuensi kurang atau lebih besar 2) Bagian dan kelompok khusus didalamnya tidak terdapat keragaman warna yang besar 3) Merupakan kelompok dimana manusia dapat saling menghayati sebagian besar dari lapangan kehidupan secara utuh
102
lanj. kesatuan hidup setempat
Komunitas kecil dapat berbentuk band, rukun tetangga, desa dan lain-lain. Band Band atau kelompok berburu adalah komunitas kecil yang hidup berpindah-pindah dari berburu dan meramu dalam batas wilayah tertentu. Kelompok ini jumlahnya kecil antara orang.
103
lanj. kesatuan hidup setempat
Village Village atau desa merupakan kelompok hidup kecil yang menetap dalam suatu wilayah yang tetap. Suku bangsa ini biasa nya hidup bercocok tanam atau perikanan.
104
lanj. kesatuan hidup setempat
Koentjaraningrat membagi aktivitas gotong royong menjadi empat bagian, yaitu : Tolong menolong dalam aktifitas pertanian Tolong menolong dalam aktifitas sekitar rumah tangga Tolong-menolong dalam persiapan pesta dan upacara Tolong-menolong dalam peristiwa kecelakaan, bencana dan kematian
105
D. Sistem Religi Haviland
Agama atau religi dipandang sebagai keper cayaan dan pola perilaku yang diusahakan oleh manusia untuk menangani masalah-masalah penting yang tidak dapat dipecah kan dengan menggunakan teknologi dan teknik oraganisasi yang diketahuinya.
106
lanj. sistem religi Anthony F. C. Wallace
Mendefinisikan agama secara antropologis sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi mitos, dan yang menggerak kan kekuatan supernatural dengan maksud mencapai atau untuk menghindari sesuatu perubahan keadaan pada manusia atau alam.
107
lanj. sistem religi
108
lanj. sistem religi Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur religi terdiri dari : Emosi keagamaan Keagamaan Sistem keagamaan Upacara keagamaan Peralatan upacara Kelompok keagamaan
109
lanj. sistem religi Emosi keagamaan
Suatu getaran jiwa yang pada suatu ketika pernah menghinggapi seorang manusia dalam jangka waktu hidupnya, walaupun getaran itu mungkin hanya berlangsung beberapa detik saja untuk kemudian menghilang lagi (Koentjaraningrat). Sikap “takut bercampur percaya” kepada hal yang gaib serta keramat (Soderblom).
110
lanj. sistem religi Sistem keyakinan dalam keagamaan dapat berwujud pikiran dan gagasan manusia, berupa keyakinan : konsepsi manusia tentang sifat-sifat Tuhan wujud dari alam gaib jaman akhirat wujud dan ciri-ciri hantu roh nenek moyang roh jahat
111
lanj. sistem religi - Upacara keagamaan atau ritus dapat berwujud aktifitas atau tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktian terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang dan mahluk halus lainnya dalam upaya ber komunikasi dengan Tuhan atau mahluk gaib lainnya.
112
lanj. sistem religi Berdasarkan isi acaranya, ritus terdiri dari kombinasi yang merangkaikan satu atau beberapa tindakan, seperti : Berdoa Bersujud Bersaji Berkorban Makan bersama Menari Bernyanyi Berprosesi Berseni drama suci Berpuasa Bertapa Bersemedi
113
lanj. sistem religi Bermacam-macam sarana dan peralatan dalam ritus adalah : Gedung pemujaan (masjid, gereja, pagoda, stupa) Patung dewa Patung orang suci Bunyi-bunyian suci suci (orgel, genderang suci, bedug, gong, seruling, gamelan, lonceng) Pakaian (jubah pendeta, jubah biksu, mukena)
114
LATIHAN KE 3
115
Dinamika Kebudayaan
116
A. Dinamika Kebudayaan Kebudayaan akan mengalami perubahan agar dapat menyesuai kan diri dengan keadaan yang berubah. Kebudayaan berubah karena perubahan ling kungan yang menuntut perubahan kebudayaan bersifat adaptif.
117
B. Konsep-konsep Mengenai Dinamika Kebudayaan
Dinamika sosial adalah semua konsep yang diperlukan untuk manganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan ke budayaan.
118
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Konsep-konsep dinamika sosial, yaitu : Proses kebudayaan sendiri, yang terdiri dari internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi Evolusi kebudayaan dan difusi Proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing, meliputi : akulturasi dan asimilasi Proses pembauran atau inovasi
119
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Proses belajar kebudayaan sendiri Proses internalisasi Adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Proses sosialisasi Menggambarkan proses kebudayaan sebagai bagian dari proses sosialisasi individu. Proses enkulturasi Proses belajar menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, sistem norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.
