Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM."— Transcript presentasi:

1 DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM.
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang P. Ekonomi Pembangunan DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM.

2 Mendefinisikan Negara Negara Berkembang
Menggunakan Indikator Pendapatan Perkapita (GNI). Pend Rendah < US$ 765. Pend Menengah Bawah US$ 766 – US$ 3035. Pend Menengah Atas US$ 3036 – US$ 9385. PendTinggi > US$ 9386. Indikator Tingkat Hutang ( Bank Dunia ). Indikator Indeks Pembangunan Manusia ( UNDP )

3 Keragaman Struktural NSB
Luas dan Geografis Wilayah. Latar belakang sejarah kolonial. Potensi Sumber Daya. Komposisi Etnik dan Agama. Peran Pemerintah, swasta dan masyarakat. Sifat Dasar Struktur Industri. Kadar ketergantungan thd kekuatan politik dan ekonomi pihak asing. Kelembagaan struktur Politik di dalam negeri.

4 Tujuan Pembangunan NSB
Memerangi kemiskinan. Mengatasi Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan. Mengurangi Tingkat Pengangguran. Memenuhi Standar Minimum Pendidikan, Kesehatan, Perumahan dan Sandang. Memperluas Kesempatan di Bid Ekonomi dan Sosial. Membina Kesatuan dan Keutuhan Negara dan Bangsa.

5 Karakteristik Umum NSB
Standar Hidup yg relatif rendah. Tingkat Produktifitas yg Rendah. Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Beben Ketergantungan yg tinggi. Ketergantungan yg sangat besar pada Sektor Pertanian. Pasar yg tidak Sempurna dan terbatasnya informasi yg tersedia. Dominasi, ketergantungan dan kerapuhan yg parah pada hampir semua aspek hubungan luar negeri.

6 Pengalaman Sejarah Pertumbuhan : Perbedaan Kondisi Awal
Perbedaan sumber daya alamndan kualitas modal manusia. Perbedaan Pendapatan Per Kapita dan Tingkat GDP. Perbedaan Iklim. Perbedaan Jumlah Penduduk, distribusi dan laju pertumbuhan. Peranan sejarah migrasi International. Perbedaan dalam perolehan keuntungan perdagangan luar negeri. Kemampuan dalm melakukan penelitian dan pengembangan ilmiah dan teknologi. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga politik dan sosial. Efektifnya lembaga ekonomi dalam negeri.

7 Fenomena Keterbelakangan
Fenomena keterbelakangan, tidak dapat dibahas dalam suatu kontek penyamarataan. Banyak keragaman kriteria yg akan mempengaruhi analisis kita utk menetapkan tujuan pembangunan ekonomi. Fenomena keterbelakangan (underdevelopment) harus ditelaah dalam konteks nasional maupun internasional. Terlepas dari benyaknya keragaman, namum negara negara dunia ketiga mempunyai tujuan utama pembangunan ekonomi yg sama.

8 Masalah-masalah yang Dihadapi
Kemiskinan (Standar hidup yang rendah) Produktivitas yang rendah Pertumbuhan penduduk yang berlebihan Pengangguran Ketergantungan ekspor pada produk primer Rapuhnya negara-negara berkembang di pentas internasional

9 PERSEBARAN NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG

10 Masalah-masalah yang Dihadapi Aspek-aspek
Masalah-masalah yang dihadapi memiliki aspek-aspek domestik sekaligus global Aspek-aspek tersebut terkait dengan: Asal mula semua masalah tersebut Potensi-potensi pemecahannya

11 Mengatasi Permasalahan
Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang melingkupi negara-negara berkembang, baik internal maupun eksternal, harus sama-sama memikul tanggung jawab untuk mengatasi: Kemiskinan Ketimpangan kesejahteraan Rendahnya produktivitas

12 Mengatasi Permasalahan Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan
Keberhasilan upaya-upaya pembangunan ekonomi dan sosial mensyaratkan dan memerlukan: Formulasi strategi yang memadai di pihak negara-negara Dunia Ketiga Modifikasi sistem ekonomi internasional secara keseluruhan, agar sistem tersebut lebih peka terhadap berbagai kebutuhan pembangunan negara-negara miskin

