Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Penyiar Televisi
2
Menjadi penyiar televisi sama dengan berbicara di depan orang banyak tanpa menunggu jawaban (monolog). Penyiar TV yang dimaksud di sini adalah termasuk penyiar berita maupun presenter acara (host) pada program-program siaran TV. Berbicara kepada seseorang yang sosoknya ada di depan kita adalah sama wajarnya dengan kalau kita mengerjakan pekerjaan sehari-hari, akan tetapi berbicara di depan orang banyak memiliki seni dan kondisi tersendiri. Begitu pula berbicara di depan kamera. Penyiar TV dituntut memiliki kemampuan tertentu, di mana ia harus menyampaikan pesan tanpa menunggu respon/jawaban dari orang yang menontonnya. Maka, seorang penyiar harus mampu: Menarik perhatian penonton Mengutarakan kepentingan-kepentingan atau hal-hal yang menarik bagi penonton. Pembicaraan atau kata-katanya harus bisa dimengerti dengan mudah. Penyiar harus bisa menggerakkan hati penonton.
3
Persyaratan Menjadi Penyiar TV
Penampilan Fisik Penampilan fisik memadai, tinggi badan cukup (minimum pria 165 cm dan wanita 155 cm) tidak jelek tapi juga tidak perlu cantik sekali atau tampan sekali. Bentuk badan proporsional, dan tidak memiliki cacat tubuh (kecuali untuk kepentingan hosting tertentu). Kebersihan tubuh dan pakaian juga menentukan penampilan. Memiliki wajah yang menyenangkan, muka yang tenang, dan tidak mempunyai cacat wajah yang mengganggu. Ia juga tidak mempunyai kebiasaan buruk atau memiliki ciri-ciri yang mengganggu pada mata, hidung, mulut dan telinga serta selalu bersikap luwes dalam segala hal. Bisa berdandan dengan rapi, sopan, sesuai dengan peran siar dan hosting yang akan dibawakannya. Make up seperlunya saja, tidak berlebihan dan tidak terlalu “kering”. Tidak boleh terlalu tertinggal dalam mode yang sedang “in” kecuali sedang membawakan hosting pada acara tertentu. Pakaian tradisional bukan termasuk “ketinggalan jaman” dan bisa digunakan pada program yang sesuai dengan tema tradisional.
4
Suara Suara adalah modal dasar seorang penyiar, baik penyiar radio maupun penyiar TV. Suara yang baik adalah suara bervolume sedang dengan pengucapan yang jernih dan nada berbicara yang relaks/tidak tegang. Suasana yang intim atau akrab antara penyiar dan penonton bisa ditimbulkan dengan adanya nada suara yang rendah, nada di mana seseorang berbicara dengan kawan dekatnya. Penonton harus dianggap sebagai kawan akrab yang sedang diajak berbicara, dan harus diangap cukup kritis dan cerdas dalam menerima program siaran.
5
Suara yang tidak enak didengar :
Suara yang kedengaran menakutkan/mengerikan Suara yang kasar dan bernada keras Suara yang sengau Suara yang tidak jelas/menggumam Berdasarkan penelitian, sikap penyiar saat duduk bisa menentukan kualitas suara yang dihasilkan olehnya. Latihan untuk menghasilkan suara yang ideal dapat ditunjang dengan sikap duduk sebagai berikut: Duduk atau berdiri tegap, dada membusung tetapi jangan tegang seperti patrung. Tengkuk atau punggung/tulang punggung lurus. Kepala lurus kedepan tidak terlalu ke atas atau ke bawah. Bibir lemas dan tidak tegang
6
Volume suara Suara yang kurang/tidak jelas Suara yang aneh/tidak wajar
Volume suara yang dikeluarkan oleh penyiar bisa memberikan efek tertentu pada penonton. Penonton akan merasa “dekat” atau “jauh” dengan penyiar bergantung kepada volume suara. Penonton pada umumnya akan cepat mendeteksi: Suara yang malas, tidak/kurang bergairah Suara yang kurang/tidak jelas Suara yang aneh/tidak wajar Penyiar yang belum terlatih
7
Pendidikan Seorang penyiar selain dituntut berpendidikan yang memadai, juga harus cerdas, mempunyai wawasan yang cukup luas baik di bidang sosial, budaya, ekonomi maupun politik. Ia juga harus mampu membaca situasi yang tiba-tiba berubah sewaktu-waktu saat sedang siaran (terutama pada saat siaran langsung), dan harus mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat.
8
4. Kecerdasan Penyiar setiap hari selalu berhadapan dengan permasalahan yang berubah-ubah (yang tertulis dalam naskah) dan yang selalu berbeda. Kecerdasan di sini diartikan adalah suatu kemampuan untuk mengatasi situasi atau suatu persoalan, dalam menghadapi tugas yang silih berganti. Biasanya dalam setiap tugas ada saja problem yang harus cepat diatasi dengan segera.
9
5. Tulus/tidak sombong Penyiar TV pada hakikatnya adalah seorang tamu yang datang ke rumah-rumah orang melalui layar kaca. Sebagai seorang tamu, ia harus bersikap : Ramah dan akrab Bersikap luwes, enak tidak kaku. Rendah hati dan tulus Tidak sombong Penonton akan cepat mendeteksi kalau di balik pemunculan penyiar ada sifat sombong, meskipun hanya sekilas.
10
6. Cepat Bereaksi Untuk menghindari hal-hal yang fatal, pada kondisi tertentu seorang penyiar diharapkan dapat bereaksi dengan cepat dan tepat. Hal ini berlaku terutama untuk siaran langsung. Kesalahan dalam bereaksi bisa berakibat fatal, misalnya rating program bisa turun. 7. Sabar Seorang Penyiar TV bekerja dalam satu teamwork, sehingga tentu saja harus bisa menahan diri untuk tidak lekas naik darah apabila ada ketidakberesan. Semua diusahakan dihadapi dengan kepala dingin. Biasanya semua orang dalam temwork tersebut menganggap diri atau bagiannyalah yang paling penting, sehingga mudah timbul gesekan satu
11
8. Bisa Bekerjasama Baik tidaknya penampilan seorang penyiar di layar kaca selain bergantung kepada dirinya sendiri juga bergantung kepada bantuan rekan-rekan lain, misalnya pengarah acara, kamerawan, lightingman dan yang lainnya. Apakah penyiar akan baik jika diambil dari sudut pandang tertentu oleh kamerawan atau pemasangan lampu oleh lightingman sudah baik, memerlukan kerjasama yang baik dengan penyiar.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.