120
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
2. Evolusi kebudayaan dan difusi Evolusi kebudayaan adalah proses perkembangan kebudayaan umat manusia dari bentuk-bentuk kebudayaan yang sederhana sampai komplek dilanjutkan dengan proses difusi. Evolusi kebudayaan dapat dianalisis baik secara mikro maupun makro. mikro => dapat memberi gambaran secara detail mengenai berbagai proses perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari suatu masyarakat makro => proses yang terjadi dalam jangka waktu lama
121
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Difusi Adalah penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang satu ke kebudayaan yang lain.
122
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
3. Akulturasi dan Asimilasi Akulturasi Adalah istilah dalam antropologi yang memiliki beberapa makna, mencakup konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu ke budayaan asing sehingga unsur-unsur asing ter sebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
123
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Proses akulturasi Proses akulturasi bila suatu kebudayaan terkena pengaruh kebudayaan asing : Hampir semua proses akulturasi mulai dari golongan atas yang tinggal di kota lalu menyebar ke golongan yang lebih rendah dipedesaan. Perubahan dalam sektor ekonomi hampir menyebabkan perubahan yang penting dalam asas-asas kehidupan kekerabatan. Penanaman tanaman untuk ekspor dan perkembangan ekonomi uang merusak pola-pola gotong royong tradisional, dan karena itu berkembanglah sistem pengerahan tenaga kerja baru.
124
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
4. Perkembangan sistem ekonomi menyebabkan perubahan dalam kebiasaan-kebiasaan makan dengan segala akibat dalam aspek gizi, ekonomi maupun sosialnya. 5. Proses akulturasi yang berkembang cepat menyebabkan berbagai pergeseran sosial yang tidak seragam dalam semua unsur dan sektor masyarakat sehingga menyebabkan keretakan. 6. Gerakan nasionalisme dianggap sebagai salah satu tahap dalam proses akulturasi
125
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Kontra akulturasi Orang-orang yang tidak tahan hidup dalam suasana tegang terus-menerus namun juga tidak suka pada pembaruan => kolot Golongan kolot dalam masyarakat yang sedang mengalami transisi yang cukup kuat mampu me nyusun kekuatan untuk menentang unsur-unsur baru dan menghentikan proses akulturasi untuk sementara waktu. Sebaliknya bila golongan ini tidak kuat menghadapi proses akulturasi maka mereka seringkali berusaha untuk menghindari.
126
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Permasalahan Psikologi dalam Proses Akulturasi Adanya perbedaan proses akulturasi dalam kebudayaan Adanya individu yang memiliki sifat kolot
128
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Asimilasi Adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur ke budayaan golongan masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campur an.
131
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
4. Inovasi Adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru. Dengan demikian inovasi adalah pembaruan unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan.
132
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Inovasi berkaitan dengan penemuan baru dalam teknologi => merupakan proses bertahap dari discovery menuju invention. Discovery baru menjadi invention apabila suatu penemuan baru mulai diakui, diterima, diterapkan oleh suatu masyarakat. Proses berlangsungnya tahap discovery sampai pada tahap invention berlangsung lama, karena tidak hanya menyangkut satu individu saja, yaitu si penciptanya yang pertama melainkan dapat melibatkan serangkaian individu yang terdiri dari beberapa pencipta.
133
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Koentjaraningrat, menerangkan bahwa untuk mendorong timbulnya kreatifitas diperlukan : Kesadaran para individu akan adanya kekeurangan dalam kebudayaan mereka Mutu dari keahlian para individu bersangkutan Adanya sistem perangsang dalam masyarakat yang mendorong mutu Adanya krisis dalam masyarakat
134
lanj. konsep-konsep mengenai dinamika kebudayaan
Haviland membagi penemuan baru (discovery) menjadi dua, yaitu : Penemuan primer Penemuan secara kebetulan suatu prinsip baru. Contoh : Pembakaran tanah liat membuat tanah liat menjadi keras 2. Penemuan sekunder Perbaikan-perbaikan yang diadakan dengan menetapkan prinsip-prinsip yang sudah diketahui. Contoh : Wadah-wadah dan bejana untuk memasak
135
LATIHAN KE 4
136
ANTROPOLOGI PSIKOLOGI
137
A. Antropologi dan Psikologi
Antropologi Psikologi Adalah bagian dari ilmu antropologi yang berkembang pesat sehingga sudah menjadi suatu bidang ilmu sendiri. Francis L. K Hsu mengusulkan Culture and Personality atau Ethno-psychology
138
lanj. antropologi dan psikologi
Ember dan ember Antropologi psikologi merupakan studi yang dilakukan oleh para ahli antropologi yang tertarik pada perbedaan psikologis diantara dan di dalam suatu masyarakat dan persamaan psikologis pada rentang yang luas di masyarakat.
