Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MK MODEL DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MK MODEL DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM"— Transcript presentasi:

1 MK MODEL DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM
S1 KTP

2 Model suatu bentuk sederhana yang memiliki unsur-unsur atau elemen dan kaitan antar unsur Model kurikulum Model Rasional Model interaktif model sirkuler Model Model “grounded” Model Sistemik

3 Model Rasional Didasarkan pada akal sehat atau fikiran
Urutan atau sequensial Dimulai sebagai titik awal adalah menetapkan tujuan Tujuan dianggap sangat penting, langkah-langkah atau tahap berikutnya harus sesuai atau konsisten dengan tujuan Berdasar pada tujuan dipilih atau ditentukan isi atau konten kurikulum, hanya isi atau konten yang sesuai dengan tujuan saja yang dijadikan isi kurikulum

4 Pengorganisasian isi atau konten
isi atau konten diorganisasikan sedemikian rupa agar sesuai pula dengan tujuan; ada beberapa bentuk pengurganisasian isi perlu juga adanya pengorganisasian pembelajaran Perlu juga ditentukan bagaimana cara mengetahui bahwa tujuan sudah dicapai atau belum dicapai

5 Ralph Tyler dan Hilda Taba, termasuk MODEL RASIONAL

6 MODEL RASIONAL TYLER 1. Tujuan atau Objectives 2. Seleksi pengalaman belajar atau selection learning experiences 3. Pengorganisasian pengalaman belajar atau Organizing learning experiences 4. Evaluasi atau evaluation

7 Tyler Tujuan atau Objectives Apakah tujuan pendidikan yang ingin dicapai sekolah? Seleksi pengalaman belajar Bagaimana seleksi pengalaman belajar yang bermanfaat untuk pencapaian tujuan? Pengorganisasian pengalaman belajar Bagaimana mengorganisasikan pengalaman belajar agar pembelajaran efektif? Evaluasi Bagaimana efektifitas pengalaman belajar dievaluasi?

8 Tujuan Hakikat tujuan Tingkatan tujuan Tujuan umum
Tujuan khusus/tujuan operasional Kriteria Penyusunan Tujuan

9 Model rasional juga disebut sistematik
proses pengembangannya mekanistik

10 Model Tyler Mencakup : Tujuan yang hendak dicapai sekolah
Pemilihan atau penentuan isi atau konten yang dpat digunakan mencapai tujuan Memilih pengorganisasian pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan Menentukan strategi, cara dan alat yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana tujuan dicapai

11 Dasar Pemikiran Tyler Tujuan bersumber: * studi tentang siswa
* studi tentang kehidupan kontemporer diluar sekolah * pendapat ahli mata pelajaran menggunakan filsafat menggunakan psikologi belajar tujuan dimulai dari yang memudahkan gur dalam memilih pengalaman belajar

12 Tujuan umum Sumber: mempertimbangkan tuntutan dan kebutuhan
masa depan (sosial, budaya, ekonomi, politik, ilmu dan teknologi) sesuai dengan peraturan perundang- undangan didasarkan pada kebijakan

13 Seleksi pengalaman belajar
Seleksi ini termasuk seleksi konten (Nasution) Sumber: hanya yang sesuai dengan tujuan sesuai dengan karakterisik siswa pada umumnya didapat dari saran ahli mata pelajaran dan ahli psikologi

14 Pengorganisasian pengalaman belajar
Prinsip-prinsip umum: memberi kesempatan siswa untuk mempraktikan jenis perilaku tertentu memberikan kepuasan siswa karena dapat mencapainya dalam rentang yang dapat dicapai siswa

15 evaluasi Evaluasi pada tahap perencanaan
Evaluasi Implementasi kurikulum

16 Evaluasi pada tahap perencanaan atau pengembangan
Kurikulum diuji cobakan dan dilakukan evaluasi untuk mengetahui: kelengkapan komponen keterpahaman guru keterpahaman KS dan Pengawas keterpahaman para pengelola Kemudahan dalam pengelolaan kurikulum ( sistem SKS, kenaikan kelas, membuat silabus, RPP, membuat soal

17 Evaluasi pada Implementasi
Untuk memperoleh informasi mengenai: efektifitas proses pembelajaran pencapaian hasil belajar kelengkapan buku pelajaran ketersediaan alat bantu belajar

18 Kekuatan model rasional
efisien Kelemahan model rasional mekanistik

19 TUJUAN ISI/KONTEN PENGORGANISASIAN MATERI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN (METODE, STRATEGI DAN TEKNIK) PENILAIAN (STRATEGI, ALAT DAN TEKNIK)

20 Kurikulum sesuai UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
pengertian kurikulum isi/konten kurikulum kerangka kurikulum (curriculum framework) isi kurikulum pendidikan dasar isi kurikulum pendidikan menengah isi kurikulum pendidikan tinggi

21 Peraturan Pemerintah Nomo 19 Tahun 2005 tentang SNP
ada 8 standar nasional pendidikan: std isi, std kelulusan, std proses, std pendidik dan tenaga kependidikan, std pengelolaan, std pembiayaan Kebijakan kurikulum Peraturan Menteri terkait kurikulum Visi dan Misi Daerah atau ciri khas daerah ybs.

