Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSucianty Rachman Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
IKATAN KIMIA untuk SMK Teknologi dan Pertanian
Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung
2
Memahami terjadinya ikatan kimia
STANDAR KOMPETENSI Memahami terjadinya ikatan kimia Hal.: 2 ikatan kimia
3
Jkompetensi dasar Hal.: 3 ikatan kimia
Mendeskripsikan terjadinya ikatan ion Mendeskripsikan terjadinya ikatan kovalen Menjelaskan ikatan logam Menjelaskan ikatan van der waals Hal.: 3 ikatan kimia
4
TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mengerti dan mampu mendeskripsikan ikatan ionik sebagai gaya tarik elektrostatik antara dua ion yang berbeda muatan; deskripsi struktur kisi natrium klorida secara sederhana Siswa mampu mendeskripsikan ikatan kovalen sebagai pasangan elektron bersama yang digunakan diantara dua atom; ikatan kovalen dan ikatan koordinasi Siswa mampu mendeskripsikan elektronegativitas sebagai kemampuan atom untuk menarik elektron ikatan dalam ikatan kovalen Siswa mampu menjelaskan polaritas ikatan yang akan terjadi apabila atom-atom digabungkan oleh ikatan kovalen dengan elektronegativitas berbeda dan polarisasi yang mungkin terjadi Siswa mampu menjelaskan dan memperkirakan bentuk, termasuk sudut ikatan, molekul dan ion menggunakan model kualitatif tolakan pasangan elektron Siswa mampu mendeskripsikan ikatan logam sebagai gaya tarik kisi ion positif dalam lautan elektron yang bergerak Hal.: 4 ikatan kimia
5
ELEKTRON DAN IKATAN ATURAN OKTET
Unsur yang paling stabil adalah unsur yang termasuk dalam golongan gas mulia. Semua unsur gas mulia di alam ditemukan dalam bentuk gas monoatomik dan tidak ditemukan bersenyawa di alam. Kestabilan unsur gas mulia berkaitan dengan konfigurasi elektron yang menyusunnya seperti yang dikemukakan oleh Gibert Newton Lewis dan Albrecht Kossel. Dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur gas mulia mempunyai konfigurasi penuh yaitu konfigurasi oktet yang berarti mempunyai delapan elektron pada kulit terluar kecuali untuk unsur helium yang mempunyai konfigurasi duplet (dua elektron pada kulit terluarnya). Aturan oktet merupakan kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektron-nya sama seperti unsur gas mulia. Hal.: 5 ikatan kimia
6
LANJUTAN Konfigurasi oktet dapat pula dicapai dengan serah-terima atau pemasangan elektron. Serah terima elektron menghasilkan ikatan ion sedangkan ikatan kovalen dihasilkan apabila terjadi pemasangan elektron untuk mencapai konfigurasi oktet. Susunan bilangan kuantum Periode Unsur Nomor Atom K L M N O P 1 He 2 Ne 10 8 3 Ar 18 4 Kr 36 5 Xe 44 6 Rn 86 32 Hal.: 6 ikatan kimia
7
TEORI LEWIS DAN KOSSEL Gibert Newton Lewis dan Albrecht Kossel pada tahun 1916 mengemukakan teori tentang peranan elektron dalam pembentukan ikatan kimia. Elektron pada kulit terluar (elektron valensi) berperan penting dalam pembentukan ikatan kimia Ion positif dan ion negatif membentuk ikatan kimia yang disebut ikatan ionik Pembentukan ikatan kimia dapat juga terjadi denga pemakaian elektron ikatan secara bersama yang dikenal dengan ikatan kovalen Pembentukan ikatan ionik dan ikatan kovalen bertujuan untuk mencapai konfigurasi stabil golongan gas mulia Hal.: 7 ikatan kimia
8
LAMBANG LEWIS Lambang Lewis merupakan lambang atom yang dikelilingi oleh sejumlah titik yang menyatakan elektron. Lambang Lewis untuk unsur golongan utama dapat disusun dengan mengikuti tahapan berikut: Banyaknya titik sesuai dengan golongan unsur Satu titik ditempatkan untuk tiap atom dengan jumlah maksimum empat titik. Titik kedua dan selanjutnya berpasangan hingga mencapai aturan oktet. Hal.: 8 ikatan kimia
9
CONTOH LAMBANG LEWIS Hal.: 9 ikatan kimia
10
IKATAN ION Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik
listrik (gaya Coulomb) antara ion yang berbeda. Hal.: 10 ikatan kimia
11
