Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sinergitas AUM Dan Persyarikatan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sinergitas AUM Dan Persyarikatan"— Transcript presentasi:

1 Sinergitas AUM Dan Persyarikatan
Oleh : Yusuf Suyono

2 Posisi Amal Usaha dalam Persyarikatan Muhammadiyah Menurut Anggaran Dasar
Bab III : Maksud dan Tujuan Serta Usaha. Pasal 6 : Maksud dan Tujuan “Maksud dan tujuan Muhammadiyah ialah menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Pasal 7 : Usaha Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah melaksanakan Da’wah Amar Nahi Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam segala bidang kehidupan. Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan, yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggran Rumah Tangga. Penentu Kebijakan dan penanggung jawab amal usaha, program, dan kegiatan adalah Pimpinan Muhammadiyah.

3 Aset Amal Usaha Muhammadiyah sampai dengan sekarang
Dari gerakan Feeding (santunan dan pemberdayaan), schooling (pendidikan), dan healing (pengobatan dan penyehatan), Muhammadiyah sekarang memiliki : Paud, TK, TPA, dan SD/MI; SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK; 67 Pesantren; 172 Universitas, Akademi, dan Politeknik; 457 rumah sakit, klinik, dan poliklinik; serta 454 panti asuhan, rumah jompo, dan pusat rehabilitasi cacat.

4 SD MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA

5 SMA MUHAMMADIYAH WOMOSOBO

6 SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

7 PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH

8 Universitas Muhammadiyah Malang

9 RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

10 Panti Asuhan Muhammadiyah

11 Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM)
Dalam Mengelola Amal Usaha (AUM) : Semua kegiatan AUM harus mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan AUM adalah milik persyarikatan, maka pengelolaannya adalah sebagai amanat umat yang harus ditunaikan dan dipertanggungjawabkan. Pimpinan AUM diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan persyarikatan dalam kurun waktu tertentu, maka harus tunduk kepada kebijaksaan Persyarikatan dan tidak terkesan sebagai milik pribadi atau keluarga. Pimpinan AUM = anggota Muhammadiyah yg mempunyai keahlian tertentu di bidang amal usaha tsb. => harus memahami fungsi AUM bagi persyarikatan bukan sekedar mencari nafkah yang tidak peduli kepentingan Persyarikatan.

12 5) Sebagai pengemban amanah Persyarikatan, pimpinan AUM harus menjaga kepercayaan dengan melaksanakan fungsi manajemen sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. Dalam rangka berfastabiqul khairat, Pimpinan AUM harus berusaha meningkatkan dan mengembangkan AUM yang menjadi tanggung jawabnya. Karena AUM bisa menghasilkan keuntungan, pimpinan AUM berhak mendapatkan nafkah dalam ukuran kewajaran disertai sikap amanah dan tanggung jawab akan kewajibannya. Pimpinan AUM berkewajiban melaporkan pengelolaan AUM khususnya keuangan kepada pimoinan Persyarikatan dan bersedia diaudit dan pengawasan sesuai dg peraturan yang berlaku. Pimpinan AUM harus menjadikan AUMnya sebagai alat dakwah => menjadi contoh dalam kehidupan masyarakat. Karyawan AUM –sebagai warga Muhammadiyah– harus punya rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara dan mengembangkan AUM tersebut.

13 11) Seluruh pimpinan dan karyawan AUM berkewajiban dan dituntut menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama, menghormati hak-hak sesama, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi sebagai cerminan dari sikap ihsan, ikhlas, dan ibadah. 12) Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola AUM hendaknya memperbanyak silaturrahim dan hubungan sosial yg harmonis, tanpa mengurangi ketegasan dan tegaknya sistem dalam menyelenggarakan AUM masing-masing. 13) Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola AUM, selain melakukan aktifitas rutin maka berkewajiban juga melakukan kegiatan-kegiatan yg memperteguh dan meningkatkan taqarrub kpd Allah dan memperkaya ruhani serta kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadarrus serta kajian al-Quran dan as-Sunnah, dan bentuk-bentuk ibadah dan muamalah lainnya yang tertanam kuat dan menyatu dalam seluruh kegiatan AUM.

14 Professionalisme Pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah
Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidangnya. Menjadikan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya sebagai pekerjaan utama. Mengupayakan perwujudan hasil kinerja yang optimal dan terbaik. Memiliki integritas dan tanggung jawab atas tugasnya dan kepada masyarakat. Memiliki disiplin dan memegang komitmen waktu, Bersikap jujur, Memiliki kepekaan sosial, Memiliki etos kerja yang tinggi, Dan memperhatikan semua kepentingan stake holder-nya.

15 Pesan-Pesan K.H. AhmadDahlan
Hendaklah kamu jangan sekali-kali menduakan pandangan muhammadiyah dengan perkumpulan lain. Jangan kamu sentimen, jangan sakit hati, kalau menerima celaan dan kritikan. Jangan sombong, jangan berbesar hati, kalau menerima pujian. Jangan Jubriya ( ngujub, kibir, riya’). Dengan ikhlas murni hatinya, kalau sedang berkembang harta benda, pikiran, dan tenaga. Harus bersungguh-sungguh hati dan tetap tegak pendiriannya (jangan was-was).

16 التشجيعات و الاختتام الحمد لله رب العالمين
قال تعالى : والذين جاهدوا فينا لنهدنينهم سبلنا و إن الله لمع المحسنين ( العنكبوت : 69) Yen Waniya Ing Gampang Wediya Ing Pakewuh Samubarang Ora Kalakon, Jer Basuki Mawa Beya. KH.A.Dakhlan,”Dadia Kyai Sing Kemajuan Lan Aja Loyo Kesel Nyambut Gawe kanggo Muhammadiyah”. Road to a success a) Creat the moment we become aware of who we are, aware of what to do and make choices. b) Size the opportunity and take effective actions. c) What we achieve entirely depends on our efforts, d) Develop the spirit of competition, e) Develop creatifity and productivity. الحمد لله رب العالمين


Download ppt "Sinergitas AUM Dan Persyarikatan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google