22 Konsep kurikuum Kurikulum sebagai rencana
Kurikulum sebagai pembelajaran Kurikulum sebagai pembentukan masyarakat Kurikulum sebagai wahana untuk mewujudkan masyarakat yang diinginkan Kurikulum sebagai program Kurikulum sebagai kebijakan

23 Model Siklus (cyclus) Model siklus berada diposisi antara model dinamik dan model rasional Model ini merupakan perluasan dari pada model rasional (pada dasarnya logis dan berpendekatan sequensial/urutan) Namun demikian ada perbedaan, yaitu: Curriculum sebagai proses kegiatan yang berkelanjutan Secara konstan mengalami perubahan manakala ditemukan informasi baru

24 Misal jika ada tekanan masyarakat yang muncul yang memerlukan perbaikan kesehatan fisik, maka diperlukan perubahan pada tujuan, dan kemudian konten, metode pembelajaran dan evaluasinya. Model siklus responsif terhadap kebutuhan. Padahal kebutuhan selalu berkembang, maka model ini konstan atau selalu meng up-date kurikulum. Model siklus: memandang bahwa semua elemen atau unsur kurikulum saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga perbedaan atau kedudukan setiap elemen tidak sejelas seperti pada model rasional.

25 Contoh , jika seorang pengembang kurikulum mempertimbangkan untuk menambah atau mengurangi konten, yang bersangkutan juga memikirkan perubahan metodologi mengajar sekaligus padahal sebenarnya metodologi dapat diputuskan kemudian. Model siklus lebih realsitik, dapat menerima interaksi antara berbagai elemen atau unsur kurikulum. Salah satu elemen kurikulum yang diperkenalkan pada 1970-an adalah analisis situasional. Unsur ini merupakan bagian tak terpisahkan dari model siklus. Berikut dua tokoh Model Siklus yang berpengaruh di Inggris.

26 D.K. Wheeler Menekankan bahwa semua elemen kurikulum saling berkaitan dan setiap elemen saling bergantung satu dengan lainnya. Dalam pengembangan kurikulum pada hakikatnya menggunakan pendekatan rasional. Setiap tahap merupakan pengembangan logis, yang mendahului /mengawali tahap sebelumnya, pada umumnya pekerjaan pada satu tahapan tidak dapat dilakukan sampai beberapa pekerjaan pada tahap sebelumnya selesai dikerjakan. Berikut tahap-tahap menurut Wheeler:

27 Selection of aims, goals and objectives
(seleksi tujuan umum, tujuan dan tujuan khusus) 2. Selection o learning experiences to help achieve these aims, goals and objectives (seleksi pengalaman belajar untuk membantu pencapaian tujuan umum, tujuan dan tujuan khusus) 3. Selection of contents through wchich certain types of experience may be offered (seleksi konten dan memilih pengalaman belajar yang dapat ditawarkan) 4. Organisation and integration of learning experiences and content with respect to the teaching-learning process (pengorganisasian dan pengintegrasian pengalaman belajar dan konten dengan memperhatikan proses belajar mengajar) 5. Evaluation of each phase and the attainment of goals (evaluasi setiap tahap dan pencapaian tujuan)

28 D.K. Wheeler 2.Selection of learning expr 3.Selection of content
4.Organisation and intgration of learning expr and content 5.evaluation objectives 1.aims,goals

29 Audry and Howard Nicholls
Termasuk model siklus Menerapkan pendekatan logik dalam pengembangan kurikulum perubahan harus direncanakan atas dasar rasionalitas dan proses yang logis. Dia menyempurnakan apa yang dilakukan Tyler, Taba dan Wheeler dengan menekankan pada langkah awal mengadakan analisis situasional pasa model siklus. Analisis situasional ini perlu dilakukan secara sungguh-sungguh karena menjadi titik tolak dari pada pengembangan kurikulum.

