Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
ANALISA KINERJA SISTEM
Fajrian nur adnan, mcs
2
Materi Perkuliahan UTS UAS SDLC PENGUKURAN KINERJA SISTEM (2)
TAHAPAN PENGUKURAN KINERJA SISTEM STUDI KASUS (2) UAS PENGUKURAN KUALITAS SECARA STATISTIK DIAGRAN KONTROL DIAGRAM KONTROL RATA-RATA DIAGRAN KONTROL PROPOSISI DIAGRAM KONTROL CACAT EVALUASI SI STUDI KASUS (3)
3
Kontrak Kuliah Poin Bobot UTS 35 UAS Keaktifan 30
4
ANALISA KINERJA SISTEM
Deskripsi Mata Kuliah Tujuan Instruksional Umum Mata kuliah ini membahas tentang pengukuran kinerja sistem informasi dalam rangka pengembangan maupun evaluasi sistem informasi. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa akan mempunyai kemampuan untuk menyusun indikator kinerja sistem, melakukan pengumpulan data dan membuat suatu analisis kinerja sistem yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sisem informasi maupun evaluasi sistem informasi.
5
Silabus Mata Kuliah Sekilas Metodologi Pengembangan Sistem Informasi , Pengukuran Kinerja Sistem :Pengertian, Ruang Lingkup ,Tujuan dan Manfaat ,Ukuran Kinerja Sistem Tahapan pengukuran kinerja sistem Metode Pengumpulan Data : Interview, Observasi, Survei Metoded Analisis Data : Editing, Koding dan Tabulating, Penyajian Data Teknik Analisis Data dan Interpretasinya Studi kasus dan diskusi Pengukuran kualitas secara statistik : Diagram kontrol, diagram kontrol rata-rata, diagram kontrol proporsi dan diagram kontrol cacat Evaluasi Sistem Informasi : kedudukan evaluasi dalam manajemen, model manajemen strategis, kebijakan dan program kerja, konsep evaluasi, model evaluasi, evaluasi sistem informasi, alat evaluasi, studi kasus dan diskusi
6
Daftar Pustaka Leman, Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 1998. Merle P. Martin, Analysis And Design Of Business Information Systems, Maxwell Macmillan International Edition, Singapore, 1991. Evaluation of Information Systems, /. How To Measure Performance : A Handbook of Techniques and Tools, Training Resources and Data Exchange (TRADE), 1995.
7
Bentuk Tugas Tugas Lapangan (Point : 75 %) Kemandirian (Point 25 %)
Mahasiswa wajib melakukan survei secara kelompok 3-5 orang) ke perusahaan/lembaga/ organisasi, dengan ketentuan sebagai berikut : Topik : Analisis Kinerja Sistem (Terkomputerisasi maupun Belum Komputerisasi) Kriteria Sistem : Sistem yang sudah terkomputerisasi atau yang belum terkomputerisasi Tujuan : Agar mahasiswa mampu melakukan pengukuran terhadap kinerja sistem Laporan : Setiap tim wajib membuat satu laporan hasil survei beserta analisis kinerja sistemnya Format Laporan : Diberikan pada saat perkuliahan Pelatihan Survei : Diberikan pada saat perkuliahan Pelatihan Analisis : Diberikan pada saat perkuliahan Waktu : Setelah Ujian Tengah Semester Kemandirian (Point 25 %) Mengerjakan soal – soal latihan atau studi kasus
8
Tahap pengukuran kinerja
9
Tahap Pengukuran Kinerja Sistem (TRADE ,1995)
Identifikasi Proses Identifikasi Aktivitas Kritis Menetapkan Sasaran/Standar Kinerja Menetapkan Ukuran Kinerja Identifikasi Penanggungjawab Unit Koleksi Data Analisis/Pelaporan Kinerja Aktual Pembandingan Kinerja Aktual Terhadap Sasaran/Standar Usulan Perbaikan
10
Tahap Pengukuran Kinerja Sistem (TRADE ,1995),
11
Tahap 1 : Identifikasi Proses
Tujuannya untuk memahami proses-proses dalam sistem yang akan diukur. Sebagian besar upaya kita akan sia-sia jika tidak memulai dengan suatu proses yang terdefinisi dengan baik. Dalam melakukan suatu kontrol terhadap suatu proses maka kita perlu benar-benar memahami proses tersebut. Tools : Flow diagram / flow chart digunakan untuk memahami alur suatu proses dalam sistem. Suatu proses mungkin perlu diperinci dalam level-level sub-proses. Kemudian dari beberapa proses yang ada, perlu dipilih atau ditentukan proses mana saja yang akan diukur.
12
Tahap 2 : Identifikasi Aktivitas Kritis
Aktivitas kritis merupakan suatu aktivitas/kegiatan yang memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi, efektivitas, kualitas, ketepatan waktu, produktivitas atau keamanan suatu sistem. Pada level manajemen, aktivitas kritis akan menentukan prioritas manajemen, sasaran internal dan eksternal organisasi. Memilih aktivitas kritis untuk diukur merupakan hal sangat penting dalam upaya melakukan kontrol.
13
Tahap 3 : Menetapkan Sasaran atau Standar Kinerja
Sasaran dan standar suatu kinerja merupakan hal yang sangat penting. Sasaran selain dapat memberikan petunjuk bagi level manajemen, juga dapat menghimpun berbagai respon pada kebutuhan pengguna. Untuk setiap aktivitas kritis yang terpilih untuk diukur, sangat penting untuk menetapkan sasaran atau standar kinerjanya. Sasaran kinerja ditetapkan pada output dari semua proses atau pada aktivitas kritis yang menghasilkan output. Dalam suatu kenyataan, jika suatu sasaran/standar kinerja baru pertama kali ditetapkan dan tidak ada sasaran/standar sebelumnya maka kegiatan awal dalam obeservasi ini adalah menetapkan sasaran atau standar tersebut. Hal ini sangat mendasar karena pengukuran kinerja pada dasarnya tidak sekedar untuk mengetahui kinerja namun juga membandingkan kinerja sekarang dengan kinerja sebelumnya.
14
Tahap 4 : Menetapkan Ukuran Kinerja
Tahap ini melibatkan beberapa aktivitas yang dibutuhkan dalam pengukuran kinerja sistem. Setiap pengukuran kinerja memuat unit pengukuran yang terdefinisi, dokumentasi data, dan frekwensi dimana pengukuran dilakukan.
15
Tahap 5 : Identifikasi Penanggungjawab Unit
Pada tahapan ini, tim penilai kinerja menentukan siapa yang bertanggung jawab pada masing-masing aktivitas. Pihak / orang yang ditunjuk menjadi penanggung jawab, minimal harus mengetahui apa tujuan yang akan dicapai pada aktivitas yang dibidanginya, mengetahui kinerja aktual dan mempunyai otoritas untuk melakukan perubahan-perubahan seperlunya apabila kinerja aktual tidak sesuai dengan sasaran dan standar.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.