139
lanj. antropologi dan psikologi
Psikologi Lintas Budaya Adalah studi yang dilakukan para ahli psikologi terhadap dua atau lebih masyarakat. James Danandjaja, mengemukakan bahwa antropologi psikologi bersifat antar disiplin, karena : Teori, konsep dan metode penelitiannya banyak meminjam dari berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, psikiatri, dan psikologi. Para pendirinya berasal dari disiplin ilmu yang bermacam-macam.
140
lanj. antropologi dan psikologi
Para pendiri dari antropologi Ralph Linton Margaret Mead Cora Dubois Para pendiri dari psikiater Abram Kardiner Para pendiri dari psikologi W.H. R. River Erik H. Erikson Geza Roheim
141
B. Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi Psikologi
Francis L. K. Hsu menerangkan bahwa ada beberapa karya penelitian dapat digolongkan ke dalam antropologi psikologi, yaitu : Suatu karya yang dihasilkan oleh ahli antropologi, yang mempunyai pengetahuan baik mengenai konsep psikologi; atau karya yang dihasilkan oleh seorang ahli dari disiplin lain, yang mempunyai pengetahuan baik mengenai konsep antropologi disamping pengetahuan mengenai konsep psikologi. Segala karya yang berkaitan mengenai individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan
142
lanj.sejarah perkembangan ilmu antropologi psikologi
3. Segala karya yang memberikan pengakuan serius kepada kebudayaan sebagai variabel bebas maupun variabel terikat yang berhubungan dengan kepribadian 4. Segala karya dari seorang ahli antropologi yang mem pergunakan konsep atau teknik tes psikologi yang memberikan data tepat guna dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh para ahli antropologi 5. Ruang lingkup antropologi psikologi sama dengan pengkajian secara lintas budaya mengenai kepribadi an dan sistem sosial budaya.
143
lanj. sejarah perkembangan ilmu antropologi psikologi
Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya Hubungan antara pola pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata Hubungan antara stryktur kepribadian rata-rata dengan sistem peran dan aspek proyeksi dari kebudayaan Hubungan semua variabel diatas dengan perilaku menyimpang yang berbeda dari suatu kolektif ke kolektif lain.
144
lanj. sejarah perkembangan ilmu antropologi psikologi
Milton Singer membagi tiga kelompok permasalahan besar dalam penelitian antropologi psikologi, yaitu : Kelompok hubungan kebudayaan dengan sifat pembawaan manusia (human nature) Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian khas kolektif tertentu (typical personality) Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian abnormal
145
C. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
Metode yang digunakan dalam penelitian antropologi adalah etnografis berupa wawancara dan pengamatan. Antropologi psikologi membahas kebudaya an yang overt, covert seperti nilai-nilai atau dinamika psikologis suatu masyarakat tertentu => metode etnografis belumlah cukup.
146
lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi
Misal : Deskripsi etnografis yang dilakukan oleh musafir, pelaut, pendeta, pegawai pemerintah memberi ke terangan mengenai watak dan kebudayaan yang hanya didasarkan dari kesan yang diperoleh penulis dari pengalamannya bergaul dengan beberapa warga masyarakat tersebut. Bila seorang penulis memperoleh pengalaman yang menyenangkan saat bergaul dengan beberapa warga masyarakat tersebut, maka dalam bukunya akan membahas mengenai kebudayaan warga masyarakat tersebut dalam hal kebaikkannya dan sebaliknya.
147
lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi
Metode-metode yang dikembangkan dalam antropologi psikologi 1. Metode eksak atau Metode Tes Proyektif A. Kardiner dan R. Linton mengembangakn metode eksak yaitu suatu metode yang menganalisis watak individu dengan menggunakan teknik tes-tes proyeksi. Para antropolog menggunakan beberapa tes psikologi untuk menganalisis kepribadian umum warga masyarakat. Contoh : TAT, HTP, DAP, SSCT
148
lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi
Sadli Proyeksi berasal dari kata projection dari aliran Psikoanalisa. Sigmund Freud Proyeksi adalah proses dimana seseorang menganggap bahwa dorongan-dorongan, perasaan-perasaan, sentimen diri disebabkan karena orang lain atau karena dunia luar.