30 Lima tahap dalam proses kurikulum
Lima tahap proses tsb adalah proses kontinyu: Analisis Situasi (situation analysis) 2. Seleksi tujuan ( selection of objectives) 3. Seleksi dan organisasi konten (selection and organosation of content) 4. Seleksi dan organisasi metode (selection of organisation of method) 5. Evaluasi (evaluastion)

31 Dengan adanya analisis situasional, proses kurikulum ini menjadi responsif terhadap lingkungan dan kebutuhan pebelajar atau siswa analisis situasional ini seharsunya semua faktor dan secara mendalam yang menjadi dasar dalam perencanaan kurikulum. Analisis situasional dapat didefinisikan sebagai proses pengujian konteks dimana kurikulum dikembangkan dan diterapkan dalam perencanaan kurikulum. Mencakup analisis mendetail terhadap beberapa faktor yang terkait dengan nama/jenis sekolah, kelompok sekolah, region atau sistem.

32 Analisis situasional mencakup lebih rinci mengenai sejumlah faktor seperti murid, tempat tinggal dan latar belakang siswa, sekolah, suasana sekolah, kondisi staf, sarana dan peralatan. Hasil analisis ini diikuti dengan studi atau kajian implikasinya dalam perencanaan kurikulum.

33 Kekuatan Model Siklus Model ini menerapkan struktur dengan urutan logis, maka proses kurikulum menjadi efisien pengambilan keputusan dalam proses kurikulum ini efektif karena diawali dengan analisis situasional model ini fleksibel karena ada keterkaitan antara tahap satu dengan tahap lainnya, jika tahap tertentu mengalami perubahan karena adanya situasi tertentu maka tahap atau komponen lain terkait dapat disesuaikan model ini tidak terlalu kaku, lebih relevan pada situasi sekolah dan lebih bagi guru dalam mengembangkan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

34 Kelemahan Model Siklus
jika terjadi perubahan pada salah satau elemen daripada kurikulum yang berjalan, misalnya ada perubahan dengan masuknya konten baru maka metode pembelajarannya perlu ada penyesuaian dan juga perlu ada perubahan pada komponen lain terkait. model siklus pada dasar sejalan dengan model rasional oleh karena itu model ini membawa kelemahan model raisonal memakan waktu karena harus melakukan analisis situasional secara mendalam yang mencakup sejumlah faktor.

35 Model dinamik Para penganut model ini:Walker, 1971; Skilbeck,1976; Macdonald & Purpel 1988. Menurut pandangan mereka, pengembangan kurikulum berjalan sesuai kenyataan, tidak harus berpola linier (linier) dan berurutan (sequencial). Pengembangan kurikulum dapat dimulai dari elemen manapun dan bergerak dengan urutan manapun atau sembarang.

36 Pengembangan kurikulum dapat mencakup semua elemen kurikulum beberapa kali sebelum memperoleh hasil yang memuaskan. Hal penting dan harus diperhatikan adalah kebutuhan belajar siswa. Model ini tergolong pula sebagai model deskriptif.

37 Decker Walker (model proses kurikulum)
(belief, theories, conceptions, point of view, aims , objectives) Platform Deliberations Applying them to practical situation,arguing about, accepting,refusing,changing,adapting Curriculum Design Making decisions about the various process components

38 Sistem Pendidikan dan Kurikulum di sejumlah negara
USA sd. Th 2000 Pendidikan Dasar dan Menengah didesentralisasi pada Negara Bagian/State, Setiap sekolah diberi kewenangan mengembangkan kurikulum untuk sekolah ybs. USA Th sd. Sekarang Sentralisasi kurikulum pendidikan dasar dan menengah (kebijakan No Child Left Behind/Presiden W Bush). Ditetapkan Curriculum Standard & Assessment

39 Australia Pendidikan didesentralisasikan pada negara bagian Sekarang, pendidikan menuju sentralisasi

40 Jepang sejak 1947 sd sekarang
Kurikulum disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat Buku Teks ditetapkan juga oleh pusat Diterapkan Ujian Nasional Banyak Bimbel (juku) Korea Selatan Kurikulum disusun dan ditetaplan oleh Pemerintah Pusat Banyak Bimbel

41 Inggris (UK) sebelum PM Margareth Thatcher, sebelum1979 pendidikan dan kurikulum didesentralisasikan Sejak masa PM Thatcher, 1970 sd sekarang, pendidikan dan kurikulum ditangani pusat (sentralisasi)

42 Indonesia 1945 sd 2002 pendidikan dasar dan menengah ditangani pusat (sentral) sejak 2002, pendidikan dasar didesentralisasikan pada pemerintah kabupaten/kota, pendidikan menengah pada pemerintah provinsi sejak 1945 sd sekarang, kurikulum disusun dan ditetapkan pusat. kecuali muatan lokal, sejak 1984 sd sekarang ditetapkan daerah. Ujian Nasional sejak kemerdekaan sd 1973 ada Ujian Negara sejak 1974 sd 2000 ada EBTANAS ada EBTA sejak 2001 sd 2003 ada UAN sejak 2004 sd sekarang UN


Download ppt "MK MODEL DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google