13 Gambaran dan Keberhasilan
Gambaran kehidupan di banyak negara berkembang dalam pembahasan kita ini nampak begitu suram Namun, perlu diingat bahwa banyak pula negara-negara berkembang yang telah berhasil dalam upayanya untuk: Meningkatkan pendapatan nasional Menurunkan tingkat kematian bayi Memperbaiki akses pendidikan Mempersempit disparitas gender Memperbesar usia harapan hidup

14 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan
Negara-negara miskin akan memiliki sarana dan dukungan yang lebih memadai guna mewujudkan aspirasi- aspirasi pembangunannya melalui: Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi dan politik yang tepat, baik kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri Dukungan yang benar-benar positif dan efektif dari negara-negara maju/ maka

15 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Transformasi
Perubahan-perubahan kelembagaan, teknologi, dan sosial harus dilakukan secara beriringan serta saling melengkapi dalam usaha merealisasikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang Transformasi tersebut harus terjadi bukan hanya di negara-negara berkembang saja, melainkan harus meliputi perekonomian internasional secara keseluruhan

16 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Reformasi Perekonomian Dunia
Nasib negara-negara berkembang secara keseluruhan tidak akan membaik hanya dengan tampilnya segelintir negara berkembang yang berhasil dalam menjalankan transformasi sosial dan ekonominya Perekonomian dunia harus mampu untuk mendukung perkembangan aspirasi dan usaha dari setiap negara berkembang dengan adanya reformasi: Struktural Sikap Kelembagaan

17 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (1)
Ada semacam "keuntungan dari keterbelakangan" dalam pembangunan, misalnya: Kemampuan menggunakan teknologi yang sudah terbukti andal, dan tidak perlu melakukan penelitian sendiri dari awal Dapat melakukan "lompatan katak" dengan menggunakan standar teknologi baru, dan tidak perlu menggunakan standar teknologi kuno yang dulu membatasi negara-negara maju, contohnya teknologi sinyal penyiaran televisi yang kuno

18 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (2)
Negara berkembang juga dapat memetik pelajaran berharga dari berbagai kebijakan ekonomi yang telah dicoba di berbagai negara di seluruh dunia Keuntungan-keuntungan ini akan sangat bermanfaat jika perekonomian tersebut berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi modern yang berkesinambungan, seperti yang dialami Taiwan, Korea Selatan, Cina, dan beberapa negara lain yang mengikuti jejak mereka

19 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kelemahan dari Keterbelakangan
Namun demikian, bagi kebanyakan negara-negara yang sangat miskin, keterbelakangan juga diiringi dengan berbagai kelemahan, yang banyak di antaranya disebabkan oleh: Warisan jaman kolonial Perbudakan Kediktatoran perang dingin

20 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan
Dalam kasus mana pun, negara berkembang secara umum harus melakukan lebih dari sekedar meniru berbagai kebijakan yang diambil negara-negara yang sekarang maju pada masa awal pembangunan ekonominya

21 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (1)
Setiap negara berkembang menghadapi keterbatasannya sendiri dalam memilih kebijakan yang akan dilaksanakan dan keadaan-keadaan khusus lainnya Masing-masing harus mencari jalan sendiri untuk menjadi institusi ekonomi dan sosial yang efektif

22 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (2)
Masukan yang penting bagi perumusan kebijakan berasal dari contoh-contoh yang ditawarkan oleh pengalaman masa lalu dari: Negara-negara maju dan institusi-institusi sekarang ini Negara-negara dunia ketiga lainnya

23 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Inovasi Institusi
Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan Amerika Utara dalam sebagian besar kasus lebih mendekati kondisi optimal dibandingkan dengan institusi yang berada di banyak negara berkembang Namun, semua negara memiliki ruang untuk melakukan inovasi institusi lebih lanjut

24 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Asumsi yang Dihindarkan
Perlu diingat bahwa negara-negara berkembang tidak dapat mengasumsikan tanpa penelitian lebih lanjut bahwa mempolakan kebijakan dan institusi mereka seperti di negara-negara maju akan memberikan jalan tercepat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi

25 Mewujudkan Aspirasi Pembangunan
Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa ditawar-tawar lagi dan jebakan kemiskinan merupakan hal yang benar-benar harus kita hadapi Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh dunia Namun, pengalaman selama 50 tahun menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan dan memulai pembangunan yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil


Download ppt "DOSEN : H. R MARWAN INDRA SAPUTRA,SE. Msi/ Aris T,SE.MM."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google