150
lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi
G. Lindzey, memberikan beberapa penilaian sehubungan dengan penelitian antropologi psikologi yang menggunakan metode eksak dengan tes proyeksi : Konsep kepribadian umum (basic atau modal personality structure) Belum menjadi konsep yang mantap karena masih banyak individu dalam suatu kebudayaan yang memiliki kepribadian menyimpang dari kepribadian umum yang ditentukan berdasarkan data teknik proyektif 2. Proses perubahan kebudayaan yang makin lama makin cepat dialami oleh hampir semua kebudayaan di dunia saat ini, menambah keanekaragaman watak dari individu yang menjadi warga dari suatu kebudayaan
151
lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi
3. Dalam rangka suatu masyarakat terdapat beberapa jenis adat-istiadat pengasuhan anak dan beberapa jenis proses enkulturasi dan sosialisasi berdasarkan sub kebudayaan, golongan sosial, golongan agama dll, maka suatu masyarakat dapat memunculkan kepribadian umum. 4. Hasil tes proyeksi harus dicocokkan dengan data yang diperoleh dari metode-metode etnografi kualitatif yang lain seperti data penagalaman, pengamatan dan wawancara
152
Tes Proyeksi Draw A Person (DAP, atau Goodenough Harris-Draw-A-Person Test) adalah sebuah alat tes kepribadian proyektif psikologis atau tes kognitif digunakan untuk meng evaluasi anak-anak dan remaja untuk berbagai tujuan.
153
lanj.tes proyeksi (DAP)
Dikembangkan oleh Florence Goodenough tahun 1926 Tes ini pertama kali dikenal sebagai tes Draw-A Man-Goodenough Uji administrasi melibatkan administrator, meminta anak-anak untuk melengkapi tiga gambar individu pada potongan kertas terpisah. Anak-anak diminta untuk menggambar seorang pria, seorang wanita, dan diri mereka sendiri Tidak ada instruksi lebih lanjut diberikan dan anak bebas untuk membuat gambar di mana cara dia mau
154
lanj.tes proyeksi (DAP)
Tidak ada benar atau salah jenis gambar, meskipun si anak harus membuat gambar dari seluruh orang setiap kali - yaitu kepala berdiri, bukan hanya wajah Tidak memiliki batas waktu, sekitar 10 atau 15 menit untuk menyelesai kan semua tiga gambar Tes ini sepenuhnya non-invasif dan non-mengancam untuk anak yang merupakan bagian dari daya tariknya.
155
lanj.tes proyeksi (HTP)
House Tree Person (HTP) - Salah satu tes grafis yang berguna untuk melengkapi tes grafis yang lain, yaitu mengetahui hubungan keluarga - Tes HTP umumnya memiliki tujuan untuk mengukur keseluruhan pribadi - Waktu yang dipergunakan dalam tes Psikologi normalnya 10 menit
156
lanj.tes proyeksi (HTP)
- Beberapa alasan digunakannya tes HTP, yaitu : 1. Ketiga objek tersebut paling dikenal oleh orang 2. Hampir semua orang tak menentang diminta menggambar 3. Dibandingkan dengan objek lain, objek yang lebih dapat menstimulir verbalisasi yang sifatya jujur dan bebas. - Instruksi yang digunakan dalam Tes Psikologi HTP Gambarlah Rumah, Pohon dan Orang pada kertas yang tersedia Ada dua cara: 1. Diminta untuk menggambar dalam satu kertas 2. Masing-masing di gambar dalam kertas tersendiri
157
lanj.tes proyeksi Wartegg Test
- Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. - Diminta menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah dibuat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah.
158
lanj.tes proyeksi (Wartegg)
159
Tes Baum
160
lanj.tes proyeksi (Baum)
Tes Baum (baum artinya pohon) Contoh 1 Orang yang menggambar pohon kecil dan di pojok kertas termasuk tipe tak percaya diri. Pohon kering menggambarkan semangat yang melemah dan tiadanya akar menunjukkan perasaan yang tidak tenang.
161
lanj.tes proyeksi (Baum)
Contoh 2 Berlawanan dengan contoh 1, orang yang menggambar pohon besar dan rimbun termasuk tipe yang penuh percaya diri dan puas akan dirinya. Besaran batangnya dan pohon yang kokoh menunjukkan rasa egois yang kuat. Contoh 3 Bila gambar dahan yang menunjukkan hubungan dengan orang lain atau akar yang menunjukkan kondisi psikologis, tajam seperti menusuk, penggambarnya termasuk tipe agresif dan kurang ramah.
