Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES"— Transcript presentasi:

1 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
UKURAN FREKWENSI PERTEMUAN 4 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES PRODI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

2 KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Menjelaskan ukuran frekwensi dalam epidemiologi (Bentuk Dasar ukuran frekuensi Penyakit dan Jenis Ukuran frekuensi Penyakit

3 ? Seberapa besar masalah flu burung di Indonesia ?
Tidak terlalu banyak Mulai banyak

4 Misal : di Indonesia ada 10 penderita
Tentu Tidak Paling sederhana : Angka absolut Misal : di Indonesia ada 10 penderita Flu burung Menghitung jumlah individu yang sakit pada suatu populasi

5 CukuP ? Untuk informasi lebih rinci ? kurang

6 Butuh : Proporsi penyakit Laju kecepatan kejadian penyakit Risiko untuk terkena penyakit Probabilitas hidup setelah tindakan medis

7 Manfaat mempelajari ukuran frekuensi
Untuk mengukur kesehatan masyarakat Untuk mengukur beban masyarakat (kesehatan) Perencanaan & pelaksanaan program kesehatan (alokasi Sumberdaya & populasi sasaran kegiatan program secara tepat)

8 UKURAN EPIDEMIOLOGI Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
Ukuran-ukuran asosiasi Ukuran-ukuran dampak

9 UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Mengukur kejadian penyakit, cacad ataupun kematian pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan menggunakan Prevalens dan Incidens

10 UKURAN DARI AKIBAT PEMAPARAN (UKURAN ASOSIASI)
Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut. Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan menggunakan Relative Risk atau Odds Ratio

11 UKURAN DARI POTENSI DAMPAK
Menggambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran yang digunakan adalah Attributable Risk Percent dan Population Attributable Risk. Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness suatu pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu.

12 UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi, digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu  Proporsi  Ratio  Rate

13 PROPORSI Proporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebutnya. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen, yaitu dengan mengalikan pecahan ini dengan 100% a x 100% a + b => jumlah kasus / numerator (a) merupakan bagian dari denominator (a+b)

14 CIRI DARI PROPORSI Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga saling meniadakan. Nilainya antara 0 dan 1 Contoh : Pada populasi yang terdiri atas 500 orang, 20 orang di antaranya menderita penyakit malaria. Proporsi penderita malaria = ?

15 RATIO Ratio adalah pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya. Ini yang membedakannya dengan proporsi. Ratio menyatakan hubungan antara pembilang dan penyebut yang berbeda satu dengan yang lain. Contoh: Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Maka penderita laki-laki : perempuan adalah = 30 : 15 = 2 : 1 A RATIO = => B => numerator bukan merupakan bagian denominator

16 RATE Rate merupakan konsep yang lebih kompleks dibandingkan dengan dua bentuk pecahan yang terdahulu. Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko kejadian tersebut Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian ttt dalam masyarakat

17 Contoh: Kecepatan mobil pada satu saat tertentu bentuknya adalah suatu rate.
kecepatan sebuah mobil yang sedang berjalan dapat berubah setiap saat, maka yang diukur adalah kecepatan rata-rata dari mobil tersebut. kecepatan (speed) diukur dengan membagi jarak tempuh mobil tersebut dengan waktu yang digunakan untuk mencapainya. Misalnya: Jakarta-Bogor yang jaraknya 60 Km ditempuh dalam waktu 1 jam. Maka kecepatan mobilnya = 60 Km per jam.

18 CIRI RATE Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu.
Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga. a X K (konstanta) POPULASI YG BERISIKO populasi yang berisiko adalah kelompok individu yang mempunyai kemungkinan menjadi kasus

19 UKURAN FREKUENSI PENYAKIT
Incidens: menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu periode tertentu Prevalens: menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat tertentu.

20 PREVALENS PREVALENS adalah proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada satu saat tertentu

21 CIRI DARI PREVALENS berbentuk proporsi tidak mempunyai satuan
besarnya antara 0 dan 1

22 PREVALENS Point Prevalence
Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada dalam keadaan sakit pada satu waktu tertentu Period Prevalence Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode tertentu.

23 KEGUNAAN PREVALENS Untuk menentukan situasi penyakit yang ada pada satu waktu tertentu Untuk merencanakan fasilitas kesehatan dan ketenagaan

24 INSIDENS Cumulative insidence Mengukur risiko untuk sakit
Insidence rate (insidence density) Mengukur kecepatan untuk sakit

25 CUMULATIVE INSIDENCE/INCIDENCE RISK
Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh karena penyebab lain. Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur serangan penyakit yang pertama pada orang sehat tersebut. Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko serangan penyakit jantung pertama pada orang yang belum pernah menderita penyakit jantung.

