Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDoddy Kurniawan Telah diubah "7 tahun yang lalu
1
Pengukuran trafik dan Peramalan Trafik
2
Konversi carried traffic(Y) ke offered traffic(A)
Pengukuran trafik dan Peramalan Trafik Konversi carried traffic(Y) ke offered traffic(A) Rumus umum carried traffic adalah : Untuk berkas sempurna dan offered traffic(A) adalah random-poisson, bentuk erlang = EN(A) sebagai berikut : Yang diukur adalah trafik yang diteruskan (Y) sedangkan trafik yang ditawarkan harus dihitung berdasarkan trafik yang diolah hasil pengukuran. Pengukuran trafik tanpa computer, tidak akan segera menghasilkan trafik yang ditawarkan (A) . Pengukuran Offered Traffic (A) minimal untuk dua tujuan, yaitu : Perencanaan jaringan Evaluasi jaringan
3
Konversi carried traffic ke offered traffic
Contoh : untuk berkas : 15 saluran dan hasil pengukuran Y = 10,5 erlang dapat dilihat di tabel berikut : A secara explicit sebagai fungsi dari Y dan n tidak dapat dibuat sehingga penyelesaiannya harus dilakukan dengan metode iterasi. untuk i = 0,1,2,………….. dengan A0 sebagai harga awal A dengan A0 = Y. Iterasi dilakukan hingga diperoleh A (i+1) – A(i) cukup kecil. Iterasi ke i Trafik A(i) Kongesti (GOS) E [A(i)] 1 2 3 4 5 10.5 11.02 11.16 11.20 11.22 0.0470 0.0593 0.0628 0.0639 0.0644
4
PERAMALAN TRAFIK UNTUK PERENCANAAN JARINGAN
Untuk keperluan peramalan trafik, diperlukan : kondisi trafik saat ini A(0) jumlah sambungan telepon per exchange saat ini N(0) jumlah sambungan telepon per exchange masa yang akan datang N(t)
5
MATRIK TRAFIK Untuk mengidentifikasi kebutuhan layanan trafik tiap-tiap sentral, dibuat suatu matrik yang menggambarkan konsisi trafik dari beberapa tempat yang berbeda. S1(i) i n j Ke dari 1 i j n O A(11) A(1n) O(1) A(ii) A(ij) O(i) A(ji) A(jj) O(j) A(n1) A(nn) O(n) T T(1) T(i) T(j) T(n) A Dengan : A(ij) adalah trafik dari i ke j A(ji) adalah trafik dari j ke i A(ii) adalah trafik local sentral i O(i) adalah jumlah seluruh trafik originating/asal sentral i T(j) adalah seluruh trafik terminating/tujuan sentral j
6
POINT TO POINT FORECAST
Estimasi total trafik Untuk mengestimasi total trafik dari berbagai katagori subscriber dihitung dengan rumus : dimana : Nn (t)= peramalan jumlah subscriber untuk kategori n n = trafik pada subscriber dengan kategori n jika tidak mungkin membagi subscriber dalam kategori-kategori maka total trafik yang akan datang dihitung dengan rumus : N (t) = jumlah subscriber tahun ke t N (0) = jumlah subscriber tahun sekarang A (t) = jumlah trafik tahun ke t A (0) = jumlah trafik tahun sekarang Estimasi point to point trafik Untuk mengestimasi trafik dari suatu sentral ke sentral lain, dihitung dengan rumus : dengan : G = pertumbuhan subscriber pada suatu sentral dan W = Bobot pertumbuhan subscriber. Dua metode mendapatkan nilai W Metode : RAPP’S 1 dan RAPP’S 2 Metode : AUSTRALIAN TELECOM
7
POINT TO POINT FORECAST
Formula RAPP’S 1, untuk hitung bobot (W) dan Diasumsikan bahwa trafik per subscriber dari sentral I ke sentral j sebanding dengan jumlah subscriber pada sentral j Formula RAPP’S 2, untuk hitung bobot (W) Asumsi, bahwa trafik originating dan trafik terminating per subscriber sangat kecil Formula Australian Telecom persamaan ini diperoleh dari penurunan RAPP’S 1. dan dengan substitusi persamaan tersebut diperoleh:
8
Metode : KRUITHOF’S DOUBLE FACTOR
Metode ini digunakan untuk menentukan trafik yang akan datang dari suatu tempat ke tempat lain atau Aij dalam matrik trafik. Dengan asumsi : Beban trafik diketahui Rencana jumlah trafik originating (jumlah baris) dan trafik terminating (jumlah kolom) juga telah ditentukan. Tujuan metode ini adalah mencari konfigurasi beban trafik terbaik antara 2 sentral. Aij diubah menjadi : Penyesuaian terhadap baris Penyesuaian terhadap kolom dimana : n = iterasi ke n Oi(t) = trafik originating sentral i pada tahun ke t ( nilai yang diharapkan) Tj(t)= trafik terminating sentral j pada tahun ke t ( nilai yang diharapkan) Note : Untuk memperoleh konfigurasi yang optimal perlu dilakukan beberapa iterasi. Jika hasil dari dua iterasi yang berurutan hasilnya sama atau mendekati maka perhitungan bisa dihentikan dan konfigurasi optimum telah didapat.