162
lanj.tes proyeksi (Baum)
Contoh 4 Orang yang menggambarkan daunnya satu persatu dengan baik adalah orang yang trendi dan peduli pada penampilan nya. Dahan yang menghadap ke atas me nunjukkan bahwa dia tipe terbuka dan dahan bagian tengahnya yang men julang lurus ke atas menunjuk kan dia idealis.
163
lanj.tes proyeksi (Baum)
Contoh 5. Buah menggambarkan laba atau hasil. Tipe orang yang optimis, tidak takut gagal, dan berpikir positif tentang pekerjaan, pelajaran, atau percintaan. Saat sedang menyukai lawan jenis pun, banyak yang menggambar buah.
164
lanj.tes proyeksi (Baum)
Contoh 6 Orang yang menggambar pohon cemara atau pinus adalah orang yang egois. Berlawanan dengan bentuk dedaunan yang tampak lembut yang menggambarkan kebaikan hati pada orang lain, daun yang menusuk meng gambarkan orang yang kurang bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain.
165
lanj.tes proyeksi (Baum)
POIN UNTUK MENILAI KARAKTER 1. besar pohon secara keseluruhan = besaran kepercayaan diri si penggambar ● gambar keseluruhan besar : tipe orang yang percaya diri ● gambar keseluruhan kecil : tipe orang yang minder dengan dirinya sendiri 2. batang = besaran semangat ● besar : orang yang aktif dan enerjik ● kecil : orang yang pasif dan lesu 3. akar = kondisi psikologis saat ini ● menancap dengan mantap : keadaan yang tenang dan stabil ● tidak ada tanah atau tidak ada akar : keadaan yang tidak tenang dan stabil 4. dahan = hubungan dengan orang lain (I) ● dahan yang pendek atau tidak ada dahan : tertutup dan tak pandai berhubungan dengan orang lain. ● Dahan yang panjang dan tumbuh memanjang ke atas : terbuka dan berpikiran positif 5. daun, bagian yang hijau = hubungan dengan orang lain (II) ● besar : penuh semangat dan ceria ● kecil : pendiam dan pemalu ● dedaunan yang tampak lembut : penuh toleransi dan baik hati terhadap orang lain ● dedaunan yang tampak menusuk : judes atau pelit pada orang lain
166
Tes TAT Thematic Apperception Test (TAT)
- Adalah suatu ukuran yang bersifat proycksi yang diharapkan untuk mengevaluasi pola-pola dari seseorang pemikiran, sikap-sikap, kapasitas penelitian, dan respon-respon secara emosional kepada bahan-bahan test yang rancu. - Di dalam kasus dari TAT, bahan-bahan yang rancu terdiri atas satu set kartu-kartu bahwa melukiskan manusia menggambarkan di dalam bermacam menentukan dan situasi-situasi. - Pokok materi diminta untuk mengatakan kepada pemeriksa suatu kisah tentang masing-masing kartu bahwa meliputi yang berikut unsur-unsur: peristiwa menunjukkan di dalam gambar;
167
lanj. tes TAT Budaya, jenis kelamin, dan kelas
Sejumlah besar dari riset belajar bahwa sudah menggunakan TAT sudah menunjukkan bahwa budaya, jenis kelamin, dan kelas harus diperhitungkan ketika menentukan apakah suatu respon yang spesifik ke(pada suatu kartu kisah adalah "tidak biasa" pada hakekatnya, atau apakah mungkin saja suatu respon yang normal dari seseorang di dalam kelompok tertentu.
168
lanj. tes TAT Sebagai contoh, kartu memberi label 6GF menunjukkan seorang wanita yang lebih muda yang didudukkan memutar terhadap sedikit banyak(nya) manusia yang lebih tua yang sedang mendukung nya dan merokok suatu pipa. Kebanyakan hal-hal [jantan/pria] tidak bereaksi terhadap gambar ini seperti(ketika menyiratkan keagresifan, tetapi kebanyakan hal-hal wanita menganggap nya sebagai suatu gambar sangat agresif, dengan nada tambahan yang tidak enak dari yang mengganggu dan bahaya. Banyak peneliti mempertimbangkan; menganggap perbedaan jenis kelamin di dalam respon-respon pada kartu sebagai suatu cerminan/pemantulan ini ketidak seimbangan yang umum dalam kuasa antara para laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat yang lebih besar.
169
lanj. tes TAT
170
lanj. tes TAT
171
lanj. tes TAT
172
lanj. tes TAT
173
lanj. tes TAT
174
Tes Rorschach Tes Rorschach diciptakan oleh Hermann Rorschach tahun 1921. Penggunaan interpretasi "desain ambigu" untuk menilai kepribadian individu.