Molekul hidrogen membentuk pasangan elektron bersama
IKATAN KOVALEN Molekul hidrogen membentuk pasangan elektron bersama Atom atom hidrogen Ikatan kovalen dapat terjadi karena adanya penggunaan elektron secara bersama. Hal.: 11 ikatan kimia
12
IKATAN KOVALEN RANGKAP
Dua atom dapat berpasangan dengan menggunakan satu pasang, dua pasang atau tiga pasang elektron yang tergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan dengan sepasang elektron disebut ikatan tunggal sedangkan ikatan yang menggunakan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap dan ikatan dengan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga. Ikatan rangkap misalnya dapat dijumpai pada molekul oksigen (O₂) dan molekul karbondiksida (CO₂) sedangkan ikaran rangkap tiga misalnya dapat dilihat untuk molekul nitrogen (N₂) dan etuna (C₂H₂). Hal.: 12 ikatan kimia
13
IKATAN KOVALEN NON POLAR DAN IKATAN KOVALEN POLAR
Ikatan kovalen non polar adalah ikatan kovalen yang ikatannya terjadi antara unsur sejenis Misanya molekul H₂ Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang ikatannya terjadi antara unsur tidak sejenis Misanya molekul HCl Hal.: 13 ikatan kimia
14
PERBEDAAN SIFAT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN
No Senyawa Ion Senyawa Kovalen 1 Titik leleh dan titik didih tinggi rendah 2 Lelehan dan larutannya menghantarkan listrik Lelehannya tidak menghantar- kan listrik 3 Berwujud padat pada temperatur Kamar Berwujud padat, cair dan gas pada temperatur kamar Hal.: 14 ikatan kimia
15
+ IKATAN KOORDINAT NH₃.BF₃ NH₃ BF₃ Ikatan koordinat
Ikatan kovalen koordinat terjadi apabila pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari penyumbangan salah satu atom yang berikatan. Hal.: 15 ikatan kimia
16
PENYIMPANGAN ATURAN OKTET
Aturan oktet terbukti dapat digunakan untuk menggambarkan struktur molekul senyawa biner sederhana secara mudah, akan tetapi aturan ini mengalami kesulitan dalam meramalkan struktur molekul senyawa-senyawa unsur transisi Senyawa kovalen biner sederhana dengan elektron valensi kurang dari empat tidak memiliki oktet sempurna. contohnya beriium (Be), aluminium (Al), boron (B), BeCl₂, BCl₃ dan AlBr₃. Senyawa dengan elektron valensi ganjil tidak mungkin memenuhi aturan oktet. Hal ini berarti terdapat elektron yang tidak berpasangan sehingga terdapat atom yang menyimpang dari aturan oktet. Contoh senyawa ini NO₂. Unsur-unsur yang terletak pada periode ketiga atau lebih dengan elektron valensi lebih dari delapan dapat membentuk senyawa dengan aturan oktet yang terlampaui. Hal ini disebabkan karena kulit terluar unsur tersebut (kulit M, N dan seterusnya) dapat menampung 18 elektron atau lebih. Contoh senyawa ini adalah PCl, SF₆, CIF₃, IF₇ dan SbCl₄. Hal.: 16 ikatan kimia
17
IKATAN LOGAM Struktur logam dingin Struktur logam panas
Kulit terluar unsur logam relatif kosong karena elektron valensinya berjumlah sedikit. Hal ini memungkinkan berpindahnya elektron dari satu atom ke atom yang lain. Elektron valensi mengalami penyebaran yang cukup berarti karena kemudahan untuk berpindah sangat besar. Akibat penyebaran tersebut, elektron valensi menjadi berbaur dan menyeruapai awan elektron atau lautan elektron yang membungkus ion positif di dalam atom. Sehingga struktur logam dapat dibayangkan sebagai pembungkusan ion-ion positif oleh awan atau lautan elektron. Struktur yang demikian dapat digunakan untuk menjelaskan sifat-sifat khas logam seperti daya hantar listrik, daya tempa dan kuat tarik. Akibat awan elektron valensinya yang mudah mengalir maka logam juga bersifat sebagai konduktor yang baik. Struktur logam dingin Struktur logam panas Hal.: 17 ikatan kimia
18
AKHIR “Terima Kasih” Tim Penyusun : Rochim Muliawan,S.Pd, Dra. Hj.Nunun Kusworini dan Oktaviani Budiarti, S.Pd SMK Negeri 7 Bandung Hal.: 18 ikatan kimia
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.