26 CUMULATIVE INSIDENCE Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam perhitungan ini adalah individu yang tidak sakit pada permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai risiko untuk terserang. Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut population at risk atau populasi yang berisiko.

27 Contoh : Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia menunjukkan sejumlah 3076 laki-laki berumur tahun yang bekerja di perusahaan plastik. Berdasarkan data dari Register Kanker Swedia, antara tahun , sebelas orang diantara pekerja ini terserang tumor otak. CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik plastik ini selama 13 tahun adalah

28 Ciri dari cumulative insidence
Berbentuk proporsi Tidak memilik satuan Besarnya berkisar antara 0 dan 1

29 Insidence rate atau insidence density
Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi perubahan status penyakit per satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi individu yang sehat pada waktu itu

30 INSIDENCE DENSITY = INSIDENS ORANG-WAKTU = INCIDENCE RATE
Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu Rumusnya: Contoh soal Pengamatan pada 6 orang selama 7 tahun terhadap penyakit kanker pada orang yang bebas kanker

31 Waktu pengamatan (tahun)
INSIDENCE RATE Indvidu 1 1x 7 Individu 2 1x 7 Individu 3 1 x 3 Individu 4 1 x 2 1 x 6 individu 5 Individu 6 1 x 4 2 3 4 6 7 29 Waktu pengamatan (tahun)

32 INSIDENCE RATE Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Incidence Rate (IR)?
Jawab: Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu

33 Berapakah IC & ID? IC = ID =
3 = 0.5 6 3 = 0.1 ID = 29 IC= 0.5 artinya risiko terkena kanker selama 7 tahun terpapar adalah 50 persen kecepatan insidensi adalah 10 orang terkena kanker dari 100 orang yang terpapar selama setahun Tanpa keterangan waktu, angka dalam incidnece density tidak mampunyai makna sama sekali, oleh karena besarnya angka tersebut sangat tergantung pada satuan waktu yang digunakan.

34 Apa yang sesungguhnya diukur oleh insidence density?
Jumlah orang yang berpindah status dari tidak sakit ke status sakit selama periode waktu tertentu merupakan hasil paduan antara tiga faktor, yaitu Ukuran besarnya populasi Lama periode pengamatan Kekuatan penyebaran penyakit (force of morbidity) Oleh karena besarnya populasi dan lama periode pengamatan telah ditentukan oleh pengamat/peneliti, maka yang diukur dengan insidens density ini adalah kekuatan penyebaran penyakit (Force of Morbidity).

35 ATTACK RATE jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik Contoh Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM Sakit Tidak sakit Tidak Sakit Salad 30 70 30/100 5 35 5/40 Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25 ARM = Attack Rate Makan ARMTM = Attack Rate tidak makan

36 TUGAS Jumlah pasien di RS A = 150, dengan rincian pria =90, wanita =60, berapa proporsi pasien wanita ? berapa sex ratio pasien di RSA ? Untuk soal no 2-4, perhatikan informasi dibawah ini : Data desa Ponorogo pada tahun 2012 sbb: -jumlah penduduk 2 jt -ratio pria : wanita = 2:3 -Ratio balita: bukan balita =2:8 -kasus lama/baru campak: Feb=2/10,Mar=5/20,Jun=4/15

37 - kasus lama/baru diare: agust=2/15,sept=3/25, okt=5/10
- kasus lama/baru ca servik: april=3/5,juli=8/5 Hitunglah : Insidence rate campak tahun 2012 Point Prevalence rate campak pada bulan feb, maret an juni Periode Prevalence rate campak pada tahun 2012 Attack rate campak

38 Hitunglah : Insidence rate diare tahun 2012 Point Prevalence rate diare pada bulan agust, sept dan okt Periode Prevalence rate diare pada tahun 2012 Attack rate diare Insidence rate ca service tahun 2012 Point Prevalence rate ca service pada bulan agust, sept dan okt Periode Prevalence rate ca service pada tahun 2012 Attack rate ca service

39 Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Berapa proporsi penderita laki-laki? Selama tiga bulan terjadi wabah kolera di desa Warna Sari, Kecamatan Belimbing. Dari 3800 penghuni desa tersebut, 162 diantaranya terserang kolera. Berapa CI atau attack rate pada kasus tsb?

40 Dalam suatu KLB penyakit types, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Berapa proporsi penderita laki-laki? Selama tiga bulan terjadi wabah kolera di desa Warna Sari, Kecamatan Belimbing. Dari 3800 penghuni desa tersebut, 162 diantaranya terserang kolera. Berapa CI atau attack rate pada kasus tsb?


Download ppt "DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google