175
Kartu 1
176
Kartu 2
177
Kartu 3
178
Kartu 4
179
Kartu 5
180
Kartu 6
181
Kartu 7
182
Kartu 8
183
Kartu 9
184
Kartu 10
185
Tes Inteligensi (WISC)
Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) Wechler (1949) menciptakan skala intelegensi pada anak-anak yang di kembangkan berdasarkan skala W-B (Wechsler-Bellevue Intelligence Scale) dan di namakan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children). Pada tahun 1974 di revisi menjadi WISC-R (huruf R singkatan dari revised). Tes ini dipakai untuk mengukur intelegensi anak-anak usia 6 sampai 16 tahun. WISC-R terdiri dari 12 sub tes yang dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu skala verbal dan skala performan.
187
lanj. tes inteligensi (WISC)
SKALA VERBAL Information (Informasi) Comprehension (Pemahaman) Arithmetic (Hitungan) Similarities (Kesamaan) Vocabulary (Kosakata) Digit span (Rentang angka)
188
lanj. tes inteligensi (WISC)
SKALA PERFORMANSI Picture Completion (Kelengkapan gambar) Picture Arrangement (Susunan gambar) Block Design (Rancangan balok) Object Assembly (Perakitan Objek) Coding (Sandi) Mazes (Taman sesat) Penilaian berdasarkan skor. Pemberian skor pada sub tes WISC-R berdasarkan benarnya jawaban dan lamanya waktu dalam menjawab. Skor tersebut diter jemahkan dalam angka standar melalui tabel norma, sehingga diperoleh angka IQ deviasi untuk skala verbal, angka IQ deviasi untuk skala performansi dan angka IQ deviasi untuk skala keseluruhan.
189
lanj. tes inteligensi (WISC)
Berdasarkan skala, intelegensi dapat digolongkan sebagai berikut: < 65 mental defective (keterbelakangan mental) 66-79borderline (lambat belajar) 80-90dull normal (lambat belajar) average (rata-rata) bright normal (di atas rata-rata) superior (superior) > 128very superior (sangat superior)
190
Tes EPPS Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)
Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang. Contoh: - A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi - B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki Hasil : - A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain - B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban
191
Kuesioner KUESIONER Berikut adalah model kuesioner dari contoh operasi variabel. Bagian I Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitasresponden. Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda. Nama : (boleh tidak diisi) Alamat : (boleh tidak diisi) Usia saat ini : Tahun Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Status tingkat pendidikan : a. SD b. SMP c. SMU d. Sarjana e. Lainnya ( )
192
Kuesioner Pekerjaan Anda saat ini: a. Pelajar/mahasiswa
b. Pegawai Swasta c. Pegawai Negeri d. Wiraswasta e. Lainnya (………) Pendapatan/uang saku Anda per bulan: a. < Rp b. Rp – Rp c. Rp Rp d. Rp Rp e. > Rp
193
Kuesioner Bagian II Pernyataan pada poin II (pernyataan yang berkaitan dengan faktor internal merupakan tolok ukur pengaruh variabel faktor internal terhadap keputusan pembelian shampo Sunsilk. Oleh karena itu Saudara/Saudari dimohon untuk memberikan tanda cek ( )pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda). Contoh: Sangat setuju, Sangat tidak setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju Pernyataan Untuk Variabel Motivasi (X)1 Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan untuk merawat rambut
194
Kuesioner Pernyataan Untuk Variabel Persepsi (X)2
Saya membeli shampo Sunsilk karena manfaat shampo sesuai kebutuhan. Saya membeli shampo Sunsilk karena keamanan bahan pembuat shampo. Saya membeli shampo Sunsilk karenavariasi kemasan shampo (bahan pilihan kemasan). Saya membeli shampo Sunsilk karena merek shampo terkenal Pernyataan Untuk Variabel Pembelajaran (X)3 Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari media iklan. Saya membeli shampo Sunsilk karena pengalaman dari diri sendiri (pernah memakai shampo Sunsilk) Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari keluarga Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari teman Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari penjual toko
195
Kuesioner Pernyataan Untuk Variabel Kepribadian (X)4
Saya membeli shampo Sunsilk karena yakin terhadap manfaat shampo Sunsilk Saya membeli shampo Sunsilk karena merasa pentingnya shampo Sunsilk untuk pergaulan Pernyataan Untuk Variabel Sikap (X)5 Saya membeli shampo Sunsilk karena kepuasan dalam pemakaian Saya membeli shampo Sunsilk karena sesuainya harga shampo Sunsilk Saya membeli shampo Sunsilk karena mudahnya mendapatkan shampo ditoko manapun
196
Kuesioner Pernyataan Untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Saya membeli shampo Sunsilk karena ingin mencoba Saya membeli shampo Sunsilk karena popularitas merek shampo Saya akan mengulangi membeli shampo Sunsilk
197
Tes SSCT SSCT (Sacks Sentence Completion Test )
Dibuat oleh Joseph M, Sacks dan beberapa psikolog lainnya dari New York Veterans Administration Mental Hygiene Service. Berbentuk kalimat-kalimat tidak sempurna yang harus dilengkapi oleh testee sehingga menjadi kalimat yang utuh (teknik proyektif: completion task).