9
Contoh Trafik tahun ke 0 Ke Dari A B O 20 40 60 80 120 T 180
10
Trafik tahun yang diramalkan = A(t)
Ke Dari A B O ? 120 180 T 80 220 300
11
Jawaban Penyesuaian terhadap baris Hasil iterasi ke 1
Matrik trafik yang dihasilkan belum sesuai dengan matrik trafik yang diharapkan, maka dilanjutkan dengan langkah berikutnya yaitu penyesuaian terhadap kolom. Ke Dari A B O 40 80 120 60 180 T 100 200 300
12
Penyesuaian terhadap kolom Matrik hasil perhitungan
Dari hasil perhitungan iterasi ke 2, matrik trafik yang dihasilkan sudah sama dengan yang diharapkan, maka iterasi berhenti. Ke Dari A B O 32 88 120 48 132 180 T 80 220 300
13
Soal diketahui matrik trafik pada tahun ke 0 sbb :
Dan jumlah subscriber per sentral untuk tahun ke t, diperkirakan sbb : Tentukan matrik trafik pada tahun ke t, dengan menggunakan metode : RAPP’S 1 RAPP’S 2 AUSTRLIAN TELECOM Ke dari 1 2 3 25 30 45 100 35 55 110 200 60 85 155 300 120 170 310 600 sentral Ni(0) Ni(t) 1 2000 3000 2 3500 3 6800 7500
14
soal diketahui, keadaan trafik pada saat ini :
Dan telah direncanakan bahwa total trafik pada tahun ke t adalah sbb : Trafik originating sentral 1 : 45 Trafik originating sentral 2 : 105 Trafik terminating sentral 1 : 50 Trafik terminating sentral 2 : 100 Dengan menggunakan metode kruithoff double factor Hitung : Trafik internal sentral 1 dan 2 Trafik dari sentral 1 ke sentral 2 Trafik dari sentral 2 ke sentral 1 J i 1 2 10 20 30 40 70 60 100
15
soal Tentukan elemen matrix yang akan datang bila , diketahui sbb :
Pada suatu MEA dengan 3 (dua) buah sentral, diketahui matrix trafik sekarang adalah sbb : Tentukan elemen matrix yang akan datang bila , diketahui sbb : 1 2 3 50 60 90 200 40 30 80 150 170 180 550 1 2 3 ? 300 200 250 750
16
soal Diketahui, matrik trafik A(0) adalah sbb
N(0) N(t) 1 10000 15.000 2 5000 10.000 3 7500 1 2 3 O 20 50 30 100 T 300 Tentukan A(t) dengan RAPP’S 1
17
soal Tentukan A(t) jika diketahui A (0) A(t) 1 2 O ? 120 180 T 80 220
300 1 2 O 20 40 60 80 120 T 180
18
soal Dengan metode kruithoff, hitung elemen matrik yang akan datang 1
2 3 50 45 30 125 40 60 130 20 110 135 120 365 1 2 3 ? 150 160 130 120 140 180
19
HAPPY LEARNING!
20
CONTOH SOAL A. Hitung probabilitas blocking pada sistem dengan kondisi tawaran trafik 2 E dan terdapat 4 saluran keluar. {UTS 2015} B. Jika dinaikkan menjadi 3E, sedangkan prob blocking diharapkan tetap, hitung jumlah saluran keluar yang diperlukan.
21
A. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang holding time, tunjukkan dengan gambar!
B. Jika volume trafik adalah merupakan fungsi dari besaran-besaran jumlah rata-rata panggilan dan holding time, jelaskan arti fisis dan tunjukkan formula dari volume trafik tersebut!
23
Jelaskan secara fisis dan matematis sistem teletrafik yang didekati dengan model Erlang dan Model Engset! Tunjukkan persamaan dan perbedaan model Erlang dan model Engset
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.