198
lanj. tes SSCT Asumsi dasar : Kalimat-kalimat tidak sempurna (incomplete sentences) dapat merangsang seseorang untuk memproyeksikan keadaan/isi psikisnya sesuai dengan rangsang yang terdapat/berkaitan dengan isi kalimat tersebut. SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara eksploratif lebih dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa menanyakan per item. Dapat dilakukan secara individual/kelompok, dan berkisar antar menit. Jawaban merupakn jawaban spontan.
199
lanj. tes SSCT Contoh Sikap terhadap perasaan ketakutan: 7, 22, 37, 52
7. Saya tahu kalau aneh saya tidak berani……………… 22. Kebanyakan teman-temanku tidak tahu bahwa saya takut terhadap………………. 37. Saya ingin menghilangkan takut kepada…… 52. Ketakutanku kadang-kadang memaksaku untuk………………………………………….
200
Tes Army Alpha Army Alpha Intelegence Test
Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap dalam menerima dan melaksana kan instruksi dengan cepat dan tepat.
201
lanj. tes Army Alpha Contoh:
Narator akan mendiktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:
202
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
2. Metode Riwayat Hidup atau Biografi Individual life history/human document (sosiologi)/personal document (ilmu psikologi) Data yang berisi keterangan apa yang pernah dialami individu tertentu sebagai warga dari suatu masyarakat yang dijadikan objek penelitian. Tujuannya untuk mencapai suatu pengertian tentang suatu masyarakat, kebudayaan dan tipe kepribadian suatu bangsa atau suku bangsa melalui pandangan mata individu yang merupakan warga dalam masyarakat.
203
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
Koentjaraningrat menyebutkan mengenai manfaat metode analisis riwayat hidup untuk penelitian antropologi psikologi, antara lain : Memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala-gejala sosial dalam suatu masyarakat melalui pandangan dari warga sebagai partisipan. Untuk memperoleh pengertian mengenai masalah individu warga masyarakat yang suka berperilaku menyimpang. Memperoleh pengertian mendalam tentang hal-hal psikologis yang tidak mudah diamati dari luar atau dengan metode wawancara berdasarkan pernyataan langsung. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai rincian dari hal yang tidak mudah akan diceritakan orang dengan metode wawancara berdasarkan pertanyaan langsung.
204
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
3. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi Isi impian (dream content) menurut Psikoanalisa adalah gambaran, kesan dan ide yang ditampilkan dalam impian. Isi impian dibagi menjadi dua : 1) isi manifestasinya Isi mimpi tersebut terjadi benar pada sipemimpi 2) isi laten Isi mimpi yang harus ditafsirkan lewat teknik penafsiran mimpi
205
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
Psikonalisa Penafsiran mimpi adalah proses pemberian makna pada impian. Cara yang digunakan adalah menyuruh pasien melakukan asosiasi bebas mengenai mimpinya. Beberapa simbol mimpi dianggap universal sehingga dapat ditafsirkan dengan mudah. Contoh : objek menusuk hati => merupakan lambang phalic
206
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
207
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
John J. Honigman mengemukakan pentingnya pengumpulan analisis mimpi : Adanya asumsi bahwa mimpi-mimpi menggambarkan perilaku standar dari suatu masyarakat. Mimpi mengungkapkan gagasan, perasaan, dan keadaan motivasional yang sulit diungkapkan secara verbal karena mimpi adalah ketidaksadaran manusia.
208
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
4. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklor Ember dan ember mendefinisikan Folklor : Semua adat dan pengetahuan seperti mitos, cerita hikayat atau dongeng, takhayul, tebak-tebakan dan permainan yang hidup dalam masyarakat suatu kebudayaan tertentu. Folklor bersifat lisan dan tulisan.
209
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
Bentuk-bentuk folklor dapat dijadikan sebagai alat analisis data kelakuan kolektif masyarakat. Bentuk-bentuk folklor memiliki empat fungsi: Sebagai sistem proyeksi Contohnya adalah dongeng “Bawang Putih dan Bawang Merah”, “Joko Kendil” yang sesungguhnya merupakan angan-angan terpendam para remaja dari kalangan jelata untuk dapat hidup senang melalui pernikahan dengan keluarga bangsawan.
210
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
2. Sebagai alat pengesahan budaya Seperti adat kebiasaan. Contoh : dongeng “Cecak yang menghianati Nabi Muhammad SAW” Seekor cecak berwarna kelabu menyindir musuh Nabi Muhammad dengan perkataan dalam bahwa Jawa “Cek, cek, cek, Matamu picek”
211
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
3. Sebagai alat pedagogis Contoh : peribahasa dari Minagkabau “ Sehari selembar benang, lamo-lamo menjadi selembar kain”. Peribahasa yang mengandung pesan pada anak-anak agar mereka pandai membagi waktu dalam pekerjaan, mencicil dalam mempelajari ilmu, mengumpulkan kekayaan. Tidak ada pekerjaan yang berat, apabila dilakukan sedikit demi sedikit.
212
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
4.Sebagai alat pemaksa berlakunya norma masyarakat dan pengendalian masyarakat Contoh : peribahasa Indonesia “Seperti pagar makan tanaman” digunakan untuk menyindir oknum alat negara yang sering memeras rakyat yang seharusnya ia lindungi.
213
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
5. Metode Survei Lintas Budaya Survei lintas budaya berhubungan erat dengan kajian-kajian korelasional. Penelitian ini menggunakan data-data sekunder dari Human Relation Area Files (HRAF). HRAF adalah sebuah sistem kartu. HRAF mengandung data-data etnografi dari beberapa ratus masyarakat dan kebudayaan yang berbeda. Sistem kartu disusun sedemikian baik, sehingga seseorang dapat dengan mudah mencari data yang diinginkan setelah memplajari kodenya.
214
Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi
H. E. Rivers membahas mengenai sampel dalam penelitian lintas budaya : Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang terletak dalam satu atau beberapa kebudayaan Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak di seluruh dunia Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak dalam satu benua Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang dipilih dari semua daerah kebudayaan di seluruh dunia
215
D. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi
Peran Jenis Adalah tingkat perilaku, sikap-sikap atau peranan-peranan sosial yang oleh masyarakat atau kebudayaan tertentu dianggap cocok untuk jenis kelamin tertentu dan tidak cocok untuk jenis kelamin lainnya. Margareth Mead melihat mengenai konsep peran jenis. Konsep peran jenis tidak berlaku universal. Kebudayaan Arapesh => tidak ada perbedaan secara psikologis antara pria dan wanita; kedua jenis kelamin ini umumnya memiliki kepribadian yang halus, lembut dan pasif seperti yang diharapkan seorang wanita didalam kebudayaan Eropa Amerika.
216
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi
Kebudayaan Mundugumor => Baik pria maupun wanita pada kebudayaan ini memiliki kepribadian yang keras, kasar, aktif dan agresi. Kebudayaan Tchambuli => Ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita secara psikologis. Pria (feminim), wanita (maskulin). Wanita mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat dan mendominasi kegiatan produksi ekonomi, berkebun, serta mencari sagu. Pria bekerja sebagai tukang atau seniman, mencari ikan atau berburu.
217
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi
2. Oedipus Complex Merupakan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Oedipus Complex adalah hasrat seorang anak laki-laki untuk memiliki secara seksual ibunya serta merasa iri terhadap bapaknya.
218
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi
3. Motif berprestasi Tokohnya adalah David McClelland. Motif berprestasi diartikan sebagai suatu keinginan berprestasi secara jitu dalam bidang apapun, memahat, menjual polis asuransi, pertanian, bukan semata-mata untuk memperoleh uang, pengakuan sosial, akan tetapi terdorong oleh keinginan untuk memperoleh kepuasan karena keberhasilan sendiri.
219
Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi
David McClelland menetapkan beberapa kriteria manusia yang memiliki N-Ach tinggi atau haus akan karya unggul : Mereka tertarik oleh kecemerlangan karya for its own sake (demi kesenangan diri) dan bukan karena ganjaran yang didapatkannya, baik berupa uang, prestise ataupun kekuasaan. Manusia yang cenderung pada pencapaian yang sukses daripada menghindari kegagalan Tertarik oleh tindakan alternatif yang secara realistis memiliki peluang keberhasilan yang besar Memiliki ketajaman dalam memilah situasi
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.